TINJAUAN PUSTAKA
dinyatakan dalam definisi WHO tentang kesehatan: sehat adalah suatu keadaan
yang baik dari fisik, mental, dan sosial, dan tidak hanya sekedar tanpa penyakit
atau kecacatan. Kesehatan dapat terwujud apabila tersedia sumber daya untuk
patogen, dan gangguan fisik yang mengancam kehidupan dan kesehatan, karena
kesehatan juga mencakup kesejahteraan dan rasa aman. Lingkungan hidup dan
berhubungan dengan prospek pekerjaan yang jelek, tetapi juga dengan kepadatan
perkembangan anak. Pemahaman yang semakin baik terhadap keterkaitan ini telah
personal serta komunitas, harga diri, dan rasa aman (Widiati, 2001).
penduduk untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu
kesejahteraan umum. Peranan obat dalam upaya kesehatan sangat besar dan
merupakan suatu unsur penting dengan biaya cukup besar (Anief, 2007).
jelas (clear), didokumentasikan dengan baik, dan dikaji ulang secara berkala
(Koentjoro, 2007).
bersama-sama dengan kegiatan lain seperti ruang operasi, instalasi gawat darurat,
dan rehabilitasi medik. Pada saat ini, pasien menghadapi beraneka ragam pilihan
aspek produk pelayanannya saja, tetapi juga aspek proses dan jalinan relasinya
(Purwastuti, 2005).
bermutu,
lokal, dan
- selalu belajar sepanjang karier baik pada jalur formal maupun informal,
sehingga ilmu dan keterampilan yang dimiliki selalu baru (up to date).
kesehatan untuk menentukan jenis dan jumlah obat dalam rangka pemenuhan
yang jenisnya telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan dengan merujuk pada
Daftar Obat Esensial Nasional. Selain itu, sesuai dengan kesepakatan global
maupun Keputusan Menteri Kesehatan No. 085 tahun 1989 tentang Kewajiban
Pemerintah, maka hanya obat generik saja yang disarankan tersedia di Puskesmas
jumlah obat, bentuk sediaan obat sesuai dengan isi dokumen (LPLPO), dan
Petugas penerima dapat menolak apabila terdapat kekurangan dan kerusakan obat.
Setiap penambahan obat, dicatat dan dibukukan pada buku penerimaan obat dan
obatan yang diterima agar aman (tidak hilang) dan terhindar dari kerusakan fisik
maupun kimia sehingga mutunya tetap terjamin. Aturan dalam penyimpanan obat
1. Persyaratan gudang
a. Luas minimal 3x4 m2 dan atau disesuaikan dengan jumlah obat yang
disimpan.
papan (palet).
d. Vaksin dan serum harus dalam wadah yang tertutup rapat, terlindung dari
temperatur yang ada harus selalu diisi setiap pagi dan sore.
e. Obat injeksi disimpan dalam tempat yang terhindar dari cahaya matahari
langsung.
f. Bentuk dragee (tablet salut) disimpan dalam wadah tertutup rapat dan
- apabila obat disimpan di dalam dus besar maka pada dus harus
- beri tanda khusus untuk obat yang akan habis masa pakainya pada tahun
4. Pengamatan mutu
a. Tablet
- Untuk tablet salut, disamping informasi di atas, juga basah dan lengket
b. Kapsul
- Wadah rusak.
c. Cairan
d. Salep
e. Injeksi
- Kebocoran
lanjut.
Jangan menggunakan obat yang sudah rusak atau kadaluarsa. Hal ini penting
farmasi dan alat kesehatan dari tempat penyimpanan sampai kepada unit
- mempertahankan mutu,
berlaku, dan
2011).
a. terlaksananya distribusi obat yang berdaya guna dan berhasil guna dengan
berikut:
e. rute relatif aman mana yang mau digunakan, melalui mulut, suntikan, atau
melalui dubur,
f. melalui jalan mana yang menyenangkan bagi dokter atau pasien (sukar
Pemerintah perlu membina upaya-upaya dibidang obat agar tercapai tujuan dan
dari:
f. pemeliharaan mutu,
h. obat tradisional,
j. peraturan perundang-undangan,
2.3 Puskesmas
Puskesmas adalah satu kecamatan. Apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari
adalah Puskesmas yang didukung secara lintas sektoral dan didirikan sekurang-
- promosi kesehatan,
- kesehatan lingkungan,
terutama pasien yang berobat jalan. Apoteker harus bekerja sama dengan dokter
arahan demi berhasilnya terapi obat yang diberikan. Penyuluhan kepada pasien,
terutama yang tergolong kurang cerdas ataupun tidak dapat baca dan tulis adalah
terapi yang rasional dan optimal, kerjasama antara dokter dan apoteker sangat
suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses,
Organisasi yang peduli terhadap mutu memiliki sistem nilai yang mendukung
berikut:
a. persiapan,
b. pembakuan sistem,
baik,
- papan nama “apotek” atau “kamar obat” yang dapat terlihat jelas oleh
pasien,
dan miligram, mortir-stamper, gelas ukur, corong, rak alat-alat, dan lain-
lain,
- tersedia tempat dan alat untuk mendisplai informasi obat bebas dalam
- tersedia tempat dan alat untuk melakukan peracikan obat yang memadai,
- tersedia kartu stok untuk masing-masing jenis obat atau komputer agar
Untuk mengukur kinerja pelayanan kefarmasian tersebut, harus ada indikator yang
ditetapkan),