Anda di halaman 1dari 16

Teknik Pemberian Obat

(Inhasi,Vagina,Rectum
dan Kulit)

1. Fahmidia Zumala Dewi (200550004)


2. Irfina (200550006)
3. LutfiaH Azizatun Nizak (200550008)
4. Ulfatul Aliyah (200550015)

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


Teknik Pemberian Obat Inhalasi
 
Terapi inhalasi juga dapat diartikan sebagai suatu pengobatan yang ditujukan
untuk mengembalikan perubahan-perubahan patofisiologi pertukaran gas sis-
tem kardiopulmoner ke arah yang normal, seperti dengan menggunakan respi-
tor atau alat penghasil aerosol.
 
Cara Penggunaan Berbagai Terapi Inhalasi
 
1. Inhaler dosis terukur atau MDI
digunakan pada pasien yang sedang berobat jalan dan jarang dipergunakan di
rumah sakit serta menjadi pilihan utama pagi penderita asma
MDI diberikan dalam bentuk antara lain :
a. Pemakaian inhaler aerosol
b. Pemakaian inhaler aerosol dengan ruang antara (spacer).
c. Pemakaian diskhaler.
d. Pemakaian rotahaler.
Lanjutan

2.Penguapan (Nebulizer)

Cara ini digunakan dengan memakai disposible nebulizer mouth


piece dan pemompaan udara (pressurizer) atau oksigen.
Cara menggunakannya yaitu:
1. Buka tutup tabung obat,
2. masukan cairan obat ke dalam alat penguap sesuai dosis
yang ditentukan
3. gunakan mouth piece atau masker (sesuai kondisi pasien).
4. Tekan tombol onpada nebulizer à jika memakai masker, maka
uap yang keluar dihirup perlahan-lahan dan dalam inhalasi ini
dilakukan terus menerus sampai obat habis.
5. Bila memakai mouth piece, maka tombol pengeluaran `erosol
ditekan sewaktu inspirasi, hirup uap yang keluar perlahan-la-
han dan dalam.
6. Dilakukan berulang-ulang sampai obat habis (10 – 15 menit). 
Lanjutan
 
3. Intermiten Positive Pressure Breathing
Cara ini biasanya diberikan di rumah sakit dan memerlukan tenaga yang terlatih
dan Cara ini lebih mahal dan biasanya hanya digunakan untuk ppasien yang
gawat darurat.

4. Ventilator
Dapat dengan menggunakan MDI atau hand held nebulizer, yakni melalui
bronkodilator Tee dan cara ini sebenarnya tidak efektif karena banyak aerosol
yang mengendap.
 
Contoh obat Nebulizer (Ventolin) dan dosis :
Ventolin Nebules
Dosis ANAK dan DEWASA
Dosis awal adalah 2.5 mg.
 
Teknik Pemberian Obat Vagina
Pengertian Pemberian Obat Melalui Vagina
Pemberian Obat pada Vagina merupakan cara memberikan obat den-
gan memasukkan obat melalui vagina, yang bertujuan untuk mendap-
atkan efek terapi obat dan mengobati saluran vagina atau
Indikasi :
1. Pada bagian Vaginitis, keputihan vagina dan serviks (leher rahim)
2. Servik sebagai hemoestasis setelah biopsy dan pengangkatan polip di
serviks,
3. Erosi uretra eksterna dan popiloma uretra kondiloma akuminata.
4. Luka akibat penggunaan instrument ginekologi untuk mempercepat
proses penyembuhan setelah electron koagulasi.
Kontra Indikasi
Jangan diberikan pada orang yang mempunyai kecenderungan hipersensitif
atau alergi.
Tujuan Pemberian Obat pervagina adalah :
5. Mengobati Infeksi pada vagina
6. Menghilangkan rasa nyeri, terbakar, dan ketidaknyamanan pada Vagina
7. Mengurangi Peradangan
8. Mengurangi Peradangan
Macam-macam Obat Pervagina

Yaitu tersedia dalam bentuk krim dan suppositoria yang digunakan untuk
mengobati infeksi lokal

Persiapan alat dalam Pemberian Obat Pervagina


Alat dan Bahan :
1. Sarung tangan sekali pakai
2. Obat dalam tempatnya
3. kain kasa, kapas
4. Pelumas untuk supositoria
5. Handuk bersih
6. Pengalas
7. Gorden
Lanjutan

Dalam Pemberian Obat Bidan harus memperhatikan:

1. Interpretasikan dengan tepat resep obat yang dibutuhkan


2. Hitung dengan tepat dosis obat yang akan diberikan sesuai dengan resep
3. Gunakan prosedur yang sesuai dan aman, ingat prinsip 5 benar dalam
pengobatan.
4. Setelah memvalidasi dan menghitung dosis obat dengan benar, pembe-
rian obat dengan akurat dapat dilakukan berdasarkan prinsip 5 benar.

Hal-hal yang harus diperhatikan antara lain:


1. Pemberian bentuk, rute dosis waktu yang tepat
2. Kurangi dan cegah penularan infeksi
3. Jaga kenyamanan klien
4. Hindarkan tindakan yang menyebabkan pasien merasa sakit
5. Perhatikan teknik septik dan antiseptik
6. Pemberian obat harus dalam posisi rekumben
7. Menginformasikan kepada pasien apa yang terjadi
Lanjutan
 
Persiapan Pasien sebelum Pemberian Obat Pervagina, yaitu :
1. Meminta Klien untuk berkemih terlebih dahulu
2. Mengatur posisi Klien
3. Menutup dengan selimut mandi dan ekpose hanya pada area perineal saja
 
Persiapan Pasien dan Lingkungan dalam Pemberian Obat Pervagina
4. Menjelaskan kepada Pasien tujuan tindakan yang akan dilakukan.
5. Memberitahukan Prosedur Tindakan yang akan dilakukan.
6. Menutup Jendela, Korden, dan memasang sampiran atau sketsel apabila diperlukan.
7. Menganjurkan Orang yang tidak berkepentingan untuk keluar ruangan.
 
cairan tertentu melalui vagina dapat dilakukan dengan cara :
8. Mengumbah (irigasi).
9. Mengoleskan.
10. Supposutorium.
Lanjutan
Prosedur Kerjanya
1. Cuci tangan.
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3. Gunakan sarung tangan.
4. Buka pembungkus obat dan pegang dengan kain kasa.
5. Bersihkan sekitar alat kelamin dengan kapas sublimat.
6. Anjurkan pasien tidur dalam posisi dorsal recumbert.
7. Apabila jenis obat suppositoria maka buka pembungkus dan
berikan pelumas pada obat.
8. Regangkan labia minora dengan tangan kiri dan masukkan obat
sepanjang dinding kanal vaginal posterior sampai 7,5-10 cm.
9. Setelah obat masuk, bersihkan daerah sekitar orifisium dan labia
dengan tisu.
10. Anjurkan untuk tetap dalam posisi kurang lebih 10 menit agar
obat bereaksi.
11. Cuci tangan.
12. Catat jumlah, dosis, waktu, dan cara pemberian.
Lanjutan
  Pemberian Obat ini Dilakukan pada :
1. Pasien dengan vagina yang kotor.
2. Persiapan tindakan pembedahan jalan lahir.
3. Pasien dengan radang vagina.
4. Post partum dengan lochea yang berbau.

Pemberian Obat Melalui Vagina Tidak Boleh dilakukan pada Saat Pasien:
5. Menstruasi
6. Khusus pada paisen spartus antara lain :
7. Perdarahan
8. Plasenta previa
9. Ketuban pecah dini
10. Persalinan paterm

Contoh obat supositoria vagina antara lain:


11. Flagil Supositoria
12. Vagistin Supositoria
13. Albotil Supositoria
14. Mistatin Supositori
 
Lanjutan

Keuntungan &Kerugian Pemberian Obat Pervagina


 Keuntungan :.
1. Mengobati Infeksi pada Vagina
2. Mengurangi Peradangan

Kerugian dan Masalah:


3. Kerusakan mobilitas fisik
4. Risiko terjadinya komplkasi terhadap terapi obat
5. Nyeri
6. Disfungsi seksual
Teknik Pemberian Obat Rektum
Merupakan cara memberikan obat dengan memasukkan obat melalui anus atau rek-
tum, dengan tujuan memberikan efek lokal dan sistemik. Tindakan pengobatan ini
disebut pemberian obat suppositoria yang bertujuan untuk mendapatkan efek terapi
obat, menjadikan lunak pada daerah feses dan merangsang buang air besar.
 
Alat dan Bahan:
1. Obat suppositoria dalam tempatnya.
2. Sarung tangan.
3. Kain kasa.
4. Vaselin/pelicin/pelumas.
5. Kertas tisu.

Komposisi
6. Metronidazol 250 mg, tiap tablet mengandung metronidazol 250 mg
7. Metronidazol 500 mg, tiap tablet mengandung metronidazol 500 mg
Lanjutan
 
Prosedur Kerja:
1. Cuci tangan
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3. Gunakan sarung tangan.
4. Buka pembungkus obat dan pegang dengan kain kasa.
5. Oleskan ujung pada obat suppositoria dengan pelicin.
6. Regangkan glutea dengan tangan kiri, kemudian masukkan suppositoria dengan per-
lahan melalui anus, sfingter anal interna dan mengenai dinding rektal kurang lebih 10
cm pada orang dewasa, 5 cm pada bayi atau anak.
7. Setelah selesai tarik jari tangan dan bersihkan daerah sekitar anal dengan tisu
8. Anjurkan pasien untuk tetap berbaring telentang atau miring selama kurang lebih 5
menit.
9. Setelah selesai lepaskan sarung tangan ke dalam bengkok.
10. Cuci tangan.
11. Catat obat, jumlah dosis, dan cara pemberian.
 
Teknik Pemberian Obat Kulit
Merupakan cara memberikan obat pada kulit dengan men-
goleskan bertujuan mempertahankan hidrasi, melindungi
permukaan kulit, mengurangi iritasi kulit, atau mengatasi in-
feksi. Pemberian obat kulit dapat bermacam-macam seperti
krim, losion, aerosol, dan sprei.
 
Alat dan Bahan:
1. Obat dalam tempatnya (seperti losion, krim,aerosol, sprei).
2. Pinset anatomis.
3. Kain kasa.
4. Kertas tisu.
5. Balutan.
6. Pengalas.
7. Air sabun, air hangat.
8. Sarung tangan.
Lanjutan
 
Prosedur Kerja:
1. Cuci tangan.
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3. Pasang pengalas di bawah daerah yang akan dilakukan tindakan.
4. Gunakan sarung tangan.
5. Bersihkan daerah yang akan di beri obat dengan air hangat (apabila ter-
dapat kulit mengeras) dan gunakan pinset anatomis.
6. Berikan obat sesuai dengan indikasi dan cara pemakaian seperti men-
goleskan, mengompres.
7. Kalau perlu tutup dengan kain kasa atau balutan pada daerah diobati.
8. Cuci tangan.
 
Terimaksih
Semoga Bermanfaat
Ada Pertanyaan?
ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts

Anda mungkin juga menyukai