Anda di halaman 1dari 2

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)

PENYIMPANAN OBAT HIGH ALERT


Nomor Dokumen
445.1/ /RSUD-BYG/II/2023
No.Revisi : Halaman : 1/2
Ditetapkan Oleh:
Direktur
RSUD
BANYORANG
Tanggal Terbit :
KABUPATEN
BANTAENG
drg. Ulil Amri Maksud,M.Kes.
NIP. 19710728 200312 1 003

1. Penyimpanan obat high alert adalah proses menyimpan obat-


obat yang sering menyebabkan terjadinya
kesalahan/kesalahan serius (sentinel event), obat yang
beresiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan
(adverse outcome) seperti obat-obat yang terlihat mirip dan
kedengarannya mirip (Nama Obat Rupa dan Ucapan Mirip/
PENGERTIAN
NORUM), atau Look Alike Sound Alike /LASA) dan elektrolit
konsentrasi tinggi yang beresiko membahayakan bila
digunakan dengan salah.
2. Medication Error adalah kejadian yang merugikan pasien
akibat pemakaian obat selama dalam penanganan tenaga
kesehatan yang sebenarnya dapat dicegah.
a. Mencegah kesalahan pemberian obat-obatan LASA/NORUM
b. Mencegah kesalahan pemberian elektrolit konsentrasi tinggi
TUJUAN
c. Memudahkan dalam pengawasan dan pengendalian
obat=obat high alert.
1. Kebijakan Direktur tentang Panduan Pengelolaan Obat High
Alert dan Elektrolit Konsentrat No: 445.1/
/RSUD-BYG/II/2023
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien.
KEBIJAKAN 3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2008
tentang Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 72 Tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan
PROSEDUR 1. Petugas menyimpan obat-obatan yang datang dari distributor
di gudang farmasi dan pelayanan farmasi.
2. Penyimpanan obat high alert dilakukan dalam lemari
penyimpanan obat yang bertanda khusus (penandaan warna
merah dan stiker high alert), diberi garis merah dengan selotip
pada sekeliling lemari serta tidak tercampur dengan obat lain
dengan akses terbatas.
3. Petugas memberi label ‘high alert’ pada setiap obat dan atau
cairan yang masuk kategori high alert dan elektrolit konsentrasi
tinggi.
4. Petugas memberi label ‘LASA’ pada setiap obat atau cairan
yang masuk kategoti LASA/NORUM dan tidak boleh diletakkan
berdekatan, walaupun terletak pada kelompok abjad yang
sama harus diselingi dengan minimal 1 atau 2 obat dengan
kategori LASA diantara atau ditengahnya.
5. Penempatan obat high alert dalam lemari penyimpanan
dengan metode FIFO (First In First Out) dan FEFO (First
Expired First Out) berdasarkan urutan alfabetis (urutan abjad)
dan bentuk sediaan obat dengan cara:
1. Untuk obat high alert yang dipersyaratkan
disimpan pada suhu dingin yaitu antara 2–8℃
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)

PENYIMPANAN OBAT HIGH ALERT


Nomor Dokumen
445.1/ /RSUD-BYG/II/2023
No.Revisi : Halaman : 1/2
Ditetapkan Oleh:
Direktur
RSUD
BANYORANG
Tanggal Terbit :
KABUPATEN
BANTAENG
drg. Ulil Amri Maksud,M.Kes.
NIP. 19710728 200312 1 003

maka disimpan dalam lemari es (pharmaceutical


refrigerator) dengan suhu terkendali.
2. Untuk obat high alert yang dipersyaratkan disimpan
pada suhu ruangan yaitu 15–25℃ maka disimpan
dalam lemari yang telah diberikan penanda
khusus.
- Apoteker
UNIT - Tenaga Teknik Kefarmasian
TERKAIT - Gudang Farmasi
- Instalasi Farmasi

Anda mungkin juga menyukai