SKP Ada berapa cara yang digunakan dalam mengidentifikasi pasien? Ada 2 cara: nama lengkap
(sesuai E KTP) dan nomer rekam medis
Kapan saja dilakukan prosedur identifikasi pasien?
1. Sebelum pemberian obat
2. Sebelum pemberian darah /produk darah
3. Sebelum pengambilan spesimen untuk pemeriksaan
4. Sebelum dilakukan tindakan/ prosedur
5. Sebelum dilakukan pemberian perawatan dan prosedur pelayanan lain
Bagaimana prosedur identifikasi pasien?
Prosedur dilakukan secara verbal: menanyakan kepada pasien langsung
Secara visual dengan melihat pada gelang pasien
Bagaimana prosedur komunikasi yang efektif ?
Komunikasi efektif dilakukan ketika menerima instruksi pertelpon/lisan, ketika menerima
pelaporan nilai kritis, dengan cara: (Tebak)
1. Tulis lengkap
2. Baca ulang (read back)/ instruksi obat high alert di eja
3. Konfirmasi lisan dan tanda tangan
Tehnik pelaporan: SBAR (situation, background, assesment, recomendation)
- Situation: selamat malam saya Ns. Made, dari unit perawatan lt 4 Pu melaporkan kondisi tn. A,
sh. 39 dst (perubahan kondisi pasien yg memerlukan penanganan)
- Background:
Obat- obat apa saja yang termasuk dalam high alert medications? Na Cl 3 %, MgSO4 > 40 mgr,
KCl, bicnat
Bagaimana prosedur penyimpanan obat-obatan tersebut?
- Prosedur untuk penyimpanan elektolit konsentrat: Farmasi, IGD, ICU dan IKO
Kapan dilakukan time out?
- Sebelum insisi daerah operasi
Siapa yang memimpin proses time out?
- Perawat sirkuler
Ada berapa tehnik cuci tangan? 3
- Dengan air mengalir / hand wash
- Dengan cairan berbasis alkohol / hand rub
- Surgical hand wash / cuci tangan pada tindakan pembedahan
Berapa lama dilakukan masing-masing cara cuci tangan tersebut?
- Hand wash : 40 60 detik
- Hand rub : 20 30 detik
- Surgical hand wash :
Ada berapa langkah cuci tangan? 6 langkah
Peragakan cara cuci tangan yang benar!
Te-pung-sela-ci-pu-pu
Kapan saat kita harus melakukan cuci tangan?
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Sebelum tindakan aseptik
3. Setelah terkena cairan tubuh pasien
4. Setelah kontak dengan pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan pasien
Bagaimana prosedur identifikasi pasien risiko jatuh?
1. Asesmen awal risiko jatuh pd pengkajian awal
2. Melakukan tindakan penanganan risiko jatuh sesuai hasil asesmen
Bagaimana mengkaji pasien dengan risiko jatuh?
Pasien dewasa :
- menggunakan Morse False Score
Pasien anak:
- menggunakan humpty dumty score
Pasien jiwa :
- menggunakan edmonson score
Bagaimana mengkaji ulang pasien dengan risiko jatuh tersebut?
- Dilakukan pengkajian ulang ketika terjadi perubahan kondisi pasien, di tulis dalam form
tanggal dan skoring
HPK Bagaimana prosedur pemberian edukasi kepada pasien & keluarga?
1. Melakukan 5S
2. Memperkenalkan diri
3. Memberikan edukasi dengan jelas
4. Beri kesempatan untuk bertanya dan diskusi
5. Beri edukasi sesuai kebutuhan
Bagaimana prosedur pemberian informed consent kepada pasien & keluarga?
1. pilih tempat yang tenang dan kondusif
2. dilakukan dg 5 S
3. memperkenalkan diri
4. berikan informasi dengan bahasa yang mudah dimengerti
5. beri kesempatan untuk bertanya
6. persilahkan ps/keluarga untuk memberikan TTD pada form IC
7. semua prosedur terdokumentasi pada rekam medik
Siapa yang memberikan informed consent?
1. Dpjp
2. Dokter yg terlibat langsung dalam pelayanan pasien
Apa saja yang diinformasikan saat informed consent? Tunjukan formulir IC:
- Nama pemberi informasi
- Nama penerima informasi
- Diagnosa pasien
- Dasar diagnosis
- Tindakan
- Indikasi tindakan
- Tata cara tindakan
- Tujuan tindakan
- Komplikasi
- Prognosis
- Alternatif & Risiko
Bagaimana pasien mendapatkan informasi pelayanan kerohanian di RS?
1. Pelayanan rutin
2. Pelayanan khusus (mengisi form permintaan pelayanan kerohanian)
Bagaimana RS melindungi kebutuhan privasi pasien?
1. Pasien menyerahkan pengajuan privaci pasien kepada RS yang meminta permintaan khusus
(ada pada general concent poin 5)
2. Pengaturan sbb:
a. Identitas pasien adalah rahasia (tdk tertulis pd nurse station/ ruang perawatan)
b. Privasi di ruang perawatan dipisahkan sesuai jenis kelamin
c. Privasi di ruang tindakan (gunakan tirai)
d. Privasi saat transportasi (pastikan ps menggunakan selimut)
e. Privasi saat terminal
Bagaimana RS melindungi pasien terhadap kekerasan fisik?
a. Pembatasan untuk memasuki lingkungan RS
b. Pembatasan di ru perawatan (yg berada di ruang perawatan penunggu dg kartu tunggu)
c. Menempatkan petugas satpam dan menggunakan CCTV pada wilayah terpencil
Bagaimana proedur melindungi harta milik pasien?
1. Bila ps tdk mampu melindungi barang milik pasien RS mengambil alih penyimpanannya
2. Ada proses serah terima harta milik ps dengan mengisi form proses serah terima harta milik
pasien
3. Barang disimpan pada lemari yg telah disiapkan dan terkunci
4. Ada proses serah terima saat pengembalian barang milik pasien
Apa yang dilakukan RS jika pasien menolak/ memberhentikan tindakan (resusitasi) atau
pengobatan yang diberikan?
1. Prosedur: DPJP menjelaskan pada pasien
2. Keluarga menandatangani formulir penolakan tindakan / operasi - DNR
3. Formulir penolakan tindakan - DNR didokumentasikan pada RM pasien
Bagaimana prosedur pelayanan pasien-pasien tahap terminal?
1. Identifikasi kebutuhan pasien
2. Jika memungkinkan, ruangan tersendiri (terpisah dari ps lain)
3. Pelayanan rohani sesuai keyakinan ps
Bagaimana prosedur pengkajian rasa nyeri?
Pengkajian nyeri dilakukan sesuai usia dan kondisi pasien
(numeric scale untuk pasien > 7 tahun, Flacc scale ps usia 2 7 tahun, Cries scale , Confort Scale
untuk pasien tidak sadar)
Siapa yang memberikan edukasi kepada pasien & keluarga?
- DPJP, dokter yang merawat pasien, perawat, bidan, nutrisionis, farmasis, fisioterapis yang
sesuai kompetensi dan telah mengikuti pelatihan sebagai edukator
Bagaimana prosedur pemberian edukasi kepada pasien & keluarga?
a. Melakukan pengkajian awal dengan mengisi form pengkajian pada kebutuhan komunikasi dan
edukasi
b. Melakukan pengkajian lebih lanjut yang akan didokumentasikan pada catatan edukasi
terintegrasi
c. Memberikan edukasi sesuai kebutuhan pasien dan keluarga berdasarkan hasil pengkajian
dengan menggunakan media yang dipilih
d. Memberikan leaflet kepada pasien dan keluarga sesuai topik edukasi yang diberikan
Bagaimana cara anda mendorong pasien untuk aktif bertanya saat pemberian edukasi?
- Setiap kali dan disela waktu memberikan edukasi, diberikan kesempatan kepada pasien dan
keluarga untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami
Bagaimana cara anda mengetahui pencapaian keberhasilan edukasi yang diberikan?
PPK - Di akhir pemberian edukasi, menanyakan tentang topik yang telah diberikan untuk
mengevaluasi pemahaman secara kognitif, untuk pemahaman psikomotor meminta pasien
dan atau keluarga mendemontrasikan kembali
Apa bukti edukasi telah diberikan kepada pasien?
- Mendokumentasikan edukasi yang telah diberikan kepada pasien dan keluarga pada catatan
terintegrasi dan ditandatangani oleh edukator dan penerima edukasi, serta memberikan
leaflet kepada keluarga sesuai topik yang diberikan
Bagaimana penanganan edukasi pasien jika terkendala bahasa/fisik?
- Edukasi diberikan kepada keluarga pasien. Bila pasien dan keluarga ada kendala tentang
bahasa, maka edukasi diberikan oleh petugas yang kompeten dengan bahasa yang dipahami
pasien dan keluarga atau edukasi dengan menggunakan penerjemah/ kamus bahasa
Apakah definisi kejadian sentinel?
KTD yang mengakibatkan kecacatan permanen s.d. kematian pada pasien, yang termasuk kejadian
sentinel :
a. Kematian tidak terduga dan tidak terkait dengan perjalanan alamiah penyakit pasien atau kondisi yang
mendasari penyakitnya ( contoh : bunuh diri ).
b. Kehilangan fungsi utama ( major ) secara permanen yang tidak terkait dengan perjalanan alamiah
penyakit pasien atau kondisi yang mendasari penyakitnya.
PMKP c. Salah lokasi, salah prosedur, salah pasien operasi, dan ;
Penculikan bayi atau bayi yang dipulangkan bersama orang yang bukan orang tuanya.
Bagaimana cara validasi data-datanya?
Koordinator data mutu mengumpulkan data validasi dg bukti paraf sebagai pengumpul data 1, kemudian
lapor Kaur dan divalidasi dg bukti paraf sebagai pengumpul data 2
Bagaimana prosedur pelaporan insiden?
Untuk insiden yg ringan : KPC, KNC, KTC dengan form rekap IKP, tiap bulan
Untuk KTD form IKP 2 lembar, 2 x 24 jam setelah insiden terjadi
Bagaimana prosedur merujuk pasien PONEK ke unit pelayanan kesehatan lainnya?
- Pastikan pelayanan dan SDM di RS yang di tuju tersedia sesuai kebutuhan pasien
- Catat nama petugas yang menerima telepon
- Isi form rujukan dengan lengkap
- Rujuk pasien dengan fasilitas taransportasi dan SDM yg kompetensinya sesuai kondisi pasien
MDGs Adakah MoU dengan UPK tersebut? (tunjukkan MOU
Bagaimana prosedur pencatatan pasien TB-DOTS di RS ni? Register pasien dicatat pada TB 03 dan
dilaporkan setiap 3 bulan ke Dinas Kesehatan melalui sistem informasi TB terpadu
Siapa yang mencatat? Apa kompetensinya? (Petugas TB DOTS, memiliki sertifikasi pelatihan TB
DOTS, tunjukan sertifikat pelatihannya)
PP Siapa yang berwenang mengambil keputusan mengenai tindakan medis yang akan diberikan
kepada pasien? DPJP
Bagaimana prosedur pemberian informasi mengenai tindakan medis yang akan dilakukan
kepada pasien?
Edukasi/Informasi dilakukan oleh DPJP atau Case Manager
Bagaimana prosedurnya jika dalam pemeriksaan penunjang memakan waktu lama?
Jika penundaan diakibatkan karena faktor fasilitas (Kerusakan alat) maka dibuatkan keterangan
penundaan oleh RS, jika pemeriksaan hasilnya dibutuhkan segera maka dilakukan pemeriksaan di
luar rumah sakit sesuai dengan laboratorium yang bekerjasama dengan RS Kepresidenan RSPAD
Gatot Soebroto
Bagaimana prosedur penanganan resusitasi pada pasien?
1. Pasien tanpa gelang DNR akan di Resusitasi oleh perawat pertama yang menemukan, dengan
sebelumnya mengkaji nadi carotis.
2. Perawat pertama akan memanggil bantuan dengan berteriak Code Blue kamar...... (tempat
pasien apnea)
3. Perawat kedua akan menghubungi dokter, perawat tiga, dan perawat logistik.
4. Pasien akan diberikan resusitasi sesuai prosedur dan kebijakan RS yang telah dilaksanakan pada
saat BHD
Bagaimana prosedur pemakaian alat penghalang (restrain) pada pasien?
Sebelum diberikan restrain pasien atau keluarga di beri edukasi dan mengisi inform consent tanda
setuju atas tindakan yang akan dilakukan.
Selama pengikatan pasien di observasi Personal hygiene dan kebutuhan dasarnya, serta area
pengikatan.
Observasi dilakukan setiap 30 menit sekali ( tunjukan form pengawasan pasien restrain)
Bagaimana prosedur penanganan pasien dialisis?
1. Pasien sebelum HD dokter harus melakukan peresepan HD
2. Pasien mengisi Inform Consent
3. Perawat melakukan pengkajian ulang sebelum HD
4. Pasien di berikan gelang identitas
5. HD dilakukan dengan observasi perawat.
6. Observasi pasca HD dan kaji ulang pasca HD.
7. Edukasi oleh gizi dilakukan pasca HD
Bagaimana kebijakan dan prosedur pasien-pasien kemoterapi?
1. Kemoterapi hanya dikerjakan di 3 tempat yaitu lantai 4 PU dan lantai 5 Kartika untuk pasien
dewasa dan lantai 2 IKA untuk pasien anak.
2. Dispensing hanya dilakukan oleh pihak Farmasi
3. Kemoterapi hanya dilakukan oleh perawat yang terlatih
4. Sebelum Kemoterapi perawat memastikan bahwa protokol sudah ada, inform consent telah
terisi, obat sudah tersedia.
5. Selama kemoterapi pasien mendapat pengawasan oleh perawat
2. Pendistribusian makanan sesuai dengan diet pasien (label pada alat makan pasien) nama,
no RM, no.Kamar, Diet.
Bagaimana prosedur pemberian edukasi batasan diet kepada pasien & keluarga?
1. Nutrisionis / ahli gizi membaca hasil pengkajian awal keperawatan tentang kebutuhan edukasi.
2. Bila ada tanda ceklist () pada edukasi gizi maka nutrisionis melakukan edukasi gizi.
3. Edukasi gizi meliputi memperkenalkan diri, memberikan penjelasan diet, makanan yang
dianjurkan, makanan yang dihindari dan pembatasan diet pasien bila keluarga menyediakan
makanan.
4. Setelah nutrisionis memberi edukasi , pasien atau keluarga menandatangani formulir edukasi
terintegrasi.
Bagaimana cara memonitor terapi gizi yang diberikan?
Monitoring evaluasi terapi gizi :
1. Monitoring sesuai dengan terapi gizi yang diberikan
2. Evaluasi terapi gizi dilakukan :
a. setiap 3 hari pada pasien berisiko malnutrisi ( skor skrining gizi 2) dan ditulis di
lembar terintegrasi.
b. setiap 7 hari pada pasien tidak berisiko malnutrisi (skor skrining gizi < 2) dilakukan
skrining gizi lanjut.
c. Evaluasi terapi gizi berdasarkan dengan target yang telah ditentukan sebelumnya (asupan
makan, nilai laboratorium, fisik klinis , antropometri), bila belum memenuhi target maka akan
dilakukan reassessmen.
Bagaimana prosedur penanganan pasien dengan rasa nyeri?
Lihat alur penanganan nyeri
Bagaimana prosedur penanganan pasien-pasien dalam tahap terminal?
1. Pasien dinyatakan terminal oleh DPJP
2. Keluarga dan pasien di edukasi
3. Keluarga di edukasi dan inform tentang DNR dan disahkan dengan penandatanganan DNR jika
setuju maka pasien diberi pin ungu.
4. Pasien akan diberikan pelayanan pasien end of life, berupa tim yang terdiri dari :
a. Anastesi untuk nyeri
b. Psikiatri untuk mental
c. DPJP untuk keseluruhan
d. Rohaniwan untuk spiritual
Bagaimana prosedur pemberian informed consent kepada pasien? Lihat Tabel dibawah
Kapan dilakukan time out? Sebelum dilakukan insisi
Siapa yang melakukan time out? Perawat sirkuler
Bagaimana prosedur time out?
Fase setiap anggota tim bedah memperkenalkan diri dan peran masing-masing. Tim bedah
memastikan bahwa semua orang di ruang operasi saling kenal. Sebelum melakukan sayatan/insisi
pertama pada kulit pasien, tim mengkonfirmasi dengan suara yang keras mereka melakukan operasi
yang benar, pada pasien yang benar. Mereka juga mengkorfimasi bahwa antibiotic profilaksis sudah
diberikan dalam 60 menit sebelumnya.
PAB Kejadian beresiko yang perlu diantisipasi oleh dr Bedah:
1). Tindakan rutin yang dilakukan
2). Lama operasi
3). Apakah sudah diantisipasi perdarahan
Kejadian beresiko yang perlu diantisipasi oleh tim Perawat:
1). Apakah ada masalah dengan peralatan atau masalah yang perlu dihawatirkan
2). Apakah sudah dipastikan kesterilan alat
3). Apakah hasil radiologi sudah ada.
4). Untuk semua di atas perlu ditandatangani oleh oleh dr Anestesi. Perawat sirkuler perawat anestesi,
dan keterangan tanggal dan jam.
Apa saja daftar obat-obatan yang termasuk dalam NORUM?
- DAFTAR OBAT-OBAT LASA
Generik Injeksi
NO NAMA OBAT LASA
1. Asam traneksamat 250 mg Asam traneksamat 500 mg
3. Cefoperazone Cefoperazone sulbactam
2. Ceftriaxone Cefotaxime
4. Ephedrine Ephineprine
5. Ketorolac 10 mg Ketorolac 30 mg
6. Lovenox 0,4 Lovenox 0,6
8. Omeprazole Lanso
7. Ondancetron 4 mg Ondancetron 8 mg
MPO Patent Injeksi
Patent Tablet
b. Apabila pasien tidak bisa menerima keadaan dan berniat melakukan penuntutan, maka
petugas/apoteker melakukan penjelasan dan pendekatan secara bijak dan secara
persuasive dan kekeluargaan sambil memohon maaf baik atas nama pribadi atau institusi
Apakah ada pembatasan dalam peresepan antibiotik di RS?
a) Antibiotik harus sesuai indikasi
b) Penulisan resep antibiotik harus sesuai dengan formulasi yang ada di RS
c) Dosis antibiotik harus disesuaikan menurut umur dan berat badan serta memperhatikan efek
samping, riwayat alergi
d) Resep yang diberikan antibiotika harus mlampirkan hasil kultur
e) Bila belum ada hasil kultur, antibiotika diberikan sampai menunggu hasil kultur
f) Jika hasil kultur sesuai, Antibiotika di teruskan
g) Jika hasil resisten antibiotkan dig anti dengan antibiotika yang sesuai dengan hasil kultur
h) Apabila pemakaian sudah mencapai 14 hari, konfirmasi ke DPJP dan dilakukan evaluasi
MKI Adakah standarisasi singkatan yang boleh dipakai di RS ini? Ada (tunjukan buku daftar singkatan)
Adakah standarisasi simbol yang digunakan di RS ini?
Ada (tunjukkan buku simbol dan daftar singkatan)
Bagaimana prosedur pemusnahan berkas rekam medis?
Pemusnahan rekam medis dilakukan pada RM yang tidak aktif dg tenggang waktu 5 tahun
Dapatkah anda menjelaskan uraian jabatan anda?
KPS Sesuaikan dengan uraian tugas masing-masing
Bagaimana RS mengidentifikasi pasien-pasien berisiko infeksi?
1. Kewaspadaan air bone
- Penempatan pasien di R isolasi Tekanan negatif / lantai 1 paru
- Perlindungan pernafasan (petugas Masker N95, pasien masker bedah)
- Batasi pemindahan dan transportasi pasien
- Pintu selalu tertutup
2. Kasus-kasus MDRO (resistensi Antibiotika) pada pasien yang telah mendapatkan terapi
antibiotika melalui hasil kultur menunjukkan adanya resistensi atau penggunaan antibiotik > 1
minggu. Dilakukan pemantauan intensif dan ditindaklanjuti oleh tim PPA
3. Kewaspadaan kontak
- Penempatan pasien di ruang tersendiri
- Kebersihan tangan dan kenakan sarung tangan bersih saat memasuki ruang perawatan, ganti
sarung tangan setelah menyentuh peralatan pasien yang terkontaminasi mikroorganisme
(faeses/ luka), lepaskan sarung tangan & kebersihan tangan sebelum keluar
- Kenakan gaun bersih saat memasuki ruang perawatan
- Batasi pemindahan dan transport pasien
PPI - Peralatan nonkritikal hanya untuk satu pasien
Bagaimana prosedur penanganan pasien infeksius?
1. Penerapan kewaspadaan kontak (pasien dengan MRSA), resisten E Colly, Diare, Herpes
Simplex, Resisten pseudomonas Aeruginosa)
2. Penerapan kewaspadaan airbone (pada pasien dengan H5N1, H1N1, Mers Co V, SARS, Tb Aktif
dengan BTA (+), MDR Tb)
3. Pada pasien Immunocompromized denganpenempatan pada ruang perawatan khusus yang
dilengkapi dengan Hepa filter, gunakan APD, batasi pengfunjung dan efisiensi tindakan
pelayanan keperawatan yang dilakukan
4. Pemantauan terhadap pasien-pasien yang menggunakan alat-alat single use, reuse sesuai spo
Bagaimana RS mengidentifikasi pasien yang beresiko infeksi
1. Surveilance aktif (IPCN & IPCLN)
Monitoring pasien yang dilakukan tindakan invasif (HAIs) melalui Bundle HAIs
2. Deteksai / pemeriksaan MRSA pada pasien dengan ulkus, abses yang berat/ serius atau luka
yang menunjukkan tanda infeksi (peningkatan suhu tubuh, nyeri, kemerahan, pus, yang tidak
kunjung sembuh)
BILA NYERI