Disusun Oleh :
Agus Saparudin (1611011)
Elva Budi C (1611016)
Fina Ayu N (1611017)
Firda Mutiara A (1611018)
Titin Rahayu (1511014)
S1 - KEPERAWATN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PATRIA HUSADA BLITAR
TAHUN 2019/2020
DAFTAR ISI
Bab I pendahuluan
1.1 Latar belakang……………………………………………………………………
1.2 Rumusan masalah ……………………………………………………………….
1.3 Tujuan ……………………………………………………………………………
Bab IV Penutup
4.1 Kesimpulan………………………………………………………………………...
4.2 Saran………………………………………………………………………………..
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kepemimpinan
2. Untuk mengetahui tipe kepemimpinan otoriter
3. Untuk mengetahui tipe kepemimpinan demokratis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain, baik bawahan
maupun kelompok untuk bekerja sama dalam rangka pencapaian tujuan.
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk menciptakan rasa percaya diri dan
dukungan diantara bawahan agar tujuan organisasional tercapai. Pakar dan ahli
manajemen seperti ordwat tead (1935) kepemimpinan adalah aktivitas memengaruhi
masyarakat agar mau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.
Gaya kepemimpinan adalah sekumpulan ciri yang digunakan pemimpin untuk
mempengaruhi bawahan agar sasaran tercapai. Menurut Mifta Thoha (2010: 49) gaya
kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat
orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat
3.1 Kesimpulan
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain, baik bawahan
maupun kelompok untuk bekerja sama dalam rangka pencapaian tujuan.
Otoriter adalah kepemimpinan dengan perilaku dimana kekuasaan berada
ditangan satu pihak, yang menganggap dirinya adalah segala-galanya. Tipe otoriter,
pemimpin bertindak diktaktor pada bawahannya. Cenderung melakukan pemaksaan
dalam menggerakkan kelompoknya.
Demokrasi adalah gaya kepemimpinan yang memberikan wewenang secara
luas kepada bawahan jika ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan
sebagai tim yang utuh. Tipe kepemimpinan demokratis adalah kebalikan dari
pemimpin otoriter. Disini pemimpin ikut berbaur dan berada ditengah-tengah
anggotanya. Hubungan yang tercipta juga tidaklah kaku seperti majikan dengan
bawahan, melainkan seperti saudara sendiri.
3.2 Saran
Untuk meningkatkan kinerja pemimpin harus berupaya seefektif mungkin
mengoptimalkan gaya kepemimpinan demikrasi. Karena semakin efektifnya gaya
kepemimpinan demokrasi akan meningkatkan kerja. Pemimpin harus berupaya untuk
memberikan pengertian tentang hasil yang di dapat dalam menyelesaikan pekerjaan,
sehingga bawahan akan berusaha untuk menyelesaikan pekerjaan dengan lebih baik dari
sebelumnya.
.
DAFTAR PUSTAKA
Nurkolis. (2003). Manajemen Berbasis Sekolah Teori, Model dan Aplikasi. Jakarta. Grasindo
Soekarso, Iskandar putong. (2015). Kepemimpinan Kajian Teoritis dan Praktis. Jakarta.
Erlangga
Mustapa, Zainudin, Maryadi. (2018). Kepemimpinan Pelayanan : Dimensi Baru Dalam
Kepemimpinan. celebes Media Perkasa.
Sagala, Syaiful. (2018). Pendekatan dan Model Kepemimpinan. Jakarta. Prenadamedia Group
http://organisasi.org/jenis_dan_macam_gaya_kepemimpinan_pemimpin_klasik_otoriter_dem
okratis_dan_bebas_manajemen_sumber_daya_manusia
http://wapannuri.com/a.kepemimpinan/kepemimpinan_efektif.html