Anda di halaman 1dari 6

4.

3 Analisa Data
NO DATA Etiologi Masalah Keperawatan
1. DS : Trauma persalinan, infeksi nosokomial Hipertermia
Pasien mengatakan badan terasa
lemah, dan badan terasa demam Daerah bekas insersio plasenta

DO : Kuman tumbuh dalam tubuh wanita


 nadi: 83x/menit, (serviks, vulva, perineum)
 suhu: 380C
Lokhea berbau busuk

Infeksi post partum

Peningkatan suhu tubuh

Demam tinggi

Hipertermia
2. DS : Trauma persalinan, infeksi nosokomial Ansietas
Pasien mengatakan tidak mampu
menjadi ibu yang baik Daerah bekas insersio plasenta

DO: Kuman tumbuh dalam tubuh wanita


 Pasien tampak gelisah dan (serviks, vulva, perineum)
mudah marah
 nadi: 83x/menit Lokhea berbau busuk

Infeksi post partum

Kurang pengetahuan

Ansietas
3. DS : Trauma persalinan, infeksi nosokomial Nyeri Akut
 Pasien mengeluh nyeri pada
bagian daerah luka epiostomi Daerah bekas insersio plasenta

DO : Kuman tumbuh dalam tubuh wanita


 Terdapat luka epiostomi latero (serviks, vulva, perineum)
medial
 Tanda REEDA (+). Lokhea berbau busuk

Infeksi post partum

merangsang pengeluaran mediator nyeri


(Histamine, bradikinin, prostaglandin, dll

Merangsang nosiseptor (reseptor nyeri)


persepsi nyeri / sensasi nyeri

Nyeri Akut
4.4 intervensi

NO Diagnosa Keperawatan NOC NIC


1. Hipertermia Termoregulasi : Perawatan demam :
Keseimbangan antara produksi panas, Manajemen gejala dan kondisi terkait yang
medapatkan panas, dan kehilangan panas. berhubungan dengan peningkatan suhu
Indicator : tubuh dimediasi oleh pirogen endogen.
 Diharapkan tidak ada sakit kepala  Pantau suhu dan tanda – tanda vital
 Diharapkan tidak ada sakit otot lainnya.
 Diharapkan tidak ada dehidrasi  Monitor warna kulit dan suhu
 Monitor asupan dan keluaran, sadari
perubahan kehilangan cairan yang tak
dirasakan
 Beri obat atau cairan IV (misalnya,
antipiretik, agen antibakteri dan agen
anti menggigil)
 Pantau komplikasi – komplikasi yang
berhubungan dengan demam serta
tanda dan gejala kondisi penebab
demam (misalnya, kejang, penurunan
tingkat kesadaran, status elektrolit
abnormal, ketidakseimbangan asam –
basa aritmia jantung an perubahan
abnormalitas sel)
2. Ansietas Tingkat kecemasan : Pengurangan kecemasan :
Keparahan dari tanda – tanda ketakutan, Mengurangi tekanan, ketakutan, firasat
ketegangan atau kegelisahan yang berasal maupun ketidaknyamanan terkait dengan
dari sumber yang tidak dapat diidentifikasi. sumber – sumber bahaya yang tidak
Indicator : teridentifikasi.
 Diharapkan pasien dapat beristirahat Aktivitas :
 Diharapkan tidak ada perasaan gelisah  Gunakan pendekatan yang tenang dan
 Diharapkan tidak ada serangan panic meyakinkan.
 Diharapkan tidak ada gangguan tidur  pahami situasi krisisyang terjadi dari
persepsi klien
 berada di sisi klien untuk meningkatkan
rasa aman dan mengurangi ketakutan
 lakkan usapan pada punggung atau
leher dengan cara yang tepat.
3. Nyeri akut Kontrol nyeri : Manajemen nyeri :
Tindakan pribadi untuk mengontrol nyeri Pengurangan atau reduksi nyeri sampai
Indikator : pada tingkat kenyamanan yang dapat
 Diharapkan pasien bisa menunjukkan diterima oleh pasien
kapan nyeri bisa terjadi Aktivitas :
 Diharapkan pasien bisa  Lakukan pengkajian nyeri
menggambarkan factor penyebab nyeri komprehensif yang meliputi lokasi,
 Diharapkan pasien bisa melaporkan karakteristik, onset / durasi, frekuens,
nyeri yang terkontrol kualitas, atau beratnya nyeri dan factor
pencetus
 Pastikan perawatan analgesic bagi
pasien dilakukan dengan pemantauan
yang ketat
 Kurangi atau eliminasi factor – factor
lingkungan yang dapat mempengaruhi
respon pasien terhadap
ketidaknyamanan (misalnya, suhu
ruangan, pencahayaan, suara bising)
 Ajarkan prinsip – prinsip manajemen
nyeri

Anda mungkin juga menyukai