Anda di halaman 1dari 2

PENYIMPANAN OBAT HIGHT ALERT

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


RUMAH SAKIT UMUM SPO/ RSUDC/ FARMASI/ 01
DAERAH CIRACAS 1 dari 2 halaman

Ditetapkan, 23 Januari 2020


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Ciracas
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR 23 Januari 2020
OPERASIONAL dr. Debi Intan Suri, MPH
NIP. 197812102008012025

PENGERTIAN Penyimpanan obat beresiko tinggi yang menyebabkan bahaya apabila salah
digunakan.
Petugas Farmasi adalah Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk mencegah obat yang
persentasinya tinggi dalam menyebabkan terjadi kesalahan / error dan / atau
kejadian sentinel (sentinel event), obat yang beresiko tinggi menyebabkan
dampak yang tidak diinginkan (adverse outcome) demikian pula obat-obat
yang tampak mirip / ucapan mirip ( Look Alike Sound Alike / LASA) dan
elektrolit konsentrat.
KEBIJAKAN 1. Undang – undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017 Tentang
Keselamatan Pasien
3. Peraturan Menteri Keshatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2017
Tentang Akreditasi Rumah Sakit
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 72 Tahun 2016 Tentang Standar
Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit
5. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Ciracas Nomor
416/-1.771 Tahun 2015 Tentang Pedoman Keselamatan Pasien Rumah
Sakit Umum Daerah Ciracas
6. Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Ciracas Nomor Tahun
Tentang Kebijakan Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat di Rumah
Sakit Umum Daerah Ciracas.
PROSEDUR 1. Petugas Farmasi memisahkan obat high alert dengan obat lain dalam
kontainer / rak tersendiri / khusus.
2. Semua obat yang masuk dalam daftar LASA tidak ditempatkan di area
yang berdekatan.
3. Tempat obat High Alert, LASA dan elektrolit konsentrat diberi label
khusus dengan huruf cetak, warna jelas.
4. Berikan pencahayaan yang terang pada tempat obat.
PENYIMPANAN OBAT HIGHT ALERT

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


RUMAH SAKIT UMUM SPO/ RSUDC/ FARMASI/ 01
DAERAH CIRACAS 2 dari 2 halaman

5. Elektrolit konsentrat tidak boleh disimpan di unit pelayanan pasien


kecuali jika dibutuhkan secara klinis dan tindakan diambil untuk mencegah
pemberian yang kurang hati-hati di area tersebut sesuai kebijakan.
6. Elektrolit konsentrat yang disimpan pada unit pelayanan pasien harus
diberi label yang jelas, dan disimpan pada area yang dibatasi ketat
(restricted).
7. Petugas Farmasi menyimpan Obat Narkotika secara terpisah dalam
lemari terkunci double, double pintu. Setiap pengeluaran harus diketahui
oleh penanggung jawabnya dan dicatat, setiap aplusan harus tercatat dalam
buku serah terima lengkap dengan jumlahnya dan di tanda tangani.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Farmasi


2. Instalasi Gawat Darurat
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Jalan
5. Instalasi Kebidanan

Anda mungkin juga menyukai