PERLINDUNGAN DOKTER
DI ERA COVID-19
Edisi 3
Penyusun Kontributor
DR. Dr. Eka Ginanjar, SpPD-KKV, MARS Prof. DR. Dr. Aman B. Pulungan, Sp.A (K)
Dr. Agustina Puspitasari, SpOk Prof. DR. Dr. Aryati, MS, SpPK(K)
Dr. Weny Rinawati, SpPK(K), MARS Dr. Robiah Khairani Hasibuan, SpS
DR. Dr. Agus Dwi Susanto, SpP(K) Dr. Noor Arida Sofiana, MBA
Prof. Dr. Menaldi Rasmin, SpP(K) Dr. Arif Budi Satria, SpB
DR. Dr. Astrid W. Sulistomo, MPH, SpOk DR. Dr. Safrizal Rahman, SpOT
Prof. DR. Dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD-KAI DR. Dr. Romdhoni, SpTHT-KL
Dr. Anshari Saifuddin Hasibuan, SpPD DR. Dr. Andani Eka Putra, MSc
Dr. Moh Adib Khumaidi, Sp.OT Dr. Rudyanto Soedono, Sp.An-KIC
Dr. Mahesa Paranadipa, MHKes Dr. Telogo Wismo
Dr. Ahmad Syaifuddin
Penyunting dan Tata Letak Dr. Amran A. Raga
DR. Dr. Eka Ginanjar, SpPD-KKV, MARS Dr. Dian Zamroni, SpJP
Dr. Agustina Puspitasari, SpOk Dr. Garinda Alma Duta, SpP
Dr. Weny Rinawati, SpPK(K), MARS Dr. Hadiwijaya, MPH, MHKes
DR. Dr. Sally Aman Nasution, SpPD-KKV Dr. Ahmadin Yusuf Rizal Susatyo
Dr. Ulul Albab, Sp.OG Dr. Farhan Haidar Fazlur Rahman
Dr. Valerie Hirsy Putri
Dr. Viga Abdillah Haloho
Dr. Icha Farihah Deniyati Faratisha
OUTLINE
1 LATAR BELAKANG
SARS-CoV-2 dan
Varian Baru
Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Varian Delta:
telah berlangsung lebih dari satu tahun • Tingkat transmisi yang tinggi (2x lebih cepat dari
varian Alfa)
SARS-CoV-2 bermutasi → varian-varian baru:
• Dapat menurunkan efektivitas vaksin
Variant of Concern: Alfa (B.1.1.7), Beta
(B.1.351), Gamma (P.1), Delta (B.1.617.2) Varian Mu:
• Termasuk yang juga menjadi perhatian
Variant of Interest: Eta (B.1.525), Iota (B.1526),
• Berpotensi menurunkan respons imun
Kappa (B.1.617.1), Lambda (C.37), Mu (B.1.621).
• Belum terbukti lebih menular
(WHO, 2021; CDC 2021) • Masih diperlukan penelitian lebih lanjut
Transmisi SARS-CoV-2 dan Varian Baru LATAR BELAKANG
Sebuah istilah yang luas dari konsekuensi kesehatan Gejala Long COVID-19 melibatkan
yang muncul persisten, > 4 minggu, setelah sembuh sembilan sistem organ:
dari infeksi SARS-CoV-2 dengan gejala yang sama sistem kardiorespirasi,
dengan kondisi akut atau gejala baru neuropsikiatri,
muskuloskeletal,
tromboemboli,
Dari 463 pasien terdapat 63,5%
genitourinaria,
pasien COVID-19 yang
37% dermatologi,
mengeluhkan gejala long COVID-19
autoimun,
gastroinstestinal,
63% hepatobilier,
Orang dengan long COVID-
sindrom fatigue.
19 mengaku tidak dapat
beraktivitas optimal seperti
sebelum terinfeksi Long COVID Normal
World 47,445,687 +121,654 1,213,359 +2,286 34,109,852 12,122,476 86,985 6,087 155,7
09 September 2021
Sumber :
kawalcovid19-Indonesia
Covid19.go.id
LATAR BELAKANG
Sumber: Survey Tim Mitigasi IDI, Update terakhir 07 September 2021 (23.59 WIB)
LATAR BELAKANG
Sumber: Survey Tim Mitigasi IDI, Update terakhir 07 September 2021 (23.59 WIB)
PENILAIAN RISIKO MORBIDITAS DAN LATAR BELAKANG
Sumber:
https://vaksin.kemkes.go.id/#/vaccines,
last update September 08th, 2021
LATAR BELAKANG
Sumber:
covid.go.id
kemkes.go.id
(Juli 2021)
STANDAR DAN PROTOKOL
PERLINDUNGAN TERHADAP DOKTER
• Pengendalian dan Pencegahan COVID-19
Topik • Vaksinasi COVID-19
Sumber: Kementerian Kesehatan RI. Panduan teknis pelayanan Rumah Sakit pada masa adaptasi kebiasaan baru. 2020
HOSPITAL READINESS
• Redesain fungsi bangsal dan IGD
pada saat terjadi lonjakan kasus
COVID-19 menjadi ruangan yang
bertekanan negatif untuk
mengurangi risiko paparan COVID-19
kepada staf rumah sakit
1. Udara dari luar; 2. Saluran udara, 3. Udara pada kamar pasien; 4. Penyedot udara; 5. Udara keluar
Sumber: Kementerian Kesehatan RI. Panduan teknis pelayanan Rumah Sakit pada masa adaptasi kebiasaan baru. 2020
PENGATURAN ALIRAN UDARA & VENTILASI
Bila fasilitas pelayanan kesehatan tidak mempunyai CT scan, dapat dipertimbangkan menggunakan foto toraks
(Song et al., 2020)
B. Algoritma dari WHO
a) Penggunaan alur rujukan dan triase ini
harus mempertimbangkan peraturan dan
pedoman pemerintah.
b) Mengikuti keputusan klinis dokter dan
kapasitas yang ada, contohnya apabila
pasien memerlukan penanganan yang
lebih tinggi dari yang dapat diberikan
oleh fasilitas tersebut
c) Jika belum dites atau hasil tes
sebelumnya negatif tapi klinis mengarah
ke COVID-19
TENAGA KESEHATAN SISTEM KESEHATAN
Aplikasi telemedicine untuk triase dan Menyediakan dan menyebarluaskan informasi dan
penanganan pasien apabila fasilitas untuk telemedicine
memungkinkan
Menyediakan APD yang lengkap untuk keluarga
Mematuhi pedoman penggunaan APD pasien dan tenaga kesehatan
Menentukan faktor lain di luar Menentukan faktor individu : tidak Menentukan dosis pajanan : Tidak ada dosis
pekerjaan: Tidak ada kontak ada faktor individu yang berperan minimal pajanan biologi
erat dengan orang yang karena semua berisiko tertular
terkonfirmasi COVID-19 di luar
pekerjaan dalam waktu 2-14
hari sebelum sakit. Langkah 7
2 Identifikasi penyesuaian
5 Implementasi penyesuaian
Perlindungan Hukum
Insentif dan Proteksi Sosial
KMK No. HK.01.07/MENKES/327/2020
Penetapan COVID-19 akibat kerja sebagai penyakit akibat
kerja yang spesifik pada pekerjaan tertentu
PERLINDUNGAN
HUKUM SE Menaker No.M/8/HK.04/V/2020
Perlindungan dokter sebagai pekerja medis dalam Program JKK pada Kasu
& PAK karena COVID-19
PEMBIAYAAN
KMK No. HK.01.07/MENKES/446/2020
- Petunjuk Teknis Klaim Penggantian Biaya Pelayanan Pasien Penyakit
Infeksi Emerging Tertentu Bagi Rumah Sakit Yang Menyelenggarakan
Pelayanan COVID-19.
- Setiap nakes/ dokter yang dirawat karena COVID-19 maka
pembiayaan yang berkaitan dengan perawatan dan pengobatan
infeksi COVID-19 ditanggung oleh pemerintah
Pembiayaan pemeriksaan dokter terkait COVID-19 yang tidak dijamin atau klaim tidak mencukupi
dalam jaminan COVID-19 merupakan tanggung jawab fasilitas pelayanan kesehatan terkait.
Pada kasus COVID-19 akibat kerja apabila dokter mempunyai
PERLINDUNGAN Jaminan Kecelakaan Kerja (BP JAMSOSTEK/PT TASPEN/PT ASABRI)
maka mendapat manfaat antara lain:
HUKUM • Santunan berupa uang (santunan sementara tidak mampu bekerja,
& santunan cacat, biaya rehabilitasi, beasiswa anak, uang duka,
santunan kematian)
PEMBIAYAAN
• Tunjangan cacat.
3. Surat pernyataan dari tim penguji yang menyatakan bahwa peserta menderita penyakit akibat kerja;
7. Surat keterangan dari instansi yang menyatakan yang bersangkutan sudah masuk kerja;
8. Surat keterangan dari tim penguji yang menyatakan yang bersangkutan sudah mampu bekerja kembali.
• Catatan: Wajib ada laporan kepada PT TASPEN (PERSERO) dugaan kasus KK-PAK 3 x 24 jam dilengkapi
dengan persyaratan
• Surat laporankronologispenyakitakibatkerjadariinstansi
DOKUMEN PERSYARATAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK KLAIM
COVID-19 AKIBAT KERJA UNTUK PESERTA BPJS
KETENAGAKERJAAN
1. Kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan 9. Hasil swab dokter yang terkena Covid-19
2. Laporan kasus Penyakit Akibat Kerja Tahap I (Form (semua hasil swab dari pertama)
3 PAK 1) 10. Hasil swab pasien (+) covid yang dilayani
3. Kronologis kejadian (beberapa pasien)
2. Surat keterangan ahli waris disahkan oleh instansi dan lurah / kepala desa;
8. Surat keterangan sekolah (untuk 2 orang anak) dengan syarat: anak yang ada pada saat peserta meninggal dunia,
berusia <25 tahun, belum pernah bekerja/menikah;
10. Khusus untuk klaim jaminan kecelakaan kerja (tewas/meninggal dunia akibat kecelakaan kerja) ditambahkan
persyaratan:
- SuratKeputusanPenetapan TewasdariPPK
- SuratverifikasidanvalidasidariBKN
- Suratlaporankronologis kejadiandariinstansi
DOKUMEN PERSYARATAN KLAIM JKK TEWAS
TNI/POLRI (PESERTA JKK PT ASABRI)
1. Asli kartu ASABRI (KTPA) 7. Fotokopi kronologis kejadian yang dilegalisir komandan
4. Fotokopi Surat Keterangan Kematian yang ditandatangani oleh pejabat berwenang yang diterbitkan
oleh instansi yang berwenang atau rumah sakit yang merawat
5. Fotokopi Surat Keterangan Ahli Waris dari instansi dan ditandatangani oleh pejabat berwenang
• Catatan: Dokumen fotokopi wajib menunjukkan yang asli dan masih berlaku
PERLINDUNGAN HUKUM & PEMBIAYAAN
Manfaat JKK peserta PT Taspen diantaranya adalah: • Santunan kematian kerja: 60% x 80 gaji
• Biaya transportasi • Uang duka tewas: 6x gaji
• Darat: Rp. 1.300.000 • Biaya pemakaman: Rp.10.000.000
• Laut: Rp. 1. 950.000 • Beasiswa: Rp. 15.000.000 - Rp 45.000.000
• Udara: Rp. 3.250.000
• Cacat sebagian anatomis: % tabel x 80 gaji Manfaat jaminan kematian bukan akibat kecelakaan
• Cacat sebagian fungsi: % penurunan fungsi x % tabel x kerja (Peserta JKM PT Taspen):
80 gaji • Santunan sekaligus: Rp. 15.000.000
• Cacat total tetap: • Uang duka wafat: 3x gaji pokok
• Santunan sekaligus: 70% x 80 gaji • Bantuan pemakaman: Rp. 7.500.000
• Santunan berkala: Rp. 250.000 x 24 bulan • Bantuan beasiswa: Rp. 15.000.000/anak (maksimal 2
• Pensiun karena cacat: %x gaji atas berkurangnya orang anak)
fungsi organ maksimal 70%
• Biaya pengobatan sampai sembuh Hak yang diperoleh peserta PT. ASABRI meninggal dunia
gugur/tewas:
• Santunan tidak mampu bekerja: 100% gaji (dievaluasi
per 6 bulan) • Nilai tunai tabungan asuransi (NTTA)
• Biaya rehabilitasi medik: Rp. 2.600.000 • Santunan risiko kematian khusus (SRKK)
4. Peserta internsip yg ditugaskan di RS, diberikan insentif kepada yang bertugas di ruangan dengan risiko
terpapar tinggi sebesar paling tinggi → Rp 5.000.000
5. Peserta internsip yg ditugaskan di Puskesmas, diberikan insentif kepada yang melakukan pemantauan isoman
dan wisma karantina serta pengambilan specimen (swab) COVID-19 terkonfirmasi paling tinggi → Rp. 2.500.000
• Sumber: APBN
KMK No. HK.01.07/MENKES/4239/2021
SHIFT Metropolitan rota ( 2 pagi – 2 siang – 2 malam) atau continental rota (2 pagi –
2 siang – 3 malam) diikuti istirahat 1 atau 2 hari
REKOMENDASI:
Mengurangi durasi shift menjadi 6 jam (satu hari 4 shift).
Penggunaan APD level 3 maksimal berdurasi 6 jam
Istirahat tidur 7-8 jam sehari
Istirahat 48 jam setelah bekerja 14 hari berurutan
Intoleransi kerja shift: usia > 45 tahun
INSIDEN KEKERASAN DAN PELECEHAN
TERHADAP TENAGA KESEHATAN
• Insiden kekerasan dan pelecehan terhadap tenaga kesehatan semakin meningkat selama
pandemi COVID-19.
• Faktor risiko kekerasan, pelecehan, dan diskriminasi di tempat kerja di sektor kesehatan
termasuk:
Stres dan kelelahan,
Waktu tunggu pasien yang lama,
Kerumunan,
Risiko penularan,
Tindakan pencegahan dan pengendalian khusus COVID-19
Pelacakan kontak atau tidak mengizinkan akses ke jenazah COVID-19
Tenaga kesehatan perempuan
Bekerja pada shift malam
Etnis minoritas
STRES PSIKOSOSIAL SELAMA PANDEMI
Sumber stres: Gangguan psikis yang dapat terjadi:
Ketakutan kesejahteraan PTSD
diri/keluarga/rekan kerja
Burnout
Tekanan pekerjaan
Depresi
Aktivitas fisik diperberat dg APD
APD yang kurang
Stigma dan kurangnya dukungan sosial
Ketegangan dengan keluarga pasien
Kesulitan mempertahankan aktivitas
perawatan diri
Kenangan terkait kejadian buruk atau
tragedi kemanusiaan
PENCEGAHAN STRES PSIKOSOSIAL
•Komunikasi baik
•Tempat konseling
•Tim multidisiplin
Praktik berbasis tim •Buddy System
•Psychological First Aid
•Kampanye mengurangi stigma
•Penggunaan humor dan teknik partisipatif
• Pembentukan tim
Budaya organisasi • Fasilitasi komunikasi dan manajemen
konflik
•
Praktik berbasis
Pengaturan waktu istirahat
• Pemenuhan kebutuhan dasar
individu •
•
Dukungan psikologis
Peragaan peran organisasi
Sumber: Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza Kemenkes RI
PEDOMAN PERILAKU SOSIAL, MEDIA SOSIAL
DAN ILMIAH
PERILAKU SOSIAL
Penting bagi dokter untuk dapat menjaga
perilaku baik sosial, media sosial, dan ilmiah Dokter diharapkan dapat
untuk membantu peperangan melawan melakukan protokol kesehatan di
COVID-19 ini masyarakat dalam kehidupan
sehari-hari seperti social
distancing, penggunaan masker,
praktik cuci tangan yang benar
untuk memberikan contoh yang
baik
212mm
MEDIA SOSIAL
• Untuk berpartisipasi, mengeluarkan pendapat,
memberi konsultasi, memberikan terapi pada pasien
(telemedicine)
THANK YOU