Anda di halaman 1dari 24

Peran Bidan sebagai Motivator

dalam Pelayanan KIA

Disusun Oleh Kelompok 3


1. Fahmidia Zumala Dewi Ariyani (200550004)
2. Novia Shinta Putri (200550011)
3. Ratira Wadya Paramita Rosadiah (200550012)
Pengertian Peran Bidan sebagai Motivator

Memberikan motivasi, arahan, bimbingan dan meningkatkan kesadaran pihak


yang dimotivasi (dukun, kader kesehatan, masyarakat) untuk tumbuh kembang
kearah pencapaian tujuan yang diinginkan.Bidan ingin memotivasi dukun,
kader kesehatan, masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat terutama KIA/KB. Upaya yang di lakukan bidan
sebagai pendamping adalah menyadarkan dan mendorong kelompok untuk
mengenali potensi dan masalah, dan dapat mengembangkan potensinya untuk
memecahkan masalah itu.
Peran Bidan sebagai Motivator
TUGAS MANDIRI

 Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang


diberikan, mencakup :

a. Mengkaji status kesehatan untuk memenuhi kebutuhan asuhan klien


b. Menentukan diagnosis
c. Menyusun rencana tindakan sesuai dengan masalah yang dihadapi
d. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
e. Mengevaluasi tindakan yang telah diberikan.
f. Membuat rencana tindak lanjut kegiatan atau tindakan.
g. Membuat pencatatan dan pelaporan kegiatan atau tindakan.
Lanjutan...

 Memberi pelayanan dasar pranikah pada anak remaja dan dengan melibatkan
mereka sebagai klien, mencakup :

a. Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan anak remaja dan wanita dalam masa
pranikah.
b. Menentukan diagnosis dan kebutuhan pelayanan dasar.
c. Menyusun rencana tindakan atau layanan sebagai prioritas mendasar bersama
klien.
d. Melaksanakan tindakan atau layanan sesuai dengan rencana.
e. Mengevaluasi hasil tindakan atau layanan yang telah diberikan bersama klien.
f. Membuat rencana tindak lanjut tindakan atau layanan bersama klien.
g. Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan.
Lanjutan...

 Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal, mencakup :

a. Mengkaji status kesehatan klien yang dalam keadaan hamil.


b. Menentukan diagnosis kebidanan dan kebutuhan kesehatan klien.
c. Menyusun rencana asuhan kebidanan bersama klien sesuai dengan prioritas
masalah.
d. Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
e. Mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan bersama klien.
f. Membuat rencana tindak lanjut asuhan yang telah diberikan bersama klien.
g. Membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidanan bersama klien,
h. Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan yang telah diberikan.
Lanjutan...

 Memberi asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinar dengan


melibatkan klien atau keluarga, mencakup :

a. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada klien dalam masa persalinan.


b. Menentukan diagnosis dan kebutuhan asuhan kebidanan dalam masa persalinan.
c. Menyusun rencana asuhan kebidanan bersama klien sesuai dengar prioritas
masalah.
d. Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
e. Mengevaluasi asuhan yang telah diberikan bersama klien.
f. Membuat rencana tindakan pada ibu selama masa persalinan sesuai dengan
prioriras.
g. Membuat asuhan kebidanan.
Lanjutan...

 Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir, mencakup :

a. Mengkaji status keselhatan bayi baru lahir dengan melibatkan keluarga.


b. Menentukan diagnosis dan kebutuhan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.
c. Menyusun rencana asuhan kebidanan sesuai prioritas.
d. Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
e. Mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan.
f. Membuat rencana tindak lanjut.
g. Membuat rencana pencatatan dan pelaporan asuhan yang telah diberikan.
Lanjutan...

 Memberi asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan
klien atau keluarga, mencakup :

a. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas.


b. Menentukan diagnosis dan kebutuhan asuhan kebidanan pada masa nifas.
c. Menyusun rencana asuhan kebidanan berdasarkan prioritas masalah.
d. Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana.
e. Mengevaluasi bersama klien asuhan kebidanan yang telah diberikan.
f. Membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidanan bersama klien.
Lanjutan...

 Memberi asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan


pelayanan keluarga berencana, mencakup :

a. Mengkaji kebutuhan pelayanan keluarga berencana pada pus (pasangan usia


subur).
b. Menentukan diagnosis dan kebutuhan pelayanan.
c. Menyusun rencana pelayanan KB sesuai prioritas masalah bersama klien.
d. Melaksanakan asuhan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
e. Mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan.
f. Membuat rencana tindak lanjut pelayanan bersama klien.
g. Membuat pencatatan dan laporan.
Lanjutan...

 Memberi asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi


dan wanita dalam masa klimakterium serta menopause, mencakup :

a. Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan asuhan klien.


b. Menentukan diagnosis, prognosis, prioritas, dan kebutuhan asuhan.
c. Menyusun rencana asuhan sesuai prioritas masalah bersama klien.
d. Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana.
e. Mengevaluasi bersama klien hasil asuhan kebidanan yang telah diberikan.
f. Membuat rencana tindak lanjut bersama klien.
g. Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan.
Lanjutan...

 Memberi asuhan kebidanan pada bayi dan balita dengan melibatkan keluarga,
mencakup :

a. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan sesuai dengan tumbuh kembang


bayi/balita.
b. Menentukan diagnosis dan prioritas masalah.
c. Menyusun rencana asuhan sesuai dengan rencana.
d. Melaksanakan asuhan sesuai dengan prioritas masalah.
e. Mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan.
f. Membuat rencana tindak lanjut.
g. Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan.
Peran Bidan sebagai Motivator
TUGAS KOLABORASI
 Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi
kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga. Mencakup :

a. Mengkaji masalah yang berkaitan dengan komplikasi dan kondisi


kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
b. Menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas kegawatdaruratan yang
memerlukan tindakan kolaborasi.
c. Merencanakan tindakan sesuai dengan prioriras kegawatdaruratan dan hasil
kolaborasi serta berkerjasama dengan klien.
d. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana dan dengan melibatkan klien.
e. Mengevaluasi hasil tindakan yang telah diberikan.
f. Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien.
g. Membuat pencatatan dan pelaporan.
Lanjutan...

 Memberi asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan risiko tinggi dan pertolongan
pertama pada kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi,
mencakup :

a. Mengkaji kebutuhan asuhan pada kasus risiko tinggi dan keadaan


kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
b. Menentukam diagnosis, prognosis, dan prioritas sesuai dengan faktor risiko
serta keadaan kegawatdaruratan pada kasus risiko tinggi.
c. Menyusun rencana asuhan dan tindakan pertolongan pertama sesuai dengn
prioritas.
d. Melaksanakan asuhan kebidanan pada kasus ibu hamil dengan risiko tinggi dan
memberi pertolongan pertama sesuai dengan prioritas.
e. Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama.
f. Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien.
g. Membuat pencatatan dan pelaporan.
Lanjutan...

 Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi serta
keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan
kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga, mencakup :

a. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan risiko tinggi
dan keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
b. Menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas sesuai dengan faktor risiko dan keadaan
kegawatdaruratan.
c. Menyusun rencana asuhan kebidanan dalam masa persalinan dengan risiko tinggi dan
pertolongan pertama sesuai dengan prioritas.
d. Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan risiko tinggi dan
memberi pertolongan pertama sesuai dengan priositas.
e. Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama pada ibu hamil dengan risiko
tinggi.
f. Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien.
g. Membuat pencatatan dan pelaporan.
Lanjutan...

 Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan risiko tinggi serta
pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan
tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga, mencakup:

a. Mengkaji kebutuhan asuhan pada ibu dalam masa nifas dengan risiko tinggi dan
keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
b. Menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas sesuai dengan faktor risiko serta
keadaan kegawatdaruratan.
c. Menyusun rencana asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan risiko
tinggi dan pertolongan pertarna sesuai dengan prioritas.
d. Melaksanakan asuhan kebidanan dengan risiko tinggi dan memberi pertolongan
pertama sesuai dengan rencana.
e. Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama.
f. Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien.
g. Membuat pencatatan dan pelaporan.
Lanjutan...

 Memberi asuhan kebidanan pada bay, baru lahir dengan risiko tinggi dan
pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruraran yang memerlukan
tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga, mencakup:

a. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir de ngan risiko
tinggi dan keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
b. Menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas sesuai dengan Faktor risiko
serta keadaan kegawatdaruratan.
c. Menyusun rencana asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan risiko tinggi
dan memerlukan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas.
d. Melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan risiko tinggi dan
pertolongan pertama sesuai dengan prioritas.
e. Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama.
f. Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien.
g. Membuat pencatatan dan pelaporan.
Lanjutan...

 Memberi asuhan kebidanan pada balita dengan risiko cinggi serta pertolongan
pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan
kolaborasi betsamut klien dan keluarga, mencakup :

a. Mengkaji kebutuhan asuhan pada balita dengan risiko tinggi dan keadaan
kegawatdaruratan yang nemerlukan tindakan kolaborasi.
b. Menentukan diagnosis, prognosis, dan prioricas sesuai dengan faktor risiko serta
keadaan kegawatdaruratan.
c. Menvusun rencana asuhan kebidanan pada balita dengan risiko tinggi dan
memerlukan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas.
d. Melaksanakan asuhan kebidanan pada balita dengan risiko tinggi dan
pertolongan pertama sesuai dengan prioritas.
e. Mengevaluasi hasil asuhan kebidaman dan pertolongan pertama.
f. Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien.
g. Membuat pencatatan dan pelaporan.
Peran Bidan sebagai Motivator
TUGAS KETERGANTUNGAN
 Menerapkan manajamen kebidanan ,pada setiap asuhan kebidanan sesuai
dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga, mencakup :

a. Mengkaji kebutuhan asuhan kebndanan yang memerlukan tindakan di luar


lingkup kewenangan bidan dan memerlukan rujukan.
b. Menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas serta sumbersumber dan fasilitas
untuk kebmuuhan intervensi lebih lanjut bersama klien/keluarga.
c. Merujuk klien uncuk keperluan iintervensi lebih lanjuc kepada petugas/inscitusi
pelayanan kesehaatan yang berwenang dengan dokumentasi yang lengkap.
d. Membuat pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian
dan incervensi.
Lanjutan...

 Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada kasus


kehamilan dengan risiko tinggi serta kegawatdaruratan, mencakup :

a. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan.


b. Menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas.
c. Memberi pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan.
d. Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan.
e. Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut pada petugas/institusi
pelayanan kesehatan yang berwenang.
f. Membuat pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian
dan intervensi.
Lanjutan...

 Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi serta rujukan pada masa


persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga,
mencakup :

a. Mengkaji adanya penyulit dan kondisi kegawatdaruratan pada ibu dalam


persalinan yang memerlukan konsultasi dan rujukan.
b. Menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas.
c. Memberi pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan.
d. Merujuk klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut pada petugas atau institusi
pelayanan kesehatan yang berwenang.
e. Membuat pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikae seluruh kejadian
dan intervensi.
Lanjutan...

 Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam masa
nifas yang disertai penyulit tertentu dan kegawatdaruratan dengan melibatkan
klien dan keluarga, mencakup :

a. Mengkaji adanya penyulit dan kondisi kegawatdaruratan pada ibu dalam masa
nifas yang memerlukan konsultasi serta rujukan.
b. Menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas.
c. Memberi pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan.
d. Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut pada petugas/institusi
pelayanan kesehatan yang berwenang.
e. Membuat pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian
dan intervensi.
Lanjutan...

 Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu dan
kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi serta rujukan dengan melibatkan
keluarga, mencakup :

a. Mengkaji adanya penyulit dan kondisi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir
yang memerlukan konsultasi serta rujukan.
b. Menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas.
c. Memberi pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan.
d. Merujuk klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut pada petugas/institusi
pelayanan kesehatan yang berwenang.
e. Membuat pencatatan dan pelaporan serta dokumentasi.
Lanjutan...

 Memberi asuhan kebidanan kepada anak balita dengan kelainan tertentu dan
kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi serta rujukan dengan melibatkan
klien/keluarga, mencakup :

a. Mengkaji adanya penyulit dan kegawatdaruratan pada balita yang memerlukan


konsultasi serta rujukan.
b. Menenrukan diagnosis, prognosis, dan prioritas.
c. Memberi pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan.
d. Merujuk klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut pada petugas/institusi
pelayanan kesehatan yang berwenang.
e. Membuat pencatatan dan pelaporan serta dokumentasi.
THANKS...
Hope It Is Useful

Anda mungkin juga menyukai