ACNE VULGARIS
FITA PURNAMASARI
RIKI DESNITA
TIEN NOVITA
ACNE VULGARIS
LATAR BELAKANG
Bakteria
SEBUM
Herediter
Hormon
Iklim Psikis
EPIDEMOLOGI
Pemeriksaan histopatologis
memperlihatkan gambaran yang tidak
spesifik berupa sebukan sel radang kronis
di sekitar folikel sebasea dengan massa
Pemeriksaan susunan dan kadar lipid
sebum di dalam folikel. Pada kista, radang permukaan kulit (skin surface lipids)
sudah menghilang di ganti dengan dapat pula dilakukan untuk tujuan
jaringan ikat pembatas massa cair sebum serupa. Pada akne vulgaris kadar asam
yang bercampur dengan darah, jaringan lemak bebas (free fatty acid)
mati, dan keratin yang lepas. Pemeriksaan meningkat dan karena itu pada
mikrobiologis terhadap jasad renik yang pencegahan dan pengobatan
mempunyai peran pada etiologi dan
digunakan cara untuk menurunkannya.
patogenesis penyakit dapat dilakukan
laboratorium mikrobiologi yang lengkap
untuk tujuan penelitian, namun hasilnya
sering tidak memuaskan
PENATALAKSANAAN
85% 35% 65% 45%
1. Non-Farmakologi
Perawatan muka
Pemakaian kosmetik dan bahan kimia
Emosi dan faktor psikomatik
2. Farmakologi
Obat-obat topical
Obat-obat sistemik
Komplikasi
Jaringan parut dapat terbentuk pada kasus
yang parah. Rasa percaya diri
dapatterganggu. (Elizabeth J. Cowin,
2001).Infeksi. Kepada pasien wanita yang
mendapatkan terapi antibiotik jangka panjang
dengan tertasiklin harus disarankan untuk Place Your Picture Here And Send To Back
terus mengamati dan melaporkan tanda-
tandaserta gejala kandidiasis oral atau
vaginal, yaitu suatu infeksi jamur mirip ragi.
(Bruner &Suddarth, 2002).
PROGNOSIS
1
Kerusakan integritas kulit berhubungan
dengan kerusakan permukaan kulit
Diagnosa Intervensi
90%
catatan perkembangan pasien
yang dilakukan setiap hari
80%
50%
54% catatan perkembangan pasien
yang dilakukan sesuai dengan
target waktu tujuan atau rencana
40% keperawatan
84%
30%
20%
10%
0%
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
THANK YOU