SIKLUS KEHIDUPAN‘’
Dosen Pengampu :
Kelompok 5
Anggota Kelompok :
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat limpahan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah Kebutuhan Dasar Manusia yang berjudul
“Pemenuhan Kebutuhan Dasar Perempuan Sepanjang Siklus Kehidupan”.
Dalam mengerjakan tugas ini, kami banyak memperoleh bantuan serta bimbingan dari
Dosen kami. Oleh karena itu kami ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada Ibu
Evrina Solvia Soleh, M.Keb selaku Dosen mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia. Dan
kepada semua pihak yang terlibat dalam pengerjaan tugas ini hingga selesai.
Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penulisan makalah ini
terdapat banyak kesalahan didalamnya. Karena kami menyadari bahwa dalam penyusunannya
makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun guna menyempurnakan makalah kami selanjutnya. Kami berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri umumnya dan khususnya bagi
pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Tujuan..........................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
A. Pengertian eliminasi..............................................................................................................5
B. Fisiologi dalam Eliminasi........................................................................................................5
C. Faktor-Faktor yang mempengaruhi eliminasi........................................................................5
D. Asuhan keperawatan eliminasi..............................................................................................6
E. KONSEP DASAR PERSONAL HYGIENE.............................................................................................7
F. MACAM-MACAM PERSONAL HYGIENE DAN MANFAATNYA..........................................................8
G. MACAM – MACAM PERSONAL HYGIENE.....................................................................................10
F. Bodi Mekanik dan Keamanan......................................................................................................13
H. Konsep Dasar Ambulasi...............................................................................................................16
BAB III..................................................................................................................................................18
PENUTUP.............................................................................................................................................18
A. Kesimpulan..................................................................................................................................18
B. Saran............................................................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
Wanita memiliki siklus hidup yang menarik. Mulai dari menstruasi, pre menopause,
menopause, dan senium. Sebelum terjadi fase menopause didahului dengan fase yang disebut
pre menopause. Pre menopause adalah suatu kondisi fisiologis pada wanita yang telah
memasuki proses penuaan yang ditandai dengan menurunnya kadar hormonal estrogen dari
ovarium yang sangat berperan dalam reproduksi dan seksualitas. Sebagian besar wanita mulai
mengalami gejala pre menopause pada usia 40an dan puncaknya tercapai pada usia 50 tahun.
Fase ini ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur, dengan pendarahan haid yang
memanjang dan jumlah darah haid yang banyak, dan kadang- kadang disertai nyeri haid.
Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yaitu personal yang artinya perseorangan dan
hygiene yang berarti sehat. Jadi personal hyniene adalah suatu tindakan untuk memelihara
kebersihan dan kesejahteraan fisik dan psikis.Personal hygiene sangat penting untuk di
ketahui karena kalau kita tidak melaksanakan Personal hygiene dalam kehidupan kita akan
sangat perpengaruh terhadap kesehatan dan ketidak nyamanan dalam menjalankan aktifitas
sehari-hari.
1.2 Tujuan
A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
1. Audiens dapat menyebutkan dengan benar hal-hal yang harus diperhatikan pada
kebersihan diri secara head to toe
2. Audiens dapat menyebutkan dengan benar alasan dan kegunaan dijaganya
kebersihan diri
3. Audiens dapat melaksanankan langkah –langkah dalam personal hygiene
(kebersihan diri )
4. Audiens dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yaitu personal yang artinya perseorangan dan
hygiene yang berarti sehat. Jadi personal hyniene adalah suatu tindakan untuk memelihara
kebersihan dan kesejahteraan fisik dan psikis.Personal hygiene sangat penting untuk di
ketahui karena kalau kita tidak melaksanakan Personal hygiene dalam kehidupan kita akan
sangat perpengaruh terhadap kesehatan dan ketidak nyamanan dalam menjalankan aktifitas
sehari-hari.
A. Pengertian eliminasi
Latar Belakang Eliminasi adalah proses pembuangan sisa metabolisme tubuh baik berupa
urin atau bowel (feses). Miksi adalah proses pengosongan kandung kemih bila kandung
kemih terisi. Sistem tubuh yang berperan dalam terjadinya proses eliminasi urine adalah
ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra (Hidayat, 2010).
1. Defekasi
Buang air besar atau defekasi adalah suatu tindakan atau proses makhluk hidupuntuk
membuang kotoran atau tinja yang padat atau setengah-padat yang berasaldari sistem
pencernaan
2. Miksi
Miksi adalah proses pengosongan kandung kemih bila kandung kemih terisi. Miksi
inisering disebut buang air kecil.
1. Fisiologi Defekasi
2. Fisiologi Miksi
Jika volume dibawah 500 ml atau diatas 300 ml dalam periode 24 jam pada
orangdewasa, maka perlu lapor.
b. Praktik sosial
Kelompok-kelompok sosial wadah seorang pelayan berhubungan dapat
mempengaruhi praktik higiene pribadi.
c. Status sosial ekonomi
Sumber daya ekonomi seseorang mempengaruhi jenis dan tingkat praktik kebersihan
yangdigunakan. Perawat harus menentukan apakah pasien dapat menyediakan bahan-
bahan yang penting seperti deodoran, sampo, pasta gigi, dan kosmetik. Perawat juga
harus menentukan jika penggunaan dari produk-produk ini merupakan bagian dari
kebiasaan sosial yang dipraktikanoleh kelompok sosial pasien.
d. Pengetahuan
Pengetahuan tentang pentingnya higiene dan implikasinya bagi kesehatan
mempengaruhi praktik higiene. Kendati demikian,8pengetahuan itu sendiri tidaklah
cukup. Pasien juga harus termotivasi untuk memelihara perawatan diri.
e. Kebudayaan
Kepercayaan kebudayaan pasien dan nilai pribadi mempengaruhi perawatan
higienis.Orang dari latar kebudayaan yang berbeda, mengikuti praktik perawatan diri
yang berbeda.
f. Kebiasaan dan kondisi fisik seseorangSetiap pasien memiliki keinginan individu dan
pilihan tentang kapan untuk mandi, bercukur, dan melakukan perawatan rambut.
Orang yang menderita penyakit tertentu atau yangmenjalani operasi seringkali
kekurangan energi fisik atau ketangkasan untuk melakukan higiene pribadi. Seorang
pasien yang menggunakan gips pada tangannya atau menggunakan
traksimembutuhkan bantuan untuk mandi yang lengkap. Kondisi jantung, neurologist,
paru-paru, danmetabolik yang serius dapat melemahkan atau menjadikan pasien tidak
mampu dan memerlukan perawat untuk melakukan perawatan higienis total.
a. Dampak fisik
b. Dampak psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gagguan kebutuhan
rasanyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan
gangguaninteraksi sosial.
2. Mandi
3. Hygiene mulut
Pasien immobilisasi terlalu lemah untuk melakukan perawatan mulut, sebagai akibatnyamulut
menjadi terlalu kering atau teriritasi dan menimbulkan bau tidak enak. Masalah ini
dapatmeningkat akibat penyakit atau medikasi yang digunakan pasien. Perawatan mulut
harusdilakukan setiap hari dan bergantung terhadap keadaan mulut pasien. Gigi dan mulut
merupakan bagian penting yang harus dipertahankan kebersihannya sebab melalui organ ini
berbagai kumandapat masuk.Hygiene mulut membantu mempertahankan status kesehatan
mulut, gigi, gusi, dan bibir, menggosok membersihkan gigi dari partikel – partikel makanan,
plak, bakteri, memasasegusi, dan mengurangi ketidaknyamanan yang dihasilkan dari bau dan
rasa yang tidak nyaman.Beberapa penyakit yang mungkin muncul akibat perawatan gigi dan
mulut yang buruk adalahkaries, gingivitis (radang gusi), dan sariawan.Hygiene mulut yang
baik memberikan rasa sehatdan selanjutnya menstimulasi nafsu makan. Tujuan perawatan
hygiene mulut pasien adalah pasien akan memiliki mukosa mulut utuh yang terhidrasi baik
serta untuk mencegah penyebaran penyakit yang ditularkan melalui mulut (misalnya tifus,
hepatitis), mencegah penyakit mulut dangigi, meningkatkan daya tahan tubuh, mencapai rasa
nyaman, memahami praktik hygiene mulut dan mampu melakukan sendiri perawatan hygiene
mulut dengan benar.
Perhatian khusus diberikan untuk membersihkan mata, hidung, dan telinga selama
pasienmandi. Secara normal tidak ada perawatan khusus yang diperlukan untuk mata karena
secaraterus – menerus dibersihkan oleh air mata, kelopak mata dan bulu mata mencegah
masuknya partikel asing kedalam mata. Normalnya, telinga tidak terlalu memerlukan
pembersihan. Namun, pasien dengan serumen yang terlalu banyak telinganya perlu
dibersihlkan baik mandiri pasienatau dilakukan oeh perawat dan keluarga. Hygiene telinga
mempunyai implikasi untuk ketajaman pendengaran. Bila benda asing berkumpul pada kanal
telinga luar, maka akan mengganggukonduksi suara. Hidung berfungsi sebagai indera
penciuman, memantau temperature dankelembapan udara yang dihirup, serta mencegah
masuknya partikel asing ke dalam sistem pernapasan. Pasien yang memiliki keterbatasan
mobilisasi memerlukan bantuan perawat atauanggota keluarga untuk melakukan perawatan
mata, hidung, dan telinga. Tujuan perawatan mata,hidung, dan telinga adalah pasien akan
memiliki organ sensorik yang berfungsi normal, mata,hidung, dan telinga pasien akan bebas
dari infeksi, dan pasien akan mampu melakukan perawatan mata, hidung, dan telinga sehari –
hari.
5. Perawatan rambut
Penampilan dan kesejahteraan seseorang seringkali tergantung dari cara penampilan dan
perasaan mengenai rambutnya. Penyakit atau ketidakmampuan mencegah seseorang untuk
memelihara perawatan rambut seharisehari. Menyikat, menyisir dan bersampo adalah cara-
cara dasar higienis perawatan rambut, distribusi pola rambut dapat menjadi indikator status
kesehatanumum, perubahan hormonal, stress emosional maupun fisik, penuaan, infeksi dan
penyakittertentu atau obat obatan dapat mempengaruhi karakteristik rambut. Rambut
merupakan bagiandari tubuh yang memiliki fungsi sebagai proteksi serta pengatur suhu,
melalui rambut perubahanstatus kesehatan diri dapat diidentifikasi. Penyakit atau
ketidakmampuan menjadikan pasientidak dapat memelihara perawatan rambut sehari – hari.
Pasien immobilisasi rambutnyacenderung terlihat kusut. Menyikat, menyisir, dan bersampo
merupakan dasar higyene rambut untuk semua pasien. Pasien juga harus diizinkan bercukur
bila kondisi mengizinkan. Pasien yangmampu melakukan perawatan diri harus dimotivasi
untuk memelihara perawatan rambut sehari – hari. Sedangkan pada pasien yang memiliki
keterbatasan mobilisasi memerlukan bantuan perawat atau keluarga pasien dalam melakukan
Higyene rambut. Tujuan perawatan rambut adalah pasien akan memiliki rambut dan kulit
kepala yang bersih dan sehat, pasien akan mencapai rasanyaman dan harga diri, dan pasien
dapat berpartisifasi dalam melakukan praktik perawatanrambut.
Kaki dan kuku seringkali memerlukan perhatian khusus untuk mencegah infeksi, bau,
dancedera pada jaringan. Tetapi seringkali orang tidak sadar akan masalah kaki dan kuku
sampaiterjadi nyeri atau ketidaknyamanan. Menjaga kebersihan kuku penting dalam
mempertahankan personal hygiene
karena berbagai kuman dapat masuk kedalam tubuh melalui kuku. Oleh sebabitu, kuku
seharusnya tetap dalam keadaan sehat dan bersih. Perawatan dapat digabungkan selamamandi
atau pada waktu yang terpisah. Tujuan perawatan kaki dan kuku adalah pasien akanmemiliki
kulit utuh dan permukaan kulit yang lembut, pasien merasa nyaman dan bersih, pasienakan
memahami dan melakukan metode perawatan kaki dan kuku dengan benar.
7. Perawatan genitalia
Perawatan genitalia merupakan bagian dari mandi lengkap. Pasien yang paling butuh
perawatan genitalia yang teliti adalah pasien yang beresiko terbesar memperoleh infeksi.
Pasienyang mampu melakukan perawatan diri dapat diizinkan untuk melakukannya sendiri.
Perawatmungkin menjadi malu untuk memberikan perawatan genitalia, terutama pada pasien
yang berlainan jenis kelamin. Dapat membantu jika memiliki perawat yang sama jenis
kelamin dengan pasien dalam ruangan pada saat memberikan perawatan genitalia. Tujuan
perawatan genitaliaadalah untuk mencegah terjadinya infeksi, mempertahankan kebersihan
genitalia, meningkatkankenyamanan serta mempertahankan personal hygiene.
Body mekanik merupakan penggunaan tubuh yang efisien, terkoordinir, dan aman untuk
menghasilkan pergerakan dan mempertahankan keseimbangan selama beraktifitas.
Istilah body mekanik pada umumnya digunakan untuk menggambarkan efisiensi pergerakan
tubuh seseorang yang digunakan untuk memindahkan tubuh orang lain atau benda.
1. Status Kesehatan
Perubahan status kesehatan dapat mempengaruhi sistem muskuloskeletal dan sistem saraf
berupa penururnan koordinasi. Perubahan tersebut dapat disebabkan oleh penyakit,
berkurangnya kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari – hari dan lain – lain.
2. Nutrisi
Salah satu fungsi nutrisi bagi tubuh adalah membantu proses pertumbuhan tulang dan
perbaikan sel. Kekurangan nutrisi bagi tubuh dapat menyebabkan kelemahan otot dan
memudahkan terjadinya penyakit. sebagai contoh tubuh yang kekurangan kalsium akan lebih
mudah mengalami fraktur.
3. Emosi
Kondisi psikologis seseorang dapat menurunkan kemampuan mekanika tubuh dan ambulansi
yang baik, seseorang yang mengalami perasaan tidak aman, tidak bersemangat, dan harga diri
rendah. Akan mudah mengalami perubahan dalam mekanika tubuh dan ambulasi.
4. Situasi dan Kebiasaan
Situasi dan kebiasaan yang dilakukan seseoarang misalnya, sering mengankat benda-benda
berat, akan menyebabkan perubahan mekanika tubuh dan ambulasi.
5. Gaya Hidup
Gaya hidup, perubahan pola hidup seseorang dapat menyebabkan stress dan kemungkinan
besar akan menimbulkan kecerobohan dalam beraktivitas, sehingga dapat menganggu
koordinasi antara sistem muskulusletal dan neurologi, yang akhirnya akan mengakibatkan
perubahan mekanika tubuh
6. Pengetahuan
Pengetahuan yang baik terhadap penggunaan mekanika tubuh akan mendorong seseorang
untuk mempergunakannya dengan benar, sehingga mengurangi tenaga yang dikeluarkan.
Sebaliknya, pengetahuan yang kurang dalam penggunaan mekanika tubuh akan menjadikan
seseorang beresiko mengalami gangguan koordinasi sistem muskulokeletal dan saraf.
B. Pengaturan Posisi
Pengaturan posisi dalam mengatasi masalah kebutuhan mobilitas disesuaikan dengan tingkat
gangguan seperti :
1. Posisi Fowler
Posisi ini dilakukan untuk mempertahankan kenyamanan dan memfasilitasi fungsi pernafasan
pasien.
2. Posisi Sim
Adalah posisi miring ke kanan atau kekiri, hal ini dilakukan untuk memberi kenyamanan dan
memberikan obat pada pasien.
3. Posisi Trendelenburg
Pada posisi ini pasien berbaring ditempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah dari bagian
kaki. Posisi ini digunakan untuk melancarkan peredarahan darah ke otak.
4. Posisi Dorsal Recumbent
Pada posisi ini pasien berbaring telentang dengan kedua lutut fleksi (ditarik atau
direnggangkan) diatas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk merawat dan memeriksa
genitalia serta pada proses persalinan.
5. Posisi Litotomi
Pada posisi ini pasien berbaring telentang dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya ke
atas bagian perut. Posisi ini dilakukakn untuk memeriksa genitalia pada proses persalinan,
dan pemasangan alat kontrasepsi.
6. Posisi Knee Ches
Posisi ini pasien menungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada menempel pada bagian
alas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa daerah rektum dan sigmoid.
4. Keamanan Lingkungan
Apa itu keamanan lingkungan? Keamanan lingkungan menjelaskan ancaman yang terjadi di
lingkungan sekitar yang berhubungan dengan manusia, masyarakat, atau bangsa. Keamanan
lingkungan fokus pada efek konflik yang disebabkan oleh manusia dan hubungan
internasional terhadap lingkungan serta bagaimana masalah lingkungan bergerak melintasi
batas negara. Menjaga keamanan lingkungan sangatlah penting untuk dilakukan. Walaupun
pemerintah telah menjamin keamanan kita, dengan mengerahkan aparat-aparat penegak
hukum seperti polisi dan tentara, sebagai warga negara kita tetap harus bertanggung jawab
atas keamanan lingkungan kita masing-masing.
Siskamling ini ada untuk menjadi salah satu upaya masyarakat untuk mendukung pemerintah
dalam menjamin keamanan setiap warganya dari segala bentuk kejahatan. Tetapi di daerah
perkotaan, masih jarang adanya siskamling. Ini disebabkan oleh berbagai faktor. Tapi faktor
yang paling sering di jumpai yaitu karena kesibukan warga terhadap pekerjaan yang tidak
memungkinkan mereka untuk melakukan kegiatan tersebut.
Faktor penyebab yang lain bisa saja karena warga masyarakat saat ini menganggap bahwa
kondisi keamanan lingkungan di perkotaan sudah aman karena adanya polisi dan sebagainya
sehingga mereka berpikiran tidak perlu lagi melakukan kegiatan siskamling. (admin, 2017)
Keamanan lingkungan tidak hanya membahas tentang keamanan lingkungan rumah kita
sekitar tetapi bisa juga membahas tentang lingkungan hidup seperti hutan, Kenapa? Karena
kebersihan lingkungan juga berperan penting dalam kehidupan manusia. Dengan lingkungan
yang sehat, kita tidak akan mudah terserang penyakit, tidak hanya di bidang kesehatan, tapi
di bidang kebersihan lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap kenyamanan, keindahan
dan keasrian lingkungan.
Hal yang tidak kalah penting adalah menanam tanaman. Tanaman mempunyai banyak fungsi
yaitu sebagai penyaring debu, penyimpan air tanah, penyejuk dan pendingin alami. Selain itu
tanaman juga dapat dijadikan sebagai taman yang akan memberikan suasana asri dan indah
lingkungan sekitar kita.Dengan adanya pohon yang rindang, taman yang asri, otomatis kita
akan menjadi nyaman dan betah di rumah maupun di kantor dalam melaksanakan tugas
sehari-hari.
Bisa kita ambil contoh seperti kejadian kebakaran hutan Amazon, hutan amazon disebut
sebagai paru paru dunia karena memiliki peran penting yaitu menyerap karbon dioksida. Jika
hutan Amazon terbakar habis maka iklim di dunia akan semakin tidak terkendali, jadi
masalah ini menjadi masalah internasional karena akan berpengaruh ke seluruh negara.
Di Indonesia juga pernah terjadi kejadian yang mirip yaitu di kawasan hutan Kalimantan alias
di borneo, setiap tahun hutan borneo semakin gundul dimana pada tahun 2011 hutan yang
tersisa sekitar 60%, jadi Indonesia, Brunei Darussalam, dan Malaysia bekerja sama untuk
memelihara hutan tersebut agar tidak bertambah parah, bahkan WWF pun turun tangan dalam
menangani hal ini.
5. Ambulasi
Ambulasi dini adalah tahapan kegiatan yang dilakukan segera pada pasien pasca operasi
dimulai dari bangun dan duduk sampai pasien turun dari tempat tidur dan mulai berjalan
dengan bantuan alat sesuai dengan kondisi pasien.
Hal ini harusnya menjadi bagian dalam perencanaan latihan untuk semua pasien. Ambulasi
mendukung kekuatan, daya tahan dan fleksibelitas. Keuntungandari latihan berangsur-angsur
dapat di tingkatkan seiring dengan pengkajian data pasien menunjukkan tanda peningkatan
toleransi aktivitas. Menurut Kozier 2005 ambulasi adalah aktivitas berjalan.
Tujuan Ambulasi
Sedangkan Menurut Asmadi (2008) manfaat ambulasi adalah :
1. Mencegah dampak Immobilisasi pasca operasi meliputi
a. Sistem Integumen : kerusakan integritas kulit seperti abrasi, sirkulasi
yangterlambat yang menyebabkan terjadinya stropi akut dan perubahan turgor
kulit.
b. Sistem Kardiovaskuler : Penurunan Kardiak reserve, peningkatan beban kerja
jantung, hipotensi ortostatic, phlebotrombosis.
c. Sistem Respirasi : Penurunan kapasitas vital, Penurunan ventilasi volunter
maksimal, penurunan ventilasi/perfusi setempat, mekanisme batuk yang menurun.
d. Sistem Pencernaan : Anoreksi-Konstipasi, Penurunan Metabolisme.
e. Sistem Perkemihan : Menyebabkan perubahan pada eliminasi urine, infeksisaluran
kemih, hiperkalsiuri.
f. Sistem Muskulo Skeletal : Penurunan masa otot, osteoporosis, pemendekanserat
otot.
g. Sistem Neurosensoris : Kerusakan jaringan, menimbulkan gangguan syaraf pada
bagian distal, nyeri yang hebat.
Manfaat ambulasi adalah untuk memperbaiki sirkulasi, mencegah flebotrombosis (
thrombosis vena profunda/DVT). Mengurangi komplikasi immobilisasi pasca operasi,
mempercepat pemulihan peristaltic usus, mempercepat pasien pasca operasi. Ambulasi sangat
penting dilakukan pada pasien pasca operasi karena jika pasien membatasi pergerakannya di
tempat tidur dan sama sekali tidak melakukanambulasi pasien akan semakin sulit untuk
memulai berjalan Kozier, 2010
6. Istirahat dan tidur
A. Pengertian
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi oleh semua orang.
Istirahat dan tidur yang cukup, akan membuat tubuh baru dapat berfungsi secara optimal.
Istirahat dan tidur sendiri memiliki makna yang berbeda pada setiap individu. Istirahat berarti
suatu keadaan tenang, relaks, tanpa tekanan emosional, dan bebas dari perasaan gelisah.
Beristirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali. Berjalan-jalan di taman
terkadang juga bisa dikatakan sebagai suatu bentuk istirahat.
Tidur adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu terhadap
lingkungan menurun. Tidur dikarakteristikkan dengan aktifitas fisik yang minimal, tingkat
kesadaran yang bervariasi, perubahan proses fisiologis tubuh, dan penurunan respon terhadap
stimulus eksternal. Hampir sepertiga dari waktu individu digunakan untuk tidur. Hal tersebut
didasarkan pada keyakinan bahwa tidur dapat
memulihkan atau mengistirahatkan fisik setelah seharian beraktivitas,
mengurangi stres dan kecemasan, serta dapat meningkatkan kemampuan
dan konsenterasi saat hendak melakukan aktivitas sehari-hari.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cairan dan Elektrolit Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik
karena metabolisme tubuhmembutuhkan perubahan yang tetap dalam berespons
terhadap stressor fisiologis danlingkungan. Keseimbangan cairan adalah esensial bagi
kesehatan.
B. Saran
Demikian makalah yang telah kami susun, semoga dengan makalah ini dapat
menambah pengetahuan serta lebih bisa memahami tentang pokok bahasan makalah ini bagi
para pembacanya dan khususnya bagi mahasiswa yang telah Menyusun makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua.