Anda di halaman 1dari 43

Akne Vulgaris

Preseptor: dr. Diana Wijayati, Sp.KK

Muhammad Khalid Jambak 130112190697


Nurmalicha Wulandini 130112190722
Salsabila Irbah Nurazizah
130112190610
DEFINISI ETIOLOGI
Acne vulgaris merupakan kelainan Hipersensitivitas kelenjar sebasea
pada unit pilosebasea yang bersifat terhadap level normal androgen,
self-limited dan utamanya terlihat yang diperparah oleh C. acnes dan
pada remaja peradangan.

Endocrine
Stress Age
disorder

FAKTOR RISIKO

Steroid Genetics Sunlight Life style

Sewon Kang. Fitzpatrick’s Dermatology. McGraw-Hill Education. 2019


EPIDEMIOLOGI

Puncak prevalensi
1 Remaja pertengahan-akhir 85%

Siswa dengan riwayat acne di keluarga


2
19,9% dibanding tanpa riwayat 9,8%

Keparahan
3 Familial

Sewon Kang. Fitzpatrick’s Dermatology. McGraw-Hill Education. 2019


TANDA DAN GEJALA

Predileks Wajah, leher, bahu, lengan atas, dada


Blackhead i dan punggung,

Whitehead Pustule

Papule Nodule dan Kista


DERAJAT KEPARAHAN ACNE
MENURUT LEHMANN

Mild Moderate Severe


kista >5 atau komedo
komedo 20-100, atau
komedo <20 atau lesi >100 atau lesi
lesi inflamasi 15-50
inflamasi <15, total inflamasi >50 atau
atau total
lesi <30. total lesi >125.
lesi 30-125
Patogenesis
PATOGENESIS
4 Patogenesis
yang diidentifikasi sebagai penyebab acne yaitu :

1. Hiperproliferasi epitel folikel pilosebasea


2. Peningkatan produksi sebum
3. Kolonisasi Cutibacterium acnes
4. Proses inflamasi

★ Masing-masing proses dapat saling berhubungan


★ Proses saling berhubungan di bawah pengaruh hormon
dan imun.

Sewon Kang. Fitzpatrick’s Dermatology. McGraw-Hill Education. 2019


Diagnosis
DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan lab

ANAMNESIS
1. Onset: Terutama mengenai usia remaja (12-25 tahun), dapat juga terjadi pada usia prepubertal
(neonatus, bayi, anak) atau pasca pubertas (dewasa), gradual

2. Jenis kelamin
a. Wanita → Siklus, frekuensi dan karakter menstruasi nya (56% sebelum mens biasanya
muncul akne)
b. Susp. Hiperandrogenism:: Wanita, akne berat, di jawline atau bagian wajah bawah, onset
tiba-tiba, hirsutism, siklus mens iregular, suara memberat, peningkatan libido,
acanthosis nigricans

3. Riwayat pengobatan: beberapa obat memicu erupsi akne


b. Anabolic steroid, corticosteroid, vitamin B complexes, hormonal terapii (Progestin-only)
MANIFESTASI KLINIS
Predileksi akne: TYPES OF
1. Wajah (paling sering), ACNE
2. Leher,
3. Bahu,
4. Lengan atas, Blackhead Papule Pustule
5. Dada atas, dan
6. Punggung atas
Whitehead Nodule
Efloresensi:
Lesi Polimorfik (komedo, papul, pustul, dan nodul) pada daerah predileksi.
7. Lesi non-inflamasi
a. Komedo tertutup (whiteheads): Berwarna cream sampai putih, sedikit elevasi, papul kecil dan tidak tampak
orifisium yang terlihat secara klinis
b. Komedo terbuka (blackheads): Datar atau sedikit elevasi dengan sumbatan folikel oleh keratin dan lipid
yang berwarna gelap di bagian sentral (karena adanya oksidasi)
8. Lesi inflamasi
a. Bervariasi dari papula eritema kecil hingga pustula dan nodul yang besar, nyeri, dan fluctuant
b. Kulit cenderung berminyak
c. Kadang disertai gatal ringan atau nyeri
*Komedo menjadi tanda khas dari akne
SEDANG
RINGAN

BERAT
LAB

★ Indikasi
○ Susp. Hiperandrogenism (contoh: PCOS)
○ Midchildhood acne (1 - 7 tahun)

★ Waktu
○ Sebelum atau sesudah periode menstruasi (bukan saat midcyle saat ovulasi)

★ Periksa
○ Peningkatan DHEAS (precursor testosterone dan DHT)
○ Serum DHEA
○ Total testosterone
○ Free testosterone (most sensitive test for PCOS)
○ LH, FSH ratio
Tingkat Keparahan

Lehman et, al 2002


DDx
Sewon Kang. Fitzpatrick’s Dermatology. McGraw-Hill Education. 2019
Rosacea
Dermatitis Perioral
Manajemen
Mekanisme Aksi Pengobatan
Cleansing
Terapi lokal
Obat topikal
1. Mengoreksi pola keratinisasi folikel
Terapi sistemik Antibiotik
2. Mengurangi aktivitas kelenjar sebasea
3. Mengurangi populasi bakteri folikel
(utamanya P. acnes) Terapi
4. Antiinflamasi Isotretinoin hormonal

Diet

Tindakan
Derajat

Sewon Kang. Fitzpatrick’s Dermatology. McGraw-Hill Education. 2019


Cleansing
1. Menjaga kebersihan wajah dengan mencuci muka 2 kali sehari menggunakan pembersih
lembut
a. Deterjen sintetik (syndet) tidak mengubah pH kulit
b. Pembersih yang ditambah medikasi (BPO, asam salisilat/sulfur)
c. Diikuti pengaplikasian obat topikal

Overcleansing dan penggunaan sabun alkalin (keras):


↑pH, mengganggu lipid barrier kulit, ↑iritan

Sewon Kang. Fitzpatrick’s Dermatology. McGraw-Hill Education. 2019


Algoritma

Lini Pertama

Lini Kedua

Lini Ketiga

Sewon Kang. Fitzpatrick’s Dermatology.


McGraw-Hill Education. 2019
Yenny, S. W. (2018). Resistensi Antibiotik Pada Pengobatan Akne Vulgaris. Media Dermato Venereologica Indonesiana, 45(2).
Obat Topikal: Retinoid
● MoA: berikatan ke RAR di ● Tretinoid: dipakai pada malam hari
nukleus → pengaruhi ekspresi (fotolabil) dan tidak boleh dipakai
bersamaan dengan BPO
gen yg mengatur proliferasi,
(diinaktivasi). Gunakan bersamaan
diferensiasi, melanogenesis, dan sunscreen.
inflamasi ● Adapalen: fotostabil dan dapat
digunakan bersamaan BPO
● Komedolitik & antiinflamasi ● Tazaroten: lebih poten, tidak untuk
ibu hamil
● Pilihan: tretinoin, adapalen,
tazaroten

Oleskan tipis-tipis pada area (bukan totol-totol), 1x pada malam hari

Sewon Kang. Fitzpatrick’s Dermatology.


McGraw-Hill Education. 2019
Topikal: Benzoyl Peroksida
● MoA: H2O2 (peroksida) → mengeluarkan radikal bebas →
oksidasi protein bakteri di folikel sebasea → ↓ bakteri
anaerob dan ↓ asam lemak bebas
● Efek antimikroba dan komedolitik ringan
● Peringatan: efek bleaching (rambut, baju)
○ Penggunaan dengan dapson bersamaan: diskolorasi
kulit (↑)
○ Pengunaan bersamaan dengan isotretinoin:
menghilangkan efek terapi isotretinoin
○ ADR: deskuamasi (⩽ 5%), eritem, dermatitis
kontak, iritasi
● Sediaan: Krim, lotion, gel, foams, 2.5% - 10%.

Sewon Kang. Fitzpatrick’s Dermatology. McGraw-Hill Education. 2019


Dubina 2009
Topikal: Antibiotik Topikal: Sulfur,
Eritromisin, klindamisin, dapson (terbaru). Harus adjungsi BPO.
Kecuali dapson, tidak boleh diberikan bersama-sama dengan BPO Sodium
Sulfasetamid,
Topikal: Asam salisilat Resorcinol
Gel, washes dengan konsentrasi 0.5-2%. Dahulu sering digunakan.
Memberikan efek komedolitik, namun lebih rendah dari retinoid ● Sulfonamid → antibakteri
Eksfoliasi stratum korneum melalui ↓ kohesi keratinosit ● Sulfur → menghambat
sekresi asam lemak bebas &
keratolitik. Dikombinasikan
Topikal: Asam azelaik ●
sulfacetamid karena bau
Resorcinol → antibakteri

20% krim atau 15% gel


Memberikan efek komedolitik dan antimikroba
Inhibitor kompetitif tirosinase -> ↓ hiperpigmentasi pascainflamasi

Sewon Kang. Fitzpatrick’s Dermatology. McGraw-Hill Education. 2019


Derajat Ringan
Hanya obat topikal, tanpa obat oral

1. Lini 1: asam retinoat 0,01-0,1% atau benzoil peroksida atau kombinasi.


○ Ibu hamil atau menyusui: benzoil peroksida
2. Lini 2: asam azelaik 20%
3. Lini 3: asam retinoat + benzoil peroksida atau asam retinoat + antibiotik topikal

Evaluasi setiap 6-8 minggu


Pemakaian Benzoyl Peroksida
1. Cara penggunaan (gel):
a. Bersihkan dan keringkan area yang akan
dioleskan
b. Oleskan totol-totol 2 kali sehari, malam-pagi
2. Hindari kontak dengan mata/membran mukosa lain
3. Jika terdapat kulit kering yang mengganggu, ↓
frekuensi/konsentrasi obat
4. JIka terasa panas setelah penggunaan 1 kali, bilas
dengan sabun lembut dan air, lanjutkan esoknya
Derajat Sedang
Obat topikal dan obat oral

1. Lini 1:
○ Topikal: asam retinoat + benzoil peroksida + (bila perlu) antibiotik.
i. Ibu hamil/menyusui tetap benzoil peroksida.
○ Oral: doksisiklin 50-100 mg
i. Ibu hamil atau menyusui eritromisin 500-1000 mg/hari
2. Lini 2/3:
○ Topikal: asam azelaic, asam salisilat atau kortikosteroid intralesi (KIL), dapson gel
○ Oral: antibiotik lainnya
i. Ibu hamil/menyusui eritromisin 500-1000 mg/hari

Evaluasi setiap 6-8 minggu


+ kontrasepsi oral kombinasi/spironolakton untuk perempuan atau oral isotretinoin
Derajat Berat
1. Lini 1:
○ Topikal: antibiotik.
i. Ibu hamil/menyusui tetap benzoil peroksida
○ Oral : azitromisin pulse dose (hari pertama 500 mg dilanjutkan hari ke 2-4 250 mg)
i. Ibu hamil: eritromisin 500-1000 mg/hari
2. Lini 2:
○ Topikal: asam azelaik, asam salisilat, kortikosteroid intralesi
i. Ibu hamil/ menyusui tetap benzoil peroksida
○ Oral
i. Wanita: anti-androgen
ii. Laki-laki: isotretinoin oral (Isotret O) 0,5-1 mg/kgBB/hari
iii. Ibu hamil: eritromisin 500-1000 mg/hari
3. Lini 3:
○ Topikal: asam azelaic, asam salisilat, kortikosteroid intralesi
i. Ibu hamil/menyusui tetap benzoil peroksida.
○ Oral Wanita: isotretinoin oral
i. Ibu hamil/menyusui: eritromisin 500-1000 mg/hari
ii. Pemberian asam azelaik dan Isotretinoin oral harus mengikuti standar
operasional prosedur (SOP) masing-masing.
Pemberian isotretinoin harus
didahului penandatanganan
surat persetujuan (informed
consent)

bpac.org.nz
Terapi Adjuvan
Terapi tambahan bersama terapi utama untuk mempercepat penyembuhan atau memperbaiki
kondisi kulit selama terapi utama

1. Perawatan kulit termasuk ekstraksi komedo dan penggunaan kosmetik


2. Skin peeling
3. Kortikosteroid oral jangka pendek (⩽2 minggu)
4. Light dan laser therapy
5. Kosmeseutikal
6. Injeksi kortikosteroid intralesi untuk untuk nodus/kista
7. Diet rendah glukosa
Terapi Rumatan (Maintenance)
Terapi setelah sembuh pengobatan utama, untuk mencegah rekurensi

1. Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) :


○ Diet: cokelat, makanan pedas, junk food, susu dan minuman bersoda diduga berkaitan
dengan kejadian acne vulgaris
○ Cuci muka dua kali sehari menggunakan sabun yang lembut, sebaiknya pakai tangan
dan tidak terlalu kencang
○ Jangan memencet/mengambil jerawat
2. Perawatan kulit termasuk penggunaan kosmetik:
○ moisturizer noncomedogenic, tabir surya dengan SPF ≥30
3. Asam retinoat konsentrasi rendah (0.01%-0. 025%) yang dinilai setiap 6 bulan
4. Kosmeseutikal
Terapi Jaringan Parut Pasca Akne
Skar paska akne atrofik: Skar paska akne hipertrofi/keloid:

1. Minimal invasif: chemical peeling, 1. Kortikosteroid topical


mikrodermabrasi, laser dan IPL, laser non 2. Injeksi kortikosteroid intralesi(KIL)
ablative dan ablatif, filler . kombinasi dengan 3. Cryosurgery
asam retinoat 4. Injeksi 5FU intralesi
2. Invasif: eksisi elips (rolling scar), punch 5. Laser pulse dye
excision (ice pick), punch elevation (box 6. Eksisi + kortikosteroid intralesi
scar), dermal graft (parut luas), subcision
(rolling)
Komplikasi
Komplikasi
Makula eritem transien

Hiperpigmentasi pascainflamasi

Skar Pasca Akne


● Atrofik
○ Icepick
○ Boxcar
○ Rolling
● Hipertrofik
Komplikasi Psikologis & Psikososial
Depresi

Ansietas Mengganggu kepercayaan diri ↑ Pengangguran

Stres
Isolasi sosial

Keinginan Enggan bersosialisasi


bunuh diri
Prognosis
Prognosis
● Mulai timbulnya akne beragam → 8 tahun atau ≥ 20 tahun
● Akne umumnya timbul selama bertahun-tahun, diikuti remisi spontan (usia 20 tahunan awal)
● Beberapa orang masih mengalami akne sampai dekade ke-3-4
● Pada wanita: sering bervariasi tergantung siklus menstruasi (muncul sebelum menstruasi, pada
>30 tahun)
● Faktor prediktor akne sedang-berat:
○ Riwayat keluarga
○ BMI
○ Diet
● Berat/akne nodular jangka panjang: wanita prapubertas dengan ↑DHEAS
Terima
Kasih
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon and infographics & images by
Freepik

Anda mungkin juga menyukai