Anda di halaman 1dari 14

FISIOLOGI

HEMODINAMIKA
Definisi
ilmumengenaipergerakandarahdanda
yayang berperandidalamnya.
Hemodinamika erat kaitannya dengan
mekanisme sirkulasi dalam tubuh.
(kamus bahasa indonesia)

Hemodinamika adalah aliran darah


dalam system peredaran tubuh kita baik
melalui sirkulasi magna (sirkulasi besar)
maupun sirkulasi parva ( sirkulasi dalam
paru-paru). (Guyton, 2007)
Faktor penentu hemodinamik adalah

1.Pre load: menggambarkan tekanan saat


pengisian atrium kanan selama diastolic
digambarkan melalui Central Venous Pressure
(CVP). Sedangkan pre load ventricle kiri
digambarkan melalui Pulmonary Arterial Pressure
(PAP).
2.Contractility: menggambarkan kekuatan
otot jantung untuk memompakan darah ke
seluruh tubuh.
3.After load: menggambarkan
kekuatan/tekanan darah yang dipompakan oleh
jantung. After load dipengaruhi oleh sistemik
vascular resistance dan pulmonary vascular
Fungsi Sistem Sirkulasi

Melayani kebutuhan jaringan akan zat-zat nutrisi


dan oksigen.
Membawa keluar sisa hasil metabolisme yang
tidak terpakai.
Membawa hormon ke organ sasaran/sel target

Jantung merupakan organ yang berperan agar


darah tetap bersirkulasi.
Komponen Hemodinamika
Meliputi 3 komponen Utama yaitu;

1. Volume (darah dan cairan) sebagai isi

2. Pembuluh darah (arteri, vena dan kapiler) sebagai pipa

3. Jantung sebagai pompa


1. Volume (darah dan
cairan)
Tubuh manusia terdiri atas 60%-70% cairan yang bervariasi
pada setiap orang tergantung pada banyaknya lemak
dalam tubuh.

2 komponen utama : CES dan CIS

Volume atau cairan merupakan tempat dimana bahan-


bahan terlarut ada didalamnya. Ada begitu banyak
komponen dalam setiap tetes cairan/darah yang beredar
dalam sistem peredaran darah, contoh: oksigen dan
hemoglobin.
2. Pembuluh darah
Arteri merupakan pembuluh darah yang keluar dari jantung kaya
akan oksigen kecuali arteri pulmonal yang menuju ke paru-paru kaya
akan CO2. diantara ciri khas pipa arteri ini adalah berdenyut (nadi
atau pulse) sebagai tekanan pada dinding arteri sebagai hasil dari
cardiac out put.

Vena merupakan pembuluh darah sebagai kebalikan dari arteri yaitu


membawa darah menuju ke jantung yang umumnya kaya akan CO2
kecuali vena pulmonalis yang kaya akan O2 yang berasal dari kedua
paru.

Kapiler merupakan pipa kecil penghubung antara arteri dan vena.


Walaupun selang ini kecil bukan berarti fungsinya kecil, justru
sebaliknya pemantauan sederhana fungsi hemodinamik didapatkan
dari kapiler ini seperti akral dingin, CRT (capillary refill time,
kelembaban serta warna kulit).
3. Jantung
Komponen penunjang fungsi jantung terdiri dari dua fungsi
Utama:
a. Fungsi mekanikal.

Fungsi mekanikal jantung disusun oleh dua komponen penting


yaitu ; Volume dan lapisan otot jantung. Penilaian fungsi
mekanikal jantung ini dapat dilakukan dengan menilai cardiac
out put yang secara sederhana dapat dilakukan melalui
pengecekan nadi. Tapi ingat, Nadi sangat berbeda dengan
heart rate.

b. Fungsi elektrikal.
Untuk melaksanakan fungsi ini, jantung ditunjang oleh sistim
konduksi dan sejumlah elektrolit diantaranya Na, Kalium,
Cloride dan calcium. Adapun sistem konduksi jantung dimulai
dari SA Node sebagai sumber listrik Utama, AV Node, Berkas
cabang (Bundle branch) serta serabut perkunje.
Penilaian Hemodinamika
1. Nadi
2. Tekanan darah
3. Heart Rate atau denyut jantung
4. Perfusi perifer
5. Pernafasan
6. Produksi Urin
7. SPO2
8. GCS
Cara monitoring:
1. BLOOD PRESSURE (TEKANAN DARAH)
a.Non Invasive Blood Pressure (NIBP)
Teknik pengukuran darah dengan menggunakan
manset
Didapatkan: tekanan sistolik, tekanan diastolic, dan
tekanan rata-rata arteri (Mean Arterial
Pressure=MAP)
Sistolik pressure adalah tekanan darah maksimal

dari ventrikel kiri saat systole.


Diastolic pressure adalah gambaran dari

elastisitas pembuluh darah dan kecepatan darah


saat dipompakan dalam arteri.
MAP adalah tekanan rata-rata arteri,

menggambarkan perfusi rata-rata dari peredaran


b.Invasive Blood Pressure (IBP)
Melakukan insersi kanule ke dalam arteri yang
dihubungkan dengan tranduser merubah
tekanan hidrostatik menjadi sinyal elektrik
tekanan sistolik, diastolic dan MAP
Pada vasokonstriksi beratstroke volume
sangat lemah, maka pengukuran dengan
cuff tidak akurat lagi IBP
Pada kondisi normal, IBP lebih tinggi 2-8
mmHg dari NIBP
Pada kondisi sakit kritis bisa 10-30 mmHg
lebih tinggi dari NIBP.
2. CENTRAL VENOUS PRESSURE (CVP)

Pengukuran langsung dari atrium kanan


mencerminkan preload ventrikel kanan dan kapasitas
vena dapat diketahui volume pembuluh darah atau
cairan dan efektifitas jantung sebagai pompa.
CVP adalah pengukuran tekanan di vena cava superior
atau atrium kanan.
Indikasi:
Gangguan volume sirkulasi darah, tetapi fungsi kardio

pulmoner relative normal.


Therapi cairan pada paska perdarahan, bedah trauma,

sepsis, kondisi emergency dengan kekurangan cairan


dan komponen darah

Anda mungkin juga menyukai