Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

‘’PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR PEREMPUAN SEPANJANG

SIKLUS KEHIDUPAN‘’

Dosen Pengampu :

Evrina Solvia Soleh, M.Keb

Kelompok 5

Anggota Kelompok :

1. Putri Nadya Gladys /PO71240220020


2. Genia Efri Nabila /PO71240220030
3. Azha Nur Safitri /PO71240220005
4. Fallah Hena Milkya /PO71240220015
5. Hernita Rahayu /PO71240220025
6. Ardelia Putri /PO71240220010
7. Helmalia Nuraini /PO71240220036

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI


DIPLOMA DIII JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN AJARAN 2022/2023
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat limpahan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah Kebutuhan Dasar Manusia yang berjudul
“Pemenuhan Kebutuhan Dasar Perempuan Sepanjang Siklus Kehidupan”.
Dalam mengerjakan tugas ini, kami banyak memperoleh bantuan serta bimbingan dari
Dosen kami. Oleh karena itu kami ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada Ibu
Evrina Solvia Soleh, M.Keb selaku Dosen mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia. Dan
kepada semua pihak yang terlibat dalam pengerjaan tugas ini hingga selesai.

Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penulisan makalah ini
terdapat banyak kesalahan didalamnya. Karena kami menyadari bahwa dalam penyusunannya
makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun guna menyempurnakan makalah kami selanjutnya. Kami berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri umumnya dan khususnya bagi
pembaca.

Jambi, 12 Agustus 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Tujuan..........................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
A. Pengertian eliminasi..............................................................................................................5
B. Fisiologi dalam Eliminasi........................................................................................................5
C. Faktor-Faktor yang mempengaruhi eliminasi........................................................................5
D. Asuhan keperawatan eliminasi..............................................................................................6
E. KONSEP DASAR PERSONAL HYGIENE.............................................................................................7
F. MACAM-MACAM PERSONAL HYGIENE DAN MANFAATNYA..........................................................8
G. MACAM – MACAM PERSONAL HYGIENE.....................................................................................10
F. Bodi Mekanik dan Keamanan......................................................................................................13
H. Konsep Dasar Ambulasi...............................................................................................................16
BAB III..................................................................................................................................................18
PENUTUP.............................................................................................................................................18
A. Kesimpulan..................................................................................................................................18
B. Saran............................................................................................................................................18
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Wanita memiliki siklus hidup yang menarik. Mulai dari menstruasi, pre menopause,
menopause, dan senium. Sebelum terjadi fase menopause didahului dengan fase yang disebut
pre menopause. Pre menopause adalah suatu kondisi fisiologis pada wanita yang telah
memasuki proses penuaan yang ditandai dengan menurunnya kadar hormonal estrogen dari
ovarium yang sangat berperan dalam reproduksi dan seksualitas. Sebagian besar wanita mulai
mengalami gejala pre menopause pada usia 40an dan puncaknya tercapai pada usia 50 tahun.
Fase ini ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur, dengan pendarahan haid yang
memanjang dan jumlah darah haid yang banyak, dan kadang- kadang disertai nyeri haid.

Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yaitu personal yang artinya perseorangan dan
hygiene yang berarti sehat. Jadi personal hyniene adalah suatu tindakan untuk memelihara
kebersihan dan kesejahteraan fisik dan psikis.Personal hygiene sangat penting untuk di
ketahui karena kalau kita tidak melaksanakan Personal hygiene dalam kehidupan kita akan
sangat perpengaruh terhadap kesehatan dan ketidak nyamanan dalam menjalankan aktifitas
sehari-hari.

1.2 Tujuan
A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah dilakukan penyuluhan mengenai personal higiene diharapkan Audiens dapat


memahami mengenai personal higiene (kebersihan diri).
B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit kelayan dapat :

1. Audiens dapat menyebutkan dengan benar hal-hal yang harus diperhatikan pada
kebersihan diri secara head to toe
2. Audiens dapat menyebutkan dengan benar alasan dan kegunaan dijaganya
kebersihan diri
3. Audiens dapat melaksanankan langkah –langkah dalam personal hygiene
(kebersihan diri )
4. Audiens dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

BAB II

PEMBAHASAN

Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yaitu personal yang artinya perseorangan dan
hygiene yang berarti sehat. Jadi personal hyniene adalah suatu tindakan untuk memelihara
kebersihan dan kesejahteraan fisik dan psikis.Personal hygiene sangat penting untuk di
ketahui karena kalau kita tidak melaksanakan Personal hygiene dalam kehidupan kita akan
sangat perpengaruh terhadap kesehatan dan ketidak nyamanan dalam menjalankan aktifitas
sehari-hari.
A. Pengertian eliminasi

Latar Belakang Eliminasi adalah proses pembuangan sisa metabolisme tubuh baik berupa
urin atau bowel (feses). Miksi adalah proses pengosongan kandung kemih bila kandung
kemih terisi. Sistem tubuh yang berperan dalam terjadinya proses eliminasi urine adalah
ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra (Hidayat, 2010).

Eliminasi pada manusia digolongkan menjadi 2 macam, yaitu :

1. Defekasi
Buang air besar atau defekasi adalah suatu tindakan atau proses makhluk hidupuntuk
membuang kotoran atau tinja yang padat atau setengah-padat yang berasaldari sistem
pencernaan
2. Miksi
Miksi adalah proses pengosongan kandung kemih bila kandung kemih terisi. Miksi
inisering disebut buang air kecil.

B. Fisiologi dalam Eliminasi

1. Fisiologi Defekasi
2. Fisiologi Miksi

C. Faktor-Faktor yang mempengaruhi eliminasi

a. Faktor-Faktor yang mempengaruhi defekasi anatar lain :


1. UMUR
2. DIET
3. CAIRAN
4. TONUS OTOT
5. FAKTOR PSIKOLOGI
6. GAYA HIDUP
7. OBAT-OBATAN

D. Asuhan keperawatan eliminasi

Pengkajian Eliminasi Urinea.


a. Frekuensi
Frekuensi untuk berkemih tergantung kebiasaan dan kesempatan. Banyak orang-
orangberkemih kira-kira 70 % dari urine setiap hari pada waktu bangun tidur dan tidak
memerlukan waktu untuk berkemih pada malam hari. Orang-orang biasanya
berkemih :pertama kali pada waktu bangun tidur, sebelum tidur dan berkisar waktu
makan.
VolumeVolume urine yang dikeluarkan sangat bervariasi.Usia Jumlah / hari.

1. Hari pertama & kedua dari kehidupan 15 – 60 ml2.


2. Hari ketiga – kesepuluh dari kehidupan 100 – 300 ml3.
3. Hari kesepuluh – 2 bulan kehidupan 250 – 400 ml4.
4. Dua bulan – 1 tahun kehidupan 400 – 500 ml5.
5. 1 – 3 tahun 500 – 600 ml6.
6. 3 – 5 tahun 600 – 700 ml7.
7. 5 – 8 tahun 700 – 1000 ml8.
8. 8 – 14 tahun 800 – 1400 ml9.
9. 14 tahun – dewasa 1500 ml10.
10. Dewasa tua 1500 ml / kurang

Jika volume dibawah 500 ml atau diatas 300 ml dalam periode 24 jam pada
orangdewasa, maka perlu lapor.

b. Warna Normal urine berwarna kekuning-kuningan, obat-obatan dapat mengubah


warna urineseperti orange gelap. Warna urine merah, kuning, coklat merupakan
indikasi adanyapenyakit.
c. Bau Normal urine berbau aromatik yang memusingka. Bau yang merupakan
indikasi adanyamasalah seperti infeksi atau mencerna obat-obatan tertentu.
d. Berat jenisAdalah berat atau derajat konsentrasi bahan (zat) dibandingkan dengan
suatu volumeyang sama dari yang lain seperti air yang disuling sebagai standar.
Berat jenis air sulingadalah 1, 009 ml dan normal berat jenis : 1010 – 1025.
e. Kejernihan :Normal urine terang dan transparan.Urine dapat menjadi keruh karena
ada mukus ataupus.
f. pH: Normal pH urine sedikit asam (4,5 – 7,5).Urine yang telah melewati
temperatur ruangan untuk beberapa jam dapat menjadi alkali karena aktifitas
bakteri Vegetarian urinennya sedikit alkali.
g. Protein:
h. Normal: molekul-molekul protein yang besar seperti : albumin, fibrinogen,
globulin,tidak tersaring melalui ginjal —- urin. ada keadaan kerusakan ginjal,
molekul-molekul tersebut dapat tersaring urine.Adanyaprotein didalam urine
disebut proteinuria, adanya albumin dalam urine disebut albuminuria.
i. Darah:
Darah dalam urine dapat tampak jelas atau dapat tidak tampak jelas.Adanya darah
dalamurine disebut hematuria.
j. Glukosa:
Normal: adanya sejumlah glukosa dalam urine tidak berarti bila hanya
bersifatsementara, misalnya pada seseorang yang makan gula banyak menetap
pada pasien DM.Sistem yang Berperan dalam Eliminasi Alvi Sistem tubuh
berperan dalam proses eliminasi alvi (buang air besar) adalah system
gastrointestinal bawah yang meliputi usus halus dan usus besar.

E. KONSEP DASAR PERSONAL HYGIENE


Personal Hygiene adalah suatu tindakan memelihara kebersihan dan kesehatan
seseoranguntuk kesejahteraan fisik dan psikis. Ukuran kebersihan atau penampilan seseorang
dalam pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene berbeda pada setiap orang sakit karena
terjadigangguan pemenuhan kebutuhan. Begitu pula pada penderita pasca stroke yang
mengalamihemiplegia ataupun hemiparesis. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
pemenuhankebutuhan personal hygiene pada penderita pasca stroke. Jenis penelitian adalah
kualitatif dengan metode pendekatan fenomenologis. Sampel penelitian sebanyak 4 orang
diperolehdengan teknik purposive sample. Hasil penelitian dari 4 informan menunjukkan
bahwa pengetahuan informan mengenai personal hygiene sudah baik terbukti informan
dapatmenyebutkan pengertian dan tujuan dari personal hygiene. Selain itu sebagian besar
pemenuhankebutuhan personal hygiene dapat dilakukan secara mandiri kecuali untuk
perawatan kuku kakidan tangan yang masih bergantung pada orang lain. Modifikasi juga
dilakukan oleh informanuntuk mempermudah dalam memenuhi kebutuhan personal hygiene.
Dukungan serta bantuankeluarga masih sangat diperlukan oleh penderita pasca stroke dalam
pemenuhan kebutuhan personal hygiene walaupun sebagian besar dari mereka sudah dapat
melakukan sendiri secaramandiri. Perawat dapat memberikan informasi-informasi tentang
personal hygiene yang lebih baik terkait dengan waktu atau frekuensi aktifitas, dan cara yang
benar dalam melakukan perawatan diri

F. MACAM-MACAM PERSONAL HYGIENE DAN MANFAATNYA


Pemeliharaan personal hygiene berarti tindakan memelihara kebersihan dan kesehatan
diriseseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikisnya. Seseorang dikatakan memiliki personal
hygiene baik apabila, orang tersebut dapat menjaga kebersihan tubuhnya yang
meliputikebersihan kulit, gigi dan mulut, rambut, mata, hidung, dan telinga, kaki dan kuku,
genitalia,serta kebersihan dan kerapihan pakaiannya.Menurut Potter dan Perry (2005)
macam-macam personal hygiene dan tujuannya adalah:

 Tujuan perawatan peronal hygiene

Tujuan dilakukannya perawatan rambut adalah peningkatan derajat kesehatan,


memliharakesehatan diri, memperbaiki personal hygiene, mencegah penyakit, meningkatkan
kepercayaandiri dan menciptakan keindahan (Ambarawati & Sunarsih, 2011):

 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Personal Higiene.


a. Citra tubuh (body image)

Penampilan umum pasien dapat menggambarkan pentingnya higiene pada orang


tersebut. Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang penampilan
fisiknya. Citra tubuh ini dapat seringkali berubah. Citra tubuh mempengaruhi cara
mempertahankan higiene. Citra tubuh pasiendapat berubah akibat pembedahan atau
penyakit fisik maka perawat harus membuat suatu usahaekstra untuk meningkatkan
higiene.

b. Praktik sosial
Kelompok-kelompok sosial wadah seorang pelayan berhubungan dapat
mempengaruhi praktik higiene pribadi.
c. Status sosial ekonomi
Sumber daya ekonomi seseorang mempengaruhi jenis dan tingkat praktik kebersihan
yangdigunakan. Perawat harus menentukan apakah pasien dapat menyediakan bahan-
bahan yang penting seperti deodoran, sampo, pasta gigi, dan kosmetik. Perawat juga
harus menentukan jika penggunaan dari produk-produk ini merupakan bagian dari
kebiasaan sosial yang dipraktikanoleh kelompok sosial pasien.
d. Pengetahuan
Pengetahuan tentang pentingnya higiene dan implikasinya bagi kesehatan
mempengaruhi praktik higiene. Kendati demikian,8pengetahuan itu sendiri tidaklah
cukup. Pasien juga harus termotivasi untuk memelihara perawatan diri.
e. Kebudayaan
Kepercayaan kebudayaan pasien dan nilai pribadi mempengaruhi perawatan
higienis.Orang dari latar kebudayaan yang berbeda, mengikuti praktik perawatan diri
yang berbeda.
f. Kebiasaan dan kondisi fisik seseorangSetiap pasien memiliki keinginan individu dan
pilihan tentang kapan untuk mandi, bercukur, dan melakukan perawatan rambut.
Orang yang menderita penyakit tertentu atau yangmenjalani operasi seringkali
kekurangan energi fisik atau ketangkasan untuk melakukan higiene pribadi. Seorang
pasien yang menggunakan gips pada tangannya atau menggunakan
traksimembutuhkan bantuan untuk mandi yang lengkap. Kondisi jantung, neurologist,
paru-paru, danmetabolik yang serius dapat melemahkan atau menjadikan pasien tidak
mampu dan memerlukan perawat untuk melakukan perawatan higienis total.

 Dampak personal hygiene

Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene adalah

a. Dampak fisik

Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanyakebersihan


perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguanintegritas kulit,
gangguan membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga sertagangguan fisik pada
kuku.

b. Dampak psikososial

Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gagguan kebutuhan
rasanyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan
gangguaninteraksi sosial.

G. MACAM – MACAM PERSONAL HYGIENE


1. Perawatan kulit
Kulit merupakan organ aktif yang berfungsi sebagai pelindung dari berbagai kuman
atautrauma, sekresi, eksresi, pengatur temperature, dan sensasi, sehingga diperlukan
perawatan yangadekuat dalam mempertahankan fungsinya. Kulit memiliki 3 lapisan utama
yaitu epidermis,dermis, dan subkutan. Ketika pasien tidak mampu atau melakukan perawatan
kulit pribadi maka perawat memberikan bantuan atau mengajarkan keluarga bagaimana
melaksanakan personal higiene. Seorang pasien yang tidak mampu bergerak bebas karena
penyakit akan beresikoterjadinya kerusakan kulit. Bagian badan yang tergantung dan terpapar
tekanan dari dasar permukaan tubuh (misalnya matrasi gips tubuh atau lapisan linen yang
berkerut), akanmengurangi sirkulasi pada bagian tubuh yang terkena sehingga dapat
menyebabkan dekubitus.Pelembab pada permukaan kulit merupakan media pertumbuhan
bakteri dan menyebabkan iritasilokal, menghaluskan sel epidermis, dan dapat menyebabkan
maserasi kulit. Keringat, urine,material fekal berair, dan drainase luka dapat
mengakumulasikan pada permukaan kulit dan akanmenyebabkan kerusakan kulit daninfeksi.
Pasien yang menggunakan beberapa jenis alat eksternal pada kulit seperti gips, baju pengikat,
pembalut, balutan, dan jaket ortopedik dapat menimbulkan tekanan atau friksi terhadap
permukaan kulit sehinggga menyebabkan kerusakan kulit. Tujuan perawatan kulit adalah
pasienakan memiliki kulit yang utuh, bebas bau badan, pasien dapat mempertahankan rentang
gerak,merasa nyaman dan sejahtera, serta dapat berpartisifasi dan memahami metode
perawatan kulit.

2. Mandi

Memandikan pasien merupakan perawatan higienis total. Mandi dapat dikategorikansebagai


pembersihan atau terapeutik. Mandi ditempat tidur yang lengkap diperlukan bagi pasien
dengan ketergantungan total dan memerlukan personal hygiene total. Keluasan mandi pasien
danmetode yang digunakan untuk mandi berdasarkan pada kemampuan fisik pasien dan
kebutuhan tingkat hygiene yang dibutuhkan. Pasien yang bergantung dalam pemenuhan
kebutuhan personal higiene, terbaring ditempat tidur dan tidak mampu mencapai semua
anggota badan dapatmemperoleh mandi sebagian di tempat tidur. Tujuan memandikan pasien
di tempat tidur adalahuntuk menjaga kebersihan tubuh, mengurangi infeksi akibat kulit kotor,
memperlancar sistem peredaran darah, dan menambah kenyamanan pasien. Mandi dapat
menghilangkanmikroorganisme dari kulit serta sekresi tubuh, menghilangkan bau tidak enak,
memperbaikisirkulasi darah ke kulit, dan membuat pasien merasa lebih rileks dan segar.
Pasien dapatdimandikan setiap hari di rumah sakit. Namun, bila kulit pasien kering, mandi
mungkin dibatasisekali atau dua kali seminggu sehingga tidak akan menambah kulit menjadi
kering. Perawat atauanggota keluarga mungkin perlu membantu pasien berjalan ke kamar
mandi atau kembali darikamar mandi. Perawat atau anggota keluarga harus ada untuk
membantu pasien mengguyur ataumengeringkan bila perlu atau mengganti pakaian bersih
setelah mandi. Kadang pasien dapatmandi sendiri di tempat tidur atau mereka memerlukan
bantuan dari perawat atau anggotakeluarga untuk memandikan bagian punggung atau
kakinya. Kadang pasien tidak dapat mandisendiri dan perawat atau anggota keluarga
memandikan pasien di tempat tidur.

3. Hygiene mulut

Pasien immobilisasi terlalu lemah untuk melakukan perawatan mulut, sebagai akibatnyamulut
menjadi terlalu kering atau teriritasi dan menimbulkan bau tidak enak. Masalah ini
dapatmeningkat akibat penyakit atau medikasi yang digunakan pasien. Perawatan mulut
harusdilakukan setiap hari dan bergantung terhadap keadaan mulut pasien. Gigi dan mulut
merupakan bagian penting yang harus dipertahankan kebersihannya sebab melalui organ ini
berbagai kumandapat masuk.Hygiene mulut membantu mempertahankan status kesehatan
mulut, gigi, gusi, dan bibir, menggosok membersihkan gigi dari partikel – partikel makanan,
plak, bakteri, memasasegusi, dan mengurangi ketidaknyamanan yang dihasilkan dari bau dan
rasa yang tidak nyaman.Beberapa penyakit yang mungkin muncul akibat perawatan gigi dan
mulut yang buruk adalahkaries, gingivitis (radang gusi), dan sariawan.Hygiene mulut yang
baik memberikan rasa sehatdan selanjutnya menstimulasi nafsu makan. Tujuan perawatan
hygiene mulut pasien adalah pasien akan memiliki mukosa mulut utuh yang terhidrasi baik
serta untuk mencegah penyebaran penyakit yang ditularkan melalui mulut (misalnya tifus,
hepatitis), mencegah penyakit mulut dangigi, meningkatkan daya tahan tubuh, mencapai rasa
nyaman, memahami praktik hygiene mulut dan mampu melakukan sendiri perawatan hygiene
mulut dengan benar.

4. Perawatan mata, hidung, dan telinga

Perhatian khusus diberikan untuk membersihkan mata, hidung, dan telinga selama
pasienmandi. Secara normal tidak ada perawatan khusus yang diperlukan untuk mata karena
secaraterus – menerus dibersihkan oleh air mata, kelopak mata dan bulu mata mencegah
masuknya partikel asing kedalam mata. Normalnya, telinga tidak terlalu memerlukan
pembersihan. Namun, pasien dengan serumen yang terlalu banyak telinganya perlu
dibersihlkan baik mandiri pasienatau dilakukan oeh perawat dan keluarga. Hygiene telinga
mempunyai implikasi untuk ketajaman pendengaran. Bila benda asing berkumpul pada kanal
telinga luar, maka akan mengganggukonduksi suara. Hidung berfungsi sebagai indera
penciuman, memantau temperature dankelembapan udara yang dihirup, serta mencegah
masuknya partikel asing ke dalam sistem pernapasan. Pasien yang memiliki keterbatasan
mobilisasi memerlukan bantuan perawat atauanggota keluarga untuk melakukan perawatan
mata, hidung, dan telinga. Tujuan perawatan mata,hidung, dan telinga adalah pasien akan
memiliki organ sensorik yang berfungsi normal, mata,hidung, dan telinga pasien akan bebas
dari infeksi, dan pasien akan mampu melakukan perawatan mata, hidung, dan telinga sehari –
hari.

5. Perawatan rambut

Penampilan dan kesejahteraan seseorang seringkali tergantung dari cara penampilan dan
perasaan mengenai rambutnya. Penyakit atau ketidakmampuan mencegah seseorang untuk
memelihara perawatan rambut seharisehari. Menyikat, menyisir dan bersampo adalah cara-
cara dasar higienis perawatan rambut, distribusi pola rambut dapat menjadi indikator status
kesehatanumum, perubahan hormonal, stress emosional maupun fisik, penuaan, infeksi dan
penyakittertentu atau obat obatan dapat mempengaruhi karakteristik rambut. Rambut
merupakan bagiandari tubuh yang memiliki fungsi sebagai proteksi serta pengatur suhu,
melalui rambut perubahanstatus kesehatan diri dapat diidentifikasi. Penyakit atau
ketidakmampuan menjadikan pasientidak dapat memelihara perawatan rambut sehari – hari.
Pasien immobilisasi rambutnyacenderung terlihat kusut. Menyikat, menyisir, dan bersampo
merupakan dasar higyene rambut untuk semua pasien. Pasien juga harus diizinkan bercukur
bila kondisi mengizinkan. Pasien yangmampu melakukan perawatan diri harus dimotivasi
untuk memelihara perawatan rambut sehari – hari. Sedangkan pada pasien yang memiliki
keterbatasan mobilisasi memerlukan bantuan perawat atau keluarga pasien dalam melakukan

Higyene rambut. Tujuan perawatan rambut adalah pasien akan memiliki rambut dan kulit
kepala yang bersih dan sehat, pasien akan mencapai rasanyaman dan harga diri, dan pasien
dapat berpartisifasi dalam melakukan praktik perawatanrambut.

6. Perawatan kaki dan kuku

Kaki dan kuku seringkali memerlukan perhatian khusus untuk mencegah infeksi, bau,
dancedera pada jaringan. Tetapi seringkali orang tidak sadar akan masalah kaki dan kuku
sampaiterjadi nyeri atau ketidaknyamanan. Menjaga kebersihan kuku penting dalam
mempertahankan personal hygiene
karena berbagai kuman dapat masuk kedalam tubuh melalui kuku. Oleh sebabitu, kuku
seharusnya tetap dalam keadaan sehat dan bersih. Perawatan dapat digabungkan selamamandi
atau pada waktu yang terpisah. Tujuan perawatan kaki dan kuku adalah pasien akanmemiliki
kulit utuh dan permukaan kulit yang lembut, pasien merasa nyaman dan bersih, pasienakan
memahami dan melakukan metode perawatan kaki dan kuku dengan benar.

7. Perawatan genitalia

Perawatan genitalia merupakan bagian dari mandi lengkap. Pasien yang paling butuh
perawatan genitalia yang teliti adalah pasien yang beresiko terbesar memperoleh infeksi.
Pasienyang mampu melakukan perawatan diri dapat diizinkan untuk melakukannya sendiri.
Perawatmungkin menjadi malu untuk memberikan perawatan genitalia, terutama pada pasien
yang berlainan jenis kelamin. Dapat membantu jika memiliki perawat yang sama jenis
kelamin dengan pasien dalam ruangan pada saat memberikan perawatan genitalia. Tujuan
perawatan genitaliaadalah untuk mencegah terjadinya infeksi, mempertahankan kebersihan
genitalia, meningkatkankenyamanan serta mempertahankan personal hygiene.

F. Bodi Mekanik dan Keamanan

A. Pengertian Body Mekanik

Body mekanik merupakan penggunaan tubuh yang efisien, terkoordinir, dan aman untuk
menghasilkan pergerakan dan mempertahankan keseimbangan selama beraktifitas.
Istilah body mekanik pada umumnya digunakan untuk menggambarkan efisiensi pergerakan
tubuh seseorang yang digunakan untuk memindahkan tubuh orang lain atau benda.

-Faktor – faktor yang Mempengaruhi Body Mekanik

1. Status Kesehatan
Perubahan status kesehatan dapat mempengaruhi sistem muskuloskeletal dan sistem saraf
berupa penururnan koordinasi. Perubahan tersebut dapat disebabkan oleh penyakit,
berkurangnya kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari – hari dan lain – lain.
2. Nutrisi
Salah satu fungsi nutrisi bagi tubuh adalah membantu proses pertumbuhan tulang dan
perbaikan sel. Kekurangan nutrisi bagi tubuh dapat menyebabkan kelemahan otot dan
memudahkan terjadinya penyakit. sebagai contoh tubuh yang kekurangan kalsium akan lebih
mudah mengalami fraktur.
3. Emosi
Kondisi psikologis seseorang dapat menurunkan kemampuan mekanika tubuh dan ambulansi
yang baik, seseorang yang mengalami perasaan tidak aman, tidak bersemangat, dan harga diri
rendah. Akan mudah mengalami perubahan dalam mekanika tubuh dan ambulasi.
4. Situasi dan Kebiasaan
Situasi dan kebiasaan yang dilakukan seseoarang misalnya, sering mengankat benda-benda
berat, akan menyebabkan perubahan mekanika tubuh dan ambulasi.
5. Gaya Hidup
Gaya hidup, perubahan pola hidup seseorang dapat menyebabkan stress dan kemungkinan
besar akan menimbulkan kecerobohan dalam beraktivitas, sehingga dapat menganggu
koordinasi antara sistem muskulusletal dan neurologi, yang akhirnya akan mengakibatkan
perubahan mekanika tubuh
6. Pengetahuan
Pengetahuan yang baik terhadap penggunaan mekanika tubuh akan mendorong seseorang
untuk mempergunakannya dengan benar, sehingga mengurangi tenaga yang dikeluarkan.
Sebaliknya, pengetahuan yang kurang dalam penggunaan mekanika tubuh akan menjadikan
seseorang beresiko mengalami gangguan koordinasi sistem muskulokeletal dan saraf.

-Akibat Body Mekanik yang Buruk


Dampak yang dapat ditimbulkan dari penggunaan mekanika tubuh yang salah adalah :
1. Terjadi ketegangan sehingga memudahkan timbulnya kelelahan dan gangguan dalam
sistem musculoskeletal.
2. Resiko terjadinya kecelakaan pada sistem musculoskeletal. Seseorang  salah dalam
berjongkok atau berdiri, maka akan memudahkan terjadinya gangguan dalam struktur
musculoskeletal,  misalnya kelainan pada tulang vertebrata.

B. Pengaturan Posisi

Pengaturan posisi dalam mengatasi masalah kebutuhan mobilitas disesuaikan dengan tingkat
gangguan seperti :

1. Posisi Fowler
Posisi ini dilakukan untuk mempertahankan kenyamanan dan memfasilitasi fungsi pernafasan
pasien.
2. Posisi Sim
Adalah posisi miring ke kanan atau kekiri, hal ini dilakukan untuk memberi kenyamanan dan
memberikan obat pada pasien.
3. Posisi Trendelenburg
Pada posisi ini pasien berbaring ditempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah dari bagian
kaki. Posisi ini digunakan untuk melancarkan peredarahan darah ke otak.
4. Posisi Dorsal Recumbent
Pada posisi ini pasien berbaring telentang dengan kedua lutut fleksi (ditarik atau
direnggangkan) diatas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk merawat dan memeriksa
genitalia serta pada proses persalinan.
5. Posisi Litotomi
Pada posisi ini pasien berbaring telentang dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya ke
atas bagian perut. Posisi ini dilakukakn untuk memeriksa genitalia pada proses persalinan,
dan pemasangan alat kontrasepsi.
6. Posisi Knee Ches
Posisi ini pasien menungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada menempel pada bagian
alas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa daerah rektum dan sigmoid.
4. Keamanan Lingkungan

Apa itu keamanan lingkungan? Keamanan lingkungan menjelaskan ancaman yang terjadi di
lingkungan sekitar yang berhubungan dengan manusia, masyarakat, atau bangsa. Keamanan
lingkungan fokus pada efek konflik yang disebabkan oleh manusia dan hubungan
internasional terhadap lingkungan serta bagaimana masalah lingkungan bergerak melintasi
batas negara. Menjaga keamanan lingkungan sangatlah penting untuk dilakukan. Walaupun
pemerintah telah menjamin keamanan kita, dengan mengerahkan aparat-aparat penegak
hukum seperti polisi dan tentara, sebagai warga negara kita tetap harus bertanggung jawab
atas keamanan lingkungan kita masing-masing.

Kita harus mendukung adanya keamanan lingkungan untuk mengantisipasi kemungkinan


terjadinya tindak kejahatan yang bisa saja terjadi sewaktu waktu Di Indonesia, ada namanya
sistem keamanan lingkungan atau disingkat menjadi siskamling.

Siskamling ini ada untuk menjadi salah satu upaya masyarakat untuk mendukung pemerintah
dalam menjamin keamanan setiap warganya dari segala bentuk kejahatan. Tetapi di daerah
perkotaan, masih jarang adanya siskamling. Ini disebabkan oleh berbagai faktor. Tapi faktor
yang paling sering di jumpai yaitu karena kesibukan warga  terhadap pekerjaan yang tidak
memungkinkan mereka untuk melakukan kegiatan tersebut.

Faktor penyebab yang lain bisa saja karena warga masyarakat saat ini menganggap bahwa
kondisi keamanan lingkungan di perkotaan sudah aman karena adanya polisi dan sebagainya
sehingga mereka berpikiran tidak perlu lagi melakukan kegiatan siskamling. (admin, 2017)

Keamanan lingkungan tidak hanya membahas tentang keamanan lingkungan rumah kita
sekitar tetapi bisa juga membahas tentang lingkungan hidup seperti hutan, Kenapa? Karena
kebersihan lingkungan juga berperan penting dalam kehidupan manusia. Dengan lingkungan
yang sehat, kita tidak akan mudah terserang  penyakit, tidak hanya di bidang kesehatan, tapi
di bidang kebersihan lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap kenyamanan, keindahan
dan keasrian lingkungan.

Hal yang tidak kalah penting  adalah menanam tanaman. Tanaman mempunyai banyak fungsi
yaitu sebagai penyaring debu, penyimpan air tanah, penyejuk dan pendingin alami. Selain itu
tanaman juga dapat dijadikan sebagai taman yang akan memberikan suasana asri dan indah
lingkungan sekitar kita.Dengan adanya pohon yang rindang, taman yang asri, otomatis kita
akan menjadi nyaman dan betah di rumah maupun di kantor dalam melaksanakan tugas
sehari-hari.

Bisa kita ambil contoh seperti kejadian kebakaran hutan Amazon, hutan amazon disebut
sebagai paru paru dunia karena memiliki peran penting yaitu menyerap karbon dioksida. Jika
hutan Amazon terbakar habis maka iklim di dunia akan semakin tidak terkendali, jadi
masalah ini menjadi masalah internasional karena akan berpengaruh ke seluruh negara.

Di Indonesia juga pernah terjadi kejadian yang mirip yaitu di kawasan hutan Kalimantan alias
di borneo, setiap tahun hutan borneo semakin gundul dimana pada tahun 2011 hutan yang
tersisa sekitar 60%, jadi Indonesia, Brunei Darussalam, dan Malaysia bekerja sama untuk
memelihara hutan tersebut agar tidak bertambah parah, bahkan WWF pun turun tangan dalam
menangani hal ini.

5. Ambulasi

H. Konsep Dasar Ambulasi

Ambulasi dini adalah tahapan kegiatan yang dilakukan segera pada pasien pasca operasi
dimulai dari bangun dan duduk sampai pasien turun dari tempat tidur dan mulai berjalan
dengan bantuan alat sesuai dengan kondisi pasien.

Hal ini harusnya menjadi bagian dalam perencanaan latihan untuk semua pasien. Ambulasi
mendukung kekuatan, daya tahan dan fleksibelitas. Keuntungandari latihan berangsur-angsur
dapat di tingkatkan seiring dengan pengkajian data pasien menunjukkan tanda peningkatan
toleransi aktivitas. Menurut Kozier 2005 ambulasi adalah aktivitas berjalan.

Tujuan Ambulasi
Sedangkan Menurut Asmadi (2008) manfaat ambulasi adalah :
1. Mencegah dampak Immobilisasi pasca operasi meliputi
a. Sistem Integumen : kerusakan integritas kulit seperti abrasi, sirkulasi
yangterlambat yang menyebabkan terjadinya stropi akut dan perubahan turgor
kulit.
b. Sistem Kardiovaskuler : Penurunan Kardiak reserve, peningkatan beban kerja
jantung, hipotensi ortostatic, phlebotrombosis.
c. Sistem Respirasi : Penurunan kapasitas vital, Penurunan ventilasi volunter
maksimal, penurunan ventilasi/perfusi setempat, mekanisme batuk yang menurun.
d. Sistem Pencernaan : Anoreksi-Konstipasi, Penurunan Metabolisme.
e. Sistem Perkemihan : Menyebabkan perubahan pada eliminasi urine, infeksisaluran
kemih, hiperkalsiuri.
f. Sistem Muskulo Skeletal : Penurunan masa otot, osteoporosis, pemendekanserat
otot.
g. Sistem Neurosensoris : Kerusakan jaringan, menimbulkan gangguan syaraf pada
bagian distal, nyeri yang hebat.
Manfaat ambulasi adalah untuk memperbaiki sirkulasi, mencegah flebotrombosis (
thrombosis vena profunda/DVT). Mengurangi komplikasi immobilisasi pasca operasi,
mempercepat pemulihan peristaltic usus, mempercepat pasien pasca operasi. Ambulasi sangat
penting dilakukan pada pasien pasca operasi karena jika pasien membatasi pergerakannya di
tempat tidur dan sama sekali tidak melakukanambulasi pasien akan semakin sulit untuk
memulai berjalan Kozier, 2010
6. Istirahat dan tidur

A. Pengertian
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi oleh semua orang.
Istirahat dan tidur yang cukup, akan membuat tubuh baru dapat berfungsi secara optimal.
Istirahat dan tidur sendiri memiliki makna yang berbeda pada setiap individu. Istirahat berarti
suatu keadaan tenang, relaks, tanpa tekanan emosional, dan bebas dari perasaan gelisah.
Beristirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali. Berjalan-jalan di taman
terkadang juga bisa dikatakan sebagai suatu bentuk istirahat.
Tidur adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu terhadap
lingkungan menurun. Tidur dikarakteristikkan dengan aktifitas fisik yang minimal, tingkat
kesadaran yang bervariasi, perubahan proses fisiologis tubuh, dan penurunan respon terhadap
stimulus eksternal. Hampir sepertiga dari waktu individu digunakan untuk tidur. Hal tersebut
didasarkan pada keyakinan bahwa tidur dapat
memulihkan atau mengistirahatkan fisik setelah seharian beraktivitas,
mengurangi stres dan kecemasan, serta dapat meningkatkan kemampuan
dan konsenterasi saat hendak melakukan aktivitas sehari-hari.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
 Cairan dan Elektrolit Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik
karena metabolisme tubuhmembutuhkan perubahan yang tetap dalam berespons
terhadap stressor fisiologis danlingkungan. Keseimbangan cairan adalah esensial bagi
kesehatan.

 Personal Hygiene Personal Hygiene adalah suatu tindakan memelihara kebersihan


dan kesehatan seseoranguntuk kesejahteraan fisik dan psikis. Ukuran kebersihan atau
penampilan seseorang dalam pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene berbeda pada
setiap orang sakit karena terjadigangguan pemenuhan kebutuhan. Selain itu sebagian
besar pemenuhan kebutuhan personalhygiene dapat dilakukan secara mandiri kecuali
untuk perawatan kuku kaki dan tangan yangmasih bergantung pada orang lain.

B. Saran
Demikian makalah yang telah kami susun, semoga dengan makalah ini dapat
menambah pengetahuan serta lebih bisa memahami tentang pokok bahasan makalah ini bagi
para pembacanya dan khususnya bagi mahasiswa yang telah Menyusun makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua.

Anda mungkin juga menyukai