Anda di halaman 1dari 49

STANDAR 5

KURIKULUM, PEMBELAJARAN, DAN SUASANA AKADEMIK

5.1 Kurikulum
 Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi,
bahan kajian, maupun bahan pelajaran serta cara penyampaiannya, dan penilaian yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di perguruan
tinggi.
 Kurikulum seharusnya berisikan keterangan/penjelasan yang mencakup kompetensi
lulusan dalam pengembangan bidang ilmu, tingkat pemahaman tentang bidang
ilmunya, kemampuan mengkomunikasikan hasil pemikiran dan karyanya secara lisan
dan tertulis, kemampuan menggunakan pengetahuan dan keterampilannya dalam
kawasan keahliannya untuk menemukan jawaban dan atau memecahkan masalah
kompleks termasuk yang memerlukan pendekatan lintas disiplin ilmu.
 Kurikulum harus dirancang berdasarkan relevansinya dengan tujuan, cakupan dan
kedalaman materi, pengorganisasian yang mendorong terbentuknya hard skills dan
keterampilan kepribadian dan perilaku (soft skills) yang dapat diterapkan dalam
berbagai situasi dan kondisi.
 Kurikulum program Studi Pendidikan Dokter Subspesialis Anestesiologi dan Terapi
Intensif dapat terstruktur atau tidak terstruktur. Kurikulum terstruktur ialah kurikulum
yang mencantumkan selain tugas penelitian dan penulisan disertasi/bentuk lain
penyajian hasil penelitian, tugas seminar/kolokium, juga menetapkan jumlah kredit dan
jenis mata kuliah yang harus diselesaikan oleh peserta didik untuk lulus program
doktor. Pada kurikulum tidak terstruktur, tidak ditetapkan jenis mata kuliah dan jumlah
kredit perkuliahan yang harus diselesaikan. Cara dan jenis kegiatan untuk mencapai
jumlah kredit yang dipersyaratkan oleh program doktor pada kurikulum tidak
terstruktur ditetapkan oleh promotor/kopromotor.

5.1.1 Kompetensi Lulusan

Uraikan secara ringkas kompetensi lulusan (kompetensi utama, kompetensi


pendukung, kompetensi lainnya).

Rumusan sikap, pengetahuan dan keterampilan umum yang harus dicapai dalam
capaian pembelajaran pendidikan Sp2 merupakan satu kesatuan. Capaian
pembelajaran pendidikan profesi dokter Sp2 Anestesiologi dan Terapi Intensif dibuat
dengan mengacu pada deskripsi jenjang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI) level 9 atau setara dengan pendidikan akademi S-3. Deskripsi jenjang KKNI
level 9 adalah:
1. Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan/atau seni baru di
dalam bidang keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga
menghasilkan karya kreatif, original, dan teruji.
2. Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/ atau
seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter, multi, dan
transdisipliner.
3. Mampu mengelola, memimpin, dan mengembangkan riset dan
pengembangan yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia, serta
mampu mendapat pengakuan nasional dan internasional.
Capaian pembelajaran pendidikan profesi dokter Sp2 Anestesiologi dan Terapi Intensif
juga dibuat dengan mengacu pada tujuan pendidikan menurut Peraturan Konsil
Kedokteran Indonesia Nomor 60 tahun 2019 tentang Standar Pendidikan Profesi
Dokter Subspesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif.
Tujuan umum pendidikan dokter subspesialis adalah:
a. Mendidik dan melatih seorang dokter menjadi seorang dokter subspesialis yang
mempunyai keahlian klinik dan kemampuan akademik serta kualitas seorang
profesional
b. Keahlian klinik merupakan kemampuan penerapan proses klinik yang
mencakup profisiensi pengetahuan dan keterampilan klinik
c. Kemampuan akademik merupakan kemampuan untuk belajar mandiri,
melakukan penelitian, mengajarkan apa yang dikuasainya dan dapat meiakukan
komunikasi secara efektif
d. Kualitas profesional meliputi tanggung jawab manajemen, pengkajian dan
pengembangan praktik dapat bekerjasama secara baik, bersikap dan
melaksanakan etika, kesungguhan dalam memberikan apa yang terbaik bagi
pasien dan advokasi kesehatan
e. Mempunyai rasa tanggung jawab dalam pengamalan ilmu kesehatan sesuai
dengan kebijakan pemerintah
f. Mempunyai pengetahuan yang luas dalam bidangnya serta mempunyai
ketrampilan dan sikap yang baik sehingga sanggup memahami dan
memecahkan masalah kesehatan secara ilmiah dan dapat mengamalkan ilmu
kesehatan kepada masyarakat yang sesuai dengan bidang keahliannya
g. Mampu menentukan, merencanakan, dan melaksanakan pendidikan dan
penelitian secara mandiri dan mengembangkan ilmu ke tingkat akademik yang
lebih tinggi
h. Mampu mengembangkan sikap pribadi sesuai dengan etik ilmu dan etik profesi
i. Setelah lulus mampu bersaing dengan lulusan luar negri dalam bidang
keilmuan yang sama

Tujuan khusus pendidikan dokter subspesialis dalam disiplin ilmu tertentu ditetapkan
bersama dengan organisasi profesi sehingga misi dan tujuan pendidikan disiplin ilmu
spesialis tersebut dapat dipahami dengan baik oleh yang bersangkutan. Memberi
kesempatan kepada mahasiswa Program Pendidikan Dokter Subspesialis untuk
mengikuti Pendidikan Program Dokter Subspesialis yang diselenggarakan oleh
Universitas Institusi Penyelenggara Pendidikan Dokter Subspesialis untuk
mendapatkan jenjang Pendidikan Profesi tertinggi yang memiliki kualifikasi:
a. Mampu bekerja di bidang keahlian pokok/profesi untuk jenis pekerjaan yang
spesifik dan kompleks serta memiliki kompetensi kerja yang setara dengan
standar kompetensi profesi yang berlaku secara internasional
b. Mampu membuat keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan
profesinya berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, kreatif,
komprehensif, dan arif
c. Mampu menyusun laporan hasil studi setara penelitian yang hasilnya disusun
dalam bentuk publikasi pada terbitan jurnal ilmiah profesi yang terakreditasi
tingkat nasional dan internasional, atau terbitan berkala ilmiah yang memenuhi
syarat diakreditasi tingkat nasional dan internasional atau menghasilkan karya
desain spesifik beserta deskripsinya berdasarkan metode atau kaidah rancangan
dan kode etik profesi yang diakui oleh masyarakat profesi pada tingkat nasional
dan internasional
d. Mampu mengkomunikasikan hasil kajian, kritik, apresiasi, argumen, atau karya
inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan profesi, dan kemaslahatan
manusia, yang dapat dipertanggung jawabkan secara imiah dan etika profesi,
kepada masyarakat umum melalui berbagai bentuk media
e. Mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan
yang dibuat dalam melaksanakan pekerjaan profesinya baik oleh dirinya
sendiri, sejawat atau sistim institusinya
f. Mampu meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang yang khusus
melalui pelatihan dan pengalaman kerja dengan mempertimbangkan
kemuthahiran bidang profesinya di tingkat nasional, regional, dan internasional
g. Mampu meningkatkan mutu sumber daya untuk pengembangan program
strategi organisasi
h. Mampu memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah baik pada
bidang profesinya, maupun masalah yang lebih luas dari bidang profesinya
i. Mampu bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang maupun yang tidak
sebidang dalam menyelesaikan masalah pekerjaan yang kompleks yang terkait
dengan bidang profesinya
j. Mampu mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat
profesi dan kliennya
k. Mampu bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang profesinya sesuai dengan
kode etik profesinya
l. Mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran diri sendiri dan tim yang berada
dibawah tanggung jawabnya
m. Mampu berkontribusi dalam evaluasi atau pengembangan kebijakan nasional
dalam rangka peningkatan mutu pendidikan profesi atau pengembangan
kebijakan nasional pada bidang profesinya
n. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan
menemukan kembali data serta informasi untuk keperluan pengernbangan hasil
kerja profesinya
o. Mampu tetap memelihara kompetensi baik sebagai Spesialis- 1 Anestesiologi
dan Terapi Intensif, maupun sebagai subspesialis.
p. Tercapainya peningkatan pemerataan dan perluasan akses masyarakat dalam
memperoleh pendidikan tinggi
q. Teraihnya keunggulan institusi dan program studi dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan seni
r. Terbangunnya iklim akademik yand kondusif bagi penyelenggaraan
pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat
s. Terkembangnya dan terintegrasikannya pemanfaatan teknologi informasi
dalam peningkatan kualitas pelayanan sesuai dengan tuntutan publik
t. Terkembangnya kerja sama dengan berbagai pihak dalam penyelenggaraan
pendidikan
u. Termilikinya sumber daya manusia yang kapabel dan profesional dalam
penyelenggaraan pendidikan
v. Terkembangnya tata kelola yang akuntabel dan sesuai dengan perundang-
undangan serta teraihnya sumber daya linansial mandiri untuk tercapainya
stabilitas penyelenggaraan pendidikan
w. Terkembangnya citra diri unggul berdasarkan tradisi luhur dan keunggulan
kinerja
x. Terbentuknya pusat kebudayaan dengan kekhasan budaya Sunda untuk meraih
daya saing internasional
y. Profil dokter spesialis Anestesiologi konsultan yang dihasilkan oleh IPDS
harus mempunyai kualitas bintang lima (WHO five stars doctor) dengan peran
dan ciri sebagai:
1) Care Provider
2) Communicator
3) Decision Maker
4) Manager
5) Communitg Leader,
6) Reseacher

Rumusan Sikap Umum


1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap
religius; (MPK)
2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan
agama,moral, dan etika kedokteran Indonesia; (MPK)
3. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;(MPB)
4. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa; (MBB)
5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan,
serta pendapat atau karya ilmiah orang lain; (MPK)
6. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap pasien,
sejawat dan masyarakat beserta lingkungannya; (MBB)
7. Taat hukum dan disiplin serta mematuhi kode etik dan standar profesi yang
ditetapkan oleh PERDATIN / KATI, IDI dan Negara; (MBB)
8. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik dan profesi; (MPK)
9. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang anestesiologi
dan terapi intensif secara mandiri; (MPB)
10. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan pengabdian.(MPK)
11. Excellent with morality
Rumusan Keterampilan Umum
1. Mampu bekerja sebagai konsultan Sp2 di bidang anestesiologi dan terapi
intensif dan sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan secara nasional dan
berlaku secara internasional (MKK)
2. Mampu membuat keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan
sebagai konsultan Sp2 berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, kreatif,
komprehensif, dan arif serta sesuai dengan kaidah – kaidah keilmuan dibidang
Anestesiologi dan Terapi Intensif; (MPB)
3. Mampu menyusun laporan hasil studi setara disertasi yang hasilnya disusun
dalam bentuk publikasi pada terbitan jurnal ilmiah yang terakreditasi tingkat
nasional dan internasional, atau terbitan berkala ilmiah yang memenuhi syarat
diakreditasi tingkat nasional dan internasional, atau menghasilkan karya tulis
ilmiah berdasarkan metode atau kaidah rancangan dan kode etik profesi yang
diakui oleh Persatuan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia
(PERDATIN) atau Kolegium Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia
(KATI) pada tingkat nasional dan World Federation of Societies of
Anesthesiologist (WFSA) dan World Federation Society of Intesive and Critical
Care Medicine (WFSICCM)pada tingkat internasional; (MKB)
4. Mampu mengkomunikasikan hasil kajian, kritik, apresiasi, argumen, atau
karya ilmiah yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu dibidang anestesiologi
dan terapi intensif, dan kemaslahatan manusia, yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi anestesiologi dan terapi
intensif, kepada masyarakat umum melalui berbagai bentuk media;(MKK)
5. Mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan
yang dibuat dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai seorang
konsultan Sp2 dibidang anestesiologi dan terapi intensif, baik oleh dirinya
sendiri, sejawat, atau sistem institusinya;(MKK)
6. Mampu meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang minat
pendidikan konsultan spesialis II dibidang anestesiologi dan terapi intensif
melalui pelatihan dan pengalaman kerja dengan mempertimbangkan
kemutakhiran bidang anestesiologi dan terapi intensif di tingkat nasional,
regional, dan internasional; (MPB)
7. Mampu meningkatkan mutu sumber daya untuk pengembangan program
strategis organisasi; (MBB)
8. Mampu memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah baik pada
bidang minat pendidikan konsultan Sp2 dibidang Anestesiologi dan Terapi
Intensif, maupun masalah yang lebih luas dari bidang Anestesiologi dan Terapi
Intensif sendiri;(MPB)
9. Mampu memimpin dan bekerja sama dengan profesi lain dibidang
anestesiologi dan terapi intensif maupun yang tidak sebidang dalam suatu tim
untukmenyelesaikan masalah pekerjaan yang kompleks yang terkait dengan
bidang profesinya;(MKB)
10. Mampu mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan
masyarakat profesi dan kliennya; (MBB)
11. Mampu bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang profesinya sesuai
dengan kode etik profesinyan (MPK)
12. Mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran diri sendiri dan tim yang
berada di bawah tanggungjawabnya; (MPK)
13. Mampu berkontribusi dalam evaluasi atau pengembangan kebijakan nasional
dalam rangka peningkatan mutu pendidikan profesi atau pengembangan
kebijakan nasional pada bidang profesinya; (MPB)
14. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan
menemukan kembali data serta informasi untuk keperluan pengembangan hasil
kerja profesinya. (MPB)
Rumusan Pengetahuan Umum
1. Mampu mengimplementasikan keilmuan dibidang Anestesiologi dan terapi
Intensif yang sesuai dengan bidang minatnya (MPB)
2. Mampu mengembangkan keilmuan berdasarkan permasalahan klinis
dibidang Anestesiologi dan Terapi Intensif secara profesional melalui
penelitian dan kajian ilmiah yang berkualitas serta mendapatkan pengakuan
secara nasional dan internasional(MPK)

Dasar perumusan capaian pembelajaran Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif


Konsultan Bidang Minat (KIC, KAP dan KAKV) ini berdasarkan Standar
pendidikan dokter subspesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif dengan
rumusan sebagai berikut :
Kurikulum program pendidikan subspesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif mata
kuliah dasar umum bersama
Tahap I :
MKDU dan MDK
1. Filsafat ilmu dan metodologi ilmu pengetahuan
2. Metodologi penelitian dan statistika
3. Epidemiologi klinik dan kedokteran berbasis bukti ( evidence based medicine )
4. Komunikasi efektif
5. Biologi molekuler dan genetika kedokteran
6. Farmakologi klinik
7. Evidence based medicine

Capaian Pembelajaran Pendidikan Sp2 Bidang Minat Konsultan Intensif Care


(KIC)
Capaian pembelajaran prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif Konsultan Bidang
Minat KIC ini berdasarkan Standar pendidikan dokter subspesialis Anestesiologi dan
Terapi Intensif yang terbagi dalam beberapa mata kuliah. Mata kuliah tersebut
merupakan rumusan capaian pembelajaran dan kompetensi minimal yang harus
dicapai peserta didik program studi pendidikan dokter Sp2. Rumusan capaian
pembelajaran tersebut antara lain (Selain mata kuliah dasar umum yang Harus dicapai
oleh setiap bidang minat) :
TAHAP I
Mata kuliah Peminatan Terapi Intensif

1. Resusitasi dan Tata-laksana Awal pada pasien dengan penyakit akut


2. Diagnosa, Penilaian, Pencarian, Pemantauan dan Penafsiran Data
3. Keselamatan Pasien dan Sistim Penyelenggaraan Kesehatan
4. Profesionalism:
a. Ketrampilan Komonikasi Efektif
b. Hubungan Profesional dengan Pasien dan Keluarga
c. Hubungan Profesional dengan Kolega

Mata kuliah penerapan akademik bidang peminatan ( MPA )


1. Presentasi Jurnal 1

TAHAP II :
Mata kuliah peminatan Terapi Intensif
1. Penatalaksanaan penyakit akut, penyakit kronis, dan kegagalan sistem organ
2. Intervensi teraupetik / dukungan sistem organ terhadap kegagalan organ
tunggal dan multiple
3. Prosedur praktis pasien kritis
4. Perawatan perioperative pasien kritis
5. Kenyamanan dan pemulihan pasien kritis
6. Perawatan pasien terminal ( end of life care )
7. Perawatan pasien pediatric
8. Transportasi pasien kritis
Mata kuliah penerapan akademik bidang peminatan ( MPA )
1. Presentasi jurnal 2
2. Presentasi jurnal 3

TAHAP III:
Mata Kuliah penerapan akademik bidang peminatan ( MPA )
1. Laporan kasus 1
2. Laporan kasus 2
3. Laporan kasus 3
4. Sari pustaka
5. Seminar proposal penelitian
6. Seminar hasil penelitian
7. Publikasi ilmiah

Pada akhir pembelajaran, peserta program studi bidang minat pendidikan Konsultan
Intensif Care (KIC) diharapkan memiliki:
Sikap
Mampu berperan secara aktif dalam mengelola, memimpin dan
mengembangkan keilmuan, pendidikan dan praktek klinis dibidang
Intensive Care melalui kajian ilmiah terkini dan kerjasama inter, multi,
dan transdisiplin, dengan mengedepankan sikap profesionalisme
1. Mampu melakukan pendekatan terhadap pengenalan, pemeriksaan,
Diagnosis, tindakan Resusitasi dan Pengelolaan kasusyang ada di ICU
secara professional sebagai lulusan KIC (MKB)
2. Mampu berperan aktif dalam pendidikan S1, spesialis I, Spesialis II
(teaching responsibility and teaching capability) (MBB)
3. Peduli dan turut serta menangani masalah-masalah transportasi pasien,
keselamatan pasien dan penyelenggaraan kesehatan secara professional
sebagai lulusan KIC. (MKK)
4. Mampu melakukan pendekatan holistic atau menyeluruh, termasuk sosio-
ekonomi dan psikis, terhadap pasien dan keluarga dalam ranah
profesionalisme (MPK)
5. Bersifat terbuka, tanggap terhadap perubahan/ kemajuan ilmu dan teknologi
ataupun masalah yang dihadapi masyarakat khususnya di bidang Intensive
care (MPK)
6. Mampu berperan dalam sistem pelayanan kesehatan terpadu sehingga
menjadi pemuka dalam pengembangan pelayanan kesehatan dibidang
intensive care (MBB)
7. Mampu mengenali kekuatan personal dan batasan-batasan, serta mampu
mencari dan menerima masukan dari tim kerja (MBB)

Pengetahuan
Mampu mengembangkan keilmuan berdasarkan permasalahan klinis
dibidang Intensive care secara profesional melalui penelitian dan kajian
ilmiah yang berkualitas serta mendapatkan pengakuan secara nasional
dan internasional
1. Mampu menerapkan konsep dasar pengelolaan penderita yang ada diunit
perawatan Intensive Care dalam upaya mengoptimalkan kualitas hidup
pasien (MKK)
2. Mampu mengkaji dan menindaklanjuti terhadap permasalah pasien dan
menyusun prioritas dan menyusun rencana manajemen klinik secara
profesional (MKB)
3. Memiliki kemampuan dalam bidang penelitian, pendidikan, dan
pengorganisasian pelayanan dalam bidang Intensive Care (MPB)
4. Mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian dasar, klinis, dan
lapangan dalam bidang Intensive Care (MKB)
5. Mampu menemukan serta mengatasi permasalahan keilmuan dan klinis
(MKK)
6. Mampu melakukan pendekatan atau kajian berdasarkan perkembangan
terkini (MKK)

Keterampilan
Mampu mengelola permasalahan keilmuan dan klinis dibidang Intensive
care secara mandiri atau bersama tim kerja inter, multi, dan transdisiplin
berdasarkan kemajuan kedokteran terkini.
1. Mampu melakukan pengelolaan secara paripurna dengan prioritas
pendekatan penyelesaian permasalah pada pasien yang dirawat di ICU
dengan cara ilmiah melalui perencanaan, implementasi dan evaluasi
terhadap upaya kuratif, dan rehabilitative (MKK)
2. Mampu melakukan deteksi dini danmempertimbangkan perubahan
diagnosis dan/atau terapi jika tujuan tidak tercapai (MKK)
3. Mampu melakukan tata laksana diagnosis dan terapi Intensif secara
paripurna agar mempu meberikan pelayanan bidang spesialistik intensif
yang optimal terhadap pasien yang dirawat di ICU (MKK)
4. Mampu melakukan kerjasama inter, multi, dan transdisiplin dalam
pengelolaan permasalahan kesehatan dibidang intensive care dengan benar
dan profesional (MPB)
5. Mampu melakukan komunikasi dalam pengelolaan permasalahan kesehatan
dibidang intensive care dengan tim kerja, pasien, keluarga pasien, dan
pimpinan unit atau rumah sakit dengan benar dan profesional (MBB)
6. Mampu melakukan semua tindakan kegawatdaruratan dan tindakan
kedokteran dibidang intensive care secara benar dan profesional (MKK)

Capaian Pembelajaran Pendidikan Sp2 Bidang Minat Konsultan Anestesi


Pediatrik (KAP)
Capaian pembelajaran prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif Konsultan Bidang
Minat KAP ini berdasarkan Standar pendidikan dokter subspesialis Anestesiologi dan
Terapi Intensif yang terbagi dalam beberapa mata kuliah. Mata kuliah tersebut
merupakan rumusan capaian pembelajaran dan kompetensi minimal yang harus
dicapai peserta didik program studi pendidikan dokter Sp2. Rumusan capaian
pembelajaran tersebut antara lain (Selain mata kuliah dasar umum yang Harus dicapai
oleh setiap bidang minat) :
1. Pemahaman anatomi, fisiologi dan psikologi yang berkaitan dengan anestesi
pada neonates (premature, aterm), bayi, anak dan remaja.
2. Pengelolaan perioperatif (prabedah, selama pembedahan dan paska bedah)
pembedahan elektif dan darurat, rawat inap dan rawat jalan untuk neonates
(premature, aterm), bayi, anak dan remaja.
3. Pengelolaan anestesi umum dan regional untuk neonates (prematur, aterm),
bayi, anak dan remaja
4. Pengelolaan alat pemantauan, sirkuit anestesi, akses vaskuler pada neonates
(premature, aterm), bayi, anak dan remaja.
5. Pengelolaan nyeri perioperatif untuk neonates (premature, aterm), bayi,
anak dan remaja
6. Pengelolaan pasien kritis neonates (premature, aterm), bayi, anak dan
remaja.
7. Pengelolaan ventilasi mekanik (non-invasif dan invasive) untuk neonates
(premature, aterm), bayi, anak dan remaja.
Pada akhir pembelajaran, peserta program studi bidang minat pendidikan Konsultan
Anestesi Pediatri (KAP) diharapkan memiliki:
Sikap
Mampu berperan dalam peningkatan kemajuan ilmu, teknologi, pelayanan
kesehatan, pendidikan dan kerjasama secara professional khususnya dalam
bidang anestesi pediatrik
1. Bersifat terbuka, tanggap terhadap perubahan/ kemajuan ilmu dan teknologi
ataupun masalah yang dihadapi masyarakat khususnya di bidang Anestesi
Pediatrik (MPK)
2. Mampu mengorganisasi pelayanan kesehatandibidang Anestesi Pediatrik
sehingga menjadi pemuka dalam pengembangan pelayanan kesehatan
Anestesi Pediatrik di semua tingkat dengan profesionalisme tinggi (MKB)
3. Mampu mengembangkan kinerja profesionalnya dalam spectrum yang lebih
jelas dan luas,dengan mengaitkan bidang ilmu atau profesi yang serupa
melalui kerja sama yang professional (MPK)
4. Mampu bersikap dan berperan aktif dalam pendidikan S1, spesialis I,
spesialis II (teaching responsibility and teaching capability) Anestesiologi
dan Terai Intensif (MPB)
5. Komunikasi yang efektif dan profesional dengan anak, orang tua dan pihak
lain yang ikut merawat. (MBB)
6. Mempunyai rasa tanggung jawab dalam melakukan profesi kedokteran
dalam suatu system pelayanan sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional
dan berpegang teguh pada Etika Kedokteran Indonesia (MPB)
Pengetahuan
Mampu meningkatkan prinsip-prinsip pengelolaan dibidang anestesi
pediatri secara professional diikuti penelitian dasar dan klinik yang
berkualitas serta diakui secara nasional dan internasional
1. Mampu merencanakankonsep dasar pengelolaan anestesi kelompok pediatri
dalam upaya mengoptimalkan kualitas hidup anak (MKK)
2. Mampu mengenali, dan merumuskan pendekatan penyelesaian berdasarkan
prioritas permasalahandibidang Anestesi Pediatrik dengan cara penalaran
ilmiah, melalui perencanaan, implementasi dan evaluasi terhadap kasus-
kasus spesialistik dibidang Anestesi Pediatrik (MKB)
3. Mampu menerapkan prinsip-prinsip anestesi pembedahan anak dengan
kasus khusus elektif maupun dalam kegawatdaruratan serta pemantauan
yang diperlukan secara benar (MKK)
4. Mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian dasar,klinis, dan
lapangan dalam bidang ilmu anestesi pediatric (MKB)

Keterampilan
Mampu melakukan pengelolaan perioperative kasus-kasus khusus dibidang
anestesi pediatric secara benar, profesional, bersama tim kerja mutidisiplin.
1. Mampu bekerjasama secara multidisiplin dalam pengelolaan kasus khusus
anak dengan benar secara profesional (MPB)
2. Mampu berkomunikasi secara baik dalam pengelolaan kasus khusus anak
baik dengan tim kerja multidisiplin, orang tua atau keluarga pasien dan
pimpinan departemen, maupun rumah sakit dengan benar (MBB)
3. Mampu melakukan semua tindakan kegawatdaruratan di bidang anestesi
pediatrik secara benar dan profesional (MKK)

Capaian Pembelajaran Pendidikan Sp2 Bidang Minat Konsultan Anestesi


Kardiovaskular (KAKV)
Capaian pembelajaran prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif Konsultan Bidang
Minat KAKV ini berdasarkan Standar pendidikan dokter subspesialis Anestesiologi
dan Terapi Intensif yang terbagi dalam beberapa mata kuliah. Mata kuliah tersebut
merupakan rumusan capaian pembelajaran dan kompetensi minimal yang harus
dicapai peserta didik program studi pendidikan dokter Sp2. Rumusan capaian
pembelajaran tersebut antara lain (Selain mata kuliah dasar umum yang Harus dicapai
oleh setiap bidang minat) :
TAHAP I
Mata Kuliah peminatan Anestesi Kardiovaskular
1. Fisiolofi, patofisiologi dan regulasi kardiovaskular
2. Farmakologi obat anesthesia dan obat kardiovaskular
3. Pemantauan kardiovaskular
4. Terapi cairan, elektrolit dan transfusi darah
5. Penyakit jantung iskemik dan kelainan hematologi
6. Sirkulasi ekstrakorporeal dan imunomodulasi ( CRRT, ECMO )
7. Manajemen perioperative bedah thoraks
Mata kuliah penerapan akademik bidang peminatan ( MPA )
1. Presentasi Jurnal 1
TAHAP II
Mata Kuliah peminatan Anestesi Kardiovaskular
1. Manajemen perioperatif kelainan jantung bawaan
2. Manajemen perioperatif kelainan jantung iskemik
3. Manajemen perioperatif pasien penyakit katup jantung
4. Prosedur bedah vaskular
5. Prosedur kardiologi intervensional dewasa dan anak
6. Tatalaksana gangguan listrik jantung
7. TEE perioperatif
8. Penunjang dan terapi kardiovaskular ( CPB, IABP, LVED )
9. Manajemen pasca bedah jantung

Mata kuliah penerapan akademik bidang peminatan ( MPA )


1. Presentasi jurnal 2
TAHAP 3
Mata Kuliah penerapan akademik bidang peminatan ( MPA )
1. Anestesi pada penyakit jantung iskemik
2. Anestesi pada penyakit jantung kongestif lanjut
3. Anestesi pada penyakit jantung kongenital non sianotik
4. Anestesi pada penyakit jantung kongenital sianotik
5. Anestesi pada kelainan vaskuler
6. Anestesi pada penyakit jantung untuk operasi non jantung
Mata kuliah penerapan akademik bidang peminatan ( MPA )
1. Laporan kasus 1
2. Laporan kasus 2
3. Sari pustaka
4. Usulan penelitian
5. Seminar hasil penelitian
6. Publikasi ilmiah
Capaian pembelajaran pendidikan Sp2 bidang minat Pendidikan Konsultan
Anestesia Kardio Vaskular melingkupi kemampuan Sikap, Pengetahuan, dan
Keterampilan yang meliputi :
Sikap
Mampu berperan dalam peningkatan kemajuan ilmu, teknologi, pelayanan
kesehatan, pendidikan dan kerjasama secara professional dibidang anestesi
kardiovaskular
1. Mempunyai rasa tanggung jawab dalam melakukan profesi kedokteran dalam
suatu sistem pelayanan sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional dan
berpedoman pada kode etik kedokteran Indonesia (KODEKI), termasuk tidak
menyerah-terimakan pasien kepada anggota staf yang belum atau kurang
mampu sampai keadaan pasien stabil.(MPB)
2. Mampu melakukan kerjasama dengan semua instansi maupun departemen
yang berkaitan dengan masalah Kardiologi dan Vaskuler.(MPK)
3. Cepat tanggap dalam membuat keputusan dan assesmen secara tepat dan cepat,
serta dalam melakukan tidakan dan resusitasi(MKK)
4. Membangun hubungan kepercayaan dan menunjukan perhatian terhadap
pengelolaan pasien dan terhadap keluarganya, perawat, paramedis, dan
spesialis lain, baik intra- maupun multi-disiplim (MPB)
Pengetahuan
Mampu mengembangkan keilmuan berdasarkan permasalahan klinis
dibidang Anestesi Kardiovaskular secara profesional melalui penelitian dan
kajian ilmiah yang berkualitas serta mendapatkan pengakuan secara
nasional dan internasional
1. Mampu membuat inovasi sesuai perkembangan IPTEKDOK di bidang Kardio
Vaskuler (MKB)
2. Mampu melakukan pendidikan Paramedis, Sarjana Kedokteran, Spesialis I,
Spesialis II anestesi kardio vaskuler.(MKK)
3. Mampu mengembangkan pendekatan interdisiplin dalam penelitain maupun
pemecahan masalah khususnya di bidang Kardio vaskuler.(MPB)
4. Mampu melakukan penelitian dasar di bidang Kardio Vaskuler.(MKB)
Keterampilan
Mampu melakukan pengelolaan perioperative kasus-kasus dibidang anestesi
kardiovaskular secara benar, profesional, bersama tim kerja mutidisiplin.
1. Mampu untuk mengembangkan diri secara sadar dan proaktif pengetahuan
keilmuan dan keterampilan dalam bidang anestesi kardio vaskuler melalui
penelitian sesuai dengan tuntutan masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi.(MPK)
2. Mampu memahami aspek medik, bedah, bidang serta disiplin lain yang
berhubungan erat dengan pelayanan anestesi kardio vaskuler.(MKK)
3. Mampu untuk berperan sebagai pemimpin maupun anggota dalam tim
pengelolaan pasien kegawatan kardio vaskuler.(MKB)
4. Mampu melakukan pengelolaan perioperatif anestesia kardiovaskular pasien
dewasa dan pediatrik, baik elektif, darurat maupun operasi nonkardiak. (MKK)

Capaian Kompetensi Konsultan Intensive Care (KIC)


Kompetensi Dasar KIC
Pencapaian
Kompetensi Tingkat
1. Kompetensi
(jumlah Kompetensi
Kasus)
KOMPETENSI DASAR 1 2 3 4
Jumlah semua kasus emergensi dan intensif 67
Kasus Emergensi di Instalasi Gawat Darurat
20 1 2 3 4
(10 kasus terbanyak)
Kasus Emergensi di ICU / ROI (10 kasus
20 1 2 3 4
terbanyak)
Kasus Pediatri 10 1 2 3 4
Perawatan Kasus Terminal (end of life) 2 1 2 3 4
Kasus Perioperatif Bedah Jantung Terbuka 5 1 2 3 4
Kasus Perioperatif selain Bedah Jantung Terbuka 10 1 2 3 4
Lain-lain 1 2 3 4

Prosedur Praktis 78
Intubasi 20 1 2 3 4
Fiberoptic laryngoscope 5 1 2 3 4
Percutaneus Tracheostomy 2 1 2 3 4
Thorakosintesis 2 1 2 3 4
Pemasangan vena sentral 10 1 2 3 4
Pemasangan Arterial line 5 1 2 3 4
Defibrilasi / cardioversion 2 1 2 3 4
Pemasangan cardio pacing (transvena atau
2 1 2 3 4
transtorakal)
Teknik Ultrasound pada kasus ICU / Emergensi 5 1 2 3 4
Lumbar pungsi (intradural/spinal) 10 1 2 3 4
Pemasangan Kateter Epidural 5 1 2 3 4
Parasentesis abdominal 2 1 2 3 4
Lain-lain 1 2 3 4

Intervensi Terapeutik 75
Transfusi Darah / Produk darah 10 1 2 3 4
Penggunaan obat-obat Vasoaktif / inotropik 20 1 2 3 4
Penggunaan Antimicrobial dengan baik 10 1 2 3 4
Ventilasi Mekanik non invasive 5 1 2 3 4
Ventilasi Mekanik Invasive 20 1 2 3 4
Nutrisi Parenteral 10 1 2 3 4
Lain-lain 1 2 3 4

Pengelolaan Penyakit 36
Kasus Kehamilan / Peripartum yang mengancam
10 1 2 3 4
Jiwa
Syok Septic / Sepsis Berat 5 1 2 3 4
Penanganan kasus Keracunan 2 1 2 3 4

Gagal sistem Organ 10 1 2 3 4


Sindroma cedera paru akut (ARDS/ALI) 2 1 2 3 4
Perdarahan Saluran Cerna 2 1 2 3 4
Gagal Ginjal 25 1 2 3 4
Lain-lain 1 2 3 4

Kompetensi Lanjut KIC


Pencapaian
Kompetensi Tingkat
Kompetensi
(Jumlah Kompetensi
Kasus)
KOMPETENSI LANJUT
Perawatan perioperatif kasus transplantasi organ 1 1 2 3 4
Transportasi 5 1 2 3 4

Intervensi Terapeutik 2
Terapi Renal Replacement / CRRT / Hemodialisa 2 1 2 3 4
Lain-lain 1 2 3 4

Prosedur Praktis 9
Broncoskopi fiberoptik dan BAL 2 1 2 3 4
Pericardiosintesis 1 1 2 3 4
Pemasangan SwanGan 2 1 2 3 4
Pemasangan Sengstaken tube 2 1 2 3 4
Gastroskopi 2 1 2 3 4
Lain-lain 1 2 3 4

Capaian Kompetensi Konsultan Anestesi Pediatrik (KAP)


Capaian Kompetensi Dasar KAP
Pencapaian
Kompetensi Tingkat
Kompetensi
(zjumlah Kompetensi
Kasus)
Kompetensi Dasar
Jumlah semua tindakan anestesi untuk bedah elektif
400
dan darurat
Anestesi Bedah Elektif 325 1 2 3 4
Anestesi Bedah Darurat 75 1 2 3 4

Anestesi Umum 335 1 2 3 4


Anestesi / Analgesia Regional 65
Teknik Anestesi / Analgesia Subarakhnoid 15 1 2 3 4
Teknik Anestesi / Analgesia Epidural 15 1 2 3 4
Teknik Anestesi / Analgesia Blok Brakialis 5 1 2 3 4
Teknik Anestesi / Analgesia Kaudal 15 1 2 3 4
Teknik Anestesi / Analgesia Blok Saraf Tepi
15 1 2 3 4
Lainnya

Anestesi Bedah Umum Pediatri 225


Digestif 40 1 2 3 4
THT dan Bedah Mulut 10 1 2 3 4
Mata 10 1 2 3 4
Urologi 10 1 2 3 4
Ortopedi 20 1 2 3 4
Plastik 15 1 2 3 4
Onkologi 10 1 2 3 4
Neonatus 15 1 2 3 4
Bayi premature 5 1 2 3 4
Minimal Invasif 10 1 2 3 4
Manajemen Nyeri 25 1 2 3 4
Anestesi / Analgesia Rawat Jalan 15 1 2 3 4
Anestesi / Analgesia diluar kamar operasi 20 1 2 3 4
Lain-lain(dapat berupakompetensi di atas) 20 1 2 3 4

Pencapaian Kompetensi Lanjut KAP


Pencapaian
Kompetensi Tingkat
Kompetensi
(jumlah Kompetensi
Kasus)
KOMPETENSI LANJUT 110
Anestesi Bedah Saraf 15
Trauma kepala 5 1 2 3 4
Tumor intrakranial 5 1 2 3 4
Ventricular drainage (VP shunt, EVD) 5 1 2 3 4
Anestesi Bedah Thoraks Non Jantung dan Jantung
5 1 2 3 4
Terbuka
Anestesi pada Kondisi khusus 30
Kelainan jantung pada operasi non jantung 10 1 2 3 4
Congenital 7 1 2 3 4
Obesitas 5 1 2 3 4
Sepsis 8
Mengelola pasien ICU (10 variasi kasus) 25 1 2 3 4
Melakukan resusitasi di luar kamar bedah dan ICU 5 1 2 3 4
Memasang kateter intra-arterial dan pungsi intra-
10 1 2 3 4
arterial
Memasang kateter vena central 15 1 2 3 4
Melakukan intubasi sulit 5 1 2 3 4

Capaian Kompetensi Konsultan Anestesi Kardio Vaskuler (KAKV)


Pencapaian Kompetensi Dasar KAKV
Pencapaian
Tingkat
Kompetensi Kompetensi
Kompetensi
(jumlah Kasus)
KOMPETENSI DASAR
Jumlah Kasus 560
Kasus Anestesi 360
Kasus Bedah Jantung dengan Heart Lung
240 1 2 3 4
Machine (HLM)
Kasus Bedah Jantung non HLM 50 1 2 3 4
Kasus Bedah Thorak 40 1 2 3 4
Kasus Prosedur Diagnostik dan Terapi 30 1 2 3 4
Kasus Pasien Jantung di ICU non dan pascabedah 200 1 2 3 4
Prosedur Praktis 655
Intubasi 200 1 2 3 4
Kanulasi Arteri 150 1 2 3 4
Kanulasi Kateter Vena Sentral 150 1 2 3 4
Pemasangan SwanGanz Catheter 30 1 2 3 4
Trans-Esophageal Echogardiography (TEE) 100 1 2 3 4
Intra Atrial Blood Pressure (IABP) 10 1 2 3 4
Epidural Thorakal 10 1 2 3 4
Monitor Invasive Lainnya 5 1 2 3 4

Terapeutik Intervensi 900


Tranfusi Darah dan Komponen 100 1 2 3 4
Penggunaan Antibiotik 100 1 2 3 4
Pemberian Nutrisi 100 1 2 3 4
Penggunaan Obat-obat Kardiovaskular 250 1 2 3 4
Penggunaan Obat-obat Anti Koagulan dan
200 1 2 3 4
Koagulan
Penggunaan Defribrilator Eksternal dan Internal 5 1 2 3 4
Phlebotomy 5 1 2 3 4
Penggunaan Cardiac Pacemaker 10 1 2 3 4
Ventilasi Mekanik 100 1 2 3 4
Pericardiosintesis 5 1 2 3 4
Pengelolaan Gagal Organ dan Penyakit 20
Pengelolaan Gagal Jantung Akut 5 1 2 3 4
Pengelolaan Hipertensi Pulmonal 5 1 2 3 4
Pengelolaan Hypoxic “Spell” 5 1 2 3 4
Pengelolaan Gagal Organ dan Penyakit
5 1 2 3 4
Lainnya
Terapeutik Intervensi Lainnya 5 1 2 3 4

Pencapaian Kompetensi Lanjut KAKV


Pencapaian
Tingkat
Kompetensi Kompetensi
Kompetensi
(Jumlah Kasus)
KOMPETENSI LANJUT
Kasus Anestesi 6
Anestesi untuk Arterial Switch 2 1 2 3 4
Anestesi untuk Bentall Procedure 2 1 2 3 4
Anestesi untuk Transplantasi Jantung 2 1 2 3 4

Prosedur Praktis 6
NO inhalasi 2 1 2 3 4
Extra-corporeal Membrane Oxygenation
2 1 2 3 4
(ECMO)
Continuous Renal Replacement Therapy
2 1 2 3 4
(CRRT)

Catatan: Pengertian tentang kompetensi utama, pendukung, dan lainnya dapat dilihat
pada Kepmendiknas No. 045/U/2002.
5.1.2 Struktur Kurikulum

Jelaskan struktur kurikulum per peminatan (perkuliahan, tugas-tugas khusus, penelitian


disertasi, penulisan hasil penelitian disertasi) serta keterkaitan di antaranya, serta
ketepatan waktu pelaksanaannya.

Seperti yang tercantum dalam Buku Panduan Pendidikan Program Studi Dokter Sp2
Anestesiologi dan Terapi Intensif FK-UNAIR, struktur kurikulum terdiri dari 1 tahap
pendidikan, yaitu tahap Pendidikan Bidang Minat. Tahap tersebut diselesaikan dalam 6
semester dengan total beban studi 81 sks untuk Bidang Minat Pendidikan KIC, 95 sks untuk
Bidang Minat Pendidikan KAP, dan 96 sks untuk Bidang Minat Pendidikan KAKV.
Pendidikan Sp2 menganut sistem open semester pada tahap pendidikan bidang minat,
dengan disetiap mata ajar yang diberikan tetap mengacu pada capaian pembelajaran peserta
didik.
Tabel Garis Besar (Outline) Struktur Kurikulum Prodi Sp2
Beban Studi (sks)
Jumlah (sks)
Semester & Akademik Profesi
Tahapan KIC KAP KA KIC KAP KA KIC KAP KAKV
KV KV
Tahap
Seme Pendidi
ster 1 kan 29 25 42 52 70 54 81 95 96
–6 Bidang
Minat
Jumlah
29 25 42 52 70 54 81 95 96
Keseluruhan
Prosentase 35,9 26.3% 43.8 64.1 73.7% 56.2 100% 100% 100%
% % % %

Struktur Kurikulum Pendidikan Bidang Minat Konsultan Intensive Care (KIC)


Pendidikan KIC terbagi menjadi 12 Modul cobatrice, dimana masing-masing Modul
merupakan mata ajar yang diberikan dan masing-masing Modul atau mata ajar terbagi
menjadi beberapa modul. Modul atau mata ajar tersebut merupakan bagian dari mencapai
rumusan capaian pembelajaran dan kompetensi minimal yang harus dicapai oleh peserta
didik program studi pendidikan dokter sub-spesialis 2 bidang minat Pendidikan Konsultan
Intensive Care.
Tabel Struktur kurikulum Tahap Pendidikan Konsultan Intensive Care (KIC)
Beban studi pada
Se Mata Ajaran
kegiatan (sks)
me
No Modul J
ste Tatap Prakt
Kode Nama m
r Muka ek
l
Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU)
Falsafah Ilmu dan Metodologi 1
1- 1 - 2 0 2
Ilmu Pengetahuan
2
2 - Metode Penelitian & Statistik 1 2 0 2
- Epidemiologi Klinik dan 1
3 2 0 2
Evidence Based Medicine
- Etika Hukum Kedokteran dan 1
4 1 0 1
Hubungan Antar Manusia
- Kominikasi Efektif dan 1
5 2 0 2
profesionalisme
Mata Kuliah Dasar Khusus (MKDK)
Biologi Molekular dan 2
6 - 2 0 2
1- genetika Kedokteran
2 7 - Farmakologi Klinik 2 2 0 2
8 - Imunologi Dasar 2 1 0 1
Mata Kuliah Keahlian (MKK)
Resusitasi dan 3, 5, 7, 10,
penatalakasanaan awal pasien 14, 15, 18,
9 - 1 1 2
dengan penyakit akut 21, 23, 33,
34
Diagnosis: penilaian,
4,11, 12, 16,
pemeriksaan klinis,
10 - 18, 21, 25, 1 1 2
monitorting dan
26, 29, 30
menginterpretasi data
Penatalaksanaan penyakit
4, 8, 17, 22,
11 - akut, penyakit kronis dan 1 3 4
27, 31, 33
kegagalan sistem organ
Intervensi terapiutik/
dukungan system organ
12 - 3, 9, 19, 31 1 3 4
terhadap kegagalan organ
tunggal dan multiple
Prosedur praktis pasien kritis 7, 11, 12,
13 - 16, 18, 19, 1 4 5
3-
21, 23, 30
5
Perawatan perioperatif pasien 7, 11, 12,
14 - kritis 16, 18, 19, 1 1 2
21, 23, 30
Kenyamanan dan Pemulihan 7, 11, 12,
15 - pasien kritis 16, 18, 19, 1 1 2
21, 23, 30
Perawatan pasien terminal 7, 11, 12,
16 - (end of life care) 16, 18, 19, 1 1 2
21, 23, 30
Perawatan pasien pediatrik 11, 12, 25,
17 - 26, 32, 18, 1 1 2
21, 23
18 - Transportasi Pasien Kritis 24 1 1 2
Manajemen Sistem kesehatan 11, 12, 25,
19 - 1 1 2
dan pasien safety 26, 32, 18
Profesionalisme 11, 12, 25,
20 - 1 1 2
26, 32
Mata Kuliah Penerapan Akademik Bidang Peminatan (MPA – KIC, KAP, KAKV)
21 - Journal Presentation 100 - 101 1 1 2
22 - Case Presentation 100 - 101 1 1 2
23 - Sari Pustaka 100 - 101 1 1 2
5- 24 - Usulan Penelitian 100 - 101 0 5 5
6 25 - Seminar Hasil Penelitian 100 - 101 0 5 5
- 100 - 101 2
26 Disertasi dan Publikasi Ilmiah 0 20
0
Beban studi (sks) 8
29 52
1

Struktur Kurikulum Pendidikan Bidang Minat Konsultan Anestesi Pediatri (KAP)


Kurikulum Pendidikan Bidang Minat Konsultan Anestesi Pediatri memuat proses
pembelajaran yang disusun pada setiap mata kuliah dan disajikan dalam rencana
pembelajaran. Rencana pembelajaran yang dikembangkan oleh bidang minat KAP
berbentuk modul pembelajaran.Mata kuliah inti yang dikembangkan pada setiap semester
dan/atau tahap pendidikan wajib mengampu dari modul yang telah ditetapkan oleh bidang
minat KAP yang ada di KATI dan dengan penomoran modul disesuaikan dengan kebijakkan
yang berlaku di fakultas ataupun universitas.

Beban studi pada


Mata Ajaran
Seme kegiatan (sks)
No Modul
ster Kod Tatap Prakt
Nama Jml
e Muka ek
Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU)
Falsafah Ilmu dan
1 - Metodologi Ilmu 1 2 0 2
Pengetahuan
- Metode Penelitian & 1
2 2 0 2
Statistik
- Epidemiologi Klinik dan 1
1-2 3 2 0 2
Evidence Based Medicine
- Etika Hukum Kedokteran 1
4 dan Hubungan Antar 1 0 1
Manusia
- Kominikasi Efektif dan 1
5 2 0 2
profesionalisme
Mata Kuliah Dasar Khusus (MKDK)
Biologi Molekular dan 2
6 - 2 0 2
genetika Kedokteran
1-2
7 - Farmakologi Klinik 2 2 0 2
8 - Imunologi Dasar 2 1 0 1
Mata Kuliah Keahlian (MKK)
Farmakologi & Fisiologi
9 - 35, 36 2 2 4
Pediatri
10 - Pain & Paliatif Pediatri 37 1 2 3
3-5
Ketrampilan Klinik
11 - 46 - 61 1 3 4
Pediatri
12 - Anestesi Dasar Pediatri 35 - 45 0 2 2
Equipment & Monitoring
13 - 39 - 45 1 1 2
Pediatri
Pengelolaan Perioperatif
14 - 44 - 45 0 3 3
Bedah Pediatri
Pengelolaan Anestesi
15 - Sedasi di Luar Kamar 44 - 45 0 1 1
Bedah
Pengelolaan Kasus dan
16 - Pembedahan Gawat 62 - 66 0 6 6
Darurat
17 - Anestesi Khusus Pediatri 46- 61 0 7 7
48, 50,
Pengelolaan Penyulit
18 - 51, 59, 1 2 3
Perioperatif Pediatri
60
19 - Pediatric Intensive Care 67 - 69 2 8 10
Mata Kuliah Penerapan Akademik Bidang Peminatan (MPA – KIC, KAP, KAKV)
- 100 -
20 Journal Presentation 1 1 2
101
- 100 -
21 Case Presentation 1 1 2
101
- 100 -
22 Sari Pustaka 1 1 2
101
5-6
- 100 -
23 Usulan Penelitian 0 5 5
101
- 100 -
24 Seminar Hasil Penelitian 0 5 5
101
- Disertasi dan Publikasi 100 -
25 0 20 20
Ilmiah 101
Beban studi (sks) 25 70 95

Struktur Kurikulum Pendidikan Bidang Minat Konsultan Anestesi Kardiovaskular


(KAKV)
Kurikulum Pendidikan Bidang Minat Konsultan Anestesi Kardiovaskular memuat
proses pembelajaran yang disusun pada setiap mata kuliah dan disajikan dalam rencana
pembelajaran. Rencana pembelajaran yang dikembangkan oleh bidang minat KAKV
berbentuk modul pembelajaran. Mata kuliah inti yang dikembangkan pada setiap semester
dan/atau tahap pendidikan wajib mengampu dari modul yang telah ditetapkan oleh bidang
minat KAKV yang ada di KATI dan dengan penomoran modul disesuaikan dengan
kebijakkan yang berlaku di fakultas ataupun universitas. Mata ajar yang diberikan meliputi
pendidikan dasar anastesi kardiovaskular, pendidikan kekhususan anestesi kardiovaskular,
dan Penerapan keprofesian.
Struktur kurikulum Tahap Pendidikan Konsultan Anestesi Kardiovaskular (KAKV)

Beban studi pada


Mata Ajaran
Seme kegiatan (sks)
No Modul
ster Kod Tatap Prakt
Nama Jml
e Muka ek
Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU)
Falsafah Ilmu dan
1 - Metodologi Ilmu 1 2 0 2
Pengetahuan
- Metode Penelitian & 1
2 2 0 2
Statistik
- Epidemiologi Klinik dan 1
1-2 3 2 0 2
Evidence Based Medicine
- Etika Hukum Kedokteran 1
4 dan Hubungan Antar 1 0 1
Manusia
- Kominikasi Efektif dan 1
5 2 0 2
profesionalisme
Mata Kuliah Dasar Khusus (MKDK)
Biologi Molekular dan 2
6 - 2 0 2
genetika Kedokteran
1-2
7 - Farmakologi Klinik 2 2 0 2
8 - Imunologi Dasar 2 1 0 1
Mata Kuliah Umum (MKU) - Anestesiologi
- Fisiologi dan Regulasi
9 3 1 0 1
Kardiovaskular
- Farmakologi Obat-obat
10 4 1 0 1
Anestesia Kardiovaskular.
11 - Monitoring Kardiovaskular 5 1 0 1
2-3 - Modul Terapi Cairan,
12 Elektrolit dan Transfusi 6 1 0 1
Darah
- Modul Penatalaksanaan
13 Perioperatif Bedah Jantung 7 1 0 1
Dasar.
Mata Kuliah Keahlian (MKK)
- Fisiologi Kardiovaskuler
14 Dan Farmakologi Obat- 70 - 71 2 0 2
obat Kardiovaskuler
- Prinsip Dasar Mesin
15 72 2 0 2
Jantung Paru
- 72, 75, 77,
16 Pemantauan Hemodinamik 2 0 2
83, 99
- Anestesi pada Penyakit
17 78, 79, 91, 2 4 6
Jantung Iskemia
3-5
- Anestesi pada Penyakit
18 75 - 89 2 4 6
Jantung Katub
- 80,. 81,
Anestesi pada Penyakit
19 88, 89, 90, 2 4 6
Jantung Bawaan
97, 98
- Anestesi pada Bedah 74, 82, 83,
20 1 2 3
Vaskuler 93
- Anestesi pada Bedah
21 75 - 89 2 2 4
Thoraks
- Transesophageal CPB 1,
22 1 1 2
Echocardiography CPB 2
- Pengelolaan Intensive Care
23 77,84, 2 2 4
Jantung
24 - Penunjang Sirkulasi 90 - 99 1 1 2
- Aritmia dan
25 90 - 99 1 1 2
Elektrofisiologi
Mata Kuliah Penerapan Akademik Bidang Peminatan (MPA – KIC, KAP, KAKV)
26 - Journal Presentation 100 - 101 1 1 2
27 - Case Presentation 100 - 101 1 1 2
28 - Sari Pustaka 100 - 101 1 1 2
5 - 6 29 - Usulan Penelitian 100 - 101 0 5 5
30 - Seminar Hasil Penelitian 100 - 101 0 5 5
- Disertasi dan Publikasi 100 - 101
31 0 20 20
Ilmiah
32Beban Studi (sks) 42 54 96

Daftar Modul Pendidikan Sp2


MKDU dan MKDK (14%)
Bidang Minat Pendidikan Konsultan Intensive Care (KIC)
Bidang Minat Pendidikan Konsultan Anestesi Pediatri (KAP)
Bidang Minat Pendidikan Konsultan Anestesi Kardiovaskular (KAKV)
Modul 1 MKDU (Filsafat Ilmu, Etika Profesi, Etika dan Hukum
Kedokteran, Statistik dan Metodologi Penelitian,
Komunikasi Efektif & Profesionalisme)
Modul 2 MKDK (Biologi Molekular dan Genetika Kedokteran,
Farmakologi Klinik, Imunologi Dasar
MKK (36%)
Bidang Minat Pendidikan Konsultan Intensive Care (KIC)
Modul 1 Trauma Multipel Berat
Modul 2 Terapi Pengganti Ginjal (Cedera Ginjal Akut)
Modul 3 Aritmia
Modul 4 Pengelolaan Pasien Obstetrik Kritis
Modul 5 Pengelolaan dan Pemantauan Hemodinamik
Modul 6 Cedera Otak Traumatik
Modul 7 Kondisi Neuromuskuler
Modul 8 Luka Bakar
Modul 9 Cost-Effectiveness dan penjaminan kualitas
Modul 10 Manajemen dan Organisasi ICU
Modul 11 Hipotensi
Modul 12 Atshma dan COPD
Modul 13 Koma dan perubahan kesadaran
Modul 14 Radiologi Klinis
Modul 15 Gagal Hati Akut
Modul 16 Monitoring dan Penilaian Respirasi
Modul 17 Homostatsis dan Elektrolit
Modul 18 Pireksia
Modul 19 Manajemen Jalan Nafas
Modul 20 Iskemi Miokard Akut
Modul 21 Ventilasi Mekanik
Modul 22 Transportasi Pasien Kritis
Modul 23 Luaran Klinis
Modul 24 Komunikasi
Modul 25 Iskemia otak akut
Modul 26 Sedasi dan Analgesia
Modul 27 Pasien dengan Gangguan Imunitas
Modul 28 Nutrisi
Modul 29 Pankreatitis
Modul 30 Penilaian Tekhnologi Kesehatan
Modul 31 Gagal Napas Akut
Modul 32 Hipertensi

Bidang Minat Pendidikan Konsultan Anestesi Pediatri (KAP)


1. Anestesi pediatri
Modul 1 Tunjangan farmakologi dan sistem pernafasan dan
kardiovaskular anak
Modul 2 Terapi cairan dan transfusi darah masif pada anak
Modul 3 Pengelolahan nyeri akut dan kronis pada anak
Modul 4 Sistem monitoring dan ventilasi mekanik
Modul 5 Pengelolahan perioperatif ex-prematur,prematur,neonatus,
anak
Modul 6 pengelolahan anestesi dan sedasi diluar kamar bedah
Modul 7 pengelolahan perioperatif, kegawatdaruratan pada anak
Modul 8 anestesi TIVA dan regional
Modul 9 anestesi neonatus, bayi prematur, dan ex-prematur
Modul 10 anestesi kelainan kongenital
Modul 11 anestesi bedah minimal invasif ( laparoskopi )
Modul 12 anestesi transplantasi
Modul 13 anestesi dengan kelainan hematologis
Modul 14 anestesi kegawatdarurat trauma dan non trauma
Modul 15 NLS, PPLS, APLS
Modul 16 perawatan kritis anak dengan gagal respirasi dan sirkulasi
Modul 17 perawatan kritis anak dengan bantuan nafas mekanik
Modul 18 perawatan anak kritis dengan TBI
Bidang Minat Pendidikan Konsultan Anestesi Kardiovaskular (KAKV)
1. Anestesi Kardiovaskular
Modul 1 : Anatomi Jantung
Modul 2 : Fisiologi Jantung
Modul 3 : Farmakologi Obat-obat kardiovaskuler
Modul 4: Anatomi-Fisiologi Mesin Jantung Paru
Modul 5 : Konservasi Darah dan Koagulasi pada Mesin Pintas Jantung
Modul 6 : Proteksi organ dan Respon inflamasi sistemik pada Mesin Pintas Jantung
Modul 7 : Patofisologi Penyakit Jantung Iskemik
Modul 8 : Penatalaksanaan Anestesi pada Penyakit Jantung Iskemik
Modul 9 : Patofisiologi Penyakit Jantung Katup
Modul 10 : Penatalaksanaan Anestesi pada Penyakit Jantung Katup
Modul 11 : Anatomi dan Patofisiologi Penyakit Jantung Bawaan
Modul 12 : Penatalaksanaan Anestesi pada Penyakit Jantung Bawaan Left to Right
Shunt
Modul 13 : Penatalaksanaan Anestesi pada Penyakit Jantung Bawaan Obstruksi
Jantung Kiri
Modul 14 : Penatalaksanaan Anestesi pada Penyakit Jantung Bawaan Obstruksi
Jantung Kanan
Modul 15 : Penatalaksanaan Anestesi pada Penyakit Jantung Bawaan Transposisi
Arteri Besar
Modul 16 : Penatalaksanaan Anestesi pada Penyakit Jantung Bawaan Single
Ventricle
Modul 17 : Transesophageal Echocardiography pada Dewasa
Modul 18 : Transesophageal Echocardiography pada Penyakit Jantung Bawaan

MPA (36%)
Bidang Minat Pendidikan Konsultan Intensive Care (KIC)
Bidang Minat Pendidikan Konsultan Anestesi Pediatri (KAP)
Bidang Minat Pendidikan Konsultan Anestesi Kardiovaskular (KAKV)
Modul Presentasi Jurnal, Kasus dan Sari Pustaka
Modul Penelitian, Disertasi dan Publikasi Ilmiah

5.1.3 Pencapaian kompetensi lulusan 3 (tiga) tahun terakhir

5.1.3.1 Kompetensi Umum Keseminatan


Tingkat Capaian
Kompetensi
Kompetensi
KOMPETENSI UMUM 1 2 3 4
Etika Profesionalisme
Etika profesionalisme Peserta didik Anestesiologi dan
Terapi Intensif adalah untuk menjadi Dokter Spesialis
Anestesiologiologi dan Terapi Intensif yang baik dan
bermanfaat bagi masyarakat yang mempunyai kemampuan
yang baik:
1. Sikap terhadap penderita < 60- 70-
> 80
2. Sikap terhadap Staf pendidik dan Kolega 60 69 79
3. Sikap terhadap paramedis dan non paramedis
4. Disiplin dan tanggung jawab
5. Ketaatan pengisian dokumen medik
6. Ketaatan tugas yang diberikan
7. Ketaatan melaksanakan pedoman penggunaan obat
dan alat
Komunikasi Efektif
Komunikasi terhadap kolega, pasien/ keluarga, paramedis
dan staf pengajar dilakukan dengan : < 60- 70-
> 80
1. Jujur 60 69 79
2. Terbuka
3. Bersikap baik
Kemampuan Kerjasama
1. Kerjasama yang baik antara kolega, dokter, perawat,
< 60- 70-
karyawan kesehatan, pasien dan keluarga pasien > 80
60 69 79
2. Bisa bekerjasama dalam bentuk tim secara harmonis
untuk pelayanan secara optimal
Patient Safety < 60- 70-
> 80
Mengikuti kaidah-kaidah Patient Safety 60 69 79
IPSG 1-6: Identifikasi, Cuci tangan, Time Out,
Komunikasi efektif, Pencegahan Infeksi, Pemberian Obat.

Rata-rata Pencapaian
No. Prosedur Pencapaian Kompetensi Umum Selama Pendidikan per
Lulusan
(1) (2) (3)
4 Patient safety
Mengikuti kaidah-kaidah Patient Safety
IPSG 1-6: Identifikasi, Cuci tangan, Time Out, Komunikasi
efektif, Pencegahan Infeksi, Pemberian Obat.

5.1.3.2 Kompetensi Dasar Keseminatan


Rata-rata Pencapaian
No Prosedur Pencapaian Kompetensi Dasar Selama Pendidikan per
Lulusan
1 MKDU 80
a. Metodologi Penelitian
b. Statistik
c. Filsafat
2 Biologi Molekuler dan Genetika 80
3 Evidence Based Medicine 80
4 Farmakologi Klinik Khusus 80
5 Riset 80

5.1.3.3 Kompetensi khusus sesuai Peminatan

Rata-rata Pencapaian Selama


No. Kompetensi Khusus Keseminatan
Pendidikan per Lulusan
(1) (2) (3)
Peminatan Terapi Intensif
1 Kasus Emergensi di ICU/HCU 10
2 Kasus Pediatri 5
3 Perawatan Kasus Terminal (end of life) 5
4 Intubasi pada Pasien Kritis (ICU/ED) 5
5 Monitoring Hemodinamik (invasif dan non-invasif) 20
6 Pengelolaan Jalan Nafas Sulit 5
7 Fiberoptic laryngoscope 5
8 Percutaneus Tracheostomy 2
9 Thorakosintesis 1
10 Pemasangan cardio pacing (transvena atau transtorakal) 1
11 Teknik Ultrasound pada kasus ICU/Emergensi 5
12 Parasentesis abdominal 1
13 Pengukuran ICP monitor 1
14 Pemasangan Bulbus Vena Jugularis 1
Penggunaan Antimicrobial, Antifungal dan Antiviral
15
dengan baik 5
16 Ventilasi Mekanik non invasive 10
17 Ventilasi Mekanik Invasive 10
Rata-rata Pencapaian Selama
No. Kompetensi Khusus Keseminatan
Pendidikan per Lulusan
18 Tekhnik Sedasi Pasien Kritis 10
19 Teknik Pengelolaan Nyeri, Agitasi dan Delirium 10
20 Nutrisi Enteral dan Parenteral 10
Thromboemboli Prophylaxis (Farmakologi dan
21
Mekanik) 10
22 Resusitasi Cairan, Elektrolit dan Asam-basa 10
23 Fisioterapi Nafas dan Rehabilitasi 2
24 Kasus Kehamilan / Peripartum yang mengancam Jiwa 5
25 Syok Septic / Sepsis Berat 10
26 Penanganan kasus Keracunan 2
27 Gagal sistem Organ 10
28 Sindroma cedera paru akut (ARDS) 10
29 Perdarahan Saluran Cerna 2
30 Gagal Ginjal 10
31 Pengelolaan kasus stroke hemoragik/non 10
32 Pengelolaan kasus perdarahan sub arachnoid 5
33 Pengelolaan kasus koma keto asidosis 5
34 Pengelolaan kasus multi/trauma akut 5
35 Pengelolaan pasca bedah kraniektomi 10
36 Pengelolaan pasca bedah jantung terbuka dan tertutup 5
Peminatan Kardiovaskular dan Critical Care
1 Preoperatif operasi jantung 25
Resusitasi jantung paru pada pasien perioperatif operasi
2
jantung 10
3 Pemasangan arterial line pada pasien neonatus 15
4 Pemasangan cvc pada pasien neonatus 15
5 Pemasangan kateter swans ganz 5
6 Pengambilan citra ekokardiografi trans esofagus 60
7 Anestesia pada pasien dewasa di cath lab 20
8 Anestesia pada pasien neonatus dan anak di cath lab 20
9 IABP 10
Anestesia pada operasi revaskularisasi jantung (dengan
10
mesin pintas jantung paru) 30
Anestesia pada operasi revaskularisasi jantung (tanpa
11
mesin pintas jantung paru) 10
12 Anestesia pada operasi aorta 10
13 Anestesia pada operasi katup jantung 25
Anestesia pada operasi kelainan jantung kongenital
14
pintas sederhana 25
Anestesia pada operasi kelainan jantung kongenital
15
kompleks 10
16 Anestesia pada operasi kelainan jantung jarang 5
17 Manajemen pasca-operasi jantung terbuka 20
18 Manajemen nyeri perioperatif operasi jantung terbuka 10
19 Mesin pintas jantung-paru 10
20 Anestesia bedah gawat darurat pada operasi jantung 5
Rata-rata Pencapaian Selama
No. Kompetensi Khusus Keseminatan
Pendidikan per Lulusan
21 Sirkulasi Ekstrakorporeal (ECMO,CRRT) ECMO 1, CRRT 2
Peminatan Anestesi Pediatri
1 Teknik Anestesi / Analgesia Blok Saraf Tepi Lainnya 50
2 Bayi premature 5
3 Minimal Invasif 5
4 Manajemen Nyeri 20
5 Trauma kepala 5
6 Tumor intrakranial 5
7 Ventricular drainage (VP shunt, EVD) 5
Anestesi Bedah Thoraks Non Jantung dan Jantung
8 Terbuka 5
9 Kelainan jantung pada operasi non jantung 10
10 Congenital 10
11 Obesitas 10
12 Sepsis dan syok sepsis 5
13 Mengelola pasien ICU (10 variasi kasus) 10
14 Melakukan resusitasi di luar kamar bedah dan ICU 3
15 Memasang kateter intra-arterial dan pungsi intra-arterial 5
16 Memasang kateter vena central 10
17 Melakukan intubasi sulit 5

5.1.4 Proses pembelajaran dalam upaya pencapaian kompetensi.

Dalam rangka pencapaian kompetensi, jelaskan pelaksanaan:


(1) Ronde bangsal (informasi frekuensi kegiatan per minggu)
(2) Konferensi kasus (informasi jumlah kegiatan per bulan)
(3) Journal reading(informasi frekuensi journal reading per tahun)
(4) Laporan jaga
(5) Diskusi multi disiplin (informasi frekuensi kegiatan per tahun)
1. Kegiatan KIC
No Tempat Aspek Periode Aktifitas Laporan
Penilaian Rotasi

1 Gedung - MKK 6 Bln - Kuliah - Surat Permohonan


Anestesi Instansi - Diskusi Kasus Mengajar
Lantai 4 - Pradik RS - Jadwal Kuliah
- Materi Kuliah
- Absensi Kehadiran
- Setiap Kegiatan
ditulis di Logbook
2 Ruang Intensive Care 6 Bln - Pasien di ROI - Surat Stase/Rotasi
Observasi Emergency (Observer) : 2 - Absensi
Intensif - - Pengelolaa minggu, kemudian - Setiap Kegiatan
Instalasi n - Hands on pada : ditulis di Logbook
Gawat postoperatif o Sepsis - Presentasi 15x:
Darurat :
(ROI-
o NIV/invasive  Case Report,
 Trauma mechanical Jurnal, Review
IGD)
 Non-trauma ventilation Article
- Penatalaksa o Nutrisi & terapi
naan cairan/transfusi
dengan: - Skill :
 Sepsis o Komunikasi
 Gagal nafas efektif
 Nutrisi o Respiratory care
 Terapi : 4 pasien
cairan/trans dengan
fusi ventilator
o Cardiovascular
support : 4
pasien gagal
sirkulasi/shock
o Pasang CVC :
 Subclavia/jugu
laris int = 2
 Femoral = 2
 Intra Osseus =
2
2 Stase Intensive Care 6 Bln - Pasien di ICU
Luar - Pengelolaa (Observer) : 2
Rumah n pasien minggu, kemudian
Sakit  Trauma - Hands on pada :
Jejaring  Non- o Sepsis
trauma o NIV/invasive
- Penatalaksa mechanical
naan Anak ventilation
dengan: o Nutrisi
 Sepsis o Terapi
cairan/transfusi
 Gagal - Skill
nafas o Komunikasi
 Nutrisi efektif
 Terapi o Intubasi (RSI)
cairan/tr : 4 pasien
ansfusi o Pasang CVC :
 Subclavia/jug.
interna = 2
pasien
 Femoral = 2
pasien
 Intra Osseus = 2
pasien
1. Presentasi di Pertemuan Ilmiah 4 Center KIC
2. Laporan Kasus dari RS Asal untuk memenuhi kompetensi harus ditanda tangani oleh
Kepala Departemen Asal Peserta Didik KIC

2. Kegiatan KAP

No Tempat Aspek Period Aktifitas Laporan


Penilaian e
Rotas
i
1 Gedung - MK 6 Bln - Kuliah - Surat Permohonan
Anestesi K Instansi - Diskusi Mengajar
Lantai 4 - Prad Kasus - Jadwal Kuliah
ik RS - Materi Kuliah
- Absensi Kehadiran
- Setiap Kegiatan
ditulis di Logbook
2 Gedung - Persi 2 Bln - Pembedaha - Surat Stase/Rotasi
Pusat apan n pediatri - Absensi
Bedah preoperatif (Observer) : 2 - Setiap Kegiatan
Terpadu - Pena minggu, ditulis di Logbook
(GBPT) talaksanaan kemudian hands - Presentasi:
- Ruang anestesi on, meliputi  1 Kasus pasien
OK - Pena - Pengelolaa elektif
Lantai 4 talaksanaan n perioperative
&6 postoperati pediatri di semua
f divisi yang
menyangkut anak
:
o Bedah anak
o Bedah
orthopedi
o Bedah saraf
o Bedah
thorax-
kardiovaskuler
- Penatalaksa
naan nyeri
perioperative
pediatri.
- Skill :
o Komunikas
i efektif
o Intubasi
bayi/anak
o Anestesi
regional
o Pengelolaa
n nyeri
perioperatif
3 Ruang - EG 2 Bln - Pasien - Surat Stase/Rotasi
Resusita DT gagal - Absensi
si - - Persi nafas/sirkulasi/ne - Setiap Kegiatan
Instalasi apan urologi anak ditulis di Logbook
Gawat perioperatif (Observer) : 2 - Presentasi:
Darurat - Tran minggu,  1 Kasus gawat
(RES sportasi kemudian darurat anak
IGD) - Tea - Hands on :  1 Review Article /
m Work o Sepsis original article
o Respiratory
Problem
o Circulatory
Problem
o Neurologic
Problem
o Perioperati
ve preparation
- Skill :
o Komunikas
i efektif
o Resusitasi
– DC shock
o Intubasi
(RSI) : 4
o Transportat
ion : utk
diagnostik/terapi/
pembedahan/rujuk
an
o NIV/invasi
ve mechanical
ventilation : 4
o Pasang
CVC & IV line :
 Subclavia/j
ugularis interna =
2
 Femoral =
2
 Intra
Osseus = 2
4 Ruang Intensive 2 Bln - Pasien anak - Surat Stase/Rotasi
Observa Care di ROI (Observer) - Absensi
si Emergency : 2 minggu, - Setiap Kegiatan
Intensif - Peng kemudian ditulis di Logbook
- elolaan - Hands on - Presentasi:
Instalasi postoperati pada :  1 Kasus
Gawat f: o Sepsis perioperative sepsis
Darurat  Trau o NIV/invasi  1 Review Article /
(ROI ma ve mechanical original article
IGD)  Non ventilation
-trauma o Nutrisi &
- Pena terapi
talaksanaan cairan/transfusi
Anak - Skill :
dengan: o Komunikas
 Seps i efektif
is o Respiratory
 Gag care : 4 pasien
al nafas dengan ventilator
 Nutr o Cardiovasc
isi ular support : 4
 Tera pasien gagal
pi sirkulasi/shock
cairan/trans o Pasang
fusi CVC :
 Subclavia/j
ugularis int = 2
 Femoral =
2
 Intra
Osseus = 2
5 Ruang Pediatric 2 Bln - Pasien anak - Surat Stase/Rotasi
Intensiv Intensive di ICU (Observer) - Absensi
e Care Care : 2 minggu, - Setiap Kegiatan
unit - - Peng kemudian ditulis di Logbook
Gedung elolaan - Hands on - Presentasi:
Pusat pasien pada :  1 Kasus intensive
Bedah PICU o Sepsis care (NICU/PICU)
Terpadu  Trau o NIV/invasi  1 Review Article /
(ICU ma ve mechanical original article
GBPT)  Non ventilation
-trauma o Nutrisi
- Pena o Terapi
talaksanaan cairan/transfusi
Anak - Skill
dengan: o Komunikas
 Seps i efektif
is o Intubasi
 Gag (RSI) : 4 pasien
al nafas o Pasang
 Nutr CVC :
isi  Subclavia/j
 Tera ug. interna = 2
pi pasien
cairan/trans  Femoral =
fusi 2 pasien
2. Kegiatan KAKV  Intra
Osseus = 2 pasien
6 Stase Observer : 2 Bln - Pasien - Surat Stase/Rotasi
Luar - RS kamar - Absensi
Rumah Premier : bedah/NICU/PIC - Setiap Kegiatan
Sakit OK/NICU/ U (Observer) : ditulis di Logbook
Jejaring PICU o Perioperatif - Presentasi:
- RSK anak  1 Kasus intensive
St. o Respiratory care (NICU/PICU)
Vincentius support :  1 Review Article /
A. Paulo : NIV/invasive original article
OK/NICU/ o Nutrisi
PICU o Terapi
- RS cairan/transfusi
Harapan - Skill :
Kita o Komunikas
Jakarta : i efektif
OK/NICU/ o Intubasi.
PICU - o Instilasi
Pediatric surfactant.
perioperati o Pasang
ve cardiac CVC :
care  Subclavia/j
ugularis interna
 Femoral
7 RSDS 1 Bln Presentasi:
 1 Kasus
Komprehensif
(Perioperatif)

No Tempat Aspek Periode Aktifitas Laporan


Penilaian Rotasi
1 Gedung - MKK Instansi 6 bulan - Kuliah - Surat
Anestesi - Pradik RS - Diskusi Kasus Permohonan
Lantai 4 Mengajar
- Jadwal Kuliah
- Materi Kuliah
- Absensi
Kehadiran
- Setiap Kegiatan
ditulis di
Logbook
2 Gedung Pusat - Penatalksan 2 bulan - Pembedahan - Surat
Bedah aan thoraks dan Stase/Rotasi
Terpadu perioperatif vaskuler - Absensi
(GBPT) - anesthesia (Observer) : 1 - Setiap Kegiatan
Ruang OK pada minggu, ditulis di
Lantai 6 (OK pembedahan kemudian hands Logbook
Jantung) Thoraks on, meliputi - Presentasi:
- Penatalksan - Pengelolaan 1 Kasus pasien
aan perioperative elektif
perioperatif anesthesia pada
anesthesia pembedahan
pada thoraks dan
pembedahan vaskuler,
vaskuler meliputi :
o Ventilasi satu
paru
o Epidural
thorakal
o Penatalaksaa
n ventilasi
pada
pembedahan
dada terbuka
o Penatalaksan
aan terapi
cairan dan
tranfusi pada
pembedahan
thoraks dan
vaskuler
- Penatalaksanaan
nyeri
perioperative
pembedahan
thoraks dan
vaskuler.
- Skill :
o Komunikasi
efektif
o Intubasi
dengan
Broncho
catheter
o Epidural
thorakal
- Pengelolaan
nyeri
perioperatif
3 Gedung Pusat - Penatalksan 10 bulan - Pembedahan - Surat
Pelayanan aan jantung dewasa Stase/Rotasi
Jatung perioperatif dan penyakit - Absensi
Terpadu anesthesia jantung - Setiap Kegiatan
(PPJT) Ruang pada kongenital ditulis di
OK lt 5 pembedahan (Observer) : 2 Logbook
jantung minggu, - Presentasi:
dewasa kemudian hands 1 Kasus pasien
- Penatalaksa on, meliputi elektif
naan - Pengelolaan 1 presentasi jurnal
perioperatif perioperative 1 presentasi
anesthesia anesthesia pada review artikel
pembedahan pembedahan
pada jantung dewasa
penyakit dan penyakit
jantung jantung
kongenital kongenital,
- Penatalaksa meliputi :
naan o Pemantauan
perioperatif hemodinamik
Tranesopha invasif
geal o Terapi cairan
Echocardiog dan
raphy manajemen
- Observer tranfusi pada
perioperatif pembedahan
cardiopulmo jantung
nary bypass o Penatalaksan
aan obat-obat
inotropik dan
vasopresor
o Manajemen
antikoagulan
padqa
pembedahan
jantung
o Perioperatif
TEE
o Tatalaksana
Cardiopulmo
nary by pass
- Penatalaksanaan
nyeri
perioperative
pembedahan
jantung dewasa
dan penyakit
janytung
kongenital
- Skill :
o Komunikasi
efektif
o Pemasangan
Arterial
blood
pressure
o Pemasangan
kateter vena
sentral
o Pemasangan
kateter arteri
pulmoner
o Perioperatif
TEE
- Pengelolaan
nyeri
perioperatif
4 Gedung - Penatalaksa 2 bulan - Pembedahan non - Surat
Bedah Pusat naan jantung dengan Stase/Rotasi
Terpadu perioperatif penyakit jantung - Absensi
(GBPT) anesthesia meliputi : - Setiap Kegiatan
Ruang pada - Pengelolaan ditulis di
Cathlab lt pembedahan perioperative Logbook
dasar & non jantung anesthesia pada
Gedung Pusat denganpeny Pembedahan non
Pelayanan akit jantung jantung dengan
Jantung penyakit jantung,
Terpadu meliputi :
(PPJT) lt 5 o Induksi
anesthesia
o Airway
device pada
prosedur
cathlab
o Pemantauan
hemodinamik
- Penatalaksanaan
nyeri
perioperative
pembedahan
Pembedahan non
jantung dengan
penyakit jantung
Skill :
o Komunikasi
efektif
o Intubasi
pediatrik
- Pengelolaan
nyeri
perioperatif
5 Ruang - Penatalaksa 4 bulan - Penatalaksanaan - Surat
Intensive naan pasca pasca bedah Stase/Rotasi
Care unit - bedah jantung - Absensi
Gedung Pusat jantung (Observer) : 1 - Setiap Kegiatan
Bedah - Panatalaksa minggu, ditulis di
Terpadu (ICU naan kemudian hands Logbook
GBPT) & penunjang on, meliputi - Presentasi:
ruang cardiac sirkulasi - Pengelolaan 1 Kasus pasien
Intensive - Penatalaksa penatalaksanaan elektif
Care Unit- naan pasca bedah 1 presentasi jurnal
gedung Pusat pemantauan jantung, meliputi 1 presentasi
Pelayanan hemodinami : review artikel
Jantung k dan o Pemantauan
Terpadu transthoraca hemodinamik
(CICU-PPJT) l o Transthoracal
echocardiog echocardiogr
raphy aphy
- Penatalaksa o Penunjang
naan nutrisi sirkulasi,
pada seperti :
penyakit IABP dan
kritis pace maker
jantung o Tatalaksana
- CRRT nutrisi pada
managemen pasca
t pembedahan
jantung
o Tatalaksana
continous
renal
replacement
theraphy
(CRRT)
- Penatalaksanaan
nyeri
postoperatif
pembedahan
jantung dewasa
dan penyakit
jantung
kongenital
- Skill :
o Komunikasi
efektif
o Tranthoracal
echocardiogr
aphy
o Continous
renal
replacement
theraphy
(CRRT)
o Pemasangan
kateter arteri
pulmoner
o Perioperatif
TEE

Stase Luar - Penatalaksa 12 bulan - Surat


Rumah Sakit naan Stase/Rotasi
Jejaring perioperatif - Absensi
Di Institut anesthesia - Setiap Kegiatan
Jantung pada ditulis di
Negara (IJN) pembedahan Logbook
atau RS jantung - Presentasi:
tempat - Penyelesaia 1 proposal
peserta didik n tugas penelitian
bekerja akhir 1 hasil penelitian
Laporan Kasus dari RS Asal untuk memenuhi kompetensi harus ditanda tangani oleh Kepala
Departemen Asal Peserta Didik KAKV

5.2 Penilaian seluruh buku panduan/ buku modul/ log book dalam 1 (satu) tahun terakhir

Nama Mata Tidak Ada/ Alasan Status: Berlaku Mulai


Kuliah/ Ada Baru/ Sem./Th.
No. Modul/Logbook Perubahan Lama/
pada Hapus

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

5.3 Pelayanan RS Pendidikan Utama dan RS Pendidikan Afiliasi dan Satelit


Kinerja pelayanan institusi merupakan jumlah kasus yang dilakukan institusi pendidikan
baik di dalam institusi maupun di lahan pendidikan lainnya (RS Pendidikan Afiliasi dan
Satelit).

Lengkapi tabel berikut untuk data dalam satu tahun terakhir.


Jumlah
No. Jenis Tindakan/Operasi
Operasi / tindakan Morbiditas Mortalitas
(1) (2) (3) (4) (5)
1
2
3
4
5
Total (a) = (b) (c) =

5.4 Pelaksanaan pembimbingan karya tulis ilmiah yang diterapkan pada PS ini.

5.4.1 Jelaskan ketersediaan panduan pembimbingan karya tulis ilmiah, serta konsistensi dan
efektivitas pelaksanaannya.
Panduan penyusunan karya tulis ilmiah tercantum dalam buku panduan pendidikan Program
Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UNAIR. Panduan ini menjadi dasar dalam
membuat karya tulis ilmiah. Panduan pelaksaan kegiatan ilmiah di bagian Program Studi
Anestesiologi dan Terapi Intensif dibuat terjadwal setiap peserta didik Selama masa
pendidikan seorang peserta didik PPDS-2 Anestesiologi dan Terapi Intensif FK-UNAIR
diwajibkan untuk membuat karya ilmiah berupa : 3 jurnal reading, 3 case, dan 3 review
article. Salah 1 case harus dipresentasikan secara nasional salah satunya acara pertemuan
KIC 5 center.

Alur penelitian dalam Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif dapat dilihat
dalam diagram alur berikut:
5.4.2. Tuliskan nama-nama dosen yang menjadi pembimbing karya tulis ilmiah dan jumlah
peserta didik bimbingan pada satu tahun terakhir dengan mengikuti format tabel berikut.

Dosen Pembimbing
No Jumlah Peserta Bimbingan
Nama Pendidikan Terakhir
(1) (2) (3) (4)

Total

5.5 Sistem Supervisi dan Evaluasi

5.5.1 Jelaskan sistem monev kurikulum untuk menjamin terlaksananya program pendidikan
sehingga mampu mencapai kompetensi yang diharapkan. Jelaskan jumlah bimbingan
operasi/tindakan per tahun, ketersediaan log book dan mutunya.

Monitoring terlaksananya program pendidikan dilakukan oleh tim GPM (Gugus


Penjamin Mutu) secara rutin dan memberikan laporan terhadap Koordinator Program
Studi berupa Evaluasi Diri terhadap pelaksanaan kurikulum setiap tahun pada
lokakarya Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif. GPM juga memberikan
masukan rencana strategi pengembangan dan perbaikan jika dianggap perlu yang
tertuang dalam renop. Hal ini tertuang dan diatur pada buku penjaminan mutu
anestesiologi dan Terapi Intensif sehingga tercapai kompetensi yang diharapkan.
Penilaian/evaluasi atas peserta didik PPDS-2 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUA
dimulai sejak semester 1 (MKDU) hingga masuk stase/rotasi disetiap divisi. Monitoring
terhadap peserta didik dilakukan oleh setiap divisi dengan membuat program kerja
kegiatan dan evaluasi peserta didik yang menjalani stase di divisi nya berdasarkan
standar kompetensi. Setiap divisi membuat program kerja kegiatan dan evaluasi untuk
peserta didik yang tengah menjalani rotasi/stase didivisinya berdasarkan standar
kompetensi Dokter Spesialis-1 Anestesiologi dan Terapi Intensif. Selama konsultasi
dan bimbingan di setiap stase peserta didik diwajibkan mengisi logbook masing-masing
dengan daftar kegiatan yang dilakukan/dikerjakannya di divisi tersebut, dan ditanda
tangani oleh pembimbing stase.

5.5.2 Jelaskan sistem supervisi pendidikan untuk menjamin terlaksananya program pendidikan
sehingga mampu mencapai kompetensi yang diharapkan. Jelaskan jumlah bimbingan per
tahun, ketersediaan log book dan mutunya.
Pencapaian kompetensi dinilai dari cukupnya kuantitas tindakan dan kualitas
kecakapannya. Jumlah tindakan dan kasus yang dilakukan tercatat dalam Buku Log
peserta didik yang harus memenuhi jumlah minimal kasus atau tindakan yang telah
ditentukan di kurikulum. Seyogianya log book ini ditandatangani konsulen setiap akhir
tindakan, yang dilakukan sekaligus sebagai verifikasi. Pada periode tertentu Buku Log
ini diperiksa oleh Pembimbing Akademik masing-masing untuk verifikasi secara
menyeluruh, apakah peserta didik sudah mencapai kompetensi yang diharapkan. Pada
akhir masa studi Buku Log harus dikumpulkan untuk dinilai lagi.

Pembimbing Akademik (PA) juga melakukan tutorial untuk berbagai topik yang
dirasakan penting. Frekuensi tutorial ditentukan oleh PA dan kesepakatan dengan
peserta didik.
Penilaian kompetensi tidak selalu sama untuk setiap modul. Pada umumnya penilaian
didapat dari daftar tilik, ujian tulis, DOPS, CBD, portfolio dan buku log. Pada setiap
akhir rotasi, peserta didik akan mendapat penilaian akhir rotasi oleh penanggungjawab
modul, meliputi seluruh nilai dari berbagai cara evaluasi yang diperlukan sesuai modul

5.5.3 Jelaskan sistem evaluasi peserta didik dan kriteria kelulusan (yang terukur) untuk menilai
kompetensi peserta didik yang meliputi kemampuan kognitif, keterampilan, dan perilaku.
Jelaskan pula keberadaan dokumennya.
Evaluasi Tahap Awal
Evaluasi tahap awal bertujuan untuk mengetahui apakah paket pendidikan dasar telah
dilaksanakan dengan baik dan benar. Evaluasi ini untuk mengetahui kemampuan dan
memberikan dasar keilmuan dan keterampilan bagi peserta didik dalam melanjutkan ke
pendidikan tahap berikutnya. Evaluasi dilaksanakan pada semester 1 atau selambat-
lambatnya akhir semester 2, meliputi pengamatan dan hasil perkuliahan.

Evaluasi Tahap Akhir


Evaluasi tahap akhir bertujuan untuk mengetahui apakah seluruh paket pendidikan telah
dilaksanakan dengan baik dan benar. Evaluasi ini untuk menentukan apakah peserta
program mempunyai kemampuan secara komprehensif meliputi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap professional dokter subspesialis 2 anestesiologi dan terapi
intensif. Pelaksanaan evaluasi tahap akhir berupa ujian lisan nasional mengenai semua
aspek anestesiologi yang bersifat teknis-klinis dan komprehensif.

LOG BOOK: merupakan buku kegiatan harian yang dilakukan oleh peserta didik
selama mengikuti pendidikan, yang meliputi:
a. Kegiatan klinis harian
b. Kegiatan ilmiah rutin: Kegiatan perkuliahan, konferensi klinis, presentasi kasus,
tutorial klinis dengan pembimbing, dsb.
c. Kegiatan bimbingan
d. Kegiatan presentasi: tingkat lokal, nasional, dan internasional
Pembobotan Nilai
No Penilaian Bobot
1. Sikap 20%
2. Pengetahuan 45%
3. Keterampilan 35%
Total 100%

Cara Penilaian
No Nilai Nilai Rentang
Huruf Mutu Score
1 A 4 76 – 100 %
2 B 3 70 – 75 %
3 C 2 60 – 69 %
4 D 1 50 – 59 %
5 E 0 0 < 49 %

Metode Evaluasi
Metode evaluasi yang digunakan dalam penilaian peserta didik meliputi beberapa
macam. Dengan berbagai macam metode diharapkan dapat menilai seluruh aspek
kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik.
Metode yang dipakai adalah;
 Direct Observation Procedural Skill (DOPS)
 Case-Based Discussion (CbD)
 Penilaian Presentasi Ilmiah
 Karya Akhir Penelitian
 Ujian Nasional

DOPS
DOPS (Direct Observation Procedural Skill) adalah metode penilaian untuk menilai
kompetensi tindakan / prosedur medis peserta didik. Penilaian dilakukan oleh assesor yg
berbeda dan meliputi seluruh tindakan / prosedur sesuai dengan tingkat kompetensi yang
harus dikuasai oleh peserta didik. Waktu penilaian selama prosedur berlangsung, waktu
umpan balik ± 5-10 menit. Rincian komponen penilaian DOPS sebagai berikut:

Kompetensi yg Tujuan yang dicapai


dinilai
1. Menjelaskan Kemampuan menjelaskan dasar diagnosis berdasar data
diagnosis dan indikasi yg didapat, indikasi tindakan secara tepat berdasar
prosedur keilmuan dan evidence base
2. Menjelaskan Kemampuan komunikasi pada penderita dan/ keluarga
prosedur dan informed sebelum dilakukannya tindakan/prosedur tersebut.
consent pada Penderita /keluarga memahami betul dan sadar akan
penderita / keluarga rencana tindakan yang akan dilakukan
3. Persiapan prosedur Kemampuan menjelaskan prosedur persiapan sebelum
berdasar protokol yg tindakan secara berurutan dan menilai kesiapan
berlaku sebelum dilakukannya prosedur/tindakan tersebut
4. demostrasi prosedur Melakukan tindakan asepsis dan sepsis secara benar dan
dan teknik asepsis dan terampil
drapping
5. kemampuan teknik Melakukan tindakan medik tersebut secara berurutan,
operasi / tindakan terampil, baik dan benar
6. mengetahui limitasi Mengetahui keterbatasan diri, waktu dan cara mencarai
dan mencari bantuan bantuan bila diperlukan
bila diperlukan
7. kemampuan Kemampuan berkomunikasi selama tindakan dan
komunikasi sesudah tindakan dengan tenaga medis lain, dan
keluarga/penderita
8. manajemen post Kemampuan menjelaskan dan mengkomunikasikan dg
operasi/ tindakan dan tenaga medis lain / keluarga / penderita manajemen
kelengkapan dokumen pasca operasi/tindakan, cara follow up dan kelengkapan
medis dokumen medis.
9. overall Penilaian kemampuan diatas secara keseluruhan
performance

CbD
CbD (Case-Based Discussion) adalah suatu metode penilaian menggunakan
teknik interview / wawancara oleh senior pada peserta didik mengenai suatu
kasus tertentu yang sedang ditangani peserta didik secara mendalam. Dalam hal
ini baik penilai dan peserta didik diharapkan memperoleh nilai tambah dan umpan
balik terhadap kasus tersebut. Waktu penilaian dan umpan balik; 20-30 menit /
kasus.
Kompetensi yg Tujuan yang dicapai
dinilai
1. Penulisan/ Rekam medik yang dibuat oleh peserta didik jelas,
pembuatan rekam mudah dimengerti dan diberi tandatangan dan tanggal
medic sesuai dg masalah yg ada, dibuat berurutan dan mudah
dimengerti sehingga memudahkan kolega lain dalam
mempergunakan rekam medis tersebut
2. Penilaian klinis Mampu merangkum data yang didapat dalam
pemeriksaan klinis untuk menunjang diagnosa yg
akan ditegakkan
3. Investigasi dan Mampu menampilkan data klinis yang didapat
referensi dibandingkan / dijadikan rujukan dengan data teori
dari literatur ataupun evidence base
4. Tatalaksana Mampu menjelaskan opsi tatalaksana yang akan
diambil berdasarkan data klinis dan rujukan referensi
/ evidence base
5. Pemantauan dan Mampu menjelaskan tentang rencana tatalaksana
rencana tindak selanjutnya dan pengambilan keputusan untuk follow
lanjut up
6. Profesionalisme Mampu melakukan perawatan sesuai dengan yg telah
tercatat, memperlihatkan rasa hormat, rasa kasih,
empati danmembangun kepercayaan.
6. Overall Peniliaian keseluruhan terhadap semua komponen
performance diatas

Penilaian Presentasi ilmiah


Dalam tiap tahapan pendidikan, setiap residen mempunyai kewajiban
menyelesaikan tugas ilmiah. Tugas ilmiah disajikan dalam bentuk presentasi
ilmiah. Materi yang disajikan dapat berupa journal reading, case presentation,
modul ilmu Anestesiologi & Terapi Intensif, diskusi topik, dan karya ilmiah.
Waktu penilaian sesuai dengan batasan waktu yang diberikan dalam presentasi
tersebut.
Kompetensi yg dinilai Tujuan yang dicapai
1. Pemahaman mampu menguasai masalah / topik / kasus yang
masalah / kasus dibawakan pada audiens
2. Cara penyusunan Mampu menyusun materi yang diberikan secara
materi runtut sehingga mudah diikuti oleh audiens
3. Isi bahasan meliputi esensi, proporsi dan sumber informasi yang
ilmiah dan bisa dipertanggungjawabkan
4. Kesesuaian isi dan mampu menselaraskan antara isi topik presentasi
tujuan dengan tujuan akhir / pesan yang ingin disampaikan
pada audiens
5. Penyajian hand Mampu menyajikan hand out yang mudah dibaca
out dan dipahami oleh audiens
6. Kemampuan mampu melakukan komunikasi verbal yang baik
komunikasi verbal sehingga materi yang disampaikan dapat di
7. Manajemen waktu mampu mengatur waktu presentasi sesuai yang
diberikan
8. Penggunaan alat mampu menggunakan alat bantu visual dengan baik
bantu visual
9. Sikap dan mempunyai sikap dan penampilan yang sopan,
penampilan komunikatif dan menarik
10. Kemampuan mampu menjawab pertanyaan audiens berdasar
menjawab logika ilmiah dan berasal dari sumber ilmiah yang
pertanyaan yg terpercaya
relevan

Karya Akhir Penelitian


Hasil-hasil karya akhir penelitian ini harus dipublikasikan pada jurnal atau
pertemuan ilmiah yang berskala nasional atau internasional. Tahapan yang harus
dilakukan peserta didik, antara lain:
 Pengajuan Judul & Usulan Proposal
 Telaah Penelitian
 Seminar Proposal Penelitian
 Ujian Hasil Penelitian

Ujian Nasional

5.6 Upaya Peningkatan Suasana Akademik.


Berikan gambaran yang jelas mengenai upaya dan kegiatan untuk menciptakan suasana
akademik yang kondusif di lingkungan PS, khususnya mengenai hal-hal berikut.

5.6.1 Kebijakan tentang suasana akademik (otonomi keilmuan, kebebasan akademik,


kebebasan mimbar akademik), ketersediaan dokumen dan konsistensi pelaksanaannya.
Otonomi Keilmuan :
1. Staf pendidik diberikan kebebasan memberikan materi sesuai dengan bidang ilmu
masing-masing dengan merujuk pada program divisi masing-masing
2. Kemitraan antara staf pendidik dan peserta didik untuk saling berdiskusi baik
dalam forum formal maupun informal dengan tujuan untuk membuka wacana
berfikir dan melibatkan peserta didik dalam kegiatan sehari-hari.
3. Sistim Pembelajaran yang kondusif didalam proses belajar mengajar antara PPDS
Sp-2 – Staf:
a. PPDS Sp-2 diikutkan dalam melatih skill DM, PPDS Sp-1 pradik,
b. PPDS Sp-2 yang senior mendampingi PPDS Sp-2 yang lebih junior.

Kebebasan Akademik:
1. Mengikut sertakan PPDS Sp-2 dalam acara ilmiah rutin staf setiap bulan;
2. Sistem pemilihan judul laporan ilmiah dan laporan kasus yang akan dipresentasikan
oleh peserta didik PPDS-2 dapat diusulkan oleh PPDS Sp-2 atau diberikan oleh staf
pendidik;
3. Pemilihan judul penelitian dapat diusulkan oleh PPDS Sp-2 atau oleh staf pendidik
dan/atau tim penelitian. Proposal penelitian yang diajukan PPDS Sp-2 kemudian
akan dinilai oleh tim penelitian dalam suatu seminar proposal untuk mendapat
persetujuan;
4. Memberi kesempatan peserta didik/staf ikut serta dalam acara dan lomba-lomba
ilmiah penelitian dan poster di tingkat lokal, nasional dan internasional;
5. Sistim umpan balik penilaian terhadap staf oleh PPDS Sp-2;

Kebebasan Mimbar Akademik:


1. Memberi kesempatan peserta didik berdiskusi/mengemukakan pendapat mengenai
masalah yang dihadapi dalam penatalaksanaan pasien dengan pengawasan
konsulen saat ICU report, ROI report, morning report;
2. Sistim penempatan PPDS Sp-2 pada rumah sakit – rumah sakit jejaring untuk
menambah pengalaman dan memperluas wawasan;
3. Melakukan kegiatan rutin bersama antar staf dan PPDS Sp-2 dalam bidang olah
raga, kerohanian dan petemuan keluarga, untuk menjalin kelancaran komunikasi
antar staf dan PPDS;
4. Memberi kesempatan PPDS Sp-2 untuk ikut dalam kegiatan pengabdian kepada
masyarakat, pelatihan-pelatihan, dan kepanitiaan acara-acara ilmiah maupun
rohaniah
Peserta didik diberi kesempatan untuk mempublikasikan keilmuannya melalui karya
tulis, hasil-hasil penelitian dan melakukan diskusi (melalui kegiatan seminar, pelatihan,
Majalah, simposium dan workshop).

5.6.2 Ketersediaan prasarana, sarana dan status kepemilikannya serta dana yang
memungkinkan terciptanya interaksi akademik antar sivitas akademika.
Suasana akademik yang kondusif tentu ditunjang dengan ketersediaan sarana dan
prasarana yang mendukung. Prasarana dan sarana di Program Studi Anestesiologi dan
Terapi Intensif lengkap dengan status kepemilikan adalah milik sendiri. Prasarana
dan sarana yang dimiliki meliputi :
1. Ruangan Kuliah, dilengkapi diantaranya berupa kursi, meja, AC, layar LCD, dan
sound system.
2. Ruang pertemuan, dilengkapi diantaranya berupa kursi, meja, AC, layar LCD,
dan sound system
3. Ruang praktek/ kamar operasi/ruang tindakan pada unit-unit yang ada di anestesi
beserta perlengkapan seperti mesin anestesi, monitor, lemari obat, suction,
meja operasi.
4. Ruang skill labbeserta perlengkapan alat alat praktek anestesi dan manekin
5. Ruang kantor, dilengkapi dengan meja, kursi, komputer, sofa.
6. Ruang jaga peserta didik dan staf pendidik, dilengkapi AC, tempat tidur, kasur,
televisi, almari, lemari es dan kamar mandi lengkap dengan water heater.
7. Ruang konseling
8. Ruang perpustakaan, AC, almari buku-buku yang tersusun rapi, komputer,
printer, meja dan kursi untuk menunjang kegiatan belajar peserta didik.
Ruang kesekretariatan dan kantor bagian anestesi berisi almari berkas, meja dan kursi
untuk petugas administrasi, komputer lemari es, mesin fotocopy dan semua peralatan
administrasi.

5.6.3 Program dan kegiatan akademik dan non-akademik (di dalam maupun di luar kelas)
untuk menciptakan suasana akademik (seminar, simposium, lokakarya, penelitian
bersama, dll.).
Setiap peserta didik mendapat kesempatan untuk mengikuti kegiatan akademik dan non
akademik bersama-sama dengan staf pendidik baik yang diadakan oleh program studi
maupun pihak luar. Sehingga dapat tercipta suasana dan interaksi yang kondusif antara
peserta didik dengan staf pendidik.
Kegiatan Akademik diantaranya :
1. Program pendidikan berupa pengiriman peserta didik bersama dengan staf pendidik
ke pertemuan ilmiah tingkat lokal, regional, nasional, maupun internasional.
2. Program pelayanan kesehatan di seluruh unit pelayanan Departemen Anestesiologi
dan Reanimasi termasuk kamar operasi, ruang resusitasi, ruang intensif, tindakan
anestesi di luar kamar operasi, dan poliklinik anestesi
3. Program Penelitian, baik program penelitian karya akhir maupun program hibah.
4. Pengabdian kepada Masyarakat berupa bakti sosial dan pelatihan gawat darurat yang
terintegrasi dengan instansi lain di luar departemen dan fakultas.

Kegiatan non-akademik yang diikuti oleh peserta didik bersama dengan staf pendidik
adalah kegiatan olahraga, kerohanian dan rekreasi atau family gathering baik yang
diselenggarakan oleh departemen maupun perhimpunan.
1. Kegiatan olah raga secara rutin dilakukan seperti Futsal, Basket, dan Badminton
serta secara insidental seperti Running dan Bersepeda.
2. Kegiatan kerohaniaan yang rutin dilaksanakan sekali setiap bulan, halal bihalal, buka
puasa bersama dll
Family gathering yang diselenggarakan setiap 2 tahun sekali
5.6.4 Jelaskan upaya pengembangan perilaku profesional yang mencakup aspek: (1) etika
kedokteran, (2) kemampuan kerjasama dalam tim, dan (3) hubungan dokter-pasien.
Jelaskan pula keberadaan panduan serta konsistensi pelaksanaannya.
Perilaku profesional yang dituntut dari peserta didik Program Studi Anestesiologi dan
Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga terdiri atas etika,
komunikasi, kerja sama, dan patient safety, seperti yang tercantum dalam bab Evaluasi
Hasil Belajar dalam Buku Panduan Pendidikan Dokter Spesialis-2 Program Studi
Anestesiologi dan Terapi Intensif. Pola perilaku professional tersebut di atas apabila
diterapkan dalam praktis klinis sehari-hari dapat membantu dalam pengalaman belajar
bekerja sama dalam tim, berkomunikasi secara efektif dengan sejawat, staf pendidik,
pasien dan keluarganya, sehingga tercapai pelayanan kesehatan yang paripurna yang
berbasis patient safety.

Upaya pengembangan perilaku dapat dilihat dari meningkatnya nilai kompetensi


umum dalam hal etika, komunikasi, kerja sama, dan patient safety yang dievaluasi
setiap tahun oleh staf konsulen, sesama peserta didik dari program studi Anestesiologi
dan Terapi Intensif maupun program studi lain, serta staf paramedis dan non-
paramedis. Hasil evaluasi kompetensi umum tersebut dikembalikan kepada peserta
didik sebagai umpan balik, dengan harapan akan dapat terjadi perubahan perlaku yang
dapat meningkatkan profesionalisme dalam bekerja. Apabila ada peserta didik yang
memperoleh nilai evaluasi yang kurang baik maka dapat melakukan konseling pada
pembimbing akademik masing-masing.
Upaya pengembangan perilaku profesional staf juga dikerjakan melalui kuisioner umpn
balik (feedback) yang diisi oleh peserta didik dan diteruskan kepada staf terkait, dengan
harapan akan membawa perbaikan dalam kegiatan belajar-mengajar ke depannya.

Anda mungkin juga menyukai