Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN TINDAKAN PERSONAL HYGINE MEMBANTU

MEMBUANG AIR BESAR PADA BY.NY “S “ RUANG PERINATOLOGI


RUMAH SAKIT DAERAH KALISAT

OLEH : FIRDA IZZATUL WAHIDAH


NIM : 200550005

AKADEMI KEBIDANAN JEMBER


TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Jl Pangandaran 42 , Antirogo Jember – Jawa Timur


HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Tindakan Membantu Membuang Air Besar Pada ” By.Ny S“ Telah


dilaksanakan pada tanggal 30 juni 2021 Dirumah Sakit Daerah Kalisat di Ruang
Perinatologi .

Jember,30 Juni 2021

Pembimbing Ruangan Mahasiswa

(Warih Respitowati,S.ST,M.Kes) (Firda Izzatul W )

Pembimbing Akademik

(Rusdiarti.M.Gz)

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga saya
dapat menyelesaikan laporan ini tepat waktu. Tanpa pertolongan-nya tentu saya
tidak dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak kesalahan, oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran untuk laporan
ini, agar laporan dapat lebih baik lagi. Jika terdapat banyak kesalahan, penulis
mohon maaf.

Penulis juga mengucapkan terimkasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan laporan terutama dosen pembimbing “Rusdiarti,M.Gz” dan
pembimbing lahan “Warih Respitowati,S.ST,M.Kes” yang telah membimbing
dalam menulis laporan ini.

Demikian,semoga laporan ini bermanfaat. Terimakasih

Jember,30 Juni 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Cover
HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................................i
KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................1
1.1 LatarBelakang .................................................................................................1
1.2 Tujuan .............................................................................................................1
1.3 RuangLingkup .................................................................................................2
1.4 Manfaat ...........................................................................................................2
1.5 Sistematika Penulisan ......................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................4
2.1 Pengertian Eliminasi ........................................................................................4
2.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Eliminasi ......................................................4
2.3 Hal Harus Diperhatikan Dari Feses ........................................................................6
2.4 Langkah Kerja .......................................................................................................7
BAB III LAPORAN TINDAKAN ................................................................................9
3.1 IdentitasPasien .................................................................................................9
3.2 DeskripsiPasienn .............................................................................................9
3.3 ProsedurTindakan yang dilakukan....................................................................9
BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................................ 11
BAB V PENUTUP....................................................................................................... 12
5.1 Kesimpulan.................................................................................................... 12
5.2 Saran ............................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 13
LAMPIRAN ................................................................................................................ 14

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
Eliminasi adalah proses pembuangan sisa metabolisme tubuh baik berupa
urin atau bowel (feses). Miksi adalah proses pengosongan kandung kemih bila
kandung kemih terisi. Sistem tubuh yang berperan dalam terjadinya proses
eliminasi urine adalah ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra (Hidayat,2010)

Eliminasi merupakan salah satu kebutuhan dasar yang harus di penuhi oleh
setiap manusia. Kebutuhan dasar manusia terbagi menjadi 14 kebutuhan dasar,
menyatakan bahwa kebutuhan eliminasi terdapat pada urutan ke tiga. Apabila
sistem perkemihan tidak dapat berfungsi dengan baik, sebenarnya semua organ
akhirnya akan terpengaruh. Secara umum gangguan pada ginjal mempengaruhi
eliminasi.

1.2 Tujuan
1.2.1 Umum

Tujuan umum dari penulisan laporan ini adalah agar mahasiswa mampu
dalam Membantu Membuang Air Besar kepada pasien

1.2.2 Khusus

Tujuan khusus dari praktek Membantu membuang air besar:

a. Mahasiswa mampu memahami Konsep membantu membuang air besar


b. Mahasiswa mampu memahami Faktor – fakto yang mempengaruhi
eliminasi
c. Mahasiswa mampu mengetahui Hal apa saja yang harus diperhatikan
dari feses pasien
d. Mahasiswa mampu Mengetahui tata cara membantu pasien buang air
besar

1
1.3 RuangLingkup
1.3.1 Sasaran

Sasaran dari penulisan laporan ini yaitu pasien yang datang ke Rumah Sakit
Daerah Kalisat dan Membantu Membuang Air Besar pada pasien

1.3.2 Tempat praktek

Tempat praktek dalam penulisan laporan ini adalah Rumah Sakit Daerah
Kalisat.

1.3.3 Waktu pelaksanaan

Waktu pelaksanaan penulisan laporan tindakan ini pada 30 Juni 2021

1.4 Manfaat
1.4.1 Institusi

Dapat mengetahui kemampuan mahasiswa dalam Membantu Membuang


Air Besar pada pasien sehingga tahu apa yang perlu di tingkatkan.

1.4.2 Lahan praktek

Sebagai lahan masukan bagi mahasiswa.

1.4.3 Pasien

Pasien mendapatkan kenyamanan saat tindakan.

1.5 Sistematika Penulisan


a. Cover
b. Pengesahan
c. Kata pengantar
d. Daftar Isi
e. Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar belakang
1.2 Tujuan (umum & Khusus)
1.3 Ruang Llingkup (Sasaran,tempat praktek,waktu pelaksanaan)

2
1.4 Manfaat (Institusi,lahan praktek,pasien)
1.5 Sistematika penulisan

f. Bab 2 Tinjauan Pustaka

2.1 tinjauan teori (tindakan)

g. Bab 3 Laporan Tindakan

3.1 identitas pasien

3.2 deskripsi pasien

3.3 prosedur tindakan yang dilakukan

h. Bab 4 Pembahasan

i. Bab 5 Penutup

5.1 kesimpulan

5.2 saran

j. Daftar Pustaka

k. Lampiran (lembar konsul)

3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Eliminasi


2.1.1 Pengertian
Definisi Eliminasi berasal dari kata elimination yang artinya
pembuangan.Menurut kamus bahasa Indonesia, eliminasi adalah
pengeluaran, penghilangan, penyingkiran, penyisihan. Dalam bidang
kesehatan,Eliminasi adalah proses pembuangan sisa metabolisme tubuh
baik berupaurine atau bowel (feses)Dalam tubuh kita eliminasi terdapat dua
istilah yaitu eliminasi alfi(defekasi) yang melalui sistem pencernaan seta
eliminasi urine (miksi)melalui sistem urinaria.Eliminasi fekal adalah proses
pembuangan atau pengeluaran sisametabolisme berupa feses yang berasal
dari saluran pencernaan melaluianus (Tarwoto & Wartonah, 2004).
Eliminasi fekal adalah proses pengosongan usus yang sering disebut dengan
buang air besar (Hidayat,2006).

Eliminasi fekal adalah proses pengosongan usus yang sering disebut


dengan buang air besar (Hidayat,2006).Eliminasi urine proses pengeluaran
metabolisme berupa zat-zatyang tidak di perlukan oleh tubuh melalui sistem
perkemihan dalam bentuk urine.Tujuan dari eliminasi agar tubuh tidak
terganggu atau keracunanoleh zat-zat atau ampas makanan yang sudah tidak
di perlukan oleh tubuh.Selain itu juga untuk menjaga keseimbangan tubuh
antara intake danouputnya.

2.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Eliminasi


1) Umur

umur tidak hanya mempengaruhi karakteristik feses, tetapi juga


pengontrolannya. Anak-anak tidak mampu mengontrol eliminasinya sampai
sistem neuromuskular berkembang, biasanyaantara umur 2 – 3 tahun. Orang
dewasa juga mengalami perubahan pengalaman yang dapat mempengaruhi
proses pengosonganlambung. Diantaranya adalah atony (berkurangnya tonus otot
yangnormal) dari otot-otot polos colon yang dapat berakibat pada melambatnya
peristaltik dan mengerasnya (mengering) feses, danmenurunnya tonus dari otot-

4
otot perut yang juga menurunkantekanan selama proses pengosongan lambung.
Beberapa orangdewasa juga mengalami penurunan kontrol terhadap
muskulusspinkter ani yang dapat berdampak pada proses defekasi.

2) Diet
Diet atau pola jenis makanan yang dikonsumsi dapatmempengaruhi
proses defekasi. Makanan yang memilikikandungan serat tinggi dapat membantu
proses percepatan defekasidan jumlah yang dikonsumsi pun dapat
mempengaruhi.
3) Asupan Cairan
Pemasukan cairan juga mempengaruhi eliminasi feses. Ketika
pemasukan cairan yang adekuat ataupun pengeluaran (contoh :urine, muntah) yang
berlebihan untuk beberapa alasan, tubuhmelanjutkan untuk mereabsorbsi air dari
chyme ketika ia lewat disepanjang colon. Dampaknya chyme menjadi lebih kering
darinormal, menghasilkan feses yang keras. Ditambah lagi berkurangnya pemasukan
cairan memperlambat perjalanan chymedi sepanjang intestinal, sehingga
meningkatkan reabsorbsi cairandari chyme. Jika tidak ada kontraindikasi medis,
orang dewasaharus minum 6-8 gelas (1500-2000 ml) cairan yang tidakmengandung
kafein.
4) Tonus Otot
Tonus perut, otot pelvik dan diafragma yang baik penting untukdefekasi.
Aktivitasnya juga merangsang peristaltik yangmemfasilitasi pergerakan chyme
sepanjang colon. Otot – otot yang lemah sering tidak efektif pada peningkatan
tekanan intraabdominal selama proses defekasi atau pada pengontrolan
defekasi.Otot-otot yang lemah merupakan akibat dari berkurangnya
latihan(exercise), imobilitas atau gangguan fungsi syaraf.
5) Faktor Psikologi
Faktor PsikologiDapat dilihat bahwa stres dapat mempengaruhi
defekasi. Penyakit- penyakit tertentu termasuk diare kronik, seperti ulcus pada
collitis, bisa jadi mempunyai komponen psikologi. Diketahui juga bahwa beberapa
orang yang cemas atau marah dapat meningkatkanaktivitas peristaltik dan frekuensi
diare. Ditambah lagi orang yangdepresi bisa memperlambat motilitas intestinal, yang
berdampak pada konstipasi.

5
6) Gaya Hidup

Gaya hidup mempengaruhi eliminasi feses pada beberapa cara.Pelatihan


buang airbesar pada waktu dini dapat menumpukkebiasaan defekasi pada waktu yang
teratur, seperti setiap harisetelah sarapan, atau bisa juga digunakan pada pola defekasi
yangireguler. Ketersediaan dari fasilitas toilet, kegelisahan tentang bau,dan kebutuhan
privacy juga mempengaruhi pola eliminasi feses.Klien yang berbagi satu ruangan dengan
orang lain pada suatu rumah sakit mungkin tidak ingin menggunakan bedpan karena
privacy dan kegelisahan akan baunyaSusu formula khusus merupakan formula khusus
yang diberikan pada bayi yang mengalami gangguan malabsorbsi, alergi, dan intoleransi.

7) Obat - Obatan

Obat-ObatanPengobatan dapat mempengaruhi proses defekasi,


dapatmengakibatkan diare dan konstipasi, seperti penggunaan laksansia atau antasida
yang terlalu sering.

8) Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik dapat meningkatkan gerakan peristaltik, sedangkan
imobilisasi dapat menurunkan gerakan peristaltik Beberapa penyakit dapat
mempengaruhi proses defekasi, biasanya penyakit-penyakit yang berhubungan
langsung pada sistem perncernaan, seperti gastroenteristis atau penyakit infeksi
lainnya.
9) Nyeri

Adanya nyeri dapat mempengaruhi kemampuan/keinginan untuk


berdefekasi, seperti pada beberapa kasus hemoroid, frakturospubis, dan episiotomy
akan mengurangi keinginan untuk BAB .

2.3 Hal Harus Diperhatikan Dari Feses

No Keadaan normal Abnormal Penyebab


1. Warna Bayi : Kuning Putih,hitam dan Kurangnya
merah kadar empedu,

6
pendarahan
saluran cerna
bagian atas atau
bawah .
Dewasa : Coklat Pucat berlemak Malabsorpsi
lemak
2. Bau Khas fese dan Amis dan perubahan Darah dan
dipengaruhi oleh bau aneh infeksi
makanan
3. Konsistensi Padat dan Cair Diare dan
berbentuk absorpsi kurang

2.4 Langkah Kerja

2.4.1 Persiapan Alat

- Pasu surungan/pot

- Kertas pembersih/tissue

- Kapas DTT

- Bengkok

- Handuk bawah

- Gayung Berisi air bersih

2.4.2 Persiapan Petugas

- Mencuci tangan

- Menyambut pasien dengan ramah

- Memperkenalkan diri

2.4.3 Persiapan Pasien

- Menanyakan keluhan pasien

7
- Memberitahu maksut dan tujuan tindakan yang akan dilakukan

- Minta pesertujuan pasien

2.4.4 Persiapan Lingkungan

- Pasang sampiran

- Siapkan penerangan yang cukup

- Jaga privasi pasien

2.4.5 Langkah kerja

- Menanggalkan pakaian bagian bawah

- Menganjurkan pasien untuk mengangkat bokong atau dimiringkan badannya dan


memasang pasu surungan dengan tepat

- Tinggikan bagian kepala pasien 30 derajat dari tempat tidur ( bila tidak ada
kontraindikasi) dan kedua lutut ditekuk

-Menutup bagian bawah dengan handuk bawah dan memasang selimut

- Menganjurkan pasien untuk menekan bell setelah selesai bab

- Memakai sarung tangan

- Pada pasien wanita : membersihkan vulva dan membilas dengan air bersih

- Menganjurkan pasien untuk mengangkat bokong kemudian langsung


membelakangi dan menutupnya

- Membersihkan anus pasien dengan kertas pembersih/tissue

- Mengenakan pakaian bawah dan merapikan pasien

- Membersihkan pasu surungan dan mengembalikannya pada tempatnya

- Mencuci tangan

- Membuka tabir, jendela, dan pintu

- Catat dalam catatan perawatan : volume,konsisitensi urine dan tinja

8
BAB III LAPORAN TINDAKAN

3.1 IdentitasPasien
a. Tanggal pengkajian : 30 Juni 2021
b. Nama : By,Ny.S
c. Jenis kelamin : Perempuan
d. Tanggal lahir :27 Juni 2021
e. Alamat : Dusun tegal Kalisat
f. Tempat : Ruang Perinatologi

3.2 DeskripsiPasienn
Ny “S” telah melakukan persalinan di Ruang Bersalin Rumah Sakit Daerah
Kalisat secara Spontan pada hari Minggu, 27 Juni 2021 pukul 10.30 WIB. By
Ny “S” mendapat perawatan di Ruang Perinatologi segera setelah persalinan
dan didapati berat badan 2600 gram dan Panjang 48 cm dengan jenis kelamin
Perempuan. Selama diruang Perinatologi bayi minum susu formula dikarena
ibu tidak menyetor ASI disebabkan ASI ibu tidak keluar. By Ny “S” menangis
tidak berhenti walaupun diberi susu, setelah dilihat ternyata By Ny “S” BAB
pada pampers

3.3 ProsedurTindakan yang dilakukan


Persiapan alat

Tissue basah
Pampers
Air

Persiapan petugas

1) Mencuci tangan
2) Memakai sarung tangan

Persiapan pasien

Persiapan lingkungan

9
-

Langkah kerja

1. Mencuci tangan
2. Buka pampers bayi kotor
3. Bersihkan kulit bayi menggunakan tissue basah
4. Pakaikan pampers yang bersih
5. Buang pampers yang kotor pada tempat khusus

10
BAB IV PEMBAHASAN

eliminasi adalah pengeluaran, penghilangan, penyingkiran, penyisihan.


Dalam bidang kesehatan,Eliminasi adalah proses pembuangan sisa metabolisme
tubuh baik berupaurine atau bowel (feses)Dalam tubuh kita eliminasi terdapat dua
istilah yaitu eliminasi alfi(defekasi) yang melalui sistem pencernaan seta eliminasi
urine (miksi)melalui sistem urinaria.Eliminasi fekal adalah proses pembuangan
atau pengeluaran sisametabolisme berupa feses yang berasal dari saluran
pencernaan melaluianus (Tarwoto & Wartonah, 2004). Eliminasi fekal adalah
proses pengosongan usus yang sering disebut dengan buang air besar
(Hidayat,2006).

Ny “S” telah melakukan persalinan di Ruang Bersalin Rumah Sakit Daerah


Kalisat secara Spontan pada hari Minggu, 27 Juni 2021 pukul 10.30 WIB. By
Ny “S” mendapat perawatan di Ruang Perinatologi segera setelah persalinan dan
didapati berat badan 2600 gram dan Panjang 48 cm dengan jenis kelamin
Perempuan. Selama diruang Perinatologi bayi minum susu formula dikarena ibu
tidak menyetor ASI disebabkan ASI ibu tidak keluar. By Ny “S” menangis tidak
berhenti walaupun diberi susu, setelah dilihat ternyata By Ny “S” BAB pada
pampers

a. Langkah kerja :

1. Mencuci tangan
2. Buka pampers bayi kotor
3. Bersihkan kulit bayi menggunakan tissue basah
4. Pakaikan pampers yang bersih
5. Buang pampers yang kotor pada tempat khusus

11
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.1.1 eliminasi adalah pengeluaran, penghilangan, penyingkiran, penyisihan.


Dalam bidang kesehatan,Eliminasi adalah proses pembuangan sisa
metabolisme tubuh baik berupaurine atau bowel (feses)Dalam tubuh kita
eliminasi terdapat dua istilah yaitu eliminasi alfi(defekasi) yang melalui sistem
pencernaan seta eliminasi urine (miksi)melalui sistem urinaria

5.1.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Eliminasi yaitu : Umur,diet,asupan


cairan,tonus otot,factor psikologis, gaya hidup, obat-obatan, aktifitas fisik,
penyakit, dan nyeri.
5.1.3 Hal yang harus diperhatikan dari feses yaitu: warna, bau dan konsistensi.

5.2 Saran
Saya menyadari bahwa dalam perbuatan laporan ini belum sempurna,Oleh
karena itu,saya menerima kritik ,sara dan usulan agar pembuatan laporan dapat
terselesaikan dengan maksimal.

12
DAFTAR PUSTAKA
Buku Panduan KDPK AKADEMI KEBIDANAN JEMBER tahun 2020/2021

Nurarif Amin Huda dan Hardhi Kusuma. 2015 .Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda Nie-Noe jilid 1 . Jogjakarta : Mediaction

13
LAMPIRAN

14
15

Anda mungkin juga menyukai