(SKP)
Pokja SKP
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
d. RS telah menerapkan Surgical Safety Checklist dari (WHO Patient Safety terkini) pada
tindakan operasi termasuk tindakan medis invasif.
Protokol umum (Universal protocol) untuk
pencegahan salah sisi, salah prosedur dan salah
pasien pembedahan :
1. Proses verifikasi sebelum operasi
2. Penandaan sisi operasi;
3. Time-out dilakukan sesaat sebelum memulai
tindakan.
Proses Verifikasi Praoperasi
Verifikasi praoperasi : proses pengumpulan informasi dan konfirmasi
secara terus-menerus.
Tujuan proses verifikasi praoperasi :
melakukan verifikasi terhadap sisi yang benar, prosedur yang benar dan
pasien yang benar;
memastikan bahwa semua dokumen, foto hasil radiologi atau
pencitraan, dan pemeriksaan yang terkait operasi telah tersedia,
sudah diberi label dan di siapkan;
melakukan verifikasi bahwa produk darah, peralatan medis khusus dan /
atau implan yang diperlukan sudah tersedia.
Penandaan sisi operasi
• Penandaan sisi operasi hanya ditandai pada :
• semua kasus yang memiliki dua sisi kiri dan kanan (lateralisasi),
• struktur multipel (jari tangan, jari kaki, lesi), atau
• multiple level (tulang belakang).
• Penandaan sisi operasi :
• oleh PPA yang akan melakukan tindakan;
• dibuat saat pasien terjaga dan sadar jika memungkinkan,
• harus terlihat sampai pasien disiapkan.
• Tanda “X” tidak digunakan sebagai penanda karena dapat diartikan sebagai “bukan di sini” atau
“salah sisi”
• Tanda yang dibuat harus seragam dan konsisten digunakan di RS. Tanda yang digunakan
di RSUD dr. R.Koesma adalah “ Ѵ ”
• Penandaan dilaksanakan saat pasien terjaga dan sadar jika memungkinkan, dan harus terlihat
sampai saat akan disayat
SPO penandaan lokasi operasi
1. Pasien menyetujui tindakan operasi.
2. Pastikan identitas pasien melalui identifikasi gelang pasien dan konfirmasi lisan.
3. Jelaskan diagnosa penyakit dan rencana tindakan yang akan dilakukan.
4. Berikan informasi tentang maksud atau tujuan dilakukan penandaan lokasi
(marking).
5. Pastikan lokasi yang akan dilakukan insisi atau pembedahan.
6. Berikan tanda :
• Centang (√) pada permukaan kulit lokasi operasi
• Pada bayi digunakan tanda menggunakan plester yang ditempel dipermukaan
kulit lokasi operasi
• Tandai pada catatan radiografi pasien misalnya pada operasi gigi.
7. Lakukan evalusi terhadap pemberian tanda yang telah dilakukan.
Time Out
Dilakukan sesaat sebelum tindakan dimulai, dihadiri semua
anggota tim. Selama time-out, tim menyetujui komponen sbb:
1. Benar identitas pasien
2. Benar prosedur yang akan dilakukan
3. Benar sisi operasi/tindakan invasif
Time- out dilakukan ditempat dimana tindakan akan dilakukan
dan melibatkan secraa aktif seluruh tim bedah
Pasien tidak berpartisipasi dalam time-out. Keseluruhan proses
time-out didokumentasikan : tanggal dan jam time-out selesai
RS menetukan bagaimana proses time-out didokumentasikan.
Sign out
Sign-out dilakukan ditempat tindakan berlangsung sebelum
pasien meninggalkan ruangan. Pada umumnya perawat sebagai
snggota tim melakukan konfirmasi secara lisan untuk komponen
sign-out sbb:
1. Nama tindkan operasi/invasif yang dicatat/ditulis
2. Kelengkapan perhitungan instrumen, kasa dan jarum (bila ada)
3. Pelabelan spesimen (ketika terdapat spesimen selama proses
sign-out, label dibacakan dengan jelas, meliputi nama pasien,
tanggal lahir )
4. Masalah peralatan yang perlu dtangani (bila ada)
SKP 5
RS menerapkan kebersihan tangan (hand hygiene) untuk
menurunkan risiko infeksi terkait layanan kesehatan
ELEMEN PENILAIAN SKP 5
• Pasien yang sebelumnya risiko rendah jatuh dapat menjadi risiko tinggi jatuh.
Perubahan risiko ini dapat diakibatkan, namun tidak terbatas pada :
• tindakan pembedahan dan / atau anestesi,
• perubahan mendadak pada kondisi pasien, dan
• penyesuaian obat-obatan yang diberikan
--- sehingga pasien perlu pengkajian ulang jatuh selama dirawat inap dan
paska pembedahan.
SKP 6.1
RS menerapkan proses untuk mengurangi risiko
cedera pasien akibat jatuh di rawat inap
Elemen penilaian SKP 6.1
1. RS telah melakukan pengkajian risiko jatuh untuk semua pasien rawat inap baik
dewasa maupun anak menggunakan metode pengkajian yang baku sesuai dengan
ketentuan RS
2. RS telah melaksanakan pengkajian ulang risiko jatuh pada pasien rawat inap
karena adanya perubahan londisi, atau memang sudah mempunyaki risiko jatuh
dari hasil pengkajian
3. Tindakan dan/atau intervensi untuk menurangi risiko jatuh pada pasien rawat inap
telah dilakukan dan didokumentasikan
PENGKAJIAN RESIKO JATUH di RAWAT INAP
• Pasien Anak di rawat inap, IGD, rawat jalan dan menggunakan metode
Humpty Dumpty
PARAMETER PENILAIAN SKOR
UMUR Dibawah 3 tahun 4
3 - 7 tahun 3
7 - 13 tahun 2
> 13 tahun 1
JENIS KELAMIN • - Laki-laki 2
• - Perempuan 1
DIAGNOSA • Kelainan neurologi 4
• Perubahan dalam oksigenasi (masalah saluran nafas, 3
dehidrasi, Anemia, Anireksia, Sinkop/pusing, dll)
2
• Gangguan Psikis/perilaku
1
• Diagnosis lain
Metode Humpty Dumpty
PARAMETER PENILAIAN SKOR
GANGGUAN KOGNITIF • Tidak menyadari keterbatasan 3
• Lupa keterbatasan 2
• Mengetahui kemampuan diri 1
FAKTOR LINGKUNGAN • Riwayat Jatuh atau bayi- balita ditempatkan di tempat 4
tiduR
• Pasien menggunakan alat bantu / bayi-balita ditempatkan 3
di box bayi
• Pasien berada ditempat tidur 2
• Area diluar rumah sakit 1
RESPON TERHADAP • Dalam 24 jam 3
OPERASI / OBAT • Dalam 48 jam 2
PENENANG / EFEK • > 48 jam atau tidak sama sekali 1
ANESTESI
Metode Humpty Dumpty
PARAMETER PENILAIAN SKOR
PENGGUNAAN OBAT • Penggunaan 2 atau lebih obat dibawah sbb : obat sedatif 3
(kecuali pasien ICU yang menggunakan sedasi dan paralisis),
Hipnotik, Barbiturat, Fenotiazin, Antidepresan,
laxativers/Diuretika, Narkotika
• Salah satu dari pengobatan diatas 2
• Pengobatan lain/tidak 1
Kapan asesmen awal dilakukan?
• Pasien masuk rumah sakit
• Pasien ada perubahan kondisi / terapi
• Pasien pindah ruangan
• Penandaan: dipasang klip kuning pada gelang ID, pasien
dijelaskan manfaatnya.
• Pelaksana : semua perawat harus paham dan bisa
melaksanakan.
Kapan pengkajian ulang dilakukan ??????
• Setiap hari
• Setelah pasien jatuh (Post Falls )
• Perubahan kondisi (Change of Condition)
• Menerima pasien pindahan dari ruangan lain ( On
Ward Transfer )
• Setiap minggu (Weekly )
• Saat pasien pulang (Discharge )
Tata laksana
Setelah dilakukan asesmen jika termasuk
• resiko sedang : diberi klip warna kuning di gelang ID dan
tanda segitiga warna kuning di gantung di tempat tidur
pasien
• Resiko tinggi : diberi klip warna kuning di gelang ID dan
tanda segitiga warna merah di gantung di tempat tidur
pasien
Lanjut...