Oleh:
Syahdan Millenia Danurwendra
201810330311051
Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
2021
I. IDENTITAS
A. PENDERITA
1. Nama (Inisial) : Tn Y
2. Umur : 54 thn
3. Jenis Kelamin :L
4. Agama : Islam
5. Pekerjaan : Swasta
6. Status Perkawinan : Menikah
7. Jumlah Anak : 2 orang
8. Pendidikan terakhir : SMA tamat
9. Alamat lengkap : Jl. Mojosari
RT 02 RW 19
Desa Mojorejo
Kecamatan Junrejo
Kota Batu
B. PASANGAN (Bila sudah menikah atau sudah pernah menikah)
1. Nama (Inisial) : Ny M
2. Umur : 50 thn
3. Jenis Kelamin :P
4. Agama : Islam
5. Pekerjaan : IRT
6. Status Perkawinan : Menikah
7. Jumlah Anak : 2 orang
8. Pendidikan terakhir : SMA tamat
9.Alamat lengkap :Jl.Mojosari (bila tdk serumah)
RT 02 RW 19
Desa Mojorejo Kecamatan Junrejo Kota Batu
II. GENOGRAM (minimal 4 generasi, 2 diatas, 1 dibawah)
Tn.M Tn.L
Ny. R Ny. Y
Tn.B,80
Tn.A, 78 Ny.P, 75 Ny.K,85
Keterangan:
Keterangan:
Simbol genogram mengikuti simbol internasional
Selain identitas nama, disertakan pula usia, pekerjaan, pendapatan dan tingkat
pendidikan
Diberikan tanda melingkar untuk keluarga yang tinggal dalam satu rumah
III. ANAMNESIS
A. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Keluhan Utama :
Anamnesis : Sistematis berdasarkan sacred seven
3 Diagnosis Sosial:
a. Faktor risiko sosial: Rehabilitatif:
b. Faktor risiko budaya:
c. Aspek fungsional (ICPC):
Keterangan:
1. Diagnosis klinis/biologis/medis merupakan kesimpulan dokter terhadap permasalahan
kesehatan yang dihadapi pasien dengan mengacu pada diagnosis internasional, seperti
tertuang dalam International Code Diagnosis seri X (ICD X).
2. Diagnsosi psikis adalah kesimpulan dokter terkait faktor psikis yang dialami oleh
pasien, dimana faktor psikis ini dapat menjadi penyebab masalah kesehatan pasien
yang dapat memperburuk atau mempengaruhi penyembuhan masalah kesehatan
pasien.
Pada saat pasien datang ke dokter dengan menyampaiakan keluhan, maka secara tidak
lansung terdapat suatu masalah kesehatan yang ditakutkan dan pasien mempunyai
harapan kepada dokter untuk dapat menyelesaikan masalah kesehatan yang
dialaminya.
3. Diagnosis sosial adalah kesimpulan dokter terkait faktor lain yang dialami oleh
pasien, dimana faktor psikis ini dapat menjadi penyebab masalah kesehatan pasien
yang dapat memperburuk atau mempengaruhi penyembuhan masalah kesehatan
pasien. Faktor ini meliputi sosial, budaya, ekonomi dan aspek fungsional, termasuk
pula perilaku sehari-hari dan perilaku dalam upaya mencari pengobatan. Aspek
fungsional pasien menentukan sejauhmana seseorang dengan kondisi sakitnya masih
dapat beraktifitas dan produktif, artinya selama pengobatan pasien dapat mandiri atau
sangat tergantung kepada orang lain.
Catatan:
Uraian masalah pada tiap aspek merupakan faktor resiko yang didasarkan pada
diagnosis holistik, dimana diduga atau memiliki peranan terhadap masalah kesehatan
yang dialami oleh penderita.
Penatalaksanaan komprehensif merupakan suatu tindakan atau usulan tindakan yang
akan dilakukan kepada penderita dengan melihat seluruh aspek. Tindakan ini harus
operasional, artinya harus dapat dilakukan atau ditindaklanjuti oleh penderita tersebut
sehingga harus disesuaikan dengan kondisi penderita secara keseluruhan. Tindakan ini
merupakan tindakan sebagai dokter sesuai dengan standar kompetesi dokter
Indonesia.
Instruksi yang diberikan pada penderita harus jelas, tidak memiliki penafsiran yang
berbeda-beda. Misalnya: Kita menyarankan penderita untuk istirahat, maka harus
dijabarkan istirahat yang seperti apa yang disarankan. Penatalaksanaan komprehensif
pada semua level (promotif s/d rehabilitatif)
X. DAFTAR PUSTAKA