Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS AIRLANGGA
Kampus C Mulyorejo Surabaya 60115 Telp. (031) 5914042, 5914043 Fax (031) 5981841
Laman : http://www.unair.ac.id, email: rektor@unair.ac.id

U
SALINAN

KEPUTUSAN
REKTOR UNIVERSITAS AIRLANGGA
NOMOR …………….

TENTANG

KEBIJAKAN OBAT HIGH ALERT

REKTOR UNIVERSITAS AIRLANGGA,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan


Klinik Pusat Layanan Kesehatan kampus C Universitas
Airlangga, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan
Farmasi yang bermutu tinggi;
b. bahwa agar pelayanan Farmasi di Klinik Pusat Layanan
Kesehatan kampus C Universitas Airlangga dapat
terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan
Direktur Klinik Pusat Lk;ayanan Kesehatan kampus
Universitas Airlangga sebagai landasan bagi
penyelenggaraan pelayanan Farmasi di Klinik Pusat
Layanan Kesehatan kampus Universitas Airlangga
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan
Keputusan Ketua Klinik Pusat Layanan Kesehatan
kampus Universitas Airlangga

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang


Keselamatan Kerja;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34
Tahun 2021 tentang pelayanan kefarmasian di klinik ;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
9 Tahun 2014 tentang Klinik;

1
MEMUTUSKAN :

Menetapkan KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS AIRLANGGA TENTANG


: KEBIJAKAN OBAT HIGH ALERT DI PUSAT LAYANAN
KESEHATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

KESATU : Kebijakan Obat High Alert sebagaimana tercantum dalam


Lampiran Keputusan ini
KEDUA Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan obat
: high alert dilaksanakan oleh Apoteker Penanggung Jawab
klinik pusat layanan kesehatan

KETIGA : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan


akan diubah sebagaimana mestinya apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan.

SALINAN disampaikan Yth: Ditetapkan di Surabaya


1. Pimpinan Pusat Layanan Kesehatan UNAIR pada tanggal ………………

REKTOR,

TTD

MOHAMMAD NASIH
NIP 196508061992031002

Salinan sesuai dengan aslinya


Sekretaris Universitas,

KOKO SRIMULYO
NIP 196602281990021001

2
KEBIJAKAN OBAT HIGH ALERT
DI PUSAT LAYANAN KESEHATAN

1 Obat High Alert (HA) adalah obat atau bahan obat yang mempunyai resiko
tinggi dan berakibat fatal pada pasien apabila terjadi kesalahan saat
pemesanan, penyiapan, administrasi, pemberian dan penyimpanan.
2 Obat – obat high alert di rumah sakit ditetapkan oleh Tim pembuat
formularium obat di Pusat Layanan Kesehatan Universitas Airlangaa
3 Informasi tentang obat – obat high alert dicantumkan di formularium Klinik
4 Unit Farmasi bertanggung jawab terhadap semua sediaan farmasi /
perbekalan farmasi yang beredar di klinik termasuk obat high alert
5 Penatalaksaan, pengawasan penyelenggaraan pelayanan obat high alert
dilaksanakan oleh Apoteker penanggung jawab Pusat Layanan Kesehatan
kampus c Universitas Airlangga
6 Pengadaan obat high alert pada distributor y]ang ditunjuk resmi oleh
industri farmasi.
7 Penyiapan obat high alert di unit farmasi dilakukan oleh petugas yang
ditunjuk.
8 Pengisian pada kartu stok setiap terjadi penambahan dan pengurangan
stok obat yang disertai tanda tangan dan nama terang petugas.
9 Pemberian label khusus pada obat high alert antara lain memberi label High
alert ,memberi label LASA pada obat yang sama nama nya dan dosis
berbeda dan menggunakan huruf kombinasi (huruf kecil dan besar = TALL-
MAN) untuk obat dengan yang kedengaranya mirip, background label
berwarna mencolok dan ditempelkan.
1 Penyimpanan obat high alert ditempatkan pada tempat yang khusus,
0 dipisahkan dengan obat yang lain.
1 Sebelum pemberian pada pasien harus dilakukan cek ulang dan double cek
1 dengan petugas yang berbeda (meliputi : identitas pasien, identitas obat,
konsentrasi obat yang akan diberikan, aturan dan cara pakai obat)
1 Setiap perawat yang memberikan obat high alert pada pasien harus tanda
2 tangan dan nama terang pada lembar pemberian obat.
1 Pada obat high alert dengan konsentrasi tinggi harus dilakukan
3 pengenceran / pelarutan yang sempurna (dengan cara dikocok) sebelum
digunakan.
1 Permintaan obat high alert dilakukan oleh Apoteker penanggung jawab.
4
1 Obat high alert disimpan di poli umum dan gigi
5
1 Pengawasan lebih ketat oleh apoteker dan perawat kepada pasien yang
6 diterapi dengan obat high alert untuk menghindari hal yang tidak
diinginkan.

Direktur,

3
Drg. Ernawaty

1. Obat High Alert (HA) adalah obat atau bahan obat yang mempunyai resiko tinggi dan berakibat fatal pada pasien apabila terjadi kesalahan
saat pemesanan, penyiapan, administrasi, pemberian dan penyimpanan.
2. Obat – obat high alert di rumah sakit ditetapkan oleh Panitia Farmasi Terapi Rumah Sakit.
3. Informasi tentang obat – obat high alert dicantumkan di formularium rumah sakit.
4. Unit Farmasi bertanggung jawab terhadap semua sediaan farmasi / perbekalan farmasi yang beredar di rumah sakit termasuk obat high
alert.
5. Penatalaksaan, pengawasan penyelenggaraan pelayanan obat high alert dilaksanakan oleh Kepala Farmasi Rumah sakit Permata Ibu
6. Pengadaan obat high alert pada distributor y]ang ditunjuk resmi oleh industri farmasi.
7. Penyiapan obat high alert di unit farmasi dilakukan oleh petugas yang ditunjuk.
8. Pengisian pada kartu stok setiap terjadi penambahan dan pengurangan stok obat yang disertai tanda tangan dan nama terang petugas.
9. Pemberian label khusus pada obat high alert antara lain memberi label High alert ,memberi label LASA pada obat yang sama nama nya
dan dosis berbeda dan menggunakan huruf kombinasi (huruf kecil dan besar = TALL-MAN) untuk obat dengan yang kedengaranya mirip,
background label berwarna mencolok dan ditempelkan.
10. Penyimpanan obat high alert ditempatkan pada tempat yang khusus, dipisahkan dengan obat yang lain.
11. Sebelum pemberian pada pasien harus dilakukan cek ulang dan double cek dengan petugas yang berbeda (meliputi : identitas pasien,
identitas obat, konsentrasi obat yang akan diberikan, aturan dan cara pakai obat)
12. Setiap perawat yang memberikan obat high alert pada pasien harus tanda tangan dan nama terang pada lembar pemberian obat.

4
13. Pada obat high alert dengan konsentrasi tinggi harus dilakukan pengenceran / pelarutan yang sempurna (dengan cara dikocok) sebelum
digunakan.
14. Permintaan obat high alert dilakukan oleh Apoteker penanggung jawab.
15. Obat high alert disimpan di poli
16. Pengawasan lebih ketat oleh perawat kepada pasien yang diterapi dengan obat high alert untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai