Pembimbing Akademik
(Rusdiarti.M.Gz)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga saya
dapat menyelesaikan laporan ini tepat waktu. Tanpa pertolongan-nya tentu saya
tidak dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak kesalahan, oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran untuk laporan
ini, agar laporan dapat lebih baik lagi. Jika terdapat banyak kesalahan, penulis
mohon maaf.
Penulis juga mengucapkan terimkasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan laporan terutama dosen pembimbing “Rusdiarti,M.Gz” dan
pembimbing lahan “Warih Respitowati,S.ST,M.Kes” yang telah membimbing
dalam menulis laporan ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Cover
HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................................i
KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................1
1.1 LatarBelakang .................................................................................................1
1.2 Tujuan .............................................................................................................1
1.3 RuangLingkup .................................................................................................2
1.4 Manfaat ...........................................................................................................2
1.5 Sistematika Penulisan ......................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................4
2.1 Pengertian Eliminasi ........................................................................................4
2.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Eliminasi ......................................................4
2.3 Hal Harus Diperhatikan Dari Feses ........................................................................6
2.4 Langkah Kerja .......................................................................................................7
BAB III LAPORAN TINDAKAN ................................................................................9
3.1 IdentitasPasien .................................................................................................9
3.2 DeskripsiPasienn .............................................................................................9
3.3 ProsedurTindakan yang dilakukan....................................................................9
BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................................ 11
BAB V PENUTUP....................................................................................................... 12
5.1 Kesimpulan.................................................................................................... 12
5.2 Saran ............................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 13
LAMPIRAN ................................................................................................................ 14
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Eliminasi adalah proses pembuangan sisa metabolisme tubuh baik berupa
urin atau bowel (feses). Miksi adalah proses pengosongan kandung kemih bila
kandung kemih terisi. Sistem tubuh yang berperan dalam terjadinya proses
eliminasi urine adalah ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra (Hidayat,2010)
Eliminasi merupakan salah satu kebutuhan dasar yang harus di penuhi oleh
setiap manusia. Kebutuhan dasar manusia terbagi menjadi 14 kebutuhan dasar,
menyatakan bahwa kebutuhan eliminasi terdapat pada urutan ke tiga. Apabila
sistem perkemihan tidak dapat berfungsi dengan baik, sebenarnya semua organ
akhirnya akan terpengaruh. Secara umum gangguan pada ginjal mempengaruhi
eliminasi.
1.2 Tujuan
1.2.1 Umum
Tujuan umum dari penulisan laporan ini adalah agar mahasiswa mampu
dalam Membantu Membuang Air Besar kepada pasien
1.2.2 Khusus
1
1.3 RuangLingkup
1.3.1 Sasaran
Sasaran dari penulisan laporan ini yaitu pasien yang datang ke Rumah Sakit
Daerah Kalisat dan Membantu Membuang Air Besar pada pasien
Tempat praktek dalam penulisan laporan ini adalah Rumah Sakit Daerah
Kalisat.
1.4 Manfaat
1.4.1 Institusi
1.4.3 Pasien
2
1.4 Manfaat (Institusi,lahan praktek,pasien)
1.5 Sistematika penulisan
h. Bab 4 Pembahasan
i. Bab 5 Penutup
5.1 kesimpulan
5.2 saran
j. Daftar Pustaka
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
4
otot perut yang juga menurunkantekanan selama proses pengosongan lambung.
Beberapa orangdewasa juga mengalami penurunan kontrol terhadap
muskulusspinkter ani yang dapat berdampak pada proses defekasi.
2) Diet
Diet atau pola jenis makanan yang dikonsumsi dapatmempengaruhi
proses defekasi. Makanan yang memilikikandungan serat tinggi dapat membantu
proses percepatan defekasidan jumlah yang dikonsumsi pun dapat
mempengaruhi.
3) Asupan Cairan
Pemasukan cairan juga mempengaruhi eliminasi feses. Ketika
pemasukan cairan yang adekuat ataupun pengeluaran (contoh :urine, muntah) yang
berlebihan untuk beberapa alasan, tubuhmelanjutkan untuk mereabsorbsi air dari
chyme ketika ia lewat disepanjang colon. Dampaknya chyme menjadi lebih kering
darinormal, menghasilkan feses yang keras. Ditambah lagi berkurangnya pemasukan
cairan memperlambat perjalanan chymedi sepanjang intestinal, sehingga
meningkatkan reabsorbsi cairandari chyme. Jika tidak ada kontraindikasi medis,
orang dewasaharus minum 6-8 gelas (1500-2000 ml) cairan yang tidakmengandung
kafein.
4) Tonus Otot
Tonus perut, otot pelvik dan diafragma yang baik penting untukdefekasi.
Aktivitasnya juga merangsang peristaltik yangmemfasilitasi pergerakan chyme
sepanjang colon. Otot – otot yang lemah sering tidak efektif pada peningkatan
tekanan intraabdominal selama proses defekasi atau pada pengontrolan
defekasi.Otot-otot yang lemah merupakan akibat dari berkurangnya
latihan(exercise), imobilitas atau gangguan fungsi syaraf.
5) Faktor Psikologi
Faktor PsikologiDapat dilihat bahwa stres dapat mempengaruhi
defekasi. Penyakit- penyakit tertentu termasuk diare kronik, seperti ulcus pada
collitis, bisa jadi mempunyai komponen psikologi. Diketahui juga bahwa beberapa
orang yang cemas atau marah dapat meningkatkanaktivitas peristaltik dan frekuensi
diare. Ditambah lagi orang yangdepresi bisa memperlambat motilitas intestinal, yang
berdampak pada konstipasi.
5
6) Gaya Hidup
7) Obat - Obatan
8) Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik dapat meningkatkan gerakan peristaltik, sedangkan
imobilisasi dapat menurunkan gerakan peristaltik Beberapa penyakit dapat
mempengaruhi proses defekasi, biasanya penyakit-penyakit yang berhubungan
langsung pada sistem perncernaan, seperti gastroenteristis atau penyakit infeksi
lainnya.
9) Nyeri
6
pendarahan
saluran cerna
bagian atas atau
bawah .
Dewasa : Coklat Pucat berlemak Malabsorpsi
lemak
2. Bau Khas fese dan Amis dan perubahan Darah dan
dipengaruhi oleh bau aneh infeksi
makanan
3. Konsistensi Padat dan Cair Diare dan
berbentuk absorpsi kurang
- Pasu surungan/pot
- Kertas pembersih/tissue
- Kapas DTT
- Bengkok
- Handuk bawah
- Mencuci tangan
- Memperkenalkan diri
7
- Memberitahu maksut dan tujuan tindakan yang akan dilakukan
- Pasang sampiran
- Tinggikan bagian kepala pasien 30 derajat dari tempat tidur ( bila tidak ada
kontraindikasi) dan kedua lutut ditekuk
- Pada pasien wanita : membersihkan vulva dan membilas dengan air bersih
- Mencuci tangan
8
BAB III LAPORAN TINDAKAN
3.1 IdentitasPasien
a. Tanggal pengkajian : 30 Juni 2021
b. Nama : By,Ny.S
c. Jenis kelamin : Perempuan
d. Tanggal lahir :27 Juni 2021
e. Alamat : Dusun tegal Kalisat
f. Tempat : Ruang Perinatologi
3.2 DeskripsiPasienn
Ny “S” telah melakukan persalinan di Ruang Bersalin Rumah Sakit Daerah
Kalisat secara Spontan pada hari Minggu, 27 Juni 2021 pukul 10.30 WIB. By
Ny “S” mendapat perawatan di Ruang Perinatologi segera setelah persalinan
dan didapati berat badan 2600 gram dan Panjang 48 cm dengan jenis kelamin
Perempuan. Selama diruang Perinatologi bayi minum susu formula dikarena
ibu tidak menyetor ASI disebabkan ASI ibu tidak keluar. By Ny “S” menangis
tidak berhenti walaupun diberi susu, setelah dilihat ternyata By Ny “S” BAB
pada pampers
Tissue basah
Pampers
Air
Persiapan petugas
1) Mencuci tangan
2) Memakai sarung tangan
Persiapan pasien
Persiapan lingkungan
9
-
Langkah kerja
1. Mencuci tangan
2. Buka pampers bayi kotor
3. Bersihkan kulit bayi menggunakan tissue basah
4. Pakaikan pampers yang bersih
5. Buang pampers yang kotor pada tempat khusus
10
BAB IV PEMBAHASAN
a. Langkah kerja :
1. Mencuci tangan
2. Buka pampers bayi kotor
3. Bersihkan kulit bayi menggunakan tissue basah
4. Pakaikan pampers yang bersih
5. Buang pampers yang kotor pada tempat khusus
11
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Saya menyadari bahwa dalam perbuatan laporan ini belum sempurna,Oleh
karena itu,saya menerima kritik ,sara dan usulan agar pembuatan laporan dapat
terselesaikan dengan maksimal.
12
DAFTAR PUSTAKA
Buku Panduan KDPK AKADEMI KEBIDANAN JEMBER tahun 2020/2021
Nurarif Amin Huda dan Hardhi Kusuma. 2015 .Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda Nie-Noe jilid 1 . Jogjakarta : Mediaction
13
LAMPIRAN
14
15