Anda di halaman 1dari 5

PENGELOLAAN KEAMANAN RISIKO TINGGI

(HIGHT ALERT MEDICATION)


No. Dokumen : SOP/013/C/I/2023
No. Revisi :
SOP
Tanggal Berlaku : 09 Januari 2023
Halaman :1/4
Penanggung
Jawab Klinik:
KLINIK
DR.NORA
(dr. Minda Nora)

Obat dengan kewaspadaan tinggi ” High Alert ” adalah obat-obat yang


1. Pengertian
secara signifikan berisiko membahayakan pasien bila digunakan
dengan salah atau pengelolaan yang kurang tepat.
2. Tujuan 1. Mencegah kesalahan pemberian obat akibat nama obat yang
membingungkan ( Look alike and sound alike drugs ) > LASA/
SALAD.
2. Mengurangi/ menghilangkan kejadian kesalahan pemberian elektrolit
konsentrat.
3. Mengurang resiko medication error akibat obat-obat atau cairan lain
dalam kontainer yang tidak berlabel.
4. Melakukan pemantauan# pengumpulan data medication error akibat
penggunaan dan pengelolaan “high alert medication” analisa data
dan rencana tindak lanjut dari kecendrungan kejadian.
3. Kebijakan 1. Surat Keputusan Penanggung jawab Klinik Dr.Nora Nomor : :
SOP/013/C/I/2023 tentang Sasaran Keselamatan Pasien
2. Klinik menyusun daftar obat yang bentuknya mirip dan nama
kedengaran mirip LASA/SALAD, dan review minimal setiap 1 tahun.
3. Menetapkan tindakan pencegahan akibat kesalahan karena tertukar/
salah penempatan obat LASA/SALAD
4. elektrolit konsentrat tidak distok/ disimpan di ruang-ruang rawat
kecuali untuk kebutuhan klinik boleh di stok dalam jumlah terbatas di
area-area tertentu misalnya di ruang tindakan, penyimpanan dan
pemberian harus sesuai dengan persyaratan.
5. Obat dan cairan lain yang ditempatkan dalam kontainer harus diberi
label termasuk bila hanya ada 1 jenis obat yang sedang digunakan.
6. Ruang obat atau cairan segera bila ditemukan tidak berlabel.
7. Khusus di Ruang tindakan atau ruang prosedur vial / ampul / wadah
obat atau cairan jangan dibuang sampai prosedur atau tindakan
selesai
8. Laporkan setiap insiden “ medication error” menggunakan format
laporan insiden yang baku sesuai kebijakan Klinik

4. Referensi A. Peraturan menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


269/MENKES/PER/111/2008 tentang Rekam Medis
B. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
2017 tentang Keselamatan Pasien.
C. Peraturan Menteri Kesehatan No. 34 Tahun 2022 tentang Akreditasi
Pusat Kesehatan Masyarakat, Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit
Tranfusi Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik
Mandiri Dokter Gigi;

5. Alat dan
Bahan ATK

6. Langkah- 1. Penempatan dan penanganan SALAD/LASA


langkah 1.1 semua obat yang masuk dalam daftar SALAD/LASA tidak
ditempatkan di area yang berdekatan. Tempat obat diberi label
khusus dengan huruf cetak, warna jelas dan label cetakan.
1.2 berikan pencahayaan yang terang pada tempat obat.
1.3 Melakukan double cek oleh 2 orang petugas yang berbeda pada
setiap melakukan dispensing obat
1.4 Melakukan pengecekan ulang pada kemasan dan label obat dengan
membandingkan label pada resep/ catatan obat pasien.
1.5 Bubuhkan tanda tangan petugas yang menyiapkan dan saksi
1.6 Memastikan benar pasien dengan dua cara identifikasi, benar obat,
benar dosis, benar waktu, dan benar route setiap kali akan
memberikan obat kepada pasien.
1.7 khusus obat injeksi dan narkotik lakukan double cek bersama satu
orang perawat lainnya mulai sejak menyiapkan obat sampai
pemberian kepada pasien.
1.8 Tanda tangan perawat yang memberikan dan saksi pada catatan
pengobatan pasien.
2. Penyimpanan dan pengelolaan elektrolit konsetrat
2.1 resep elektrolit konsentrat dikirimkan ke farmasi untuk disiapkan.
2.2 Petugas Farmasi menyiapkan elektrolit konsentrat yang sudah
dilarutkan dalam cairan infus dengan volume sesuai resep dokter
untuk sekali pakai.
2.3 Menerapkan teknik aseptik pada setiap menyiapkan cairan
2.4 Beri label nama obat, jumlah, kekuatan, dan waktu kadaluarsa.
2.5 Elektrolit konsetrat dikirimkan segera ke ruangan untuk diberikan
kepada pasien yang membutuhkan.
2.6 Tidak direkomendasikan menyimpan Elektrolit konsetrat yang
sudah dilarutkan.
2.7 Elektrolit konsetrat disiapkan hanya untuk sekali pakai.

3. pelebelan obat dan container


3.1 segera beri label pada setiap obat atau cairan yang sudah
disiapkan dalam syringe atau container, termasuk kontainer steril.
3.2 label dituliskan nama obat, kekuatan obat, jumlah, tanggal
kadaluarsa dan waktu kadaluarsa bila kadaluarsa terjadi dalam
waktu <24 jam.
3.3 gunakan label cetakan dengan huruf dan warna yang jelas.
3.4 label pada kontainer steril segera lepaskan/ buang pada setiap
selesai suatu prosedur/tindakan.
4. Pemantauan dan Pengumpulan data insiden medication error
4.1 Menentukan definisi kejadian medication error yang harus
dilaporkan dan menetapkan alat pemantauan harian.
4.2 Melakukan pengumpulan data insiden medication error harian
4.3 Menghitung data insiden setiap akhir bulan dengan parameter
penghitungan;
Numerator X 100%
denominator

Numerator adalah total insiden dalam periode waktu tertentu


denominator adalah total hari rawat pada periode waktu tertentu

7. Diagram
-
Alir
8. Hal-hal yang 1. Kartu identitas
perlu di 2. Resep
perhatikan 3. Rekam medis
1. R. Pemeriksaan Umum
9. Unit Terkait
2. R. Pemeriksaan Gigi dan Mulut
3. R. Pemeriksaan KIA

1. Kartu identitas
10. Dokumen
2. Resep
terkait
3. Rekam medis
11. Riwayat Tgl. Mulai
perubahan No Yang di ubah Isi Perubahan
diberlakukan
Dokumen

Anda mungkin juga menyukai