Anda di halaman 1dari 29

DASAR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

DOSEN: Dr. Rahmawati, SKM. M.Kes

MAKALAH
BASIC PUBLIC HEALTH SCIENCES

DISUSUN OLEH

KELOMPOK IV:
Risa Andriana K202001038
Nabilah Saffanah Mutti K202201090
Nur Aisyah K202201094
Ayu Nengsi K202201295
Sukma Dewi K202201093
Husna K202201072
Nirwanda Asti Wulandari Asis K202201088
RIZQI ADITYA PURNAMA K202201092

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA KENDARI
2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Mari
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada saya, sehingga dapat menyelesaikan makalah “Basic Public Health
Sciences“.
Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
bidang sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Dan juga kepada Ibu Dr.
Rahmawati, SKM. M.Kes Selaku dosen mata kuliah Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki makalah
selanjutnya. Akhir kata berharap semoga makalah “Basic Public Health Sciences “ ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Kendari, 29 Desember 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................4
A. Latar Belakang............................................................................................................4
B..Rumusan Masalah.......................................................................................................5
C..Tujuan.........................................................................................................................5
D. Manfaat.......................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................6
A. Definisi Ilmu Kesehatan Masyarakat..........................................................................6
B..Konsep Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat................................................................7
C..Hubungan Antara Kesehatan Masyarakat Dengan Ilmu Sosial dan Perilaku ........... 8
D. Ruang Lingkup Kesehatan Mayatarakat.....................................................................10
E. Bidang Kajian Ilmu Kesehatan Masyarakat............................................................13
F. Sejarah Ilmu Kesehatan Masyarakat.......................................................................18
G. Perkembangan Ilmu Kesehatan Masyarakat............................................................19
H. Sasaran Kesehatan Masyarakat...............................................................................21
I. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan Masyarakat........................22
BAB III PENUTUP .......................................................................................................26
A. Kesimpulan.................................................................................................................26
B..Saran .........................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................27

iii
BAB I
PEDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan Masyarakat adalah sebuah kombinasi antara imu dan seni, pengetahuan dan
skill, etik dan moral yang bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan dan memperpanjang
masa hidup semua oang melalui pengorganisasian secara kolektif untuk mencegah penyakit dan
memenuhi seamua kebutuhan kesehatan melalui pemberdayaan masyarakat untuk hidup sehat.
Masalah kesehatan merupakan masalah yang sangat penting yang di hadapi oleh
masyarakat kita saat ini. Semakin maju teknologi di bidang kedokteran, semakin banyak pula
macam penyakit yang mendera masyarakat.
Dalam upaya kesehatan masyarakat ini dititikberatkan pada pencegahan penyakit,
perpanjangan hidup, dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui kegiatan pengorganisasian
masyarakat. Inti dari kegiatan ini kesehatan masyarakat ini adalah menggerakkan masyarakat
untuk melakukan upaya kesehatan masyarakat tersebut sesuai UU No. 23 tahun 1992, upaya ini
juga melibatkan peran aktif pemerintah.

B. Rumusan Masalah
A. Apa Definisi Ilmu Kesehatan Masyarakat?
B. Apa Saja Konsep Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat?
C. Bagaimana Hubungan Antara Kesehatan Masyarakat Dengan Ilmu Sosial dan Perilaku?
...................................................................................................................
D. Apa Saja Ruang Lingkup Kesehatan?
E. Apa Saja Bidang Kajian Ilmu Kesehatan Masyarakat?
F. Bagaimana Sejarah Ilmu Kesehatan Masyarakat?
G. Bagaimana Perkembangan Ilmu Kesehatan Masyarakat?
H. Apa Saja Sasaran Kesehatan Masyarakat?
I. Apa Saja Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan Masyarakat?

4
C. Tujuan
A. Untuk Mengetahui Definisi Ilmu Kesehatan Masyarakat
B. Untuk Mengetahui Konsep Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat
C. Untuk Mengetahui Hubungan Antara Kesehatan Masyarakat Dengan Ilmu Sosial dan
Perilaku
D. Untuk Mengetahui Ruang Lingkup Kesehatan
E. Untuk Mengetahui Bidang Kajian Ilmu Kesehatan Masyarakat
F. Untuk Mengetahui Sejarah Ilmu Kesehatan Masyarakat
G. Untuk Mengetahui Perkembangan Ilmu Kesehatan Masyarakat
H. Untuk Mengetahui Sasaran Kesehatan Masyarakat
I. Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan Masyarakat

D. Manfaat
Manfaat yang di peroleh dari makalah ini adalah dapat menambah pengetahuantentang
pentingnya pendidikan agar dapat mewujudkan lingkungan masyarakat yang sehat,dan agar
masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan lingkungan sekitar.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Ilmu Kesehatan Masyarakat


Kesehatan Masyarakat adalah sebuah kombinasi antara imu dan seni, pengetahuan dan
skill, etik dan moral yang bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan dan memperpanjang
masa hidup semua oang melalui pengorganisasian secara kolektif untuk mencegah penyakit dan
memenuhi seamua kebutuhan kesehatan melalui pemberdayaan masyarakat untuk hidup sehat.
Arti lain kesehatan menurut WHO (1947) adalah suatu keadaan yang sempurna baik
secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.
Sehat,menurut UU 23 tahun 1992 tentang kesehatan menyatakan bahwa kesehatan adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang mungkin hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Sehat secara mental (kesehatan jiwa) adalah satu kondisi yang memungkinkan
perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan
itu berjalan selaras dengan keadaan orang-orang lain. Sehat secara sosial adalah perikehidupan
seseorang dalam masyarakat, yang diartikan bahwa seseorang mempunyai cukup kemampuan
untuk memelihara dan memajukan kehidupannya sendiri dan kehidupan keluarga sehingga
memungkinkan untuk bekerja, beristirahat dan menikmati liburan.
Berdasarkan dua pengertian kesehatan tersebut, dapat disarikan bahwa kesehatan ada
empat dimensi, yaitu fisik (badan), mental (jiwa), sosial dan ekonomi yang saling mempengaruhi
dalam mewujudkan tingkat kesehatan pada seseorang, kelompok, atau masyarakat. Oleh karena
itu, kesehatan bersifat holistik atau menyeluruh, tidak hanya memandang kesehatan dari segi
fisik saja. Misalnya: seseorang kelihatan sehat dari segi fisiknya, akan tetapi ia tidak mampu
mengendalikan emosinya ketika sedih maupun senang dengan mengekspresikan ke dalam bentuk
perilaku berteriak atau menangis keras-keras, atau tertawa terbahak-bahak yang membuatnya
sulit untuk bisa kembali ke kondisi normal, maka orang tersebut tidak sehat. Begitu pula orang
yang kelihatan sehat dari segi fisiknya, akan tetapi tidak mampu memajukan kehidupannya
sendiri dengan belajar, bekerja, ataupun berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya, maka orang
tersebut tidak bisa dikatakan sehat.

6
B. Konsep Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat

Ilmu Kesehatan masyarakatmerupakan salah satuilmu yang mempelajari tentang


kesehatan dalam suatu komunitas. Ilmu kesehatan masyarakat berfokus pada pencegahan
(preventif). Kesehatan masyarakat. Kesehatan masyarakat terdiri dari 2 kata dasaryaknisehat dan
masyarakat. Sehat berdasarkan definisi WHO (1947) adalah suatu keadaan yang sempurna baik
secara fisik, mental, dan social serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Definisi
sehat terus mengalami perubahan dari tahun ketahun.

1. Undang-undang No.9 Tahun 1960,


Sehat diartikan sebagai kondisi pada seseorang yang memungkinkan bagi pihak
bersangkutan untuk memenuh tugas peri-kehidupannya di tengah-tengah masyarakat
tanpa merasa cemas di dalam memelihara dan memajukan dirinya sendiri maupun
keluarganya sehari-hari.
2. Undang-undang RI No.23 tahun 1992 pasal 1
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan social yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
3. Undang-undang Kesehatan No.36 tahun 2009
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Perkembangan definisi kesehatan dari tahun ketahun semakin meluas seiring


bertambahnya indikator seseorang untuk dikatakan sehat. Ada beberapa aspek yang harus
diperhatikan dalam menentukan seseorang tergolong sehat atau tidak. Aspek-aspek yang ditinjau
adalah :
1. Fisik (Tubuh)
2. Mental (tentangkejiwaanseseorang)
3. Spritual (tentang hubungan manusia dengan penciptanya / kepercayaannya,
tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, atau
penyembahan terhadap pencipta alam dan seisinya yang dapat dilihat dari praktek

7
keagamaan dan kepercayaannya serta perbuatan baik uang sesuai dengan norma-
norm masyarakat)
4. Sosial (tentang interaksi manusia yang satu dengan manusia lainnya)
5. Produktif sosial dan ekonomis (mempunyai pekerjaa natau menghasilkan secara
ekonomi. Untuk anak dan remaja ataupun bagi yang sudah tidak bekerja maka sehat
dari aspek produktif secara ekonomis adalah kemampuan seseorang untuk berlaku
produktif secara sosial.

C. Hubungan Antara Kesehatan Masyarakat Dengan Ilmu Sosial dan Ilmu Perilaku
Pengembangan ilmu sosial dan perilaku pada abad ke-19 dan ke-20 sangat berhubungan
dengan perkembangan kesehatan masyarakat.Bidang studi ini berbagi kepercayaan mendasar
yang memahami organisasi dan motivasi di balik kekuatan sosial, bersama dengan pemahaman
yang lebih baik dari perilaku individu, dapat digunakan untuk meningkatkan kehidupan individu,
serta orang-orang dari masyarakat secara keseluruhan.
Perkembangan abad ke-19 ilmu sosial dan perilaku, serta kesehatan masyarakat, tumbuh
dari Revolusi industri di Eropa, dan kemudian di Amerika. Itu didasarkan pada upaya untuk
mengatasi kesenjangan sosial dan ekonomi yang dikembangkan selama periode ini dan
memberikan struktur intelektual dan institusional untuk apa itu dan sekarang disebut keadilan
sosial. Keadilan sosial berarti masyarakat yang memberikan perlakuan yang adil dan bagian yang
adil dari manfaat masyarakat untuk individu dan kelompok individu.Awal reformis kesehatan
masyarakat menganjurkan untuk keadilan sosial dan melihat kesehatan masyarakat sebagai aspek
integral dari itu.
Link intelektual antara ilmu-ilmu sosial dan perilaku dan kesehatan masyarakat begitu
mendasar dan begitu dalam sehingga sering diambil untuk diberikan. Sebagai mahasiswa dengan
kesempatan untuk belajar tentang kedua ilmu sosial dan kesehatan masyarakat, penting untuk
memahami kontribusi kunci bahwa ilmu-ilmu sosial dapat membuat kesehatan masyarakat. Hal
ini tidak berlebihan untuk melihat kesehatan masyarakat sebagai aplikasi dari ilmu-ilmu sosial,
yaitu, sebagai ilmu sosial terapan. Tabel 4.1 merangkum banyak kontribusi bahwa ilmu-ilmu
sosial membuat kesehatan masyarakat.

8
Tabel 4.1
Contoh Kontribusi Dari Ilmu-Ilmu Sosial Dan Perilaku Kesehatan Masyarakat
Disiplin Ilmu Sosial Contoh Kontribusi Disiplin Untuk
Kesehatan Masyarakat
Teori perilaku asal mula dan
Psikologi pengambilan risiko kecenderungan dan
metode untuk mengingatkan perilaku
individu dan sosial
Teori perkembangan sosial, perilaku
Sosiologi organisasi, dan sistem pemikiran.
Dampak sosial pada perilaku individu
dan kelompok.
Pengaruh sosial dan budaya pada
Antropologi individu dan populasi pengambilan
keputusan bagi kesehatan dengan
perspektif global.
Pendekatan untuk pemerintah dan
Ilmu Politik/Kebijakan Publik kebijakan keputusan terkait kesehatan
masyarakat. Struktur untuk analisis
kebijakan dan dampak dari pemerintah
pada pengambilan keputusan kesehatan
masyarakat.
Memahami dampak ekonomi mikro dan
Ekonomi makro terhadap kesehatan masyarakat
dan sistem pelayanan kesehatan
Teori dan praktek komunikasi massa dan
Komunikasi pribadi serta peran media dan dalam
mengkomunikasikan informasi kesehatan
dan risiko kesehatan.

9
Memahami perubahan demografis
populasi global akibat penuaan, migrasi,
Demografi dan perbedaan dalam tingkat kelahiran,
ditambah dampaknya terhadap kesehatan
dan masyarakat
Pemahaman dampak geografi pada
Geografi penyakit dan faktor-faktor penentu
penyakit, serta metode untuk
menampilkan dan pelacakan lokasi
terjadinya penyakit

D. Ruang Lingkup Kesehatan Masyarakat


Ruang lingkup kesehatan masyarakat mencakup 2 disiplin pokok keilmuan, yakni ilmu
bio medis (medical biologi) dan ilmu-ilmu sosial (social sciences), sejalan dan perkembangan
ilmu kesehatan masyarakat mencakup: Ilmu Biologi, kedokteran, kimia, fisika, lingkungan,
sosial, antropologi, pendidikan dan sebagainya. Secara garis besar disiplin ilmu yang menopang
ilmu kesehatan masyarakat sebagai berikut:
1. Epidemiologi
Ilmu yang mempelajari tentang distribusi, frekuensi, determinan suatu penyakit atau
masaalah Kesehatan.

2. Biostatistik/statistik kesehatan
ilmu dasar dalam Ilmu Kesehatan Masyarakat yang digunakan sebagai metode untuk
mempelajari masalah kependuduka n.

3. Kesehatan lingkungan
suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat
menjamin keadaan sehat dari manusia.
Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) “ Suatu kondisi
lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia

10
dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan
bahagia.”
Menurut WHO (World Health Organization) “Suatu keseimbangan ekologi yang harus
ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.”
Menurut WHO ada 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan:
•Penyediaan Air Minum
• Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran
• Pembuangan Sampah Padat
•Pengendalian Vektor
•Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
• Higiene makanan, termasuk higiene susu
•Pengendalian pencemaran udara
• Pengendalian radiasi
•Kesehatan kerja 1
•Pengendalian kebisingan
•Perumahan dan pemukiman
•Aspek kesling dan transportasi udara
• Perencanaan daerah dan perkotaan
• Pencegahan kecelakaan
•Rekreasi umum dan pariwisata
•Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi/wabah, bencana
alam dan perpindahan penduduk.
• Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.
Menurut Pasal 22 ayat (3) UU No 23 tahun 1992 ruang lingkup kesling ada 8 :
•Penyehatan Air dan Udara
• Pengamanan Limbah padat/sampah
•Pengamanan Limbah cair
•Pengamanan limbah gas
•Pengamanan radiasi
•Pengamanan kebisingan
•Pengamanan vektor penyakit

11
•Penyehatan dan pengamanan lainnya : Misal Pasca bencana

4. Pendidikan kesehatan/ilmu Prilaku


Suatu proses untuk mencitakan perubahan perilaku dalam pemahaman dan pelaksanaan
praktik – praktik hidup sehat yang membudaya

5. Administrasi Kesehatan masyarakat

6. Gizi masyarakat
•proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses
digesti, absobsi, transfortasi, penyimpanan.
•Menyangkut pada masalah kesehatan ekonomi, sosial budaya, pendidikan, kependudukan
dan sebagainya.
7. Kesehatan kerja
suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmani maupun
rohani tenaga kerja khususnya dan manusia pada umumnya serta hasil karya dan budaya
menuju masyarakat adil dan makmur.
Menurut Sumakmur (1988) Kesehatan Kerja adalah spesialisasi dalam ilmu
kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan, agar pekerja/masyarakat pekerja
beserta memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik, atau mental,
maupun sosial, dengan usaha-usaha preventif dan kuratif, terhadap
penyakit-penyakit/gangguan –gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor
pekerjaan dan lingkungan kerja, serta terhadap penyakit-penyakit umum. Keselamatan
kerja sama dengan Hygiene Perusahaan. Kesehatan kerja memiliki sifat sebagai berikut :
a. Sasarannya adalah manusia
b. Bersifat medis.

Keselamatan Kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja,
bahan, dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-
cara melakukan pekerjaan (Sumakmur, 1993). Keselamatan kerja memiliki sifat sebagai
berikut :
a. Sasarannya adalah lingkungan kerja

12
b. Bersifat teknik. Pengistilahan Keselamatan dan Kesehatan kerja (atau sebaliknya)
bermacam -macam ada yang menyebutnya Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja
(Hyperkes) dan ada yang hanya disingkat K3, dan dalam istilah asing dikenal
Occupational Safety and Health.

E. Bidang Kajian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Bidang-bidang atau obyek-obyek kajian dari Ilmu Kesehatan Masyarakat itu ternyata
sangat luas, sehingga wajar bila penanganannya memerlukan keterpaduan dari berbagai disiplin
ilmu, keterpaduan biaya, keterpaduan tenaga, keterpaduan pikiran dan lain-lainnya.Mengenai hal
tersebut di atas Hanlon menyebutkan bahwa secara garis besar Ilmu Kesehatan Masyarakat itu
berkaitan dengan 2 (dua) hal yaitu:

1. Permasalahan lingkungan
2. Permasalahan pelayanan kesehatan

Selanjutnya secara lebih spesifik kegiatan-kegiatan Ilmu Kesehatan Masyarakat itu


digolongkan menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu :

1. Kegiatan yang harus dilakukan di komunitas:


2. supervisi makanan, air dan susu
3. Mengendalikan pencemaran  lingkungan, termasuk atmosfir, tanah
dan air, mencegah radiasi dan kebisingan.

Kegiatan-kegiatan yang dirancang untuk mencegah penyakit, kecacatan atau kematian


dini, karena:

1. Penyakit menular, termasuk infestasi parasit.


2. Defisiensi makanan atau kelebihan makanan
3. Kelainan perilaku, termasuk alkoholisme, ketagihan obat (narkotik) dan sejenisnya,
termasuk bunuh diri.
4. Kelainan mental, termasuk retardasi mental (sakit jiwa).
5. Bentuk-bentuk alergi dan sumber- sumbernya di masyarakat.

13
6. Penyakit saluran pernapasan ukut dan kronis yang tidak menular.

 Penyakit neoplastik.

1. Penyakit jantung dan cerebrovaskuler.


2. Penyakit metabolik.
3. Hal-hal yang berkaitan dengan keturunan (genetik).
4. Penyakit jabatan atau penyakit akibat kerja.
5. Kecelakaan di rumah, kendaraan dan industri.
6. Kelainan gigi termasuk karies dan penyakit periodontal.
7. Risiko-risiko yang berkaitan dengan melahirkan, pertumbuhan dan perkembangan. 

Kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan kedokteran :

1. Distribusi yang menyangkut perimbangan tenaga (medis) danfasilitas.


2. Membantu pembangunan dan pemeliharaan kualitas dan kuantitas dari sumber daya dan
fasililas masyarakat, termasuk standarisasi Rumah Sakit, perawat, rumah perawatan dan
pusat-pusat perawatan.
3. Program penyaringan untuk deteksi dini penyakit.
4. Pusat-pusat pengobatan yang bervariasi sejak dari klinik spesialis hingga pusat pelayanan
medis yang terpadu. 

Kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan epidemiologi:

1. pengumpulan data
2. penyimpanan data
3. analisis data
4. Pendidikan masyarakat di bidang kesehatan pada tingkat individu dan komunitas
5. Merencanakan dan mengevaluasi kesehatan secara terpadu
6. Penelitian-penelitian yang bersifat ilmiah, teknis dan administrative.

14
 Sub Bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat

Sub bidang Ilmu Kesehatan antara lain:

1. Epidemiologi

Epidemiologi adalah Ilmu yang mempelajari distribusi, frekuensi dan faktor


Penyebab     (determinan) suatu    masalah    kesehatan  (penyakit)  yang 
menimpa    sekelompok   penduduk / masyarakat dan penerapannya untuk mengendalikan
masalah kesehatan.

Tujuan mempelajari Epidemiologi antara lain:

1) Mengetahui tingkat masalah kesehatan dalam suatu masyarakat


2) Mempelajari secara mendalam etiology suatu penyakit dan cara penyebarannya.
3) Mempelajari riwayat alamiah suatu penyakit.
4) Mengembangkan dasar-dasar program pencegahan.
5) Mengevaluasi alat-alat pencegahan dan pengobatan yang baru dan cara-cara baru
pelayanan kesehatan.
6) Menyediakan informasi untuk pengembangan dan pengambilan

2. Biostatistik/Statistik Kesehatan

Biostatistik/Statistik Kesehatan adalah suatu cabang dari statistik yang berkaitan dengan
cara-cara pengumpulan, kompilasi, pengolahan dan interpretasi fakta-fakta numerik,
berhubungan dengan sehat dan sakit, kelahiran, kematian dan faktor-faktor yang
berhubungan dengan itu pada populasi manusia.

3. Kesehatan Lingkungan

Kesehatan Lingkungan adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum
sehingga berpengaruh pada status kesehatan yang optimum pula.

15
Usaha-usaha kesehatan lingkungan yang dilakukan untuk mewujudkan kesehatan
manusia yang optimal bagi manusia yang hidup dalam lingkungan tersebut.

Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan antara lain:

1) Perumahan
2) pembuangan kotoran manusia
3) penyediaan air bersih
4) pembuangan sampah
5) pembuangan air kotor (limbah)
6) kandang hewan ternak
7) Pencemaran udara, air, dsb

4. Pendidikan Kesehatan dan ilmu Perilaku

Pendidikan kesehatan adalah suatu usaha untuk menyediakan kondisi psikologis dari
sasaran agar mereka berprilaku sesuai dengan tuntutan nilai-nilai kesehatan.

Perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang (organisme) terhadap stimulus yang
berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan serta
lingkungan.

5. Administrasi Kesehatan Masyarakat

Administrasi kesehatan adalah suatu proses yang mengangkut perencanaan,


pengorganisasian pengarahan, pengawasan, pengkoordinasian dan penilaian terhadap
sumber, tata cara dan kesanggupan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dan
tuntutan terhadap kesehatan, perawatan kedokteran serta lingkungan yang sehat dengan
jalan menyediakan dan menyelenggarakan berbagai upaya kesehatan yang ditujukan
kepada perseorangan, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat.

16
6. Gizi Masyarakat

Adalah ilmu yang mempelajari atau mengkaji masalah makanan yang dikaitkan dengan
kesehatan masyarakat mulai pengolahan sampai penyajian makanan tersebut.

• Penyakit Kurang Kalori dan Protein (KKP)

1) Banyak terjadi pada anak-anak


2) Terbagi dalam 3 tingkatan yaitu ringan, sedang, burat/ gizi buruk
3) Penyakit kegemukan/ obesitas

Konsumsi kalori berlebihan dibanding kebutuhan atau pemakaian energi

7. Kesehatan Kerja

merupakan bagian dari kesehatan masyarakat didalam suatu masyarakat pekerja dan
masyarakat lingkungannya.

Tujuannya :

Untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya baik fisik, mental,dan


sosial bagi masyarakat pekerja dan masyarakat lingkungan tersebut melaui usaha-usaha
preventif, promotif dan kuratif terhadap penyakit atau gangguan-gangguan kesehatan
akibat kerja atau lingkungan kerja.

17
F. Sejarah Ilmu Kesehatan Masyarakat
Dalam membicarakan ilmu kesehatan masyarakat yang perlu dikenal adalah 2 toko
metologi Yunani yaitu ASCLEPIUS dan HIGEIA. ASCLEPIUS dikenal melakukan pengobatan
penyakit setelah penyakit tersebut terjadi pada seseorang. Artinya toko ini lebih mengutamakan
pengobatan atau kuratif, sedangkan HIGEIA lebih menganjurkan kepada pengikutnya dalam
pendekatan masalah melalui hidup seimbang, menghindari makanan/minuman beracun, makan
makanan yang bergizi, cukup istirahat dan melakukan olahraga, HIGEIA lebih menganjurkan
melakukan upaya-upaya alamiah untuk menyembuhkan penyakit. Toko ini lebih mengutamakan
tindakan preventif atau pencegahan penyakit.
Berdasarkan aliran Yunani ASCLEPIUS dan HEGEIA, muncul dua aliran atau
pendekatan dalam menangani masalah-masalah kesehatan, yaitu:
1. Kelompok pertama (aliran I), cenderung menunggu terjadinya penyakit. Oleh karena
itu kelompok ini dikenal menggunakan pendekatan kuratif (pengobatan).
Pendekatan kuratif pada umumnya:
a. Dilakukan terhadap sasaran secara individual, kontak terhadap sasaran (pasien) pada
umumnya hanya satu kali saja
b. Jarak antara petugas kesehatan (dokter, dokter gigi, psikiater dan praktisi-praktisi lain
yang melakukan pengobatan penyakit) dengan pasien atau sasaran cenderung jauh
c. Cenderung bersifat reaktif, artinya kelompok ini umumnya hanya menunggu masalah
datang
d. Cenderung melihat dan menangani klien atau pasien lebih kepada sistem biologis
manusia atau pasien dilihat secara partial
2. Kelompok ke dua (aliran II), yang cenderung melakukan upaya-upaya pencegahan
penyakit (preventif) dan meningkatkan kesehatan (promotif) sebelum terjadinya
penyakit.
Pendekatan preventif pada umumnya:
a. Sasaran atau pasien adalah masyarakat (bukan perseorangan)
b. Masalah yang ditangani pada umumnya juga masalah-masalah yang menjadi masalah
masyarakat, bukan masalah individu atau perseorangan
c. Jarak antara petugas kesehatan masyarakat dengan masyarakat lebih bersifat
kemitraan, tidak seperti antar dokter-pasien

18
d. Lebih menggunakan pendekatan proaktif, artinya tidak hanya menunggu pasien
datang, tetapi harus turun ke masyarakat
e. Melihat klien sebagai manusia yang utuh, dengan pendekatan yang holistik. Terjadinya
penyakit tidak semata-mata karena terganggunya sistem biologi,individual, akan tetapi
dalam konteks yang luas seperti aspek biologis, psikologisdan sosial.

Setelah Anda mengetahui sejarah tentang 2 toko mitologi Yunani dan dua aliran atau
pendekatan dalam menangani masalah-masalah kesehatan yang merupakan sejarah dalam ilmu
kesehatan masyarakat.

G. Perkembangan Ilmu Kesehatan Masyarakat


Perkembangan kesehatan masyarakat di bagi dalam tiga periode:
1. Periode Sebelum Ilmu Pengetahuan
Upaya untuk menanggulangi masalah-masalah kesehatan dan penyakit telah dilakukan
oleh negara-negara dengan kebudayaan yang paling luas yakni pada zaman Babylonia,
Mesir,Yunani dan Roma, pada zaman tersebut juga ditemukan dokumen-dokumen tertulis
bahkan peraturan- peraturan tertulis tentang pembuangan air limbah, drainase, pengaturan
air minum, pembuangan kotoran. Pada Zaman Romawi kuno telah dikeluarkan peraturan
yang mengharuskan masyarakat mencatat tentang pembangunan rumah, binatang-binatang
yang berbahaya bahkan ada keharusan pemerintah kerajaan untuk melakukan supervisi
atau peninjauan kepada tempat minum masyarakat, warung makan dan tempat-tempat
prostitusi. Pada abad ke tujuh kesehatan masyarakat makin dirasakan kepentingannya
karena berbagai penyakit menular makin menyerang sebagian besar penduduk dan telah
menjadi epidemi bahkan dibeberapa menjadi endemi misal penyakit kolera. Pada abad ke
14 mulai terjadi wabah pes di India dan China, namun upaya pemecahan masalah
kesehatan masyarakat secara menyuruh belum dilakukan oleh manusia yang hidup dalam
zamannya.
2. Periode Ilmu Pengetahuan
Bangkitnya ilmu pengetahuan akhir abad ke 18 dan awal abad ke 19 mempunyai dampak
yang luas terhadap aspek kehidupan manusia, termasuk kesehatan. Kalau pada abad-abad
sebelumnya masalah kesehatan khususnya penyakit hanya dilihat sebagai penomenal
biologis dan pendekatan yang lakukan secara biologis dan sempit, maka mulai abad ke 19

19
ditemukan berbagai penyebab penyakit dan vaksin sebagai pencegah penyakit. Louis
Pasteur menemukan vaksin untuk mencegah penyakit cacar, Josep Lister menemukan
asam karbor untuk sterilisasi, William Marton menemukan ether untuk anastesi.
Pada tahun 1832 dilakukan penyelidikan dan upaya-upaya kesehatan masyarakat oleh
Edwin Chadwiech dkk, pada saat itu masyarakat Inggris terserang penyakit epidemi
wabah kolera, laporan hasil penyelidikannya adalah masyarakat hidup dikondisi sanitasi
yang jelek, sumur penduduk berdekatan dengan air kotor dan pembuangan kotoran
manusia, air limbah mengalir terbuka tidak teratur, makanan yang dijual di pasar banyak
dikerubung lalat di samping itu ditemukan sebagian besar masyarakat miskin tidak mampu
membeli makanan yang bergizi.
Pada tahun 1955 pemerintah Amerika telah membentuk Departemen Kesehatan yang
pertama kali yang berfungsi untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi
penduduk. Pada tahun 1872 telah diadakan pertemuan orang-orang yang mempunyai
perhatian terhadap kesehatan masyarakat di New York dan menghasilkan Asosiasi
Masyarakat Amerika,(American Public Health Association).
3. Perkembangan di Indonesia
Sejarah perkembangan masyarakat di Indonesia dimulai sejak pemerintahan Belanda pada
abad ke 16. Kesehatan masyarakat di Indonesia pada waktu itu dimulai dengan adanya
upaya pemberantasan cacar dan kolera yang sangat ditakuti oleh masyarakat pada waktu
itu.
Pada tahun 1851 didirikan sekolah dokter di Jawa untuk pendidikan dokter pribumi
selanjutnya pada tahun 1913 didirikan sekolah dokter di Surabaya. Kedua sekolah tersebut
mempunyai andil yang sangat besar dalam menghasilkan tenaga-tenaga dokter yang
mengembangkan kesehatan masyarakat Indonesia. Kemudian pada tahun 1888 didirikan
laboratorium pusat di Bandung yang mempunyai peranan sangat penting dalam dalam
langkah menunjang memberantas penyakit malaria, lepra, cacar dan malaria bahkan untuk
bidang kesehatan masyarakat yang lain seperti gizi dan sanitasi. Pada zaman kemerdekaan
Indonesia salah satu tonggak penting perkembangan masyarakat di Indonesia adalah
dengan diperkenalkannya konsep Bandung pada tahun 1951 oleh dr. Y. Leimena dan dr
Patah, dalam konsep ini mulai dikenal konsep kuratif dan preventif.

20
H. Sasaran Kesehatan Masyarakat
Sasaran Kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga, kelompok khusus baik yang
sehat maupun yang sakit yang mempunyai masalah kesehatan.
1. Individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga, apabila individu tersebut mempunyai masalah
kesehatan karena ketidak mampuan merawat dirinya sendiri oleh sesuatu hal dan sebab maka
akan dapat mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara fisik, mental dan sosial.
2. Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala keluarga, anggota
keluarga lainnya, yang berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga karena pertalian
darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu dengan lainnya saling tergantung dan
interaksi, bila salah satu atau beberapa keluarga mempunyai masalah kesehatan maka akan
berpengaruh terhadap anggota dan keluarga yang lain.
3. Kelompok khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin,
umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasai yang sangat rawan terhadap masalah
kesehatan, dan termasuk di antaranya adalah:
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai akibat pertumbuhan dan
perkembangan seperti; ibu hamil, bayi baru lahir, anak balita, anak usia sekolah, dan usia
lanjut.
b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan bimbingan serta
asuhan, di antaranya penderita penyakit menular dan tidak menular.
c. Kelompok yang mempunyai risiko terserang penyakit, di antaranya; wanita tuna susila,
kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba, kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan
lain-lain.
d. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, di antaranya; panti werda, panti asuhan,
pusat-pusat rehabilitasi dan penitipan anak.

21
I. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan Masyarakat
Hendrik L. Blum mengatakan bahwa ada empat faktor yang mempengaruhi kesehatan
masyarakat yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan Pada gambar berikut
menunjukan bahwa lingkungan mempunyai pengaruh dan peranan terbesar diikuti perilaku,
pelayanan kesehatan dan keturunan.
Prinsip-Prinsip dan Faktor-Faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
yaitu:

FAKTOR LINKUNGAN:
1. FISIK
2. BIOLOGIS
3. SOSIAL KULTURAL

F STATUS
K KESEHATAN FAKTOR PERILAKU
F FAKTOR KETURUNAN
1. SIKAP
2. GAYA HIDUP

PELYANAN KESEHATAN
1. PROMOTIF
2. PREVENTIF
3. KURATIF
4. REHABILITATIF

22
1. Lingkungan (Environment)
Lingkungan ini meliputi lingkungan fisik (baik natural atau buatan manusia) misalnya
sampah, air, udara dan perumahan, dan sosiokultur (ekonomi, pendidikan, pekerjaan dan
lain-lain). Pada lingkungan fisik, kesehatan akan dipengaruhi oleh kualitas sanitasi
lingkungan dimana manusia itu berada. Hal ini dikarenakan banyak penyakit yang
bersumber dari buruknya kualitas sanitasi lingkungan, misalnya ; ketersediaan air bersih
pada suatu daerah akan mempengaruhi derajat kesehatan karena air merupakan kebutuhan
pokok manusia dan manusia selalu berinteraksi dengan air dalam kehidupan sehari-hari.
Sedangkan lingkungan sosial berkaitan dengan kondisi perekonomian suatu masyarakat.
Semakin miskin individu/masyarakat maka akses untuk mendapatkan derajat kesehatan
yang baik maka akan semakin sulit. misalnya manusia membutuhkan makanan dengan
gizi seimbang untuk mejaga kelangsungan hidup, jika individu/masyarakat berada pada
garis kemiskinan maka akan sulit untuk memenuhi kebutuhan makanan dengan gizi
seimbang. Demikian juga dengan tingkat pendidikan individu/masyarakat, semakin tinggi
tingkat pendidikan individu/masyarakat maka pengetahuan untuk hidup sehat akan
semakin baik. Beberapa contoh faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan
antara lain:
a. Adanya sanitasi lingkungan yang baik akan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
b. Ada norma agama pada umat islam tentang konsep haram terhadap alkohol akan
menurunkan tingkat konsumsi alkohol.
c. Dan semakin tinggi tingkat pendidikan individu maupun masyarakat maka
pengetahuan akan cara hidup sehat semakin baik.

2. Perilaku (Life Styles)


Gaya hidup individu atau masyarakat merupakan faktor kedua mempengaruhi derajat
kesehatan masyarakat karena sehat dan tidak sehatnya lingkungan kesehatan individu,
keluarga dan masyarakat sangat tergantung pada perilaku manusia itu sendiri, di samping
itu juga dipengaruhi oleh kebiasaan, adat istiadat, kepercayaan, pendidikan, sosial
ekonomi dan perilaku-perilaku lain yang melekat pada dirinya. Contohnya: dalam
masyarakat yang mengalami transisi dari masyarakat tradisional menuju masyarakat
modern, akan terjadi perubahan gaya hidup pada masyarakat tersebut yang akan

23
mempengaruhi derajat kesehatan. Misalnya: pada masyarakat tradisional di mana sarana
transportasi masih sangat minim maka masyarakat terbiasa berjalan kaki dalam
beraktivitas, sehingga individu/masyarakat senantiasa menggerakkan anggota tubuhnya
(berolah raga). Pada masyarakat modern di mana sarana transportasi sudah semakin maju,
maka individu/masyarakat terbiasa beraktivitas dengan menggunakan transportasi seperti
kendaraan bermotor sehingga individu/masyarakat kurang menggerakkan anggota
tubuhnya (berolah raga). Kondisi ini dapat beresiko mengakibatkan obesitas pada
masyarakat modern karena kurang berolah raga ditambah lagi kebiasaan masyarakat
modern mengkonsumsi makanan cepat saji yang kurang mengandung serat. Fakta tersebut
akan mengakibatkan transisi epidemiologis dari penyakit menular ke penyakit degeneratif.
Berikut ini contoh dari life style yang dapat mempengaruhi kesehatan seseorang:
a. Perilaku perokok sejak dini akan meningkatkan risiko kanker pada paru-paru.
b. Perilaku mengkonsumsi makanan cepat saji (junk food) akan meningkatkan risiko
obisitas yang berisiko pada penyakit jantung.
c. Kebiasaan melakukan konsep 3 M (menguras, mengubur dan menutup) pada
pencegahan DBD akan menurunkan prevalensi penyakit DBD.

3. Pelayanan Kesehatan (Health Care Services)


Pelayanan kesehatan merupakan faktor ketiga yang mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat, karena keberadaan fasilitas kesehatan sangat menentukan dalam pelayanan
pemulihan kesehatan, pencegahan terhadap penyakit, pengobatan dan keperawatan serta
kelompok dan masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan. Ketersediaan fasilitas
sangat berpengaruh oleh lokasi, apakah dapat dijangkau oleh masyarakat atau tidak,
tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan, informasi dan motivasi masyarakat untuk
mendatangi fasilitas dalam memperoleh pelayanan, serta program pelayanan kesehatan itu
sendiri apakah sesuai dengan kebutuhan masyarakat itu sendiri. Semakin mudah akses
individu atau masyarakat terhadap pelayanan kesehatan maka derajat kesehatan
masyarakat semakin baik. Adapun faktor pelayanan kesehatan dapat mempengaruhi
kesehatan, dapat terlihat sebagai berikut:
a. Adanya upaya promotif terhadap penularan HIV/AIDS akan menurunkan prevalensi
HIV/AIDS.

24
b. Tersedianya sarana dan prasaran kesehatan yang baik akan memudahkan masyarakat
dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkualitas.
c. Adanya asuransi kesehatan akan memudahkan individu/masyarakat untuk mengakses
pelayanan kesehatan.

4. Keturunan (Heredity)
Faktor keturunan/genetik ini juga sangat berpengaruh pada derajat kesehatan. Hal ini
karena ada beberapa penyakit yang diturunkan lewat genetik atau faktor yang telah ada
pada diri manusia yang dibawa sejak lahir, misalnya: dari golongan penyakit keturunan,
diantaranya: diabetes melitus, asma bronkia, epilepsy, retardasi mental hipertensi dan buta
warna. Faktor keturunan ini sulit untuk di intervensi dikarenakan hal ini merupakan
bawaan dari lahir dan jika di intervensi maka harga yang dibayar cukup mahal. Berikut ini
contoh faktor keturunan dapat mempengaruhi kesehatan:
a. Perkawinan antar golongan darah tertentu akan mengakibatkan leukemia.
b. Adanya kretinisme yang diakibatkan mutasi genetik

25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesehatan Masyarakat adalah sebuah kombinasi antara imu dan seni, pengetahuan dan
skill, etik dan moral yang bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan dan memperpanjang
masa hidup semua oang melalui pengorganisasian secara kolektif untuk mencegah penyakit dan
memenuhi seamua kebutuhan kesehatan melalui pemberdayaan masyarakat untuk hidup sehat.
Arti lain kesehatan menurut WHO (1947) adalah suatu keadaan yang sempurna baik
secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.
Sehat,menurut UU 23 tahun 1992 tentang kesehatan menyatakan bahwa kesehatan adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang mungkin hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Sehat secara mental (kesehatan jiwa) adalah satu kondisi yang memungkinkan
perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan
itu berjalan selaras dengan keadaan orang-orang lain. Sehat secara sosial adalah perikehidupan
seseorang dalam masyarakat, yang diartikan bahwa seseorang mempunyai cukup kemampuan
untuk memelihara dan memajukan kehidupannya sendiri dan kehidupan keluarga sehingga
memungkinkan untuk bekerja, beristirahat dan menikmati liburan.
Dalam upaya kesehatan masyarakat ini dititikberatkan pada pencegahan penyakit,
perpanjangan hidup, dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui kegiatan pengorganisasian
masyarakat. Inti dari kegiatan ini kesehatan masyarakat ini adalah menggerakkan masyarakat
untuk melakukan upaya kesehatan masyarakat tersebut sesuai UU No. 23 tahun 1992, upaya ini
juga melibatkan peran aktif pemerintah.

B. Saran
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, segala kritik dari pembaca akan penyusun
terima dengan baik untuk perbaikan penyusunan makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

26
DAFTAR PUSTAKA

A.L. Slamet Ryadi. 1982. Ilmu Kesehatan Masyarakat Dasar Dasar dan Syarat
Perkembangannya. Usaha Nasional:Surabaya (diakses tanggal 28 Desember 2022).

Azrul Azwar. 1980. Puskesmas dan Usaha-usaha Kesehatan Pokok. Akadoma:


Jakarta(diakses tanggal 28 Desember 2022).

Dainur. 1992. Materi-materi Pokok Ilmu Kesehatan Masyarakat. Widya Medika:


Jakarta(diakses tanggal 28 Desember 2022)

Departemen Kesehatan RI. Pedoman Kerja Puskesmas. Jilid I,II,III,IV: Jakarta(diakses


tanggal 28 Desember 2022).

Departemen Kesehatan RI. 1987. Upaya Kesehatan Puskesmas dan Keterpaduan KB


Kesehatan: Jakarta(diakses tanggal 28 Desember 2022).

Cahyo Ismawati.2010.Posyandu dan desa siaga.Muha Medika.Yogyakarta(diakses tanggal 28


Desember 2022).

Eko Budiarto. 1985. Pengantar Statistik Kesehatan.Alumni: Bandung(diakses tanggal 28


Desember 2022).

Indang Encang. 1988. Ilmu Kesehatan Masyarakat.Alumni: Bandung(diakses tanggal 28


Desember 2022).

Naomy Marie Tando.2013.Mutu Layanan Kebidanan dan Kebijakan Kesehatan. In Media.


Jakarta(diakses tanggal 28 Desember 2022).

Hendrik L.Blum. 1974. Planning Health Development and Application of Social Change
Teory.Human Sciences Press: New York. (diakses tanggal 28 Desember 2022).

27
Soekidjo Notoatmodjo. 1993. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Andi
Offset: Yogyakarta. (diakses tanggal 28 Desember 2022).

Syafrudin, Hamidah. (2009). Kebidanan Komunitas. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.


(diakses tanggal 28 Desember 2022).

Organisasi Kesehatan Sedunia. 1992.Pendidikan Kesehatan Pedoman Pelayanan Kesehatan


Dasar. ITB-Universitas Udayana: Bandung-Denpasar.(diakses tanggal 28 Desember
2022)

Runjati. (2011). Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. (diakses
tanggal 28 Desember 2022).

https://www.academia.edu/37326748/BAB_I_PENDAHULUAN_1_1_Latar_Belakang. .
(diakses tanggal 28 Desember 2022)

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24608/4/Chapter%20II.pdf. (diakses tanggal


28 Desember 2022).

https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=kRtYEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR15&dq=KONSEP+DASAR+ILMU+
KESMAS&ots=J1ZgqRHLi0&sig=yJ41UUi0ehLixSxkqEHhi75P0I&redir_esc=y#v=on
epage&q=KONSEP%20DASAR%20ILMU%20KESMAS&f=false. (diakses tanggal 28
Desember 2022).

https://www.informasibidan.com/2021/03/ilmu-sosial-ilmu-perilaku-dan-kesehatan.html.
(diakses tanggal 28 Desember 2022).

https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=zwCKDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR5&dq=ilmu+sosial+kesmas&ots=Z

28
UyLVm4iIt&sig=dWjkuBefRPTUfc4B3Sy2cwW9qk0&redir_esc=y#v=onepage&q=il
mu%20sosial%20kesmas&f=false. (diakses tanggal 28 Desember 2022).

29

Anda mungkin juga menyukai