Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PEMBERIAN OBAT ORAL PADA An.

”Z” DI

RUANG ANAK RUMAH SAKIT DAERAH KALISAT

OLEH : NANDA PARAMITA KARTIKA SARI

NIM: 200550010

AKADEMI KEBIDANAN JEMBER

TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Jl. Pangandaran No. 42 Antirogo, Jember – Jawa Timur


HALAMAN PENGESAHAN

Laporan tindakan pemberian obat oral pada An.”Z” telah dilaksanakan pada
tanggal 30 juni 2021 di Rumah Sakit Daerah Kalisat

Jember, 30 juni 2021

Pembimbing Ruangan Mahasiswa

(Nilawati M , A.Md.Kep) (Nanda Paramita Kartika Sari)

Pembimbing Akademik

(Tita Rudini Yassin , M.Kes)

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan
sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini yang berjudul “laporan pemberian
obat oral pada An.”Z” , diruang anak, Rumah Sakit Daerah Kalisat”pada tepat
waktu. Tanpa pertolongannya-nya tentu saya tidak dapat menyelesaikan laporan ini
tepat waktu., dalam penyusunan laporan ini kami mengucapkan terimakasih
sedalam dalamnya kepada:

1. Nurul Aini, M.Kes selaku pembimbing Akademik mata kuliah


Keterampilan Dasar Kebidanan

2. Nilawati M, A.md Kep Selaku Pembimbing Rumah Sakit Daerah Kalisat

3. Dr.rusmijati, M.M selaku direktur Akademi Kebidanan Jember

4. Semua Pihak Yang berkontribusi dalam penyususunan laporan

Kami menyadari bahwa penyelesaian laporan tindakan ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dalam segi pembahasan,penulisan dan penyusunan , oleh
karena itu , kami mengharapkan , kritik, dan saran yang membangun dari
pembimbing akademik dan pembimbing ruangan rumah sakit daerah kalisat untuk
menyemournakan laporan tindakan ini

Jember,30 Juni 2021

Penulis

II
DAFTAR ISI

COVER
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ I

KATA PENGANTAR ........................................................................................... II

DAFTAR ISI ........................................................................................................ III

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2 Tujuan ..................................................................................................... 2

1.3 Ruang Lingkup ....................................................................................... 2

1.4 Manfaat ................................................................................................... 2

1.5 Sistematika Penulisan ............................................................................ 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 4

BAB III LAPORAN TINDAKAN ..................................................................... 10

3.1 Identitas Pasien ..................................................................................... 10

3.2 Deskripsi Pasien .................................................................................... 10

3.3 Prosedur Tindakan yang dilakukan ................................................... 10

3.3.1 Persiapan alat .................................................................................... 10

BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................... 12

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 13

5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 13

5.2 Saran ...................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 15

III
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemberian Obat Oral adalah suatu tindakan untuk membantu penyembuhan
dengan cara melalui obat-obatan salah satunya melalui mulut (oral). Obat adalah
alat utama terapi yang digunakan dokter untuk mengobati klien yang memiliki
masalah kesehatan. Obat adalah substansi yang diberikan kepada manusia sebagai
perawatan atau pengobatan , bahkan pencegahan terhadap gangguan yang terjadi
didalam tubuhnya ( ikawati,zulies.2018 informasi tentang obat oral) .

Obat memiliki dua efek yakni efek terapeutik dan efek samping. Efek
terapeutik obat memiliki kesesuaian terhadap efek yang diharapkan sesuai dengan
kandungan obatnya seperti paliatif (berefek untuk mengurangi gejala), kuratif
(memiliki efek pengobatan), suportif (menaikkan fungsi atau respon tubuh),
subtitutif (sebagai pengganti), efek kemoterapi (berefek untuk mematikan atau
menghambat), restorative ( berefek pada memulihkan fungsi tubuh yang sehat).
Efek samping merupakan dampak yang tidak diharapkan, tidak bisa diramal, dan
bahkan kemungkinan dapat membahayakan seperti adanya alergi, penyakit ia
Pemberian obat kepada pasien dapat dilakukan melalui beberapa cara diantaranya :
oral, parenteral, rectal, vaginal, kulit, mata, telinga, dan hidung. Dengan
menggunakan prinsip enam tepat dalam pengobatan yakni tepat pasien, obat, dosis,
rute, waktu, dan dokumentasi.

Tekhnik pemberian obat adalah cara untuk menghadapi masalah kesehatan


yang dialami oleh masyarakat. Masyarakat dapat dengan mudah memilih jenis
maupun tekhnik pemberian obat padanya. Untuk itu dalam menncapai kesehatan
yang sempurna masyarakat harus tahu bagaimana tekhnik pemberian obat itu
sendiri.

Masalah pemberian obat oral yaitu tidak tawar atau tubuh tidak bisa
menerima obat , ditandai dengan mual muntah, alergi pada tubuh seperti gatal, ruam
bisa juga melepuh di seluruh tubuh,jadi kita selaku tenaga kesehatan harus bertanya
kepada pasien

1
1.2 Tujuan
1.2.1 Umum

Tujuan umum dari penulisan laporan ini adalah agar mahasiswa mampu
dalam melakukan praktek pemberian obat oral

1.2.2 Khusus

Tujuan khusus dari pengaturan posisi adalah sebagai berikut :

a. Mahasiswa mampu memahami konsep dasar pemberian obat oral

b. Mahasiswa mampu memhami jenis jenis obat oral

c. Mahasiswa mampu memahami dan melakukan pemberian langkah kerja


obat oral

1.3 Ruang Lingkup


1.3.1 sasaran

Sasaran dari penulisan laporan tindakan ini adalah pasien yang ada di
R.Anak di RSD Kalisat dan membutuhkan pemberian obat oral

1.3.2 Tempat Praktek

Tempat praktek dalam penulisan laporan tindakan ini adalah R.Anak


Rumah Sakit Daerah Kalisat

1.3.3 Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan penulisan laporan tindakan ini pada tanggal 28


juni 2021

1.4 Manfaat
1.4.1 Institusi

Dapat mengetahui kemampuan mahasiswa dalam pemberian obat oral


pada pasien sehingga tahu apa yang perlu di tingkatkan.

1.4.2 Lahan Praktek

Sebagai bahan masukan untuk mahasiswa

2
1.4.3 Pasien

Pasien dapat lebih nyaman setelah pemberian obat oral

1.5 Sistematika Penulisan


1.5.1 a. Cover
b. Pengesahan
c. Kata pengantar
d. Daftar isi
e. Bab 1 pendahuluan
1.1 latar belakang
1.2 tujuan (umum dan khusus)
1.3 ruang lingkup (sasaran, tempat praktek, waktu pelaksanaan)
1.4 manfaat (institusi, lahan praktek, pasien)
1.5 sistematika penulisan
f. Bab 2 tinjauan pustaka

2.1 tinjauan teori (tindakan)

g. Bab 3 laporan tindakan

3.1 identitas pasien

3.2 deskripsi pasien

3.3 prosedur tindakan yang dilakukan

h. Bab 4 pembahasan

i. Bab 5 penutup

5.1 kesimpulan

5.2 saran

j. Daftar pustaka

k. Lampiran (lembar konsul)

3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar pemberian obat oral

2.1.1 Pengertian

Pemberian Obat Oral adalah suatu tindakan untuk membantu penyembuhan


dengan cara melalui obat-obatan salah satunya melalui mulut (oral). Obat adalah
alat utama terapi yang digunakan dokter untuk mengobati klien yang memiliki
masalah kesehatan. Obat adalah substansi yang diberikan kepada manusia sebagai
perawatan atau pengobatan , bahkan pencegahan terhadap gangguan yang terjadi
didalam tubuhnya ( ikawati dan zulies.2018.)

2.1.2 Tujuan

Tujuan pemberian obat oral untuk mencegah mengobati ,mengurangi rasa


sakit sesuai dengan efek terapi dari jenis obat. Berbagai jenis obat dapat diberikan
secara oral baik dalam bentuk tablet , puyer , syrup dan kapsul

2.1.3 Indikasi dan kontra indikasi

indikasi

a. Pada pasien yang tidak membutuhkan absorbsi obat secara cepat.


b. Pada pasien yang tidak mengalami gangguan pencernaan

Kontra indikasi

pasien dengan gangguan pada system pecernaan, seperti kanker orall,


gangguan menelan, dsb.

2.2 Prinsip Pemberian obat oral pada Pasien

Perawat bertanggungjawab terhadap keamanan pasien dalam pemberian


terapi, oleh karena itu dalam memberikan obat, seorang perawat harus melakukan
tujuh hal yang benar : klien yang benar, obat yang benar, dosis yang benar, waktu
yang benar, rute yang benar, dan dokumentasi yang benar serta informasi yang
benar.

4
A. Benar Pasien
Klien yang benar dapat dipastikan dengan memeriksa identitas klien
dan meminta klien menyebutkan namanya sendiri. Sebelum obat
diberikan, identitas pasien harus diperiksa (papan identitas di tempat
tidur, gelang identitas) atau ditanyakan langsung kepada pasien atau
keluarganya. Jika pasien tidak sanggup berespon secara verbal, respon
non verbal dapat dipakai, misalnya pasien mengangguk. Jika
pasien tidak sanggup mengidentifikasi diri akibat gangguan mental
atau kesadaran, harus dicari cara identifikasiyang lain seperti
menanyakan langsung kepada keluarganya. Bayi harus selalu
diidentifikasi dari gelang identitasnya.Jadi terkait dengan klien yang
benar, memiliki implikasi keperawatan diantaranya mencakup
memastikan klien dengan memeriksa gelang identifikasi dan
membedakan dua klien dengan nama yang sama.
B. Obat Yang Benar
Obat memiliki nama dagang dan nama generik. Setiap obat dengan nama
dagang yang kita asing (baru kita dengar namanya) harus diperiksa nama
generiknya, bila perlu hubungi apoteker untuk menanyakan nama
generiknya atau kandungan obat. Untuk menghindari
kesalahan, sebelum memberi obat kepada pasien, label obat harus dibaca
tiga kali :
(1) pada saat melihat botol atau kemasan obat,
(2) sebelum menuang/ mengisap obat dan
(3) setelah menuang/mengisap obat.
Jika labelnya tidak terbaca, isinya tidak boleh dipakai dan harus
dikembalikan ke bagian farmasi. periksa apakah perintah pengobatan
lengkap dan sah. Jika perintah tidak lengkap atau tidak sah, beritahu
perawat atau dokter yang bertangung jawab. Kedua, ketahui alasan
mengapa pasien mendapat terapi tersebut dan terakhir lihat label minimal
3 kali.
C. Benar dosis

5
Sebelum memberi obat, perawat harus memeriksa dosisnya. Jika ragu,
perawat harus berkonsultasi dengan dokter yang menulis resep atau
apoteker, sebelum dilanjutkan ke pasien.Sebelum menghitung dosis
obat, perawat harus mempunyai dasar pengetahuan mengenai rasio dan
proporsi. Jika ragu-ragu, dosis obat harus dihitung kembali dan diperiksa
oleh perawat lain. Jika pasien meragukan dosisnya perawat harus
memeriksanya lagi. Ada beberapa obat baik ampul maupun tablet
memiliki dosis yang berbeda tiap ampul atau tabletnya. Misalnya dapat
dilihat pada gambar dibawah, Diazepam Tablet, dosisnya berapa? Ini
penting !! karena 1 tablet amplodipin dosisnya ada 5 mg, ada juga 10
mg. Jadi anda harus tetap hati tetap hati-hati dan teliti! Implikasi dalam
keperawatan adalah perawat harus menghitung dosis dengan benar
D. Rute Yang benar
(1) Oral
adalah rute pemberian yang paling umum dan paling banyak
dipakai, karena ekonomis, paling nyaman dan aman. Obat
dapat juga diabsorpsi melalui rongga mulut (sublingual atau
bukal) seperti tablet ISDN. Beberapa jenis obat dapat
mengakibatkan iritasi lambung dan menyebabkan muntah
(misalnya garam besi dan salisilat). Untuk mencegah hal ini,
obat dipersiapkan dalam bentuk kapsul yang diharapkan tetap
utuh dalam suasana asam di lambung, tetapi menjadi hancur
pada suasana netral atau basa di usus. Dalam memberikan
obat jenis ini, bungkus kapsul tidak boleh dibuka, obat tidak
boleh dikunyah dan pasien diberitahu untuk tidak minum
antasida atau susu sekurang-kurangnya satu jam setelah
minum obat.
E. Benar Waktu
Waktu yang benar adalah saat dimana obat yang diresepkan harus
diberikan. Dosis obat harian diberikan pada waktu tertentu dalam sehari,
seperti b.i.d (dua kali sehari), t.i.d (tiga kali sehari), q.i.d (empat kali
sehari), atau q6h (setiap 6 jam), sehingga kadar obat dalam plasma dapat

6
dipertahankan. Jika obat mempunyai waktu paruh (t ½) yang panjang,
maka obat diberikan sekali sehari. Obat-obat dengan waktu paruh pendek
diberikan beberapa kali sehari pada selang waktu yang tertentu. Beberapa
obat diberikan sebelum makan dan yang lainnya diberikan pada saat
makan atau bersama makanan (Kee and Hayes, 1996). Jika obat harus
diminum sebelum makan, untuk memperoleh kadar yang diperlukan,
harus diberikan satu jam sebelum makan. Ingat dalam pemberian
antibiotik yang tidak boleh diberikan bersama susu/produk susu karena
kandungan kalsium dalam susu/produk susu dapat membentuk senyawa
kompleks dengan molekul obat sebelum obat tersebut diserap. Ada obat
yang harus diminum setelah makan, untuk menghindari iritasi yang
berlebihan pada lambung misalnya asam mefenamat.
2.3 Langkah Pemberian obat Oral
2.3.1 persiapan alat
a. obat obat
b. daftar obat
c. tempat obat
d. air minum (gelas, sedotan)
e. sendok teh/sendok obat
2.3.2 Persiapan pasien
a. Jelaskan kepada pasien maksud dan tujuan tentang tindakan
yang akan dilakukan
b. Pasien posisi duduk
2.3.3 Persiapan Lingkungan
a. Tutup Semua jendela dan pintu
b. pasang tirai/ sampiran
2.3.4 Persiapan Petugas
Mencuci tangan di air mengalir dan menggunakan sarung tanga bersih

7
2.3.5 Langkah Kerja

a. Siapkan peralatan dan cuci tangan


b. Kaji kemampuan klien untuk dapat minum obat per oral (menelan,
mual, muntah, adanya program tahan makan atau minum, akan
dilakukan pengisapan lambung dll)
c. Periksa kembali perintah pengobatan (nama klien, nama dan dosis
obat,waktu dan cara pemberian) periksa tanggal kedaluarsa obat,
bila ada kerugian pada perintah pengobatan laporkan pada
perawat/bidan yang berwenang atau dokter yang meminta.
d. Ambil obat sesuai yang diperlukan (baca perintah pengobatan dan
ambil obat yang diperlukan)Siapkan obat-obatan yang akan
diberikan. Siapkan jumlah obat yang sesuai dengan dosis yang
diperlukan tanpa mengkontaminasi obat (gunakan tehnik aseptik
untuk menjaga kebersihan obat).
(1) Tablet atau kapsul
a) Tuangkan tablet atau kapsul ke dalam mangkuk disposibel
tanpa menyentuh obat.
b) Gunakan alat pemotong tablet bila diperlukan untuk membagi
obat sesuai dengan dosis yang diperlukan
c) Jika klien mengalami kesulitan menelan, gerus obat menjadi
bubuk dengan menggunakan martil dan lumpang penggerus,
kemudian campurkan dengan menggunakan air. Cek dengan
bagian farmasi sebelum menggerus obat, karena beberapa obat
Tidak boleh digerus sebab dapat mempengaruhi daya kerjanya

(2) Obat Dalam bentuk cair

a) Kocok /putar obat/dibolak balik agar bercampur dengan rata


sebelum dituangkan, buang obat yang telah berubah warna
atau menjadi lebih keruh.
b) Buka penutup botol dan letakkan menghadap keatas. Untuk
menghindari kontaminasi pada tutup botol bagian dalam.

8
c) Pegang botol obat sehingga sisa labelnya berada pada telapak
tangan, dan tuangkan obat kearah menjauhi label. Mencegah
obat menjadi rusak akibat tumpahan cairan obat, sehingga
label tidak bisa dibaca dengan tepat.
d) Tuang obat sejumlah yang diperlukan ke dalam mangkuk obat
berskala.
e) Sebelum menutup botol tutup usap bagian tutup botol dengan
menggunakan kertas tissue. Mencegah tutup botol sulit dibuka
kembali akibat cairan obat yang mengering pada tutup botol.
f) Bila jumlah obat yang diberikan hanya sedikit, kurang dari 5 ml
maka gunakan spuit steril untuk mengambilnya dari botol

9
BAB III LAPORAN TINDAKAN

3.1 Identitas Pasien


a. Tanggal pengkajian : 29 Juli 2021

b. Nama : An.”Z”

c. Jenis kelamin : laki-laki

d. Tanggal lahir : Jember, 15 mei 2020

e. Alamat : sebanen-Kalisat

f. Tempat : Ruang Anak RSD Kalisat-Jember

g. dokter : dr.Ester.Sp.A

h. Suhu : 38,5

3.2 Deskripsi Pasien


Ibu datang ke RSD Kalisat tepatnya di R.Anak jam 11.43 membawa pasien
( anaknya ) yang bernama An.”Z” dengan keluhan kejang 1x tadi pagi dengan durasi
yang tidak diketahui , pasien demam sejak kemarin , pasien pernah masuk rumah
sakit dengan keluhan kejang demam juga sebelumnya . Batuk (-) , pilek (-), BAB
Normal ,Tidak diare , Mual muntah (-) BAK normal, Tipe Kejang mata melihat
KeAtas , malam pasien sudah tidak kejang, tidak demam , dokter menyarankan
besok pagi untuk pulang

Diagnosa

Hipertermi

3.3 Prosedur Tindakan yang dilakukan


3.3.1 Persiapan alat
a. Baki berisi obat
b. Pipet
c. Spuit sesuai ukuran untuk mulut anak-anak
d. Air minum

10
e. Tisu dan bengkok

3.3.2 Persiapan Pasien


Menanyakan Keluhan kepada keluarga Pasien apakah bisa minum obat
secara oral
3.3.3 Persiapan Petugas
Cuci tangan 6 langkah, memakai sarung tangan bersih
3.3.4 persiapan Lingkungan
Menutup jendela,menutup sampiran, menjaga privasi pasien, memberi
penerangan yang cukup
3.3.5 Langkah Kerja
1. periksa kembali daftar obat pasien
2. membawa obat dan daftar obat ke pasien sambil mencocokkan nama
pada tempat tidur dengan nama pada daftar obat
3. Memanggil nama pasien sesuai nama pada daftar obat dengan nama
lengkap misalnya “ An."Z”
4. mempersiapkan pasien (bayi “Z”) untuk minum obat paracetamol
syrup dengan menggunakan pipet
5. memberi air putih dengan menggunakan pipet sambil memberi tahu
kepada keluarga bayi kegunaan obat paracetamol
6. Menyimpan kembali obat obatan persediaan milik pasien ke tempatnya
7. Mengobservasi keadaan umum pasien
8. melepas sarung tangan, mencuci tangan 6 langkah
9. Membuat catatan keperawatan

11
BAB IV PEMBAHASAN

Pemberian Obat Oral adalah suatu tindakan untuk membantu penyembuhan


dengan cara melalui obat-obatan salah satunya melalui mulut (oral). Obat adalah
alat utama terapi yang digunakan dokter untuk mengobati klien yang memiliki
masalah kesehatan. Obat adalah substansi yang diberikan kepada manusia sebagai
perawatan atau pengobatan , bahkan pencegahan terhadap gangguan yang terjadi
didalam tubuhnya ( ikawati,zulies.2018 informasi tentang obat oral)

Pemberian obat oral Paracetamol pada “An.”Z” karena kemarin An.”Z”


mengalami kejang dengan suhu 38,5 dan diagnose keperawatan nya ialah
hipertermi, pada keesokan harinya sudah tidak ada kejang dan diberi obat oral
paracetamol syrup untuk mengurangi panas pada An.”Z. Tidak ada kesenjamgan
antara teori dan praktek .

12
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan
5.1.1 Pemberian Obat Oral adalah suatu tindakan untuk membantu
penyembuhan dengan cara melalui obat-obatan salah satunya melalui
mulut (oral). Obat adalah alat utama terapi yang digunakan dokter untuk
mengobati klien yang memiliki masalah kesehatan. Obat adalah substansi
yang diberikan kepada manusia sebagai perawatan atau pengobatan ,
bahkan pencegahan terhadap gangguan yang terjadi didalam tubuhnya

(ikawati,zulies.2018 informasi tentang obat oral)

5.1.2 Perawat bertanggungjawab terhadap keamanan pasien dalam pemberian


terapi, oleh karena itu dalam memberikan obat, seorang perawat harus
melakukan tujuh hal yang benar : klien yang benar, obat yang benar, dosis
yang benar, waktu yang benar, rute yang benar, dan dokumentasi yang benar
serta informasi yang benar.

5.1.3 a. Siapkan peralatan dan cuci tangan


b. Kaji kemampuan klien untuk dapat minum obat per oral (menelan,
mual, muntah, adanya program tahan makan atau minum, akan
dilakukan pengisapan lambung dll)
c. Periksa kembali perintah pengobatan (nama klien, nama dan dosis
obat, waktu dan cara pemberian) periksa tanggal kedaluarsa obat,
bila ada kerugian pada perintah pengobatan laporkan pada
perawat/bidan yang berwenang atau dokter yang meminta.
d. Ambil obat sesuai yang diperlukan (baca perintah pengobatan dan
ambil obat yang diperlukan)Siapkan obat-obatan yang akan
diberikan. Siapkan jumlah obat yang sesuai dengan dosis yang
diperlukan tanpa mengkontaminasi obat (gunakan tehnik aseptik
untuk menjaga kebersihan obat).

13
5.2 Saran
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini belum sempurna.
Oleh karena itu, saya menerima kritik, saran dan usulan agar pembuatan
laporan dapat terselesaikan dengan maksimal

14
DAFTAR PUSTAKA

Wiranti. 2018. Pemberian 0bat Secara Oral. Akademi Keperawatan


Sidoarjo:

Sidoarjo.

Ikawati, Zulies. 2018. Informasi Tentang 0bat 0ral. Akademi Keperawatan


Sidoarjo:

Sidoarjo.

15

Anda mungkin juga menyukai