UNIVERSITAS AIRLANGGA
Kampus C Mulyorejo Surabaya 60115 Telp. (031) 5914042, 5914043 Fax (031) 5981841
Laman : http://www.unair.ac.id, email: rektor@unair.ac.id
U
SALINAN
KEPUTUSAN
REKTOR UNIVERSITAS AIRLANGGA
NOMOR …………….
TENTANG
1
MEMUTUSKAN :
REKTOR,
TTD
MOHAMMAD NASIH
NIP 196508061992031002
KOKO SRIMULYO
NIP 196602281990021001
2
KEBIJAKAN OBAT HIGH ALERT
DI PUSAT LAYANAN KESEHATAN
1 Obat High Alert (HA) adalah obat atau bahan obat yang mempunyai resiko
tinggi dan berakibat fatal pada pasien apabila terjadi kesalahan saat
pemesanan, penyiapan, administrasi, pemberian dan penyimpanan.
2 Obat – obat high alert di rumah sakit ditetapkan oleh Tim pembuat
formularium obat di Pusat Layanan Kesehatan Universitas Airlangaa
3 Informasi tentang obat – obat high alert dicantumkan di formularium Klinik
4 Unit Farmasi bertanggung jawab terhadap semua sediaan farmasi /
perbekalan farmasi yang beredar di klinik termasuk obat high alert
5 Penatalaksaan, pengawasan penyelenggaraan pelayanan obat high alert
dilaksanakan oleh Apoteker penanggung jawab Pusat Layanan Kesehatan
kampus c Universitas Airlangga
6 Pengadaan obat high alert pada distributor y]ang ditunjuk resmi oleh
industri farmasi.
7 Penyiapan obat high alert di unit farmasi dilakukan oleh petugas yang
ditunjuk.
8 Pengisian pada kartu stok setiap terjadi penambahan dan pengurangan
stok obat yang disertai tanda tangan dan nama terang petugas.
9 Pemberian label khusus pada obat high alert antara lain memberi label High
alert ,memberi label LASA pada obat yang sama nama nya dan dosis
berbeda dan menggunakan huruf kombinasi (huruf kecil dan besar = TALL-
MAN) untuk obat dengan yang kedengaranya mirip, background label
berwarna mencolok dan ditempelkan.
1 Penyimpanan obat high alert ditempatkan pada tempat yang khusus,
0 dipisahkan dengan obat yang lain.
1 Sebelum pemberian pada pasien harus dilakukan cek ulang dan double cek
1 dengan petugas yang berbeda (meliputi : identitas pasien, identitas obat,
konsentrasi obat yang akan diberikan, aturan dan cara pakai obat)
1 Setiap perawat yang memberikan obat high alert pada pasien harus tanda
2 tangan dan nama terang pada lembar pemberian obat.
1 Pada obat high alert dengan konsentrasi tinggi harus dilakukan
3 pengenceran / pelarutan yang sempurna (dengan cara dikocok) sebelum
digunakan.
1 Permintaan obat high alert dilakukan oleh Apoteker penanggung jawab.
4
1 Obat high alert disimpan di poli umum dan gigi
5
1 Pengawasan lebih ketat oleh apoteker dan perawat kepada pasien yang
6 diterapi dengan obat high alert untuk menghindari hal yang tidak
diinginkan.
Direktur,
3
Drg. Ernawaty
1. Obat High Alert (HA) adalah obat atau bahan obat yang mempunyai resiko tinggi dan berakibat fatal pada pasien apabila terjadi kesalahan
saat pemesanan, penyiapan, administrasi, pemberian dan penyimpanan.
2. Obat – obat high alert di rumah sakit ditetapkan oleh Panitia Farmasi Terapi Rumah Sakit.
3. Informasi tentang obat – obat high alert dicantumkan di formularium rumah sakit.
4. Unit Farmasi bertanggung jawab terhadap semua sediaan farmasi / perbekalan farmasi yang beredar di rumah sakit termasuk obat high
alert.
5. Penatalaksaan, pengawasan penyelenggaraan pelayanan obat high alert dilaksanakan oleh Kepala Farmasi Rumah sakit Permata Ibu
6. Pengadaan obat high alert pada distributor y]ang ditunjuk resmi oleh industri farmasi.
7. Penyiapan obat high alert di unit farmasi dilakukan oleh petugas yang ditunjuk.
8. Pengisian pada kartu stok setiap terjadi penambahan dan pengurangan stok obat yang disertai tanda tangan dan nama terang petugas.
9. Pemberian label khusus pada obat high alert antara lain memberi label High alert ,memberi label LASA pada obat yang sama nama nya
dan dosis berbeda dan menggunakan huruf kombinasi (huruf kecil dan besar = TALL-MAN) untuk obat dengan yang kedengaranya mirip,
background label berwarna mencolok dan ditempelkan.
10. Penyimpanan obat high alert ditempatkan pada tempat yang khusus, dipisahkan dengan obat yang lain.
11. Sebelum pemberian pada pasien harus dilakukan cek ulang dan double cek dengan petugas yang berbeda (meliputi : identitas pasien,
identitas obat, konsentrasi obat yang akan diberikan, aturan dan cara pakai obat)
12. Setiap perawat yang memberikan obat high alert pada pasien harus tanda tangan dan nama terang pada lembar pemberian obat.
4
13. Pada obat high alert dengan konsentrasi tinggi harus dilakukan pengenceran / pelarutan yang sempurna (dengan cara dikocok) sebelum
digunakan.
14. Permintaan obat high alert dilakukan oleh Apoteker penanggung jawab.
15. Obat high alert disimpan di poli
16. Pengawasan lebih ketat oleh perawat kepada pasien yang diterapi dengan obat high alert untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.