A. Pengkajian
1. Identitas klien :
1) Nama : Tn.“N”
2) Umur : 40 tahun
4) Agama : Islam
5) Pendidikan : SD
6) Pekerjaan : Petani
2. Keluhan utama
mual muntah
Klien masuk dan di rawat di RSUD Dr. R Koesma pada tanggal 07 Juni 2018 pada
pukul 10.30 WIB, klien datang dengan keluhan mual dan muntah kalau habis makan
dan nyeri perut sebelah kiri atas sampai tembus punggung yang dirasakan sejak
kemarin sampai tidak bisa ditahan. Klien juga mengeluh dada berdebar-debar dan
nafsu makan menurun, kemudian keluarga memeriksakan pasien ke Poli interne dan
dianjurkan untuk MRS. Pada saat pengkajian tanggal 07 Juni 2018 klien mengatakan
Klien mengatakan dalam keluarga klien tidak ada yang mengalami penyakit yang
sama atau yang berhubungan dengan penyakit yang diderita klien saat ini.
7. Riwayat Sosial:
Klien mengatakan mengkonsumsi rokok, tidak suka minum-minum alkohol tapi suka
minum kopi. klien suka makan-makanan yang pedas dan sering tidak teratur pola
kecapekan dan klien juga mengatakan sering mengkonsumsi obat penghilang rasa
nyeri.
Klien mengatakan apabila mengalami sakit atau merasa sakit di bawa ke rumah sakit
yang berada di dekat rumah. klien mengatakan kalau kesehatan itu sangat penting,
karena kalau tidak sehat klien tidak bisa melakukan kegiatan seperti biasa.
2) Saat MRS: klien mengatakan saat dirumah sakit pasien merasa lemas, dan kalau
habis tidur mau pergi ke kamar mandi terasa berdebar-debar. klien pergi ke kamar
1) Sebelum MRS: klien mengatakan pada saat dirumahjarang tidur siang karena
pasien masih di sawah, kemudian istirahat tidur dimalam hari mulai jam 21.00
11.00 sampai dengan jm 13.00, klien mengatakan saat tidur siang tidak bisa
nyenyak karena kondisi ruangan yang ramai sehingga klien terbangun, kemudian
istirahat tidur dimalam hari klien mengatakan bisa tidur mulai jam 22.00 sampai
tidur.
1) Sebelum MRS: klien mengatakan saat dirumah klienmakan tidak teratur, kalau
hanya ingat dan lapar saja karena klien menghabiskan waktunya di sawah. Klien
makan dengan nasi, lauk pauk dan sayur dan habis 1 porsi, klien tidak pernah
2) Saat MRS: Saat pengkajian klien mengatakan tidak nafsu makan, pengen muntah
kalau mau makan dan mencium bau makanan, klien mengatakan perut terasa
nyeri kalau habis makan sedikit.Porsi dari rumah sakit tidak pernah dihabiskan.
5. Pola eliminasi
1) Sebelum MRS: Pasien mengatakan saat dirumah BAB klien tidak teratur, tidak
setiap hari BAB karena klien jarang makan, kadang 2 hari sekali, warna fases
kuning dan tidak ada kesulitan dalam BAB, kemudian untuk pola BAK pasien
mengatakan BAK 3 sampai 4 kali dalam sehari dengan konsistensi cair, warna
urin kuning, bau khas amoniak, serta tidak ada gangguan ataupun masalah pada
saat BAK.
2) Saat MRS: klien mengatakan saat di RSbelum BAB sama sekali, untuk pola BAK
3 kali dalam sehari dengan konsistensi cair, warna urine kuning, bau khas
amoniak, serta tidak ada gangguan ataupun masalah pada saat BAK.
dalam pengelihatan dan pendengaran. klien juga tidak mengalami gangguan dalam
berkomunikasi.
klien mengatakan merasa takut dan khawatir karena klien tidak mengetahui apa yang
akan terjadi pada dirinya dan apa yang akan dilakukan dalam proses penanganan
Klien mengatakan apabila mengalami masalah klien selalu bercerita kepada istrinya.
Istriklien selalu memberi dukungan ataupun motivasi klien untuk cepat sembuh.
klien dan keluarga berharap setelah menjalani perawatan pasien dapat benar-benar
9. Pola reproduksi-seksualitas
Saat ini klien mengalami masalah dan kesulitan dalam seksualitas, klien mengalami
Kliensebagai kepala keluarga, klien sering bercerita kepada istri dan anaknya,kalau
ada masalah yang tidak bisa dipecahkan sendiri. Klien tidak ada masalah dengan
dengan istri, anak, saudara, teman, dan tetangganya. Saat dirumah sakit klien merasa
Klien mengatakan beragama islam dan mempercayai adanya Tuhan, selama dirumah
melaksanakan ibadah sholat dikarenakan kondisinya yang lemah. Oleh karena itu
klien berharap agar dapat segera sembuh dan dapat melaksanakan ibadah
9. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
1) Kesadaran: Composmentis
2) GCS: Membuka mata spontan (4), berorientasi baik (5), mengikuti perintah verbal (6)
Nadi :80x/menit
Pernapasan : 24x/menit
Suhu : 36,50 C
1) Kepala
Inspeksi: bentuk kepala simetris, distribusi atau penyebaran rambut merata, rambut
berwarna hitam, kebersihan rambut cukup, warna kulit kepala tidak merah karena
Palpasi: tidak ada penonjolan tulang frontal akibat dari kelainan yang bersifat
2) Kulit
inspeksi: kebersihan kulit baik, tidak terdapat luka atau lesi dan pengelupasan kulit
Palpasi: kulit lembab, akral dingin, tidak terdapat penonjolan pada kulit
3) Wajah
Inspeksi: bentuk wajah simetris, tidak terlihat wajah sembab, wajah tampak pucat.
4) Mata
Inspeksi: mata simetris kanan dan kiri, konjungtiva merah muda, pupil isokhor, tidak
terdapat ikterus pada sklera serta pasien tidak menggunakan alat bantu pengelihatan
Palpasi: tidak terdapat edema, lesi, serta ptosis pada kelopak mata
5) Hidung
Inspeksi: bentuk hidung simetris, kebersihan hidung terjaga, tidak terdapat lendir atau
6) Telinga
Inspeksi: telinga simetris kanan dan kiri, bentuk normal, tidak ada massa, tidak
terdapat perdarahan pada telinga, kebersihan telinga kurang, adanya serumen, fungsi
7) Mulut
Inspeksi: bibir terlihat pucat, terdapat stomatitis pada mulut bagian dalam, tidak ada
perdarahan dan pembengkakan gusi, lidah berwarna merah pucat, tidak ada kesulitan
8) Leher
Palpasi: tidak adanya nyeri tekan, benjolan serta pergeseran trakhea kearah
berlawanan dari sisi sakit. Tidak ditemukan adanya pembesaran kelenjar tiroid serta
9) Dada
Inspeksi :
Palpasi :
(2) Gerakan dada saat bernapas tidak seimbang antara kanan dan kiri
Auskultasi: terdapat penurunan aliran udara pada dada sebalah kanan, serta terdengar
10) Abdominal
Inspeksi: bentuk abdomen simetris, warna kulit coklat, adanya retraksi, pada dinding
11) Genitalia
abnormal.
B. Analisa Data
C. Diagnosa Keperawatan
D. Intervensi keperawatan
tubuh.
Kriteria Hasil :
Rencana Tindakan :
1. Kaji status nutrisi dan pola makan klien, integritas mukosa oral, kemampuan
asam lambung
3. Timbang berat badan klien secara periodik (seminggu sekali) dengan alat ukur
yang sama.
Rasional : dilatasi gaster dapat terjadi bila pemberian makanan terlalu cepat
6. Tanyakan pada klien tentang makanan yang disukai dan tidak disukai
2. Menjelaskan pasien
klien mengerti dengan apa yang
untuk mrnghindari dijelaskan oleh perawat dan
makanan yang dapat mengikuti saran dari perawat
merangsang peningkatan
asam lambung
08- 06- 07.30 – 1. Mengkaji status nutrisi, klien mengatakan masih tidak
pola makan, turgor kulit, nafsu makan, nyeri perut
2018 14.00 integritas mukosa oral, ketika habis makan, masih
mual kalau bau makan, pasien
kemampuan menelan,
tidak diare.
riwayat mual/muntah,
diare
4. Menganjurkan klien
klien bersedia melakukannya
untuk tetap meminum
obat secara teratur
F. Evaluasi
S:
- klien mengatakan tidak nafsu makan, perutnya sakit apabila habis makan, klien merasa
O:
- TTV
TD : 120/80 mmHg
S : 36,50C
N : 80x/menit
RR : 24 x/menit
S:
- klien mengatakanmasih tidak nafsu makan, perutnya masih sakit apabila habis makan,
tapi pasien sudah mulai makan dengan porsi sedikit tapi sering, klien juga masih merasa
O:
- TTV
TD : 110/70 mmHg
S : 370C
N : 76 x/menit
RR :22x/menit
P: Intervensi dilanjutkan
S:
- Pasien mengatakan nafsu makan sudah bertambah, sudah tidak mual mencium bau
O:
- TTV
TD : 120/80 mmHg
S : 360C
N : 80 x/menit
RR : 24x/menit
A: Masalah teratasi
12 Juni 2018. Klien pulang membawa obat antasyd syrup 2x1. Sebelum klien pulang
mengurangi makanan pedas, berbumbu, dan asam. Agar penyakit yang di rasakan klien
Oleh:
HADI SUBROTO S.Kep.Ns
NIP. 19730712 200604 1 009
Untuk memenuhi salah satu syarat untuk kenaikan pangkat ke golongan III-c