DOSEN :
DISUSUN OLEH :
NIM:1811402017
PEMBAHASAN
DEFINISI MANAJEMEN RADIOLOGI
Manajemen adalah suatu sistem yang mengurus, mengatur, dan mengelola suatu kegiatan
dalam suatu kelompok baik organisasi maupun perusahaan.
Manajemen radiologi adalah suatu sistem yang mengurus, mengatur, dan mengelola suatu
kegiatan dalam radiologi.
a. Menentukan metode tes pencitraan yang paling efektif dan aman bagi pasien
b. Melaksanakan pemeriksaan radiologi bersama radiographer.
c. Menganalisa, mengevaluasi dan membaca hasil pemeriksaan radiologi pasien.
3. Radiografer
5. Perawat Radiologi
a. Bertugas dalam proses pembangkit bayangan laten menjadi gambaran tetap didalam
kamar.
b. Bertanggugjawab terhadap keadaan cairan pembangkit (developer) dan cairan penetap
(fixer).
c. Bertugas melaporkan pada radiografer bila persediaan film rontgen mulai menipis.
d. Bertanggungjawab terhadap keadaan dan kebersihan bangunan (secara fisik) instalasi
radiologi.
e. Mengambil film yang sudah disinari dari kaset lalu mencuci dan memprosesnya dan
mengisi film baru pada kaset.
f. Mengeringkan film yang sudah diproses dan menyerahkan kepada petugas
loket/administrasi setelah diperiksa oleh dokter.
l. Mengganti bahan chemical yang sudah melemah/habis.
m. Mengusahakan agar kamar gelap selalu bersih dan rapi.
7. Petugas Loket/ Administrasi dan Arsip
Pesawat X-ray unit adalah salah satu peralatan radiodiagnostik dengan menggunakan
sinar-X untuk menghasilkan citra radiografi.
2. CT-Scan
CT-Scan adalah salah satu peralatan radiodiagnostik dengan menggunakan sinar-X, pada
dasarnya gambar yang dihasilkan merupakan pemetaan dari penyerapan objek terhadap sinar-X.
3. MRI
Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah suatu teknik yang digunakan untuk
menghasilkan gambaran organ dalam pada organisme hidup, juga untuk menemukan jumlah
kandungan air dalam struktur geologi. Biasa digunakan untuk menggambarkan secara patologi
atau perubahan fisiologi otot hidup.
4. USG
5. Mammografi
Panoramic (rontgen gigi) merupakan pemeriksaan non invasive dan merupakan prosedur
ekstraoral sederhana yang menggambarkan daerah rahang atas dan rahang bawah pada satu film.
DEFINISI MANAJEMEN RADIOTERAPI
Manajemen radiologi adalah suatu sistem yang mengurus, mengatur, dan mengelola suatu
kegiatan dalam radiologi.Dalam satu manajemen bagian radioterapi pada sebuah rumah sakit
hendaknya memiliki suatu keintegrasian dalam pelaksanaannya. Suatu manajemen yang layak
dalam menjalankan radioterapi memiliki persyaratan antara lain adanya penanggung jawab
keselamatan radiasi, personil dan pelatihan proteksi dan keselamatan radiasi.
Personil atau petugas dari ruang radioterapi bekerja sesuai dengan latar belakang
pendidikan masing-masing. Personil dari bagian radioterapi yang layak terdiri dari Dokter
Spesialis Onkologi Radiasi atau Dokter Spesialis Radiologi Konsultan Onkologi Radiasi, Tenaga
Ahli dan/atau Fisikawan Medis, Petugas Proteksi Radiasi, Radioterapis, Dosimetris, Teknisi
Elektromedis, Perawat, Teknisi Ruang Cetak (Mould Room Technician).
Personil tenaga ahli tersebut sesuai ketentuan dapat berkerja secara paruh waktu atau
purna waktu. Jumlah dan komposisi personil yang bekerja harus disesuaikan dengan beban kerja,
tekhnik protokel atau prosedur serta jumlah dan jenis peralatan radioterapi yang tersedia.
3. Tenaga Ahli
Tenaga ahli (Qualified Expert) adalah tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dalam
bidang fisika medik klinik lanjut, telah mengikuti clinical residence di rumah sakit yang
memiliki fasilitas Radioterapi, dan telah bekerja di Instalasi Radioterapi paling kurang 5 (lima)
tahun. Tenaga Ahli sebagaimana dimaksud harus memiliki latar belakang pendidikan paling
kurang S2 (strata dua) fisika medik.
Tenaga Ahli mempunyai tanggung jawab untuk:
a. Meninjau ulang program proteksi dan keselamatan radiasi
b. Memberikan pertimbangan kepada pemegang izin berdasarkan aspek keselamatan
radiasi, praktik rekayasa yang teruji, dan kajian keselamatan secara komprehensif untuk
peningkatan layanan radioterapi.
4. Fisikawan Medis
Fisikawan Medis adalah tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dalam bidang fisika
medik klinik dasar.Fisikawan Medis sebagaimana dimaksud harus memiliki latar belakang
pendidikan paling kurang S1 (strata satu) fisika medik atau yang setara.
Fisikawan Medis mempunyai tanggung jawab untuk:
a. Berpartisipasi dalam meninjau ulang secara terus menerus tersedianya sumber daya
manusia, peralatan, prosedur, dan perlengkapan Proteksi Radias
b. Mengembangkan persyaratan dan spesifikasi dalam pembelian peralatan radioterapi
untuk keselamatan Radiasi
c. Bekerjasama dengan Dokter Spesialis Onkologi Radiasi atau Dokter Spesialis Radiologi
Konsultan Onkologi Radiasi dalam merencanakan fasilitas Radioterapi; merencanakan,
mengevaluasi, dan mengoptimisasi rencana pengobatan Radioterapi.
d. Melaksanakan uji keberterimaan, uji, komisioning, dan kalibrasi peralatan Radioterapi,
bekerjasama dengan Teknisi Elektromedis;
e. Mengukur dan menganalisis data berkas Radiasi dan mentabulasinya untuk kebutuhan
klinis;
f. Membuat prosedur perhitungan Dosis;
g. Menetapkan faktor fisika dalam perencanaan dan prosedur pengobatan;
h. Menerapkan program jaminan mutu Radioterapi;
i. Mengawasi pemeliharaan peralatan Radioterapi
j. Mengawasi penyiapan dan penanganan, serta pemeliharaan invetarisasi Zat Radioaktif
Terbungkus untuk Brakhiterapi;
k. Memastikan aktivitas Zat Radioaktif Terbungkus
l. Membantu Pemegang Izin dalam mencari fakta dan mengevaluasi Kecelakaan Radiasi.
7. Dosimetris
Dosimetris adalah Fisikawan Medis atau Radioterapis yang memiliki kompetensi dalam
bidang dosimetri klinis.Dosimetris sebagaimana dimaksud harus memiliki latar belakang
pendidikan paling kurang Diploma III Radiologi dan telah mendapat pelatihan khusus mengenai
dosimetri Radioterapi.
Dosimetris mempunyai tanggung jawab membantu Fisikawan Medis dalam:
a. Membuat perencanaan Radioterapi untuk Terapi Eksternal dan/atau Brakhiterapi;
b. Melakukan pengukuran dosimetri
c. Melaksanakan program jaminan mutu.
8. Teknisi Elektromedis
Teknisi Elektromedis adalah tenaga keteknisian non medis yang memiliki kompetensi
dalam bidang pemeliharaan dan perbaikan peralatan Radioterapi. Teknisi Elektromedis
sebagaimana dimaksud harus memiliki latar belakang pendidikan paling kurang Diploma III
Teknik Elektromedis dan telah mendapat pelatihan khusus dalam pemeliharaan dan perbaikan
peralatan Radioterapi.
Teknisi Elektromedis mempunyai tanggung jawab untuk:
a. Melakukan pemantauan fungsi dan pemeliharaan berkala peralatan Radioterapi dan
peralatan pendukung.
b. Melakukan analisis kerusakan dan perbaikan peralatan Radioterapi dan peralatan
pendukung.
c. Membuat laporan hasil pemeliharaan, analisis kerusakan, dan tindakan perbaikan.
9. Perawat
Perawat adalah perawat yang telah mendapat pelatihan khusus dalam pelayanan
Radioterapi. Perawat sebagaimana dimaksud harus memiliki latar belakang pendidikan paling
kurang Diploma III keperawatan.
Perawat mempunyai tanggung jawab antara lain:
a. Mendampingi Dokter Spesialis Onkologi Radiasi atau Dokter Spesialis Radiologi
Konsultan Onkologi Radiasi dalam melakukan pemeriksaan pasien;
b. Membantu pelaksanaan Brakhiterapi;
c. Melakukan perawatan pasien setelah tindakan Brakhiterapi; dan
d. Melakukan sterilisasi peralatan Brakhiterapi.
2. Cobalt-60
Mesin treatment memasukkan sumber-sumber gamma untuk keperluan radioterapi
berkas eksternal yang disebut mesin teleterapi. Sebagian besar sering dibuat secara isosentris,
membiarkan berkas berotasi di sekitar pasien dengan SAD yang ditentukan.
3. BRACHYTERAPY
Brachytherapy adalah salah satu jenis terapi radiasi yang digunakan untuk mengobati
kanker. Brachytherapy disebut juga terapi radiasi internal. Prosedur ini dilakukan dengan
menempatkan bahan radioaktif di dalam tubuh untuk membunuh sel kanker dan mengecilkan
tumor.