Anda di halaman 1dari 26

Laboratorium Klinik Kulit dan Kelamin RSUD Kanjuruhan Kepanjen PPD UNISMA

Status Penderita
Nama Umur Jenis kelamin Pekerjaan Agama Alamat Status Tanggal MRS Tanggal periksa : Tn. P : 73 tahun : Laki-laki : Petani : Islam : Bantur : menikah : 20-12-2012 :

ANAMNESA

1. Keluhan Utama : badan terasa kaku 4 hari 2. Riwayat penyakit sekarang : Sejak 4 hari yang lalu pasien merasakan badan terasa kaku semua. Sebelumnya pasien berkendara menggunakan sepeda pancal dan terjatuh diselokan terdapat luka dijempol, luka tersebut masuk kedalam air selokan, pasien ketika kejadian tidak mengalami pingsan, mual, muntah. Setelah kejadian pasien tetap sadar BAB (+) normal, terasa nyeri pada daerah jempol kanan dikarenakan ada luka , tidak ada badan mati separuh.

Riwayat penyakit dahulu : Sebelumnya pasien tidak pernah mengalami kejadian serupa seperti sekarang. tidak ada riwayat badan kaku. Diabetes Melitus : disangkal Hipertensi : ada Alergi : disangkal Batuk lama : disangkal

Riwayat penyakit keluarga : Diabetes Melitus Tidak diketahui Hipertensi Tidak diketahui Alergi Tidak diketahui

: :

Keadaan umum: Tampak lemah,somnolen


Tanda vital : Tensi :170/100 mmHg Nadi : 88 x/menit RR : 20 x/menit Suhu : 36,5 C

Status neurologik Kesadaran: GCS 456 Reflek fisiologis: dbn Refleks Patologis: kaku kuduk+ Status Generalis Kepala Bentuk : normocephali Rambut : warna putih beruban, distribusi merata Mata Sklera Ikterik : -/Conjuctiva Anemis : -/Telinga Bentuk : normotia Secret : -/Hidung Tidak ada deviasi septum Sekret : -/Mulut dan tenggorokan Bibir : tidak kering dan tidak cyanosis Tonsil : T1/T1 Pharing : tidak hiperemi Leher Trakea lurus di tengah, tidak teraba pembesaran KGB

Paru Suara nafas vesikuler, ronchi (-/-), wheezing (-/-). Jantung Auskultasi : bunyi jantung I dan II regular, murmur (-), gallop (-). Abdomen Inspeksi : perut tampak mendatar, tidak tampak adanya massa Palpasi : Supel (+), Nyeri tekan (-) Perkusi : timpani Auskultasi : bising usus (+) normal

RESUME
Seorang , 73 tahun datang ke IGD RSUD Pasien datang ke RSUD kanjuruan karena badan terasa kaku semua. Sebelumnya pasien berkendara menggunakan sepeda pancal dan terjatuh diselokan terdapat luka dijempol, luka tersebut masuk kedalam air selokan, pasien ketika kejadian tidak mengalami pingsan, mual, muntah. Setelah kejadian pasien tetap sadar BAB (+) normal, terasa nyeri pada daerah jempol kanan dikarenakan ada luka , tidak ada badan mati separo. Dari pemeriksaan fisik yang positif didapatkan Tensi 170/100 mmHg, kaku kuduk (+)

DIAGNOSIS Diagnosis Kerja Tetanus tipe sedang Diagnosis Banding Meningitis bacterial, Poliomyelitis, Rabies

Threrapy
Non medikamentosa KIE : Merawat dan membersihkan luka sebaik-baiknya Diet cukup kalori dan protein Isolasi untuk menghindari rangsang luar seperti suara dan tindakan terhadap penderita Medikamentosa Infuse RL/D5 3:2 20 TPM Diet air 8x 200 cc (NGT) INJ PPC 3X3 INJ Metronidazol 4x1000mg Inj ranitidine 2x1 Inj IM ATS 20.000 1x1 7 hari

Pendahuluan
Tetanus disebabkan (tetanospasmin) dari bakteri

Gram positif anaerob, Clostridium tetani, dengan mula-mula 1 hingga 2 minggu setelah inokulasi bentuk spora ke dalam tubuh yang mengalami cedera/luka (masa inkubasi). Clostridium tetani basil Gram positif anaerob. Bakteri ini Non encapsulated dan berbentuk spora, yang tahan panas, pengeringan dandesinfektan.

Bakteri Clostridium tetani ini banyak ditemukan

ditanah, kotoranmanusia dan hewan peliharaan dan di daerah pertanian. Umumnya, spora bakteri ini terdistribusi pada tanah dan saluran penceranaan serta " dari kuda, domba, anjing, kucing, tikus, babi, dan ayam.

Ketika bakteri tersebut berada di dalam tubuh, ia akan

menghasilkan neurotoksin(sejenis protein yang bertindak sebagai racun yang menyerang bagian sistem saraf)

Definisi Tetanus
Gangguan neurologis yang ditandai dengan

meningkatnya tonus otot dan spasme, yang disebabkan oleh tetanospasmin

neonatus
Pada dan pemotongan tali pusat yang tidak steril. Pada

keadaan anaerobik , spora bakteri ini akan bergerminasi menjadi sel vegetatif bila dalam lingkungan yang anaerob, dengan tekanan oksigen jaringan yang rendah. Selanjutnya, toksin akan diproduksi dan menyebar ke seluruh bagian tubuh melalui peredarandarah dan sistemlimpa. Toksin tersebut akan beraktivitas pada tempat-tempat tertentu seperti pusat sistem saraf termasuk otak

Manifestasi klinis
Masa inkubasi 5-14 hari, tetapi bisa lebih pendek (1

hari atau lebih lama 3 atau beberapa minggu). Makin pendek masa inkubasi makin jelek prognosisnya. Terdapat hubungan antara jarak tempat invasi Clostridium tetani dengan susunan saraf pusat dan interval antara luka dan permulaan penyakit, dimana makin jauh tempat invasi maka masa inkubasi makin panjang.

Ada tiga bentuk tetanus yang dikenal secara klinis, yakni:


1.Localited tetanus ( Tetanus Lokal )
2.Cephalic Tetanus 3.Generalized tetanus (Tetanus umum) Dan ada

Neonatal tetanus.

Karakteristik dari tetanus:


Kejang bertambah berat selama 3 hari pertama, dan

menetap selama 5 -7 hari Setelah 10 hari kejang mulai berkurang frekuensinya Setelah 2 minggu kejang mulai hilang. Biasanya didahului dengan ketegangaan otot terutama pada rahang dari leher. Kemudian timbul kesukaran membuka mulut ( trismus, lockjaw ) karena spasme Otot masetter.

Diagnosa ditegakkan hanya berdasarkan gejala klinis.Menurut berat ringannya tetanus dibagi atas:

1.Tetanus ringan : Trismus lebih dari 3 cm, tidak disertai kejang umum walaupun dirangsang. 2.Tetanus sedang : trismus kurang dari 3 cm dan disertai kejang umum bila dirangsang. 3.Tetanus berat : trismus kurang 1 cm dan disertai kejang umum yang spontan.

Diagnosis
Diagnosis tetanus dapat diketahui dari pemeriksaan

fisik pasien sewaktu istirahat, berupa : 1.Gejala klinik - Kejang tetanic, trismus, dysphagia, risus sardonicus ( sardonic smile ). 2. Adanya luka yang mendahuluinya. Luka adakala nya sudah dilupakan. 3. Kultur: C. tetani (+). 4. Lab : SGOT, CPK meninggi serta dijumpai myoglobinuria.

Diferent Diagnosis
Meningitis bacterial
Poliomyelitis Rabies

Keracunan strychnine.
Tetani Timbul karena hipokalsemia dan

hipofosfatemia Tonsillitis beratPada penderita panas tinggi, kejang tidak ada tapi trismus ada.

terapi
Tujuan terapi ini berupa mengeliminasi kuman tetani,

menetralisirkan peredaran toksin,mencegah spasme otot dan memberikan bantuan pemafasan sampai pulih. Dan tujuan tersebutdapat diperinci sbb : 1. Merawat dan membersihkan luka sebaik-baiknya. 2. Diet cukup kalori dan protein, bentuk makanan tergantung kemampuan membuka mulut danmenelan. Bila ada trismus, makanan dapat diberikan personde atau parenteral. 3. Isolasi untuk menghindari rangsang luar seperti suara dan tindakan terhadap penderita 4. Oksigen, pernafasan buatan dan trachcostomi bila perlu. 5. Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit

Obat- obatanAntibiotika
Anti tetanus toksin Tetanus toksoid

Antikonvulsan

Komplikasi
1. Laserasi lidah akibat kejang
2. Dekubitus karena penderita berbaring satu posisi

saja 3. Panas yang tinggi karena infeksi sekunder atau toksin yang menyebar luas dan mengganggu pusat pengatur suhu.

prognosa
Dipengaruhi oleh beberapa faktor : 1.Masa inkubasi Makin panjang masa inkubasinya makin ringan

penyakitnya, sebaliknya makin pendek masa inkubasi penyakit makin berat. Pada umumnya bila inkubasi < 7 hari tergolong berat. 2.Umur Makin muda umur penderita seperti pada neonatus maka prognosanya makin jelek. 3.Period of onset adalah waktu antara timbulnya gejala tetanus, misalnya trismussampai terjadinya kejang umum. Kurang dari 48 jam, prognosanya jelek. 4. Panas Pada tetanus tidak selalu ada febris. Adanya hiperpireksia prognosanya jelek. 5. Pengobatan yang terlambat prognosanya jelek. 6.Ada tidaknya komplikasi 7.Frekusensi kejang Semakin sering prognosanya makin jelek.

pencegahan
Pencegahan dengan pemberian imunisasi telah dapat

dimulai sejak anak berusia 2 bulan, dengan cara pemberian imunisasi aktif ( DPT atau DT ). Mencegah tetanus melalui vaksinasi adalah jauh lebih baik daripada mengobatinya. Pada anak-anak, vaksin tetanus diberikan sebagai bagian dari vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus) Bagi yang sudah dewasa sebaiknya menerima booster , Selain itu perawatan luka yang benar dan antitetanus serum untuk profilaksis

Anda mungkin juga menyukai