Anda di halaman 1dari 11

GKM CILOK – RUMAH SAKIT UMUM CILINCING

KONVENSI MUTU SUKU DINAS KESEHATAN JAKARTA UTARA

A.Profil GKM
Nama Kelompok : GKM Cilok Ketua : Noviandri Cahyadi.B
Tema : Menurunkan Angka Infeksi Sekretaris : Ernik Murniasih
Nosokomial Di Rawat Inap Anggota : 1. Fusiana
2. Elin Budiani
Judul : Menurunkan Angka Kejadian 3.Yuliyanti Rostaningsih
Plebitis di RSU Cilincing pada 4.Reno Anggriyanto
ruang rawat inap dari 23% Fasilitator : Cut Yuliza Irawani
menjadi 6% pada bulan Juni
2016

Periode pelaksanaan : 12 Minggu


Jumlah pertemuan : 26 Pertemuan
Rata – rata kehadiran : 90 %
Rata – rata pendidikan : D3-S1
Usia rata – rata : 30 Tahun

RENCANA DAN REALISASI KEGIATANGKM RASA CILOK TAHUN 2016 :

1
GKM CILOK – RUMAH SAKIT UMUM CILINCING

KONVENSI MUTU SUKU DINAS KESEHATAN JAKARTA UTARA

LANGKAH I
MENETUKAN TEMA DAN JUDUL
1.A. Menentukan Tema
1.A.1. Identifikasi Prioritas Masalah
1.A.1.1 Data angka kejadian infeksi di Rumah Sakit Umum Cilincing Bulan Januari 2016-Maret 2016
Data angka kejadian infeksi
di Rumah Sakit Umum Cilincing Bulan Januari 2016-Maret 2016

Keterangan : Dari diagram pareto di atas terlihat bahwa rawat Inap merupakan unit yang paling banyak angka
kejadian infeksi
1.A.1.2 Data kelompok angka kejadian infeksi di Rumah Sakit Umum Cilincing Bulan Januari 2016-Maret 2016
berdasarkan penggolongannya
Data pengelompokan angka kejadian infeksi di Rawat Inap Rumah Sakit Umum Cilincing Bulan
Januari 2016-Maret 2016 berdasarkan penggolongannya.

Keterangan : Berdasarkan Pie chart


diketahui bahwa angka
kejadian infeksi di rawat
inap yang terbanyak adalah
infeksi nosokomial yaitu
sekitar 60 %.

Berdasarkan analisa pareto diatas maka GKM Rasa Cilok menetukan tema :
2
GKM CILOK – RUMAH SAKIT UMUM CILINCING

KONVENSI MUTU SUKU DINAS KESEHATAN JAKARTA UTARA

“Menurunkan Angka Infeksi Nosokomial di Rawat Inap Bulan Juni 2016 ”

1.B. Menentukan Judul


1.B.1 Analisa kondisi saat ini
1.B.1.1 Data Pareto Infeksi nosokomial yang paling banyak terjadi di ruang rawat inap Rumah Sakit
Umum Cilincing
Data Infeksi nosokomial yang paling banyak terjadi di ruang rawat inap
Januari – Maret 2016 Rumah Sakit Umum Cilincing

Keterangan : Berdasarkan data pareto diatas infeksi nosokomial yang terjadi di ruang rawat inap
Rumah Sakit Umum Cilincing yang paling banyak terjadi yaitu Plebitis

Data Jumlah Hari Rawat Yang Menimbulkan Plebitis Jan – Mar 2016

Keterangan : Berdasarkan diagram batang jumlah hari rawat diatas dapat kita simpulkan bahwa:
1. kecenderungan angka kejadian plebitis terjadi di hari ke-4 dan ke-5
2. Semakin lama infus terpasang maka semakin berpotensi menimbulkan plebitis
Berdasarkan analisa data tersebut diatas maka GKM Cilok memutuskan untuk menetapkan judul
perbaikan yaitu :

3
GKM CILOK – RUMAH SAKIT UMUM CILINCING

KONVENSI MUTU SUKU DINAS KESEHATAN JAKARTA UTARA

“Menurunkan Angka Kejadian Plebitis di RSU Cilincing pada ruang rawat inap
dari 23% menjadi 6% pada bulan Juni 2016”

1.C. Sasaran Panca Mutu


Faktor Sasaran Potensi Manfaat Potensi Kerugian
QUALITY Menurunkan angka flebitis Mengurangi lamanya Pasien yang lama
hari rawat dirawat menyebabkan
kapasitas bed terbatas
COST Menurunkan biaya Efisiensi anggaran Menambah beban
operasional rumah sakit BPJS dan pendapatan biaya perawatan bagi
Rumah sakit pasien dan rumah sakit
(Rp.2.000.000)
DELIVERY Mempercepat pertukaran Meningkatnya jumlah Peluang pasien baru
masuk dan keluarnya pasien dirawat inap untuk masuk ruang
pasien perawatan terkendala
HEALTH Mempercepat proses Mencegah timbulnya Proses penyembuhan
penyembuhan pasien infeksi sekunder penyakit utama
lainnya menjadi terhambat
MORALE Memberikan pelayanan Meningkatkan Tingkat kepercayaan
terbaik pada masyarakat kepercayaan dan masyarakat menurun
sesuai visi misi RSU kepuasan masyarakat dan enggan untuk
Cilincing berobat
LANGKAH 2
MENGANALISA AKAR PENYEBAB MASALAH
Menentukan Penyebab Dominan
1. Kurangnya pengetahuan petugas tentang plebitis
2. Kurangnya pengetahuan dan kepatuhan dalam hand hygiene
3. Kurangnya pengetahuan dan kepatuhan dalam penggunaan APD
4. Informasi disampaikan secara lisan
5. Belum ada petunjuk instruksi kerja pergantian pemasangan infus
6. Belum adanya informasi langkah-langkah cuci tangan yang baik dan benar
7. Vena cateter yang digunakan berkualitas sedang
8. Letak wastafel hanya ada di toilet
9. Jumlah hand hygiene disesuaikan dengan jumlah wastafel

LANGKAH 3
MENETAPKAN FAKTOR PENYEBAB DOMINAN
4
GKM CILOK – RUMAH SAKIT UMUM CILINCING

KONVENSI MUTU SUKU DINAS KESEHATAN JAKARTA UTARA

1. Kurang pengetahuan tentang plebitis


2. Kurangnya pengetahuan dan kepatuhan petugas tentang penggunaan APD
3. Kurang pengetahuan dan kepatuhan petugas dalam hand hygiene
4. Belum ada petunjuk instruksi kerja pergantian pemasangan infus
5. Belum adanya informasi langkah-langkah cuci tangan yang baik dan benar
6. Jumlah hand hygiene disesuaikan dengan jumlah wastafel
7. Informasi disampaikan secara lisan

LANGKAH 4
MERENCANAKAN PERBAIKAN

Rencana Perbaikan (5W2H)

5
GKM CILOK – RUMAH SAKIT UMUM CILINCING

KONVENSI MUTU SUKU DINAS KESEHATAN JAKARTA UTARA

LANGKAH 5
MELAKSANAKAN PERBAIKAN
WAKT
U PERSONIL HASIL
FAKTOR REALISASI
NO PELAK YANG PENANGGULA GAMBAR KETERANGAN
PENYEBAB PENANGGULANGAN SANA TERLIBAT NGAN
AN

Kurang Mengadakan 9-10 Petugas Sosialisasi


pengetahua pertemuan siang klinik Mei mengerti tentang
1. n tentang 2016 tentang plebitis
plebitis Dr.Novian plebitis
dri

Membuat pelatihan 11-12 Petugas Sosialisasi


APD Mei Drg.Fusia paham APD
2016 na tentang
pentingnmya
Kurang APD
pengetahua
n dan
2. kepatuhan
petugas Membuat dan mengisi 11-12 Kepatuhan Monitoring
dalam form Monitoring Mei petugas dalam APD
penggunaan kepatuhan 2016 penggunaan
APD penggunaan APD APD
meningkat

Membuat pelatihan 11-12 Pengetahuan Sosialisasi


Kurang hand hygine Mei petugas tentang hand
pengetahua 2016 tentang hand hygiene
hygiene
n dan
meningkat
3. kepatuhan
petugas
dalam hand
hygiene
Yuliyanti

Membuat dan mengisi 11-12 kasus plebitis Monitoring


form monitoring Mei berkurang kepatuhan five
kepatuhan five 2016 pada pasien moment dalam
moment dalam hand rawat inap. hand hygiene
hygine

Belum ada Pembuatan instruksi 16-18 Petugas Penyediaan


petunjuk kerja disetiap nurse Mei menjadi lebih Instruksi kerja
instruksi station 2016 Elin mengerti pergantian
4. kerja instruksi kerja pemasangan
pergantian yang berlaku infus di setiap
pemasanga nurse station
n infus

6
GKM CILOK – RUMAH SAKIT UMUM CILINCING

KONVENSI MUTU SUKU DINAS KESEHATAN JAKARTA UTARA

Membuat dan mengisi 20-30 Petugas Penyediaan


form kepatuhan Mei menjadi form
pergantian 2016 disiplin dalam monitoring
pemasangan infus melakukan pergantian
pergantianpe pemasangan
masangan infus di setiap
infus pasien nurse station
sesuai
instruksi kerja

Pembuatan petunjuk 8-20 Petugas


cara melakukan cuci Mei melakukan
tangan yang benar 2016 hand hygiene
secara baik
dan benar
sesuai standar

5. Belum Pemasangan
adanya Penyediaan cetakan 8-20 Petugas dan Petunjuk cara
informasi cara melakukan cuci Mei pasien hand hygiene
langkah- tangan. 2016 menjadi lebih di dalam akrilik
langkah cuci mudah di setiap
tangan yang mengetahui tempat
baik dan tatacara
benar mencuci
Ernik tangan yang
benar di setiap
tempat

Pemasangan petunjuk 8-20 Tata cara


didalam frame acriylic Mei mencuci
2016 tangan
menjadi
terlihat jelas
dan tidak
mudah rusak

Penambahan jumlah 8-20 Petugas Menyediakan


6. Jumlah hand alat hand hygine Mei menjadi lebih Alat hand
hygiene sesuai dengan jumlah 2016 rutin dalam hygiene
disesuaikan tempat tidur Reno melakukan tersedia
dengan hand hygiene disetiap
jumlah tempat tidur
wastafel pasien dan
Penambahan jumlah 8-20 Petugas semua pintu
alat hand hygine Mei menjadi lebih masuk
sesuai dengan jumlah 2016 rutin dalam
ruangan melakukan
hand hygiene

7
GKM CILOK – RUMAH SAKIT UMUM CILINCING

KONVENSI MUTU SUKU DINAS KESEHATAN JAKARTA UTARA

20-30 Pasien
Leaflet Mei mengerti
2016 tentang cuci
tangan

Penyebaran
leaflet serta
Informasi penyetelan
Ernik
7. disampaikan video cuci
secara lisan tangan
USB 0-30 Pasien
Mei mengerti
2016 tentang cuci
tangan

LANGKAH 6
MENGEVALUASI HASIL
6.1.Hasil Perbaikan Dilihat Dari Judul
Gambar Grafik penurunan angka plebitis

6.2. Hasil Perbaikan Dilihat Dari Aspek Panca Mutu


Faktor Sasaran Actual
Menurunkan angka flebitis Angka kejadian phlebitis yang semula 23% menjadi 5%
QUALITY
(melebihi target semula).

Menurunkan biaya operasional rumah sakit Penghematan biaya perawatan pasien dirumah sakit
karena pasien tidak mengalami phlebitis sehingga
COST
waktu rawat pasien menjadi cepat. Disamping itu
pendapatan rumah sakit meningkat sebesar 162 juta.

Mempercepat pergantian masuk dan Pergantian pasien Rawat Inap terjadi secara cepat
DELIVERY keluarnya pasien di Rawat Inap karena kasus plebitis menurun dari 5 hari menjadi 3 hari.

Mempercepat proses penyembuhan pasien Pasien yang di rawat di ruangan rawat inap cepat
HEALTH dan mencegah pasien terkena plebitis sembuh karena tidak mengalami plebitis

Memberikan pelayanan terbaik pada Penilaian yang positif dari masyarakat terhadap
MORALE masyarakat sesuai dengan visi misi RSU pelayanan di RSU Cilincing
Cilincing

6.3. Hasil Perbaikan Dilihat Dari Aspek Panca Mutu Pengelolaan Dampak
Negatif
Tabel Pengelolaan Dampak Negatif
No Dampak negatif Tindakan penanggulangan

8
GKM CILOK – RUMAH SAKIT UMUM CILINCING

KONVENSI MUTU SUKU DINAS KESEHATAN JAKARTA UTARA

Penyakit infeksi nosokomial lainnya belum Mengupayakan tindakan preventif dan kuratif untuk semua
1.
ditangani secara tuntas penyakit infeksi nosokomial lainnya

Hasil yang kami peroleh setelah pelaksanaan GKM dengan tujuan menurunkan angka infeksi plebitis
maka RSU Cilincing menerima pengakuan mendapat sertifikasi Akreditasi perdana pada bulan
Agustus 2016

LANGKAH 7
MEMBUAT STANDAR BARU

Standar baru yang dibuat oleh CILOK adalah :


1. Objek populasi kunci adalah petugas kesehatan
2. Untuk menambah pengetahuan tentang : plebitis, APD, Hand hygine, maka setiap petugas
harus mengikuti siang klinik secara kontinue (1 bulan sekali).
3. Dibuatkan form monitoring dan harus diisi.
4. Disetiap nurse station harus ada petunjuk instruksi kerja pergantian pemasangan infus.
5. Petunjuk tahapan hand haygine dipasang disamping hand rub.
6. Gunakan hand rub yang terdekat dalam melakukan hand hygine.
7. Penyampaian informasi harus disampaikan melalui leaflet dan media televisi.

LANGKAH 8
MENENTUKAN TEMA DAN JUDUL BARU

8.1 IDENTIFIKASI MASALAH


Hasil inventarisasi masalah pada ruang rawat inap RSU Cil menurunkan angka pneomonia:
Tabel 8.1.1 Masalah di rawat inap dari 1 juni – 30 juni 2016

Komulatif
Indikator Jumlah %
%
Pneumonia 77 26% 26%

ISK 67 22% 48%

Diare 53 18% 66%

ILO 46 15% 81%

9
GKM CILOK – RUMAH SAKIT UMUM CILINCING

KONVENSI MUTU SUKU DINAS KESEHATAN JAKARTA UTARA

Morbili 35 14% 95%

Plebitis 7 5% 100%

Total 285 100%

Berdasarkan diagram pareto diatas, GKM CILOK sepakat mengangkat masalah :


“Menurunkan angka infeksi nosokomial dirawat inap”

Dengan Judul :

“Menurunkan angka infeksi pneumonia dirawat inap dari 26% menjadi 5% pada bulan
September 2016 ”

8.2 RENCANA KEGIATAN BERIKUTNYA

Tabel 8.2.1 Rencana kegiatan Berikutnya

Tahun 2016
Langkah kegiatan
September Oktober November Desember

Menetapkan
1 tema dan
sasaran

Menetapkan
2 factor
penyebab

Menetapkan P
3 penyebab
dominan

Menetapkan
4 rencana
perbaikan

Melaksanakan D
5
perbaikan

Mengevaluasi C
6
hasil

7 Menetapkan
standar

10
GKM CILOK – RUMAH SAKIT UMUM CILINCING

KONVENSI MUTU SUKU DINAS KESEHATAN JAKARTA UTARA

Menetapkan A
8 tema
berikutnya

11

Anda mungkin juga menyukai