Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

(Konsep Kebidanan Dalam Praktek Asuhan Kebidanan)

OLEH

KELOMPOK V:

1). Doli I. Seo

2). Beatrix Un Sin

3). Grace Asa

4). Melda I. Nubatonis

5). Servina Hoar

6). Veronika Radja

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA

TA. 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan
benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai
“Pengorganisasian Praktek Asuhan Kebidanan”.

Makalah ini telah dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai
pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah
ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Kupang, 12 Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................................i

DAFTAR ISI ..........................................................................................................................ii

BAB I PEDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ...............................................................................................1


B. RUMUSAN MASALAH ...........................................................................................1
C. TUJUAN ....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pelayanan mandiri ......................................................................................................3


B. Kolaborasi ..................................................................................................................6
C. Rujukan ......................................................................................................................9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bidan diakui sebagai tenaga professional yang bertanggung-jawab dan, yang
bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan nasehat
selama masa hamil, masa persalinan dan masa nifas, memimpin persalinan atas tanggung
jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir, dan bayi. Asuhan ini
mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu
dan anak, dan akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai, serta melaksanakan
tindakan kegawat-daruratan.
Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak
hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat. Kegiatan ini harus
mencakup pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang tua serta dapat meluas pada
kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi dan asuhan anak.
Bidan dapat praktik diberbagai tatanan pelayanan, termasuk di rumah,
masyarakat, Rumah Sakit, klinik atau unit kesehatan lainnya.

B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Pelayanan Mandiri (Primer)?
2. Bagaimana Pelayanan Kolaborasi?
3. Bagaimana Pelayanan Rujukan?

1
C. Tujuan penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Konsep Kebidanan
sekaligus menambah pengetahuan tentang apa pengorganisasian praktek asuhan
kebidanan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pelayanan Mandiri
Merupakan layanan kepada klien yang menjadi tanggung jawab bidan sepenuhnya sesuai
dengan kepmenkes no 900/Menkes/SK/ VII/2002. Dalam memberikan layanan ini bidan
yang berkompeten harus tahu kapan harus bertindak sesuai wewenangnya, kapan tidak
bertindak, kapan hanya memantau dengan ketat, kapan merujuk, konsultasi atau
kolaborasi dengan dokter
1. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap askeb yg diberikan
➢ Mengkaji status kesehatan untuk memenuhi kebutuhan asuhan klien
➢ Menentukan diagnose
➢ Menyusun rencana tindakan sesuai dengan masalah yang dihadapi
➢ Melaksanakan tindakan yang sesuai dengan rencana yang telah disusun
➢ Mengevaluasi tindakan yang telah diberikan
➢ Membuat rencana tindak lanjut kegiatan/tindakan
➢ Membuat catatan & laporan kegiaatn / tindakan.

2. Meberikan pelayanan dasar pada anak remaja & wanita pranikah dgn melibatkan
klien
➢ Mengkaji status kesehatan & kebutuhan anak remaja & wanita dlm masa pra
nikah
➢ Menentukan diagnosa & kebutuhan pelayanan dasar
➢ Menyusun rencana tindakan/layanan sebagai prioritas bersama klien
➢ Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana
➢ Mengevaluasi hasil tindakan yang telah diberikan bersama klien
➢ Membuat rencana tindak lanjut tindakan bersama
➢ Membuat catatan & laporan

3
3. Memberikan asuhan kebidanan kepada Klien (Ibu) selama kehamilan normal
➢ Mengkaji status kesehatan klien yang dalam keadaan ham
➢ Menentukan diagnosa kebidanan & kebutuhan kesehatan klien
➢ Menyusun rencana askeb bersama klien sesuai dengan prioritas masalah
➢ Melaksanakan askeb sesuai dengan rencana yang telah disusun
➢ Mengevaluasi hasil askeb yang telah diberikan bersama klien
➢ Membuat rencana tindak lanjut askeb bersama klien
➢ Membuat catatan & laporan

4. Memberikan askeb kepada klien dlm masa persalinan dgn melibatkan klien/keluarga
➢ Mengkaji kebutuhan askeb pada klien dalam masa persalinan
➢ Menentukan diagnosa & kebutuhan askeb dalam masa persalinan
➢ Menyusun rencana askeb bersama klien sesuai dengan prioritas masalah
➢ Melaksanakan askeb sesuai dengan rencana yang telah disusun
➢ Mengevaluasi bersama klien asuhan yang telah diberikan
➢ Membuat rencana tindakan pada ibu masa persalinan sesuai dengan prioritas
➢ Membuat catatan & laporan

5. Memberikan askeb pada bayi baru lahir


➢ Mengkaji status kesehatan BBL dengan melibatkan keluarga
➢ Menentukan diagnosa & kebutuhan askeb pada BBL
➢ Menyusun rencana askeb sesuai prioritas
➢ Melaksanakan askeb sesuai dengan rencana yang telah dibuat
➢ Mengevaluasi askeb yang telah diberikan
➢ Membuat rencana tindak lanjut
➢ Membuat catatan & laporan

4
6. Memberikan askeb pada klien dalam masa nifas dgn melibatkan klien / keluarga
➢ Mengkaji kebutuhan askeb pada ibu nifas
➢ Menentukan diagnosa & kebutuhan askeb pada masa nifas
➢ Menyusun rencana askeb berdasarkan prioritas masalah bersama klien/
keluarga
➢ Melaksanakan askeb sesuai dengan rencana yang telah dibuat
➢ Mengevaluasi bersama klien askeb yang telah diberikan
➢ Membuat rencana tindakan askeb bersama klien
➢ Membuat catatan & laporan

7. Memberikan askeb kepada waanita usia subur yang membutuhkan pelayanan KB


➢ Mengkaji kebutuhan pelayanan keluarga pada WUS/PUS
➢ Menentukan diagnosa & kebutuhan pelayanan
➢ Menyusun rencana pelayanan KB sesuai prioritas masalah bersama
klien/keluarga
➢ Melaksanakan askeb sesuai dengan rencana yang telah dibuat
➢ Mengevaluasi askeb yang telah diberikan bersama klien
➢ Membuat rencana tindak lanjut pelayanan bersama klien
➢ Membuat catatan & laporan

8. Memberikan askeb pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi & wanita dalam
masa Klimakterium
➢ Mengkaji status kesehatan & kebutuhan asuhan klien
➢ Menentukan diagnosa, prognosa, prioritas & kebutuhan asuhan
➢ Menyusun rencana asuhan sesuai prioritas masalah bersama klien
➢ Melaksanakan askeb sesuai dengan rencana yang telah dibuat
➢ Mengevaluasi bersama klien hasil asuhan kebidanan yang telah diberikan
➢ Membuat rencana tindak lanjut bersama klien
➢ Membuat catatan & laporan

5
9. Memberikan askeb pada bayi, balita dengan melibatkan keluarga
➢ Mengkaji kebutuhan askeb sesuai dengan tumbuh kembang bayi/balita
➢ Menentukan diagnosa dan prioritas masalah
➢ Menyusun rencana asuhan sesuai dengan rencana
➢ Melaksanakan asuhan sesuai dengan rencanan
➢ Mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan
➢ Membuat rencana tindak lanjut
➢ Membuat catatan dan laporan

B. Kolaborasi
Dilakukan bidan sebagai anggota tim, kegiatannya dilakukan secara bersama-sama
atausebagai suatu proses pelayanan kesehatan misal: merawat ibu hamil dengan
komplikasi medik atau obstetric
Tujuan pelayanan: berbagi otoritas dalam pemberian pelayanan berkualitas sesuai ruang
lingkup masing-masing
Kemampuan untuk berbagi tanggung jawab antara bidan dan dokter sangat penting agar
bisa saling menghormati, saling mempercayai dan menciptakan komunikasi efektif antara
kedia profesi
a. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap askeb sesuai fungsi kolaborasi dengan
melibatkan klien dan keluarga
➢ Mengkaji masalah yang berkaitan dengan komplikasi & keadaan kegawatan
yang memerlukan tindakan kolaborasi.
➢ Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas kegawatan yang memerlukan
tindakan kolaborasi.
➢ Merencanakan tindakan sesuai dengan prioritas kegawatan & hasil kolaborasi
/ kerjasama dengan klien.
➢ Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana dengan melibatkan klien
➢ Mengevaluasi hasil tindakan yang telah diberikan
➢ Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien
➢ Membuat pencatan dan pelaporan
6
b. Memberikan askeb pada bumil dgn risiko tinggi dan pertolongan pertama pada
kegawatan yg memerlukan tindakan kolaborasi
➢ Mengkaji kebutuhan asuhan kepada kasus risiko tinggi & keadaan
kegawatdaruratan yg memrlukan pertolongan pertama & tindakan kolaborasi
➢ Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas sesuai dengan faktor risiko dan
keadaan kegawadaruratan pada kasus risiko tinggi
➢ Menyusun rencana asuhan dan tindakan pertolongan pertama sesuai dengan
prioritas
➢ Melaksanakan askeb kepada bumil risiko tinggi dan memberikan pertolongan
pertama sesuai dengan prioritas
➢ Mengevaluasi hasil askeb dan pertolongan pertama
➢ Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien
➢ Membuat pencatan dan pelaporan

c. Memberikan askeb kepada ibu dalam masa persalinan dengan risiko tinggi dan
keadaan kegawatan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan
kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
➢ Mengkaji kebutuhan askeb pada ibu masa persalinan dgn risiko tinggi dan
keadaan kegawatdaruratan yg memerlukan pertolongan pertama dgn tindakan
kolaborasi
➢ Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas sesuai dgn faktor risiko dan
keadaan kegawatan
➢ Menyusun rencana askeb pada ibu dlm masa persalinan dgn risiko tinggi dan
pertolongan pertama sesuai dengan prioritas
➢ Melaksanakan askeb pada ibu dalam masa persalinan dgn risiko tinggi dan
memberikan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas
➢ Mengevaluasi hasil askeb dan pertolongan pertama
➢ Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien/ keluarga
➢ Membuat catatan dan laporan

7
d. Memberikan askeb pada ibu masa nifas dengan risiko tinggi dan pertolongan pertama
dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan klien
dan keluarga
➢ Mengkaji kebutuhan asuhan pada ibu masa nifas dgn risiko tinggi dan
keadaan kegawatdaruratan yg memerlukan pertolongan pertama dgn tindakan
kolaborasi
➢ Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas sesuai dgn faktor risiko dan
keadaan kegawatan
➢ Menyusun rencana askeb pada ibu masa nifas dgn risiko tinggi dan
pertolongan pertama sesuai dengan prioritas bersama klien/keluarga
➢ Melaksanakan askeb dgn ibu risiko tinggi dan memberikan pertolongan
pertama sesuai dengan prioritas
➢ Mengevaluasi hasil askeb dan pertolongan pertama
➢ Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien/ keluarga
➢ Membuat catatan dan laporan

e. Memberikan askeb pada BBL dengan risiko tinggi dan yang mengalami komplikasi
serta kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan klien dan
keluarga
➢ Mengkaji kebutuhan asuhan pada BBL dgn risiko tinggi dan keadaan
kegawatdaruratan yg memerlukan pertolongan pertama dgn tindakan
kolaborasi
➢ Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas sesuai dgn faktor risiko dan
keadaan kegawatan
➢ Menyusun rencana askeb pada BBL dgn risiko tinggi dan pertolongan pertama
sesuai dengan prioritas bersama klien/keluarga
➢ Melaksanakan askeb dgn BBL risiko tinggi dan memberikan pertolongan
pertama sesuai dengan prioritas

8
➢ Mengevaluasi hasil askeb dan pertolongan pertama
➢ Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien/ keluarga
➢ Membuat catatan dan laporan

C. Rujukan
Pengertian: memindahkan perawatan ke sistem pelayanan yang lebih tinggi jika
dipertimbangkan ada kondisi patologis diluarwewnang bidan
Fungsi bidan salah satunya adalah melakukan skirining terhadap adanya komplikasi
kehamilan agar dirujuk untuk mendapatkanperawatan khusus dari idokter spesialis
Sistem rujukan upaya kesehatan adalah suatu sistem jaringan fasilitas pelayanan
kesehatan yang memungkinkam terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal
balik atas masalah yang timbul, baik secara vertikal maupun horizontal kepada fasilitas
pelayanan yang lebih kompeten, terjangkau dan rasional serta tidak dibatasi oleh wilayah
administrasi.
Tujuan sistem rujukan adalah untuk meningkatkan mutu, cakupan dan efisiensi
pelaksanaan pelayanan kesehatan secara terpadu.

Terdapat dua jenis istilah rujukan yaitu :


1. Rujukan Medik : Pelimpahan tanggung jawab secara timbal balik atas satu
kasus yang timbul baik secara vertikal maupun horizontal kepada yang lebih berwenang
dan mampu menanganinya secara rasional.
2. Rujukan Kesehatan : Hubungan dalam pengiriman, pemeriksaan bahan atau
spesimen ke fasilitas yang lebih mampu dan lengkap.

Tata laksana rujukan dapat berlangsung antara lain :


1. Internal antar petugas di satu rumah sakit.
2. Antara Puskesmas Pembantu dan Puskesmas.
3. Antara masyarakat dan Puskesmas
4. Antara satu Puskesmas dan Puskesmas lainnya.

9
5. Antara Puskesmas dan Rumah Sakit, laboratorium atau fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya.
6. Internal antara bagian / unit pelayanan di dalam satu Rumah Sakit.
7. Antar Rumah Sakit, laboratorium atau fasilitas pelayanan lain dan Rumah Sakit.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pelayanan Mandiri/ Primer : Dalam memberikan layanan ini bidan yang
berkompeten harus tahu kapan harus bertindak sesuai wewnwngnya, kapan tidak
bertindak, kapan hanya memantau dengan ketat, kapan merujuk, konsultasi atau
kolaborasi dengan dokter
2. Pelayanan Kolaborasi : Tujuan pelayanan: berbagi otoritas dalam pemberian
pelayanan berkualitas sesuai ruang lingkup masing-masing. Kemampuan untuk
berbagi tanggung jawab antara bidan dan dokter sangat penting agar bisa saling
menghormati, saling mempercayai dan menciptakan komunikasi efektif antara
kedia profesi
3. Pelayanan Rujukan : Fungsi bidan salah satunya adalah melakukan skirining
terhadap adanya komplikasi kehamilan agar dirujuk untuk mendapatkan
perawatan khusus dari dokter spesialis

11
DAFTAR PUSTAKA

1. Syahlan J.H.,1996, Kebidanan Komunitas, Jakarta : Yayasan Bina Sumber Kesehatan


(hal : 61).
2. AA. Gde Muninjay, (1997), Manajemen Kesehatan, EGC Kedokteran, Jakarta
3. Burbst, A.August,dkk, Editor Sanur Ahmad, (2000), Pemberdayaan Wanita Dalam
Bidang Kesehatan, yayasan Essentia Medica, Yogyakarta.
4. Deokes RI, (2003), Konsep Asuhan Kebidanan, Tridasi Printer, Jakarta.
5. Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia, (2003), Manajemen Kebidanan Metode SOAP,
Jakarta.
6. Pengurus Pusat IBI, (2003), 50 tahun IBI Menyongsong Masa Depan, Jakarta.
7. Varney, Helen, (1997), Varneys Midwifery, Third Edition, UK : Jones & Barlett
Publishers Internasional.
8. Wendy Rose-Neil, (2001), Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan, Dian Dian Rakyat,
Jakarta

12

Anda mungkin juga menyukai