Anda di halaman 1dari 13

PANCASILA SOLUSI PROBLEM BANGSA

M.RIZAN SYAFIQ ( 1914201057 )


LATAR BELAKANG
Pancasila yang lebih kita kenal sebagai ideologi dan dasar
negara. Dimana di dalam butir-butir Pancasila terdapat
nilai-nilai yang sangat penting bagi kesejahteraan rakyat
Indonesia. Namun, nilai-nilai yang terkandung di dalam
Pancasila dinilai belum diimplementasikan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga di era
reformasi ini masih banyak rakyat Indonesia yang belum
dapat merasakan makna Pancasila yang sebenarnya, yaitu
menjunjung tinggi rasa keadilan, persatuan, kesatuan dan
mensejahterakan rakyat.
MASALAH INDONESIA
Seperti yang kita ketahui di Indonesia erat dengan
kasus korupsi, kerusakan lingkungan dan dekadensi
moral. Korupsi sendiri berarti setiap orang yang
dengan sengaja secara melawan hukum untuk
melakukan perbuatan dengan tujuan memperkaya diri
sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang
mengakibatkan kerugian keuangan negara atau
perekonomian negara. Contoh kasus korupsi yang
dilansir di website www.berita.suaramerdeka.com
NEXT
 Kasus selanjutnya adalah kasus kerusakan lingkungan
yang belum lama terjadi di Kalimantan Barat,
kebakaran hutan di wilayah Kalimantan menyebabkan
kabut asap menyebar tidak hanya di Kalimantan. Hal
ini menyebabkan kabut asap sudah masuk kategori
darurat. Kabut asap menimbulkan dampak negatif
diantara lain, yaitu gangguan kesehatan, terganggunya
jadwal penerbangan dan kerusakan lingkungan.
PANCASILA SEBAGAI SOLUSI
Begitu banyak masalah menimpa bangsa ini seperti yang telah
diuraikan di atas. Korupsi, kerusakan lingkunan sebenarnya
berhulu pada dekadensi moral. Dekadensi moral sendiri berarti
krisi moral. Tragisnya, sumber masalah justru berasal dari badan-
badan yang ada di negara ini, baik eksekutif, legislatif maupun
yudikatif, badan-badan inilah yang seharusnya mengemban
amanat rakyat. Setiap hari kita disuguhi berita-berita miring
yang dilakukan oleh orang-orang yang dipercaya rakyat untuk
menjalankan mesin pembangunan ini. Sebagaimana telah
dikatakan bahwa moralitas memegang kunci sangat penting
dalam mengatasi krisis. Jika krisis moral sebagai hulu dari semua
masalah, maka melalui moralitas pula krisis dapat diatasi.
NEXT
Indikator kemajuan bangsa tidak cukup diukur hanya dari kepandaian
warganegaranya, tidak juga dari kekayaan alam yang dimiliki, namun
hal yang lebih mendasar adalah sejauh mana bangsa tersebut
memegang teguh moralitas. Moralitas memberi dasar, warna sekaligus
penentu arah tindakan suatu bangsa. Moralitas dapat dibedakan
menjadi tiga, yaitu moralitas individu, moralitas sosial dan moralitas
mondial. Moralitas individu lebih merupakan kesadaran tentang
prinsip baik yang bersifat ke dalam, tertanam dalam diri manusia yang
akan mempengaruhi cara berpikir dan bertindak. Seorang yang
memiliki moralitas individu yang baik akan muncul dalam sikap dan
perilaku seperti sopan, rendah hati, tidak suka menyakiti orang lain,
toleran, suka menolong, bekerja keras, rajin belajar, rajin ibadah dan
lain-lain. Moralitas ini muncul dari dalam, bukan karena dipaksa dari
luar.
NEXT
Lalu bagaimana membangun kesadaran moral anti
korupsi berdasarkan Pancasila? Korupsi secara harafiah
diartikan sebagai kebusukan, keburukan, kebejatan,
ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral,
penyimpangan dari kesucian (Tim Penulis Buku
Pendidikan anti korupsi, 2011: 23). Kasus korupsi yang
terjadi di Indonesia semakin menunjukkan ekskalasi
yang begitu tinggi. Oleh karenanya, penyelesaian
korupsi harus diselesaikan melalui beragam
cara/pendekatan, yang dalam hal ini saya menggunakan
istilah pendekatan eksternal maupun internal.
NEXT
Pendekatan eksternal yang dimaksud adalah adanya unsur dari luar
diri manusia yang memiliki kekuatan ‘memaksa’ orang untuk tidak
korupsi. Kekuatan eksternal tersebut misalnya hukum, budaya dan
watak masyarakat. Dengan penegakan hukum yang kuat, baik dari
aspek peraturan maupun aparat penegak hukum, akan
meminimalisir terjadinya korupsi. Demikian pula terciptanya budaya
dan watak masyarakat yang anti korupsi juga menjadikan seseorang
enggan untuk melakukan korupsi. Adapun kekuatan internal adalah
kekuatan yang muncul dari dalam diri individu dan mendapat
penguatan melalui pendidikan dan pembiasaan. Pendidikan yang
kuat terutama dari keluarga sangat penting untuk menanamkan jiwa
anti korupsi, diperkuat dengan pendidikan formal di sekolah
maupun non-formal di luar sekolah.
NEXT
Membangun kesadaran moral anti korupsi berdasar Pancasila adalah
membangun mentalitas melalui penguatan eksternal dan internal tersebut
dalam diri masyarakat. Di perguruan tinggi penguatan tersebut dapat
dilakukan melalui pendidikan kepribadian termasuk di dalamnya
pendidikan Pancasila. Nilai-nilai Pancasila apabila betul-betul dipahami,
dihayati dan diamalkan tentu mampu menurunkan angka korupsi.
Penanaman satu sila saja, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, apabila bangsa
Indonesia menyadari jati dirinya sebagai makhluk Tuhan, tentu tidak akan
mudah menjatuhkan martabat dirinya ke dalam kehinaan dengan
melakukan korupsi. Perbuatan korupsi terjadi karena hilangnya kontrol diri
dan ketidakmampuan untuk menahan diri melakukan kejahatan.
Kebahagiaan material dianggap segala-galanya dibanding kebahagiaan
spiritual yang lebih agung, mendalam dan jangka panjang. Keinginan
mendapatkan kekayaan dan kedudukan secara cepat menjadikannya nilai-
nilai agama dikesampingkan.
NEXT
Kesadaran manusia akan nilai ketuhanan ini, secara eksistensial
akan menempatkan manusia pada posisi yang sangat tinggi. Hal
ini dapat dijelaskan melalui hirarki eksistensial manusia, yaitu
dari tingkatan yang paling rendah, penghambaan terhadap harta
(hal yang bersifat material), lebih tinggi lagi adalah penghambaan
terhadap manusia, dan yang paling tinggi adalah penghambaan
pada Tuhan. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling
sempurna tentu tidak akan merendahkan dirinya diperhamba
oleh harta, namun akan menyerahkan diri sebagai hamba Tuhan.
Buah dari pemahaman dan penghayatan nilai ketuhanan ini
adalah kerelaan untuk diatur Tuhan, melakukan yang
diperintahkan dan meninggalkan yang dilarang-Nya.
NEXT
Penanaman satu nilai tentunya tidak cukup dan
memang tidak bisa dalam konteks Pancasila, karena
nilai-nilai Pancasila merupakan kesatuan organis yang
tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Dengan
demikian, akan menjadi kekuatan moral besar
manakala keseluruhan nilai Pancasila yang meliputi
nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan
dan keadilan dijadikan landasan moril dan
diejawantahkan dalam seluruh kehidupan berbangsa
dan bernegara, terutama dalam pemberantasan
korupsi.
NEXT
Penanaman nilai sebagaimana tersebut di atas paling
efektif adalah melalui pendidikan dan media.
Pendidikan informal di keluarga harus menjadi
landasan utama dan kemudian didukung oleh
pendidikan formal di sekolah dan non- formal di
masyarakat. Peran media juga sangat penting karena
memiliki daya jangkau dan daya pengaruh yang sangat
kuat bagi masyarakat. Media harus memiliki visi dan
misi mendidik bangsa dan membangun karakter
masyarakat yang maju namun tetap berkepribadian
Indonesia.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai