Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MANAJEMEN RADIOLOGI

DOSEN :

HENDRA TAMPUBOLON S.Si

DISUSUN OLEH :

MONICHA REGINA BR SINGARIMBUN

NIM:1811402017

PRODI D-III RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
SENIOR MEDAN TA 2019/2020
TUGAS
Buatlah penjelasan tentang perbedaan sistem manajemen radiologi dengan radioterapi.
Baik dari segi fasilitas maupun dari segi SDM dan lainnya.

PEMBAHASAN
DEFINISI MANAJEMEN RADIOLOGI

Manajemen adalah suatu sistem yang mengurus, mengatur, dan mengelola suatu kegiatan
dalam suatu kelompok baik organisasi maupun perusahaan.

Manajemen radiologi adalah suatu sistem yang mengurus, mengatur, dan mengelola suatu
kegiatan dalam radiologi.

ALUR PELAYANAN RADIOLOGI


SDM PADA RADIOLOGI
SDM pada radiologi yaitu orang-orang yang bekerja di ruang radiologi seperti:

1. Kepala Instalasi Radiologi

Kepala instalasi radiologi bertanggung jawab untuk:

a. Membuat administrasi program radiologi, memerintah dan mengkoordinasikan kegiatan


radiologi sesuai standart nasional dan aturan administrasi.
b. Membuat rencana, empati dan membuat program yang obyektif untuk menyusun
kebijakan dan tatalaksana pelayanan radiologi.
c. Berpartisipasi dengan bagian atau instalasi lain dalam perencanaan , kerjasama
administrasi dan program yang sesuai untuk pelayanan radiologi.
d. Melakukan penelitian dan mempelajari perkembangan kasus terbaru dalam prosedur,
tehnik radiologi, metode untuk membimbing tehnik dan pengembangan karir tenaga
radilogi.
e. Evaluasi prosedur-prosedur kerja demi keselamtan pasien dan petugas radiologi.
f. Membuat anggaran biaya, alat dan perlengkapan serta menyiapkan laporan kegiatan.
g. Mengatasi masalah administrasi sesuai dengan aturan berdasar aturan- aturan prosedur.

2. Dokter Spesialis Radiologi

Dokter spesialis radiologi bertanggung jawab untuk:

a. Menentukan metode tes pencitraan yang paling efektif dan aman bagi pasien
b. Melaksanakan pemeriksaan radiologi bersama radiographer.
c. Menganalisa, mengevaluasi dan membaca hasil pemeriksaan radiologi pasien.

3. Radiografer

Radiographer mempunyai tanngung jawab sebagai berikut:


a. Melaksanakan kegiatan radiologi secara baik sesuai denganSOP yang ada.
b. Bertanggungjawab terhadap proses pembuatan radiografi secara keseluruhan dengan
pencucian.
c. Bertanggungjawab terhadap pemakaian, pemeliharaan dan kerusakan yang terjadi pada
film rontgen.
d. Bertanggungjawab mencarikan dokter spesialis radiologi pada pemeriksaan tertentu
maupun untuk pembacaan foto.
e. Bertanggungjawab terhadap pengadaan film rontgen, film USG, obat pembangkit dan
media.
f. Mengusulkan alat-alat rontgen baru yang dibutuhkan di instalasi.
g. Mengusulkan jadwal dinas di instalasi.
h. Membantu dokter ahli radiologi dalam pemeriksaan.
i. Membuat radiografi di ruangan bila pasien dalam keadaan darurat.
j. Melapor kepada Wakil Direktur Pelayanan Medis bila terjadi kerusakan pesawat.
k. Melakukan perawatan semua peralatan radiologi dan aksesorinya sehingga selalu siap.
Membina petugas kamar gelap sehingga tercapai hasil akhir yang optimal dari foto.

4. Tenaga PPR (Petugas Proteksi Radiasi)

PPR bertugas untuk:

a. Membuat program Proteksi dan Keselamatan Radiasi.


b. Memantau aspek operasional program Proteksi dan Keselamatan Radiasi.
c. Memastikan ketersediaan dan kelayakan perlengkapan Proteksi Radiasi dan memantau
pemakaiannya.
d. Meninjau secara sistematik dan periodic, program pemantauan di semua tempat dimana
pesawat sinar-X digunakan.
e. Memberikan konsultasi yang terkait dengan Proteksi dan Keselamatan Radiasi.
f. Berpartisipasi dalam mendesain fasilitas radiologi.
g. Memelihara rekaman.
h. Mengidentifikasi kebutuhan dan mengorganisasi kegiatan pelatihan.
i. Melaksanakan latihan penanggulangan dan pencarian keterangan dalam hal kedaruratan.
j. Melaporkan pada pemegang izin setiap kejadian kegagalan operasi yang berpotensi
kecelakaan radiasi.
k. Menyiapkan laporan tertulis mengenai pelaksanaan program proteksi dan keselamatan
radiasi dan verifikasi keselamatan yang diketahui oleh pemegang izin untuk dilaporkan
kepada kelapa BAPETEN.

5. Perawat Radiologi

Perawat radiologi bertugas untuk:

a. Mempersiapkan pasien dan peralatan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan radiologi.


b. Membantu dokter dalam pemasangan alat-alat pemeriksaan dengan bahan kontras.

6. Petugas Kamar Gelap dan Logistik

Petugas kamar gelap dan logistic bertugas untuk:

a. Bertugas dalam proses pembangkit bayangan laten menjadi gambaran tetap didalam
kamar.
b. Bertanggugjawab terhadap keadaan cairan pembangkit (developer) dan cairan penetap
(fixer).
c. Bertugas melaporkan pada radiografer bila persediaan film rontgen mulai menipis.
d. Bertanggungjawab terhadap keadaan dan kebersihan bangunan (secara fisik) instalasi
radiologi.
e. Mengambil film yang sudah disinari dari kaset lalu mencuci dan memprosesnya dan
mengisi film baru pada kaset.
f. Mengeringkan film yang sudah diproses dan menyerahkan kepada petugas
loket/administrasi setelah diperiksa oleh dokter.
l. Mengganti bahan chemical yang sudah melemah/habis.
m. Mengusahakan agar kamar gelap selalu bersih dan rapi.
7. Petugas Loket/ Administrasi dan Arsip

Petugas loket/administrasi dan arsip bertanggung jawab untuk:

a. Bertugas melakukan proses pencatatan administrasi di instalasi.


b. Bertanggungjawab terhadap pengadaan barang-barang kebutuhan rutin di instalasi.
c. Bertanggungjawab membuat laporan penggunaan film.
d. Melaksanakan pengecekan pengiriman hasil pemeriksaan foto rontgen.
e. Menerima surat konsul dari dokter dan mencatatnya dalam buku.
f. Memberi nomor foto rontgen yang sesuai dengan nomor urut.
g. Menyerahkan surat konsul rontgen ke petugas dalam kamar pemeriksaan foto.
h. Mengumpulkan semua foto-foto rontgen yang sudah dibaca dan memberi/ mengirimkan
hasil pemeriksaan tersebut kepada dokter pengirim/ bagian perawatan.
i. Menyusun dan menata serta menyimpan foto-foto rontgen dengan rapi dan teratur supaya
tidak rusak dan mudah mencarinya bila diperlukan.

8. Penanggungjawab Ketenagaan dan Peralatan

Penanggungjawab ketenagaan dan peralatan bertugas untuk:

a. Bertugas mengusulkan ketenagaan instalasi radiologi kepada kepala instalasi radiologi.


b. Menyusun jadwal dinas.
c. Mengatur cuti tahunan petugas instalasi.
d. Bertanggung jawab untuk perawatan dan pemeliharaan pesawat rontgen.
e. Mengusulkan kebutuhan bahan dan peralatan di instalasi.
f. Mengusulkan service alat dan pesawat.

9. Penanggungjawab Kebersihan Ruangan dan Persiapan Pemeriksaan

Penanggungjawab kebersihan ruangan dan persiapan pemeriksaan bertugas untuk:


a. Bertugas menjaga kebersihan di ruangan pemeriksaan radiologi, ruang control table, loket
pendaftaran, pemeriksaan USG dan ruang arsip serta ruang pembacaan.
b. Bertanggung jawab terhadap persiapan pemeriksaan, mempersiapkan bahan dan alat yang
akan digunakan pada saat pemeriksaan.
c. Bertanggung jawab mempersiapkan tabung oksigen supaya selalu dalam keadaan penuh
dan suction yang siap untuk digunakan.
d. Bertanggung jawab untuk menjaga tampilan interior dan eksterior di bagian instalasi
raiologi.
e. Bertanggung jawab untuk mengusulkan perbaikan ruangan bila terjadi kerusakan.

FASILITAS PADA RADIOLOGI

1. Pesawat X-Ray Unit

Pesawat X-ray unit adalah salah satu peralatan radiodiagnostik dengan menggunakan
sinar-X untuk menghasilkan citra radiografi.
2. CT-Scan

CT-Scan adalah salah satu peralatan radiodiagnostik dengan menggunakan sinar-X, pada
dasarnya gambar yang dihasilkan merupakan pemetaan dari penyerapan objek terhadap sinar-X.

3. MRI

Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah suatu teknik yang digunakan untuk
menghasilkan gambaran organ dalam pada organisme hidup, juga untuk menemukan jumlah
kandungan air dalam struktur geologi. Biasa digunakan untuk menggambarkan secara patologi
atau perubahan fisiologi otot hidup.
4. USG

Ultrasonografi (USG) merupakan salah satu pencitraan diagnostic untuk pemeriksaan


organ dalam tubuh manusia, dimana kuta dapat mempelajari bentuk, ukuran anatomis, gerakan
serta hubungan dengan jaringan sekitarnya.

5. Mammografi

Mammografi merupakan salah satu teknik pencitraan diagnostic dengan menggunakan


sinar-X untuk menghasilkan suatu gambar radiografi dari mamae.
6. Panoramic

Panoramic (rontgen gigi) merupakan pemeriksaan non invasive dan merupakan prosedur
ekstraoral sederhana yang menggambarkan daerah rahang atas dan rahang bawah pada satu film.
DEFINISI MANAJEMEN RADIOTERAPI

Manajemen radiologi adalah suatu sistem yang mengurus, mengatur, dan mengelola suatu
kegiatan dalam radiologi.Dalam satu manajemen bagian radioterapi pada sebuah rumah sakit
hendaknya memiliki suatu keintegrasian dalam pelaksanaannya. Suatu manajemen yang layak
dalam menjalankan radioterapi memiliki persyaratan antara lain adanya penanggung jawab
keselamatan radiasi, personil dan pelatihan proteksi dan keselamatan radiasi.

ALUR PELAYANAN RADIOTERAPI

SDM PADA RADIOTERAPI

Personil atau petugas dari ruang radioterapi bekerja sesuai dengan latar belakang
pendidikan masing-masing. Personil dari bagian radioterapi yang layak terdiri dari Dokter
Spesialis Onkologi Radiasi atau Dokter Spesialis Radiologi Konsultan Onkologi Radiasi, Tenaga
Ahli dan/atau Fisikawan Medis, Petugas Proteksi Radiasi, Radioterapis, Dosimetris, Teknisi
Elektromedis, Perawat, Teknisi Ruang Cetak (Mould Room Technician).
Personil tenaga ahli tersebut sesuai ketentuan dapat berkerja secara paruh waktu atau
purna waktu. Jumlah dan komposisi personil yang bekerja harus disesuaikan dengan beban kerja,
tekhnik protokel atau prosedur serta jumlah dan jenis peralatan radioterapi yang tersedia.

Adapun personil-personil dari bagian radioterapi terdiri dari sebagai berikut:

1. Penanggung Jawab Keselamatan Radiasi

Penanggung jawab Keselamatan Radiasi sebagaimana dimaksud adalah pemegang izin


dan personil yang terkait dengan penggunaan peralatan Radioterapi.
Pemegang Izin memiliki tanggung jawab antara lain:
a. Menetapkan penyelenggara proteksi dan keselamatan radiasi
b. Menyusun, menetapkan, mengembangkan, melaksanakan dan mendokumentasikan
program proteksi dan keselamatan radiasi
c. Menyusun, menetapkan, mengembangkan, melaksanakan dan mendokumentasikan
program jaminan mutu
d. Menyusun dan menetapkan prosedur rencana penanggulangan keadaan darurat yang
merupakan bagian dari program Proteksi Radiasi
e. Memverifikasi kompetensi setiap personil
f. Menyelenggarakan pelatihan proteksi dan keselamatan radiasi
g. Menyelenggarakan pemantauan kesehatan bagi Pekerja Radiasi
h. Menyediakan perlengkapan Proteksi Radiasi
i. Melaporkan kepada Kepala BAPETEN mengenai pelaksanaan program proteksi dan
keselamatan radiasi, dan verifikasi Keselamatan Radiasi

2. Dokter Spesialis Onkologi Radiasi


Dokter spesialis onkologi radiasi atau Dokter Spesialis Radiologi Konsultan Onkologi
Radiasi adalah dokter spesialis yang memiliki kompetensi dalam bidang onkologi Radiasi
bertanggungjawab penuh terhadap pasien yang akan menjalani terapi radiasi, antara lain:
a. Menentukan dan menjustifikasi pengobatan Radioterapi dalam bentuk tertulis
b. Memberikan konsultasi dan evaluasi klinis terhadap pasien
c. Menetapkan rencana pengobatan yang optimal bekerjasama dengan Fisikawan Medis
d. Mengontrol tindakan pengobatan secara rutin atau berkala
e. Memberikan evaluasi pengobatan dan pemantauan pasien pasca pengobatan
f. Memberikan ringkasan, tindak lanjut, dan evaluasi pengobatan Radioterapi
g. Memberikan evaluasi dari aspek medis jika ada Kecelakaan Radiasi

3. Tenaga Ahli

Tenaga ahli (Qualified Expert) adalah tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dalam
bidang fisika medik klinik lanjut, telah mengikuti clinical residence di rumah sakit yang
memiliki fasilitas Radioterapi, dan telah bekerja di Instalasi Radioterapi paling kurang 5 (lima)
tahun. Tenaga Ahli sebagaimana dimaksud harus memiliki latar belakang pendidikan paling
kurang S2 (strata dua) fisika medik.
Tenaga Ahli mempunyai tanggung jawab untuk:
a. Meninjau ulang program proteksi dan keselamatan radiasi
b. Memberikan pertimbangan kepada pemegang izin berdasarkan aspek keselamatan
radiasi, praktik rekayasa yang teruji, dan kajian keselamatan secara komprehensif untuk
peningkatan layanan radioterapi.

4. Fisikawan Medis
Fisikawan Medis adalah tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dalam bidang fisika
medik klinik dasar.Fisikawan Medis sebagaimana dimaksud harus memiliki latar belakang
pendidikan paling kurang S1 (strata satu) fisika medik atau yang setara.
Fisikawan Medis mempunyai tanggung jawab untuk:
a. Berpartisipasi dalam meninjau ulang secara terus menerus tersedianya sumber daya
manusia, peralatan, prosedur, dan perlengkapan Proteksi Radias
b. Mengembangkan persyaratan dan spesifikasi dalam pembelian peralatan radioterapi
untuk keselamatan Radiasi
c. Bekerjasama dengan Dokter Spesialis Onkologi Radiasi atau Dokter Spesialis Radiologi
Konsultan Onkologi Radiasi dalam merencanakan fasilitas Radioterapi; merencanakan,
mengevaluasi, dan mengoptimisasi rencana pengobatan Radioterapi.
d. Melaksanakan uji keberterimaan, uji, komisioning, dan kalibrasi peralatan Radioterapi,
bekerjasama dengan Teknisi Elektromedis;
e. Mengukur dan menganalisis data berkas Radiasi dan mentabulasinya untuk kebutuhan
klinis;
f. Membuat prosedur perhitungan Dosis;
g. Menetapkan faktor fisika dalam perencanaan dan prosedur pengobatan;
h. Menerapkan program jaminan mutu Radioterapi;
i. Mengawasi pemeliharaan peralatan Radioterapi
j. Mengawasi penyiapan dan penanganan, serta pemeliharaan invetarisasi Zat Radioaktif
Terbungkus untuk Brakhiterapi;
k. Memastikan aktivitas Zat Radioaktif Terbungkus
l. Membantu Pemegang Izin dalam mencari fakta dan mengevaluasi Kecelakaan Radiasi.

5. Petugas Proteksi Radiasi


Petugas proteksi radiasi mempunyai tanggung jawab sebagai berikut:
a. Membuat program proteksi dan keselamatan radiasi;
b. Memantau aspek operasional program proteksi dan keselamatan radiasi;
c. Memastikan bahwa perlengkapan proteksi radiasi tersedia dan berfungsi dengan baik;
d. Memantau pemakaian perlengkapan proteksi radiasi;
e. Memberikan konsultasi yang terkait dengan proteksi dan keselamatan radiasi;
f. Berpartisipasi dalam mendesain fasilitas radioterapi yang terkait dengan proteksi dan
keselamatan radiasi;
g. Mengelola rekaman;
h. Mengidentifikasi kebutuhan dan mengorganisasi kegiatan pelatihan proteksi dan
keselamatan radiasi bagi personil;
i. Melaporkan kepada pemegang izin setiap kejadian kegagalan operasi yang berpotensi
menimbulkan kecelakaan radiasi;
j. Menyiapkan laporan tertulis mengenai pelaksanaan program proteksi dan keselamatan
radiasi, dan verifikasi keselamatan radiasi; dan
k. Melakukan inventarisasi zat radioaktif terbungkus.
6. Radioterapis
Radioterapis adalah tenaga kesehatan keteknisian medis yang memiliki kompetensi dalam
operasional peralatan Radioterapi.Radioterapis sebagaimana dimaksud harus memiliki latar
belakang pendidikan paling kurang Diploma III Radiologi dan telah mendapat pelatihan khusus
dalam operasional peralatan Radioterapi.
Radioterapis mempunyai tanggung jawab untuk:
a. Melaksanakan pencitraan untuk simulasi terapi.
b. Melaksanakan terapi radiasi sesuai data perencanaan pemberian radiasi, yang telah
ditetapkan oleh Dokter Spesialis Onkologi Radiasi atau Dokter Spesialis Radiologi
Konsultan Onkologi Radiasi dan Fisikawan Medis.
c. Memberikan proteksi terhadap pasien dan masyarakat di sekitar ruang peralatan
radioterapi.
d. Menerapkan teknik dan prosedur yang tepat untuk meminimalkan paparan radiasi yang
tidak perlu bagi pasien.
e. Menerapkan dengan benar prosedur kerja dan teknik khusus radioterapi.

7. Dosimetris
Dosimetris adalah Fisikawan Medis atau Radioterapis yang memiliki kompetensi dalam
bidang dosimetri klinis.Dosimetris sebagaimana dimaksud harus memiliki latar belakang
pendidikan paling kurang Diploma III Radiologi dan telah mendapat pelatihan khusus mengenai
dosimetri Radioterapi.
Dosimetris mempunyai tanggung jawab membantu Fisikawan Medis dalam:
a. Membuat perencanaan Radioterapi untuk Terapi Eksternal dan/atau Brakhiterapi;
b. Melakukan pengukuran dosimetri
c. Melaksanakan program jaminan mutu.

8. Teknisi Elektromedis
Teknisi Elektromedis adalah tenaga keteknisian non medis yang memiliki kompetensi
dalam bidang pemeliharaan dan perbaikan peralatan Radioterapi. Teknisi Elektromedis
sebagaimana dimaksud harus memiliki latar belakang pendidikan paling kurang Diploma III
Teknik Elektromedis dan telah mendapat pelatihan khusus dalam pemeliharaan dan perbaikan
peralatan Radioterapi.
Teknisi Elektromedis mempunyai tanggung jawab untuk:
a. Melakukan pemantauan fungsi dan pemeliharaan berkala peralatan Radioterapi dan
peralatan pendukung.
b. Melakukan analisis kerusakan dan perbaikan peralatan Radioterapi dan peralatan
pendukung.
c. Membuat laporan hasil pemeliharaan, analisis kerusakan, dan tindakan perbaikan.

9. Perawat
Perawat adalah perawat yang telah mendapat pelatihan khusus dalam pelayanan
Radioterapi. Perawat sebagaimana dimaksud harus memiliki latar belakang pendidikan paling
kurang Diploma III keperawatan.
Perawat mempunyai tanggung jawab antara lain:
a. Mendampingi Dokter Spesialis Onkologi Radiasi atau Dokter Spesialis Radiologi
Konsultan Onkologi Radiasi dalam melakukan pemeriksaan pasien;
b. Membantu pelaksanaan Brakhiterapi;
c. Melakukan perawatan pasien setelah tindakan Brakhiterapi; dan
d. Melakukan sterilisasi peralatan Brakhiterapi.

10. Teknisi Ruang Cetak (Mould Room Technician)


Teknisi ruang cetak adalah tenaga yang telah mendapat pelatihan khusus dalam fungsi
ruang cetak (mould room) dalam Radioterapi di bawah supervise Radioterapis. Teknisi Ruang
Cetak sebagaimana dimaksud harus memiliki latar belakang pendidikan paling kurang SLTA
atau setara dan telah mendapat pelatihan khusus dalam fungsi ruang cetak (mould room).Teknisi
Ruang Cetak (Mould Room Technician) mempunyai tanggung jawab membuat aksesoris
berdasarkan posisi dan imobilisasi pasien dan data TPS untuk membantu tindakan pengobatan
Radioterapi.
FASILITAS PADA RADIOTERAPI
1. LINAC
Alat ini membantu proses pengobatan radiasi dengan sumber radiasi mempunyai jarak
dengan target yang dituju atau berada diluar tubuh. Sember yang dikapai adalah sinar-X atau
photon yang merupakan pancaran gelombang elektromagnetik yang dikeluarkan oleh pesawat
linear akselerator (LINAC).

2. Cobalt-60
Mesin treatment memasukkan sumber-sumber gamma untuk keperluan radioterapi
berkas eksternal yang disebut mesin teleterapi. Sebagian besar sering dibuat secara isosentris,
membiarkan berkas berotasi di sekitar pasien dengan SAD yang ditentukan.
3. BRACHYTERAPY

Brachytherapy adalah salah satu jenis terapi radiasi yang digunakan untuk mengobati
kanker. Brachytherapy disebut juga terapi radiasi internal. Prosedur ini dilakukan dengan
menempatkan bahan radioaktif di dalam tubuh untuk membunuh sel kanker dan mengecilkan
tumor.

Anda mungkin juga menyukai