Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KONSEP DASAR KEPERAWATAN

“ MONITORING HEMODINAMIK PADA KASUS GADAR”

DOSEN :
NS. MAYKEL KILING,S.PD,S.KEP,M.KEP

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
GUSWANDY LALENOH
FAUZIA ABDUL
GABRIELA MONONIMBAR
FADHILA LAUSU
AYURIA SENDOW

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO

JURUSAN KEPERAWATAN PRODI D-IV

2018
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I : PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
2. Rumusan masalah
3. Tujuan
BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian hemodinamik
B. Monitoring Hemodinamik
C. Peredaran Darah Pada Manusia
BAB III : PENUTUP

1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmatnya,
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam menuntut ilmu.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Manado, Agustus 2018

Penyusun

Kelompok 3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Hemodinamik yang berarti harfiah "gerakan darah" adalah studi tentang darah aliran atau
sirkulasi. Sistem peredaran darah berfungsi untuk mengangkut darah untuk memberikan O2,
nutrisi dan bahan kimia ke sel-sel tubuh, untuk memastikan kesehatan dan fungsi yang tepat,
dan untuk menghapus produk limbah selular.

Hemodinamik merupakan bagian penting dari fisiologi kardiovaskular berhubungan dengan


kekuatan pompa (jantung) telah mengembangkan untuk mengedarkan darah melalui sistem
kardiovaskular. Sirkulasi darah yang memadai (alirandarah) adalah kondisi yang diperlukan
untuk suplai oksigen yang cukup ke seluruh jaringan, ini identik dengan kesehatan jantung.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini yakni :
1. Apa pengertian dari hemodinamika?
2. Jelaskan monitoring hemodinamik?
3. Jelaskan peredaran darah pada manusia?
C. TUJUAN
1. Utuk mengetahui pengertian dari hemodinamika?
2. Utuk mengetahui monitoring hemodinamik?
3. Utuk mengetahui peredaran darah pada manusia?
BAB II
PEMBAHASAN

A. HEMODINAMIK
1. Definisi Hemodinamik

Hemodinamik adalah pemeriksaan aspek fisik sirkulasi darah, fungsi jantung dan
karakterisitik fisiologis vaskular perifer (Mosby 1998, dalam Jevon dan Ewens 2009).
Pemantauan Hemodinamik dapat dikelompokkan menjadi noninvasif, invasif, dan turunan.
Pengukuran hemodinamik penting untuk menegakkan diagnosis yang tepat, menentukan
terapi yang sesuai, dan pemantauan respons terhadap terapi yang diberikan (gomersall dan
Oh 1997, dalam Jevon dan Ewens 2009), pengukuran hemodinamik ini terutama dapat
membantu untuk mengenali syok sedini mungkin, sehingga dapat dilakukan tindakan yang
tepat terhadap bantuan sirkulasi (Hinds dan Watson 1999, dalam Jevon dan Ewens 2009).

Mayoritas yang signifikan dari semua penyakit kardiovaskular dan gangguan terkait dengan
disfungsi hemodinamik sistemik Hipertensi dan gagal jantung kongestif adalah dua paling
dikenal gangguan hemodinamik sistemik. Jantung adalah driver sistem peredaran darah
menghasilkan cardiac output (CO) dengan berirama kontrak dan santai.

Hal ini menciptakan perubahan dalam tekanan regional dan dikombinasikan dengan sistem
katup kompleks dalam jantung dan pembuluh darah, memastikan bahwa darah bergerak di
sekitar sistem peredaran darah dalam satu arah.

The"memukul" jantung berdenyut menghasilkan aliran darah yang dilakukan ke dalam arteri,
melintasi sirkulasi mikro-dan akhirnya kembali melalui sistem vena ke jantung. aorta , arteri
utama, meninggalkan jantung kiri dan hasil untuk membagi ke dalam arteri yang lebih kecil
dan lebih kecil sampai mereka menjadi arteriol,dan akhirnya kapiler , di mana transfer
oksigen terjadi.

Kapiler terhubung ke venula , di mana darah terdeoksigenasi lewat dari sel-sel kembali ke
darah, dan darah kemudian berjalan kembali melalui jaringan pembuluh darah ke jantung
kanan.

Sirkulasi mikro--arteriol, kapiler, venula dan-sebagian besar merupakan wilayah dari sistem
vaskular dan merupakan situs transfer O2, glukosa , dan substrat enzim ke dalam sel.
Sistem vena mengembalikan darah de-oksigen ke jantung kanan di mana ia dipompa ke
paru-paru untuk menjadi oksigen dan CO2 dan limbah gas lainnya dipertukarkandan diusir
saat bernafas.

Darah kemudian kembali ke sisi kiri jantung di mana ia mulai proses lagi. Jelas jantung,
pembuluh dan paru-paru semua aktif terlibat dalam menjaga sel-sel sehat dan organ, dan
semua hemodinamik pengaruh.
2. Faktor yang mempengaruhi hemodinamik

Hemodinamik yang kompleks dan luas tetapi mencakup CO, volume cairan sirkulasi,
respirasi, diameter pembuluh darah dan resistensi, dan kekentalan darah . Masing-masing
pada gilirannya dipengaruhi oleh faktor-faktor fisiologis, faktor-faktor fisiologis
hemodinamik:

a. Diet
b. Olahraga
c. Penyakit
d. Obat-obatan atau alkohol,
e. Obesitas dan kelebihan berat badan.

B. MONITORING HEMODINAMIK

Hemodinamik adalah aliran darah dalam system peredaran tubuh kita baik melalui sirkulasi
magna (sirkulasi besar) maupun sirkulasi parva ( sirkulasi dalam paru-paru).

Hemodinamik monitoring adalah pemantauan dari hemodinamik status. Pentingnya


pemantauan terus menerus terhadap status hemodinamik, respirasi, dan tanda-tanda vital lain
akan menjamin early detection bisa dilaksanakan dengan baik sehingga dapat mecegah pasien
jatuh kepada kondisi lebih parah.

Hemodinamik status adalah indeks dari tekanan dan kecepatan aliran darah dalam paru dan
sirkulasi sistemik.
Penyakit yg dapat timbul akibat perubahan status hemodinamik.

1) gagal jantung,
2) overload cairan,
3) shock,
4) hipertensi pulmonal dan banyak kasus
1. Faktor penentu hemodinamik

a. Pre load : menggambarkan tekanan saat pengisian atrium kanan selama diastolic
digambarkan melalui Central Venous Pressure (CVP). Sedangkan pre l oad ventricle kiri
digambarkan melalui Pulmonary Arterial Pressure (PAP).

b. Contractility : menggambarkan kekuatan otot jantung untuk memompakan darah ke


seluruh tubuh.

c. After load : menggambarkan kekuatan/tekanan darah yang dipompakan oleh jantung. After
load dipengaruhi oleh sistemik:
1) sistemik vascular resistance
2) sistemik pulmonary vascular resistance.
Melalui monitoring beberapa parameter di bawah ini dapat diketahui bagaimana perfusi
sistemik seorang pasien yang menggambarkan status hemodinamiknya.
2. Pendekatan Dasar

Pendekatan dasar untuk hemodinamik pemahaman adalah dengan "perasaan denyut nadi". Ini
memberikan informasi sederhana mengenai kekuatan sirkulasi melalui langkah sistolik dan
denyut jantung , kedua komponen penting dari sirkulasi yang dapat diubah dalam penyakit.
Tekanan darah dapat hanya diukur dengan menggunakan plethysmograph atau manset
terhubung ke sensor tekanan (merkuri atau aneroid manometer ). Ini adalah ukuran klinis
yang paling umum dari sirkulasi dan memberikan tekanan sistolik puncak dan diastolik
tekanan, sering dikutip sebagai 115/75 normal.

Tekanan darah sistolik. Tekanan nadi arteri dapat diukur dengan menempatkan tonometer
atau sensor tekanan pada permukaan kulit di atas arteri. Ini menyediakan jejak tekanan terus-
menerus atau pulsagelombang tekanan arteri yang mencerminkan kinerja kardiovaskular
(Fig1). Sebuah non-invasif Doppler juga dapat digunakan untuk mengukur aliran darah pada
setiap titik dalamsirkulasi, termasuk dalam jantung, CO, dan dapat dikonversi ke perbedaan
tekanan menggunakan persamaan Bernoulli dimodifikasi, ΔP = 4V2. Sebuah manometer
invasif (sensor tekanan) dapat dimasukkan ke dalam arteri di ujung kateter untuk mengukur
tekananintra-arteri pulsa memberikan informasi tentang kinerja kardiovaskular Yang penting
semua langkah-langkah ini harus disertai dengan ukuran CO sehingga fungsi jantung dan
pembuluh dapat dibedakan.

Hal ini memungkinkan untuk pemahaman yang lebih efektif dan pengobatan dari sistem
kardiovaskular. Jantung dan pembuluh darah tempat tidur adalah bagian yang dinamis dan
terhubung dari sistem peredaran darah dan menggabungkan transportasi yang efisien untuk
efek darah. Sirkulasi dipengaruhi oleh hambatan dari tempat tidur vaskular terhadap yang
jantung memompa.

Untuk jantung kanan ini adalah tempat tidur pembuluh darah paru, menciptakan resistensi
pembuluh darah paru (PVR), sedangkan untuk sirkulasi sistemik ini adalah tempat tidur
vaskular sistemik, menciptakan resistensi vascular sistemik (SVR).

Pembuluh aktif mengubah diameter bawah pengaruh fisiologi atau terapi, vasokonstriktor
penurunan diameter pembuluh dan resistensi meningkat, sedangkan vasodilator
meningkatkan diameterpembuluh dan resistensi menurun. Sederhananya resistensi meningkat
(penyempitan pembuluh) CO menurun, dan sebaliknya penurunan resistensi (pelebaran
pembuluh) meningkatkan.

3. Indikasi pemantauan hemodinamik


a. Shock
b. Infark miokard akut (AMI), yang disertai ; gagal jantung kanan/kiri, nyeri dada yang
berulang, hipotensi atau hipertensi.
c. Edema paru
d. Pasca oprasi jantung
e. Penyakit katub jantung
f.
Tamponade jantung
g.
Gagal napas akut
h.
Hipertensi pulmonal
i.
Sarana untuk memberikan cairan/resusitasi cairan, mengetahui reaksi pemberian
obat.
4. Parameter hemodinamik
a. Tekanan vena sentral (CVP)
b. Tekanan arteri pulmonalis
c. Tekanan kapiler arteri pulmonalis
d. Tekanan atrium kiri
e. Tekanan ventrikel kanan
f. Curah jantung
g. Tekanan arteri sistemik.

5. Monitoring Parameter Perfusi Sistemik Yang Menggambarkan Status Hemodinamik.

Melalui monitoring beberapa parameter di bawah ini dapat diketahui bagaimana perfusi
sistemikseorang pasien yang menggambarkan status hemodinamiknya :
1.) Blood Pressure (Tekanan Darah)

Dua macam cara pemantauan tekanan darah yang kita kenal. Pemantauan darah Non
Invasive(cuff pressure) dan Invasive Blood Pressure(arterial pressure)
a. Non Invasive Blood Pressure (NIBP)

Teknik pengukuran darah dengan menggunakan cuff atau manset, baik secara manual
maupun menggunakan mesin sebagaimana bedsidemonitor yang ada di unit pelayanan
Intensif. Ukuran manset harus disesuaikan dengan besarnya lengan pasien, karena ketidak
sesuaian ukuran manset akan mengurangi validitas hasil pengukuran.

Data status hemodinamik yang bisa didapatkan adalah tekanan sistolik, tekanan diastolic, dan
tekanan rata-rata arteri (Mean Arterial Pressure=MAP)
Sistolik pressure adalah tekanan darah maksimal dari ventrikel kiri saat systole.

Diastolic pressure adalah gambaran dari elastisitas pembuluh darah dan kecepatan darah saat
dipompakan dalam arteri.

MAP adalah tekanan rata-rata arteri, menggambarkan perfusi rata-rata dari peredaran darah
sistemik.

VALUE ABBREVITION DEFINITION NORMAL FORMULA


RANGE

Mean arterial MAP Tekanan rata-rata 70-90 mmHg 2D+1S3


preassure yang dihasilkan
oleh tekanan darah
arteri disaat akhir
cardiac cycle

Cardiac out CO Banyaknya darah 5-6 L/min HRXstroke volume


put yang di pompakan (atrest)
oleh ventrikel
dalam satu menit

Stroke volume SV Banyaknya darah 60-130ml CO HR X 1000


yang di pompakan
oleh ventrikel di
setiap kali
denyutan

Central CVP Tekanan yang 6-12 cm H204- Hasil pengukuran


venous dihasilkan oleh 15 mmHg
preassure volume darah di
dalam jantung
sebelah kanan

Sangat penting bagi kita untuk mempertahankan MAP diatas 60 mmHg, untuk menjamin
perfusi otak, perfusi arteria coronaria, dan perfusi ginjal tetap terjaga.
b. Invasive Blood Pressure (IBP)

Pengukuran tekanan darah secara invasive dapat dilakukan dengan melakukan insersi kanule
ke dalam arteri yang dihubungkan dengan tranduser. Tranduser ini akan merubah tekanan
hidrostatik menjadi sinyal elektrik dan menghasilkan tekanan sistolik, diastolic, maupun
MAP pada layar monitor.

Setiap perubahan dari ketiga parameter diatas, kapanpun,dan berapapun maka akan selalu
muncul dilayar monitor.

Ketika terjadi vasokonstriksi berat, dimana stroke volume sangat lemah, maka pengukuran
dengan cuff tidak akurat lagi. Maka disinilah penggunaan IBP sangat diperlukan.
Pada kondisi normal, IBP lebih tinggi 2-8 mmHg dari NIBP
Pada kondisi sakit kritis bisa 10-30 mmHg lebih tinggi dari NIBP.

2.) Central Venous Pressure (cvp)

Merupakan pengukuran langsung dari atrium kanan. Central venous pressure mencerminkan
preload ventrikel kanan dan kapasitas vena,sehingga dapat diketahui volume pembuluh darah
atau cairan dan efektifitas jantung sebagai pompa. CVP adalah pengukuran tekanan di vena
cava superior atau atrium kanan.
1. Indikasi Monitoring
Gangguan volume sirkulasi darah, tetapi fungsi kardio pulmoner relative normal.

Therapi cairan pada paska perdarahan, bedah trauma, sepsis, kondisi emergency dengan
kekurangan cairan dan komponen darah.
2. Pengukuran
Apabila menggunakan Pressure tranduser, maka dalam satuan millimeter of mercury (mmHg)
Apabila menggunakan Water manometer, maka dalam satuan centimeter air (cmH2O)
Untuk merubah dari mmHg →cm H2O adalah
mmHg X 1,36 = …..cmH2O
Sebaliknya untuk merubah dari cmH2O →mmHg adalah
cmH2O ÷1,36 = …mmHg
pasien dengan nilai CVP rendah, artinya Hipovolemik
pasien dengan CVP tinggi artinya overload cairan.
3. Komplikasi

 Hematothorax
 Pneumothorax
 Nerve injury
 Arterial puncture
 Thorxic duct perforation
 Infeksi local/sistemik
 Thrombosis
 Emboli udara
Phlebostatik Axis

Phlebostatik axis adalah mengatur posisi tidur pasien dengan posisi head-up 30˚Hal yang
penting dalam pengukuran CVP adalah menjaga kesetabilan dan konsistensi “ZERO POINT”
(titik nol).zero point menggambarkan posisi atrium, yaitu pada garis mid axilla intercosta
keenamPhlebostatik axis
Daerah pemasangan :
1. Vena subclavia
2. Vena jugularis
3. Vena antecubital
4. Vena femoralis
Prosedur pemasangan :
Persiapan alat :
 Catheter vena central
 Cairan NaCl 0,9 %
 Heparin
 Lidocain 2%
 Spuit 3cc, 10cc
 Cairan antiseptic
 Duk lubang kecil
 Kapas alcohol
 Kassa steril
 Gunting
 Benang dan jarum
 Manometer / tranduser monitor
 Standar infuse
 Threeway stop-cock
 Masker, sarung tangan steril, skort
Pelaksanaan :
1. Cuci tangan
2. Persiapan alat
3. Jelaskan prosedur pada pasien
4. Siapkan pasien pada posisi telentang (supine)
5. Desinfeksi daerah pemasangan

6. Lakukan anestesi local, masukkan kateter dengan teknik aseptic sampai mencapai
muara vena cava superior(dilakukan oleh dokter yang kompeten)
7. Hubungkan kateter dengan manometer
8. Fiksasi kateter , dan tutup dengan kasa steril pada daerah insersi

9. Paska tindakan : lakukan foto thoraks untuk mengetahui posisi kateter, awasi KU
pasien, dan adanya tanda-tanda komplikasi.
10. Perhatikan adanya undulasi yang sesuai dengan respirasi pasien (posisi kateter benar),
undulasi menyamai denyut nadi berarti posisi kateter terlalu dalam.

Prosedur pengukuran dengan Manometer air :


1. Cuci tangan
2. Jelaskan prosedur kepada pasien
3. Posisikan pasien pada phlebostatik axis dan tentukan pasisi Zero pointnya
4. Pindahkan jalur infuse dari pasien ke manometer dengan menutup jalur ke pasien pada
threeway

5. Setelah air pada manometer sampai pada puncak, pindahkan jalur cairan infuse dari
manometer ke pasien dengan menutup jalur dari flabot infuse

6. Tunggu hingga cairan pada manometer tidak lagi bergerak turun. Nilai CVp adalah
tingginya air dalam manometer saat air berhenti.
7. Catat nilai CVP pada lembar observasi

Penyebab perubahan tekanan intra cardial CVP

Penyebab Nilai CVP ↓ Penyebab Nilai CVP↑

 Volume overload yang disebabkan


kelebihan cairan, gagal ventricle
kanan cardiomyopaty, infark RV,
emboli paru, COPD, sepsis ARDS,
MI/MS
 Efusi, cardiac tamponade
 Hipertensi pulmonal
 Pemberian PEEP
 Pneumothorax
 Ascites
 Hipertensi
 Hipovolemia
 Shock

C. PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA ( SISTEM TRANSPORTASI )

Transportasi adalah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan
pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh.
Alat transportasi pada manusia terutama adalah darah.

Di dalam tubuh darah beredar dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan
pembuluh darah. Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga peredaran limfe
(getah bening) dan yang diedarkan melalui pembuluh limfe.
1. Definisi jantung

Jantung merupakan suatu organ otot berongga yang terletak di pusat dada. Bagian kanan dan
kiri jantung masing masing memiliki ruang sebelah atas (atrium) yang mengumpulkan darah
dan ruang sebelah bawah (ventrikel) yang mengeluarkan darah. Agar darah hanya mengalir
dalam satu arah, maka ventrikel memiliki satu katup pada jalan masuk dan satu katup pada
jalan keluar.
a. Fungsi Jantung

Fungsi utama jantung adalah menyediakan oksigen ke seluruh tubuh dan membersihkan
tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida). Jantung melaksanakan fungsi tersebut dengan
mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dan memompanya ke
dalam paru-paru, dimana darah akan mengambil oksigen dan membuang karbondioksida;
jantung kemudian mengumpulkan darah yang kaya oksigen dari paru-paru dan memompanya
ke jaringan di seluruh tubuh.

Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol);
selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung disebut
sistol). Kedua atrium mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua ventrikel
juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.

Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida dari seluruh tubuh
mengalir melalui 2 vena besar (vena kava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium
kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan.

Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis,
menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler)
yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan
karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan.

Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri.
Peredaran darah diantara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi
pulmoner.

Darah dalam atrium kiri akan didorong ke dalam ventrikel kiri, yang selanjutnya akan
memompa darah yang kaya akan oksigen ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta
(arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali
paru-paru.
2. Darah ke Jantung

Otot jantung (miokardium) sendiri menerima sebagian dari sejumlah volume darah yang
mengalir melalui atrium dan ventrikel suatu sistem arteri dan vena (sirkulasi koroner)
menyediakan darah yang kaya akan oksigen untuk miokardium dan kemudian
mengembalikan darah yang tidak mengandung oksigen ke dalam atrium kanan.

Arteri koroner kanan dan arteri koroner kiri merupakan cabang dari aorta; vena kardiak
mengalirkan darah ke dalam sinurskoroner, yang akan mengembalikan darah ke dalam atrium
kanan.

Sebagian besar darah mengalir ke dalam sirkulasi koroner pada saat jantung sedang
mengendur diantara denyutnya (selama diastol ventrikuler).
Jantung mempunyai empat ruang yang terbagi sempurna yaitu dua serambi ( atrium) dan dua
bilik (ventrikel) dan terletak di dalam rongga dada sebelah kiri di atas diafragma. Jantung
terbungkus oleh kantong perikardium yang terdiri dari 2 lembar :

a. lamina panistalis di sebelah luar


b. lamina viseralis yang menempel pada dinding jantung
3. Katup Jantung :
1) katup atrioventikuler (valvula bikuspidal) yang terdapat di antara serambi dan bilik
jantung yang berfungsi mencegah aliran dari bilik keserambi selama sistol.
2) katup semilunaris (katup aorta dan pulmonalis) yang berfungsi mencegah aliran balik
dari aorta dan arteri pulmonalis kiri ke bilik selama diastole.

Di dekat sel/jaringan terdapat suatu susunan kapiler yang merupakan ‘ujung’ dari arteri/vena.
Di kapiler ini terjadi pertukaran cairan, zat makanan, elektrolit, hormon dan bahan lainnya
dari pembuluh darah ke jaringan/sel dan sebaliknya dari jaringan/sel ke pembuluh darah.
Untuk menyesuaikan dengan keadaan tubuh, pembuluh darah dapat melebar dan menyempit
yang biasa disebut dengan dilatasi (melebar) dan konstriksi (menyempit). Hal ini dapat terjadi
Karena pada lapisan dinding pembuluh darah terdapat otot yang dapat berkontraksi dan
ber-relaksasi.

Sistem saraf otonom mengatur pola peredaran darah. Pengaturan ini tidak dikendalikan oleh
keinginan kita melainkan dapat berjalan secara otomatis sesuai dengan keadaan dan
kebutuhan tubuh. Tekanan darah, kecepatan aliran darah dan jumlah denyut jantung per menit
dapat diatur oleh sistem ini.

Zat kimia lain seperti hormon dan beberapa obat dapat mengatur peredaran darah. Misalnya
adrenalin dapat meningkatkan denyut jantung. Contoh lainnya adalah kafein dalam kopi
selain merangsang saraf pusat juga dapat meningkatkan denyut jantung.
4. Pembuluh Darah
Macam-macam pembuluh darah:

a. Arteri (pembuluh darah nadi), yaitu pembuluh darah yang membawa darah keluar dari
jantung.
Terdiri dari:
1) Arteri pulmonalis
Merupakan pembuluh nadi yang membawa darah menuju paru-paru
2) Aorta

Merupakan pembuluh darah besar yang membawa darah menuju seluruh tubuh. Pada
pangkal batang nadi terdapat klep berbentuk bulan sabit (Valvula semilunaris) yang
berfungsi untuk menjaga aliran darah agar tetap searah
b. Vena (pembuluh darah balik), yaitu pembuluh darah yang membawa darah menuju ke
jantung.
1) Vena Pulmonalis
yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari paru-paru menuju ke jantung
2) Vena cava inferior
pembuluh darah yang membawa darah dari bagian bawah tubuh menuju jantung.
3) Vena cava superior
Yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari bagian atas tubuh menuju ke jantung

c. Pembuluh darah kapiler

Pembuluh darah halus, yang langsung berhubungan dengan jaringan tubuh. Pada pembuluh
darah kapiler terdapat hubungan antara pembuluh darah arteri dengan pembuluh darah vena.
Pembuluh darah kapiler tersusun atas satu lapis sel pipih satu lapisan.
Semua jaringan tubuh berhubungan langsung dengan kapiler darah, sehingga proses
pertukaran menjadi lebih efisien.

Pertukaran material dalam pembuluh darah kapiler ke sel terjadi melalui mekanisme difusi,
dan sistem transport aktif.

Aliran darah dalam kapiler lebih lambat sehingga memungkinkan proses pertukaran menjadi
lebih efektif
a) Venule
Pembuluh darah kapiler dari vena
b) Arteriole
Pembuluh darah kapiler dari arteri
Perbedaan antara arteri dengan vena
Tabel perbedaan antara arteri dan vena

No. Pembeda Pembuluh darah arteri vena

1. Dinding pembuluh Lebih tebal Lebih tipis

2. Lumen / saluran Sempit Luas

3. Katup Tidak ada Ada disepanjang pembuluh, berfungsi

untuk mencegah terjadinya arus balik,


sehingga arah aliran hanya ke satu arah
4. Aliran darah Meninggalkan jantung Menuju jantung

5. Tekanan darah Kuat Lemah

6 Denyutan Terasa, seirama dengan Tidak ada


denyut jantung

Peredarah darah tertutup


Peredaran darah yang terjadi dimana darah mengalir hanya melalui pembuluh darah, tanpa
pernah langsung menembus sel-sel atau jaringan tubuh.
Peredaran darah ganda
Sistem peredaran darah manusia disebut sistem peredaran darah ganda, sebab sekali darah
berdar melintasi jantung sebanyak dua kali.
Sistem peredaran ini dibedakan menjadi:
1. Sistem peredaran darah kecil ( sistem peredaran paru-paru)
Merupakan sistem peredaran yang membawa darah dari jantung ke paru-paru kembali lagi ke
jantung. Pada peristiwa ini terjadi difusi gas di paru-paru, yang mengubah darah yang banyak
mengandung CO2 dari jantung menjadi O2 setelah keluar dari paru-paru.
Mekanisme aliran darah sebagai berikut:

Ventrikel kanan jantung –> Arteri pulmonalis –> paru-paru –> vena pulmonalis — atrium
kiri jantung
2. Sistem peredaran darah besar ( peredaran darah sistemik)

merupakan sistem peredaran darah yang membawa darah yang membawa darah dari jantung
ke seluruh tubuh. Darah yang keluar dari jantung banyak mengandung oksigen.
mekanisme aliran darah sebagai berikut:

Ventrikel kiri –> aorta –> arteri superior dan inferior –> sel / jaringan tubuh –> vena cava
inferior dan superior –> atrium kanan jantung
3. Sistem peredaran portal

Sistem peredaran darah yang menuju ke alat-alat pencernaan menuju ke hati, sebelum
kembali ke jantung. pembuluh darah portal berwarna coklat karena banyak mengandung
nutrient.
BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN

Sistem peredaran darah manusia terdiri atas darah, pembuluh darah,serta jantung. Dan
darah manusia terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah, yaitu sel darah merah ( eritrosit ),
sel darah putih ( leukosit ) dan keping darah, ( trombosit ). Didalam sel darah merah terdapat
pigmen protein pengikat oksigen dan karbondioksida, yaitu hemoglobin. Sel darah putih
terdiri dari loukesit gronulosit ( Netrofil, eosinofil, basofil )dan leukosit agranulosit
( monosit, limfosit ). Trombosit berfungsi membekukan darah. Didalam serum terdapat
antibody ( kekebalan ). Pembuluh darah meliputi pembuluh nadi dan pembuluh balik.

Hemodinamik adalah pemeriksaan aspek fisik sirkulasi darah, fungsi jantung dan
karakterisitik fisiologis vaskular perifer (Mosby 1998, dalam Jevon dan Ewens 2009).

Hemodinamik monitoring adalah pemantauan dari hemodinamik status. Pentingnya


pemantauan terus menerus terhadap status hemodinamik, respirasi, dan tanda-tanda vital lain
akan menjamin early detection bisa dilaksanakan dengan baik sehingga dapat mecegah pasien
jatuh kepada kondisi lebih parah.

Perbedaan darah manusia tergolong peredaran tertutup dan gandah. Lambung merupakan
saluran pencernaan yang membesar, tersusun atas otot. Letaknya di rongga perut sebalah atas,
tepat dibawah diafragma. Ketika lambung kosong, ukurannya hanya sebesar sosis berukuran
besar. Lambung terbagi menjadi 4 bagian, yaitu kardia (terletak didekat otot spingter), fundus
(bagian yang membulat terletak di atas sebelah kiri), badan (bagian terbesar lambung, terletak
di bawah fundus), dan pilorus (bagian bawah yang menyempit, berbatasan dengan usus halus
oleh otot spingter pilorus).
2. SARAN

Untuk dapat memahami sistem hemodinamika selain membaca dan memahami


materi-materi dari sumber keilmuan yang ada (buku, internet, dan lain-lain) kita harus dapat
mengkaitkan
materi-materi tersebut dengan kehidupan kita sehari-hari, agar lebih mudah untuk paham dan
akan selalu diingat.
DAFTAR PUSTAKA

Sutanto M.(2004).Hemodinamik

Rokhaeni H.(2001).BukuAjarKeperawatanKardiovaskuler,Jakarta:Bidang diklat RS Jantung


Harapan Kita
Lantajo Rommel,RN,CCRN. Hemodinamic Made Easy, http://www.criticalcarewizzard.com
Hemodinamikjantung_nurse-carewithlove.blogspot.com

www.ppni-sulteng.or.id-konsep-dasar-hemodinamik

Anda mungkin juga menyukai