Nilai kritis adalah hasil pemeriksaan radiologi yang abnormal dan mengindikasikan kelainan
atau gangguan yang dapat mengancam jiwa dan memerlukan perhatian atau tindakan cepat.
Pelaporan nilai kritis adalah mekanisme pelaporan hasil radiologi yang berpotensi
mengancam jiwa yang dilaporkan oleh petugas yang bertanggung jawab.
1. Apabila hasil pasien termasuk ke dalam nilai kritis maka petugas radiologi harus
segera menghubungi dokter pengirim / dokter jaga
2. Petugas radiologi yang bertugas menghubungi dokter pengirim adalah petugas yang
ditunjuk
3. Sebelum menghubungi dokter pengirim, petugas radiologi harus menyediakan data
lengkap antara lain nama pasien, alamat, nomor rekam medik, tanggal pengumpulan
specimen, hasil pemeriksaan dan nama dokter pengirim
4. Setelah data pasien lengkap maka petugas radiologi menghubungi dokter pengirim
dan menyampaikan informasi tersebut. Apabila dokter tidak berada ditempat, maka
sampaikan informasi tersebut kepada perawat atau petugas yang sedang tugas jaga
5. Petugas radiologi harus menanyakan kembali nama pasien, nama pemeriksaan dan
hasil pemeriksaan yang telah disampaikan dan hasil pemeriksaan yang telah
disampaikan sebelumnya untuk memastikan validitas data
6. Petugas radiologi harus mendokumentasikan informasi yang telah disampaikan, nama
dokter, petugas yang menerima informasi tersebut, tanggal dan jam pemberitahuan,
catat di buku pelaporan nilai kritis
7. Jika dokter pengirim tidak dapat dihubungi, maka diskusikan dengan dokter
penanggungjawab mengenai hasil tersebut dan mintalah saran dari dokter berkaitan
dengan tindakan yang perlu dilakukan.