Anda di halaman 1dari 12

Nabeel Pasha

Friday, January 3, 2014

Arti Penting Kepemimpinan dalam Organisasi [Teori Organisasi Umum]

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
sehingga kelompok kami berhasil menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini berisikan tentang “Arti penting kepemimpinan dalam organisasi.” Diharapkanmakalah ini
dapat memberikan informasi kepada kita semua.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha
kita. Amin.
BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalu berinteraksi
dengan sesame serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar
maupun dalam kelompok kecil.

Oleh sebab itu diantara para anggota kelompok tentulah membutuhkan seseorang yang bisa memimpin
kelompok itu, sebab jika tidak ada pemimpin maka akan terpecah belah lah kelompok tersebut. Untuk
mengelolanya, diperlukan pemimpin yang mempunyai jiwa kepemimpinan yang baik serta dapat
menjadi panutan untuk anggota kelompoknya.

Pemimpin adalah figure seseorang yang bijaksana, berani mengambil keputusan dan yang paling penting
berwibawa dan bisa memimpin untuk mencapai tujuan bersama. Sekarang sudah sangat sedikit orang
yang mempunyai ciri-ciri seorang pemimpin yang baik didalam organisasi maupun badan-bandan usaha,
bisnis, dan pemerintahan. Untuk itu maka sangat penting bagi para remaja-remaja mulai membiasakan
diri untuk belajar menjadi seorang pemimpin yang berani dan bisa memberikan arahan yang baik
didalamo rganisasi. Salah satunya memberikan pendidikan atau pembelajaran tentang pentingnya
kepemimpinan didalam organisasi.

Dalam praktek sehari-hari, seorang diartikan sama antara pemimpin dan kepemimpinan, padahal kedua
hal tersebut berbeda. Pemimpin adalah orang yang tugasnya memimpin, sedang kepemimpinan adalah
bakat dan atau sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin. Setiap orang mempunyai pengaruh atas
pihak lain, dengan latihan dan peningkatan pengetahuan oleh pihak maka pengaruh tersebut akan
bertambah dan berkembang.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan kami dari tulisan makalah ini adalah agar pembaca bisa mengetahui
organisasi,pemimpin, dan kepemimpinan. Mengetahui bagaimana cara menjadi pemimpin yang baik
serta mengetahui teori yang berkaitan dengan pemimpin dalam organisasi.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Organisasi dan Kepemimpinan

Organisasi adalah sebagai alat dari suatu kegiatan yang dilakukan oleh beberapa orang atau lebih yang
bekerja samauntuk mencapai tujuan.

Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang, baik dalam mengerjakan sesuatu
atau tidak mengerjakan sesuatu.

Teori Kepemimpinan

1. Teori Genetie: bahwa penganut teori ini mengatakan bahwa seorang pemimpin akan karena ia telah
dilahirkan dengan bakat pemimpin.

2. Teori Sosial: Jika teori genetis mengatakan bahwa “leaders are born and not made”, maka penganut-
penganut sosial mengatakan sebaliknya yaitu : “Leaders are made and not born”. Penganut-penganut
teori ini berpendapat bahwa etiap orang akan dapat menjadi pemimpin apabila diberi pendidikan dan
kesempatan untuk itu.

3. Teori Ekologis: Teori ini merupakan penyempurnaan dari kedua teori genetis dan teori sosial.
Penganut-penganut teori ini berpendapat bahwa seseorang hanya dapat menjadi pemimpin yang baik
apabila pada waktu lahir nya telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan, yang mana bakat tadi kemudian
dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pengalaman-pengalaman yang memungkinkan nya
untuk mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang memang telah dimiliki.

2.2 Syarat-Syarat Pemimpin YangBaik


Pengembangan kemampuan itu adalah suatu proses yang berlangsung terus menerus dengan maksud
agar yang bersangkutan semakin memiliki ciri-ciri kepemimpinan.

Walaupun belum ada kesatuan pendapat para ahli mengenaisyarat-syarat ideal yang harus dimiliki oleh
seorang pemimpin, akan tetapi beberapa di antaranya yang terpenting adalah sebagai berikut :

1. Kekuatan atau energi

Seorang pemimpin harus memiliki kekuatan lahiriah dan rokhaniah sehingga mampu bekerja keras dan
banyak berfikir untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.

2. Penguasaan emosional

Seorang pemimpin harus dapat menguasai perasaannya dan tidak mudah marah dan putus asa.

3. Pengetahuan mengenai hubungan kemanusiaan

Seorang pemimpin harus dapat mengadakan hubungan yang manusiawi dengan bawahannya dan
orang-orang lain, sehingga mudah mendapatkan bantuan dalam setiap kesulitan yang dihadapinya.

4. Kecakapan berkomunikasi

Kemampuan menyampaikan ide, pendapat serta keinginan dengan baik kepada orang lain, serta dapat
dengan mudah mengambil intisari pembicaraan.

5. Kemampuan teknis kepemimpinan

mengetahui azas dan tujuan organisasi. Mampu merencanakan, mengorganisasi, mendelegasikan


wewenang, mengambil keputusan, mengawasi, dan lain-lain untuk tercapainya tujuan. Seorang
pemimpin harus menguasai baik kemampuan managerial maupun kemampuan teknis dalam bidang
usaha yang dipimpinnya.

6. Percaya terhadap kemampuan orang lain

Setiap orang akan senang jika mereka merasa dipercaya dan banyak orang akan mengerjakan apa saja
untuk memenuhi kepercayaan tersebut. Berilah kepercayaan kepada orang yang kita pimpin sesuai
dengan kemampuan dan wilayah kerjanya, namun sampaikan terlebih dahulu dengan jelas apa yang
harus dia lakukan.

7. Mendengar apa yang disampaikan orang lain


Dengarkan dan perhatikan apa yang di sampaikan orang lain disekitar kita, ketika hal tersebut dilakukan
sesungguhnya kita membangun hubungan terhadap orang lain dan mereka akan merasa dihargai.
Karena pada dasarnya setiap orang pasti ingin dirinya dihargai, maka berikanlah hal itu. Orang yang tidak
pernah menghargai orang lain, jangan pernah berharap dia akan dihargai apalagi dicintai.

8. Kemampuan memahami orang lain

Setiap orang sebenarnya ingin didengar, dihormati dan dipahami, ketika orang melihat bahwa mereka
dipahami, mereka akan merasa dimotivasi dan dipengaruhi secara positif. Sesungguhnya cara paling
halus dan jitu untuk mempengaruhi dan mengambil hati orang lain adalah dengan memahami dan
mendengarkan apa yang dia sampaikan. Berikan sepenuhnya apa yang sudah menjadi hak mereka tanpa
harus melalaikan pendidikan untuk mereka sadar akan kewajiban mereka juga.

9. Menjadi arah (navigator) bagi orang lain

Berarti mengidentifikasi tempat tujuan. Ketika seseorang memiliki potensi pribadinya maka ia
memerlukan arah untuk mengembangkan potensi tersebut. Dengan mengarahkan orang lain kepada
kesuksesan, tanpa kita sadari kita pun telah melatih diri kita untuk menjadi pribadi yang lebih sukses.
Ilmu kita meningkat, pengalaman kita bertambah, kemampuan kita semakin diasah, relasi atau jaringan
kita bertambah dan kebaikan kita pun berlipat ganda. Sungguh sebuah multiple effect yang luar biasa.

10. Memperlengkapi orang lain

Artinya ketika kita mempercayakan orang lain dengan sebuah keputusan penting maka kita harus
dengan senang mendukungnya. Ketika kita memberi wewenang kepada orang lain maka kita telah
meningkatkan kemampuan orang lain tanpa menurunkan kemampuan kita. Maksudnya jika seorang
pemimpin telah mampu mendelegasikan tugas dengan baik kepada bawahannya, berarti ia telah
membuat langkah cerdas dalam kerjanya, tugas yang tercapai lebih banyak dan lebih cepat.
Bawahannya semakin pintar dan pada akhirnya tujuan bersama pun tercapai dengan hasil terbaik.
Namun syarat sebelum pendelegasian adalah berikan penjelasan dan ilmu sampai orang yang kita
delegasikan tersebut paham benar tentang apa yang harus ia lakukan.

2.3 Tipologi Kepemimpinan


Tipologi kepemimpinan disusun dengan titik tolak interaksi personal yang ada dalam kelompok . Tipe-
tipe pemimpin dalam tipologi ini dapat dikelompokkan dalam kelompok tipe berdasarkan jenis-jenisnya
antara lain:

1.Tipe Otokratis

Seorang pemimpin yang otokratis ialah pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri sebagai berikut:
Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi, mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan
organisasi, Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata, Tidak mau menerima kritik, saran dan
pendapat, terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya, dalam tindakan pengge-rakkannya sering
mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.

2.Tipe Militeristis

Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dari seorang pemimpin tipe militerisme
berbeda dengan seorang pemimpin organisasi militer. Seorang pemimpin yang bertipe militeristis ialah
seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat berikut : dalam menggerakan bawahan sistem perintah yang
lebih sering dipergunakan, dalam menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan
jabatannya, senang pada formalitas yang berlebih-lebihan, menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari
bawahan, sukar menerima kritikan dari bawahannya, menggemari upacara-upacara untuk berbagai
keadaan.

3.Tipe Paternalistis.

Seorang pemimpin yang tergolong sebagai pemimpin yang paternalistis ialah seorang yang memiliki ciri
sebagai berikut : menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa, bersikap terlalu
melindungi (overly protective), jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil
keputusan, jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif, jarang
memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya, dan
sering bersikap maha tahu.
4.Tipe Karismatik.

Hingga sekarang ini para ahli belum berhasil menemukan sebab-sebab mengapa seseorang pemimpin
memiliki karisma. Umumnya diketahui bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang
amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar,
meskipun para pengikut itu sering pula tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut
pemimpin itu. Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab seseorang menjadi pemimpin
yang karismatik, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan
kekuatan gaib (supra natural powers). Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak dapat dipergunakan
sebagai kriteria untuk karisma. Gandhi bukanlah seorang yang kaya, Iskandar Zulkarnain bukanlah
seorang yang fisik sehat, John F Kennedy adalah seorang pemimpin yang memiliki karisma meskipun
umurnya masih muda pada waktu terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat. Mengenai profil, Gandhi
tidak dapat digolongkan sebagai orang yang ‘ganteng”.

5.Tipe Demokratis.

Pengetahuan tentang kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yang demokratislah
yang paling tepat untuk organisasi modern. Hal ini terjadi karena tipe kepemimpinan ini memiliki
karakteristik sebagai berikut : dalam proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat
bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia, selalu berusaha mensinkronisasikan
kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya,
senang menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari bawahannya, selalu berusaha mengutamakan
kerjasama dan teamwork dalam usaha mencapai tujuan, ikhlas memberikan kebebasan yang seluas-
luasnya kepada bawahannya untuk berbuat kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahan itu tidak
lagi berbuat kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat kesalahan yang lain, selalu
berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya, dan berusaha mengembangkan
kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.

2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepemimpinan

Dalam melaksanakan tugas kepemimpinan mempengaruhi orang atau kelompok menuju tujuan
tertentu, kita pemimpin, dipengaruhi oleh beberapa faktor.Faktor-faktor yang mempengaruhi
kepemimpinan adalah sebagai berikut :

A. Faktor Kemampuan Personal


Pengertian kemampuan adalah kombinasi antara potensi sejak pemimpin dilahirkan ke dunia sebagai
manusia dan faktor pendidikan yang ia dapatkan. Jika seseorang lahir dengan kemampuan dasar
kepemimpinan, ia akan lebih hebat jika mendapatkan perlakuan edukatif dari lingkungan, jika tidak, ia
hanya akan menjadi pemimpin yang biasa dan standar. Sebaliknya jika manusia lahir tidak dengan
potensi kepemimpinan namun mendapatkan perlakuan edukatif dari lingkunganya akan menjadi
pemimpin dengan kemampuan yang standar pula. Dengan demikian antara potensi bawaan dan
perlakuan edukatif lingkungan adalah dua hal tidak terpisahkan yang sangat menentukan hebatnya
seorang pemimpin.

B. Faktor Jabatan

Pengertian jabatan adalah struktur kekuasaan yang pemimpin duduki. Jabatan tidak dapat dihindari
terlebih dalam kehidupan modern saat ini, semuanya seakan terstrukturifikasi. Dua orang mempunyai
kemampuan kepemimpinan yang sama tetapi satu mempunyai jabatan dan yang lain tidak maka akan
kalah pengaruh. sama-sama mempunyai jabatan tetapi tingkatannya tidak sama maka akan mempunya
pengarauh yang berbeda.

C. Faktor Situasi dan Kondisi

Pengertian situasi adalah kondisi yang melingkupi perilaku kepemimpinan. Disaat situasi tidak menentu
dan kacau akan lebih efektif jika hadir seorang pemimpin yang karismatik. Jika kebutuhan organisasi
adalah sulit untuk maju karena anggota organisasi yang tidak berkepribadian progresif maka perlu
pemimpin transformasional. Jika identitas yang akan dicitrakan oragnisasi adalah religiutas maka
kehadiran pemimpin yang mempunyai kemampuan kepemimpinan spritual adalah hal yang sangat
signifikan. Begitulah situasi berbicara, ia juga memilah dan memilih kemampuan para pemimpin, apakah
ia hadir disaat yang tepat atau tidak.

2.5 Contoh Kasus Dalam Kepemimpinan

Muhammad Nazaruddin merupakan seorang pengusaha dan politisi Indonesia yang menjadi anggota
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)periode 2009-2014 dari Partai Demokrat, Setelah menjabat sebagai
Bendahara Umum Partai Demokrat pada tahun 2010, pada tahun 2011 Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) menjadikannya tersangka kasus suap pembangunan wisma atlet untuk SEA Games ke-26.
Nazaruddin meninggalkan Indonesia sebelum statusnya menjadi tersangka dan menyatakan melalui
media massa bahwa sejumlah pejabat lain juga terlibat dalam kasus suap tersebut, hingga akhirnya ia
tertangkap di Cartagena de Indias, Kolombia.

Pada 21 April 2011, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Sekretaris Mentri Pemuda dan
Olahraga Wafid Muharam, pejabat perusahaan rekanan Mohammad El Idris, dan perantara Mindo
Rosalina Manulang karena diduga sedang melakukan tindak pidana korpsi suap menyuap. Penyidik KPK
menemukan 3 lembar cek tunai dengan jumlah kurang lebih sebesar Rp3,2 milyar di lokasi
penangkapan. Keesokan harinya, ketiga orang tersebut dijadikan tersangka tindak pidana korupsi suap
menyuap terkait dengan pembangunan wisma atlet untuk SEA Games ke-26 di Palembang, Sumatera
Selatan.Mohammad El Idris mengaku sebagai manajer pemasaran PT Duta Graha Indah, perusahaan
yang menjalankan proyek pembangunan wisma atlet tersebut, dan juru bicara KPK Johan Budi
menyatakan bahwa cek yang diterima Wafid Muharam tersebut merupakan uang balas jasa dari PT DGI
karena telah memenangi tender proyek itu.

Pada 27 April 2011, Koordinator LSM Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman
menyatakan kepada wartawan bahwa Mindo Rosalina Manulang adalah staf Muhammad
Nazaruddin.Nazaruddin menyangkal pernyataan itu dan mengatakan bahwa ia tidak mengenal Rosalina
maupun Wafid.Namun, pernyataan Boyamin tersebut sesuai dengan keterangan Rosalina sendiri kepada
penyidik KPK pada hari yang sama dan keterangan kuasa hukum Rosalina, Kamaruddin Simanjuntak,
kepada wartawan keesokan harinya. Kepada penyidik KPK, Rosalina menyatakan bahwa pada tahun
2010 ia diminta Nazaruddin untuk mempertemukan pihak PT DGI dengan Wafid, dan bahwa PT DGI
akhirnya menang tender karena sanggup memberi komisi 15 persen dari nilai proyek, dua persen untuk
Wafid dan 13 persen untuk Nazaruddin. Akan tetapi, Rosalina lalu mengganti pengacaranya menjadi
Djufri Taufik dan membantah bahwa Nazaruddin adalah atasannya.Ia bahkan kemudian menyatakan
bahwa Kamaruddin, mantan pengacaranya, berniat menghancurkan Partai Demokrat sehingga
merekayasa keterangan sebelumnya, dan pada 12 Mei Rosalina resmi mengubah keterangannya
mengenai keterlibatan Nazaruddin dalam berita acara pemeriksaannya. Namun demikian, Wafid
menyatakan bahwa ia pernah bertemu beberapa kali dengan Nazaruddin setelah dikenalkan kepadanya
oleh Rosalina.

Dalam kasus ini peran pemimpin sangat berpengaruh, karna seorang pemimpin harus tegas kepada
anggotanya. Jika pemimpin dalam organisasi tersebut memiliki sifat yang lemah dan mudah terhasut
maka anggotanya yang berbuat salah tersebut akan deberikan sanksi yang tidak sepadan dengan
perbuatannya yang sudah mencoreng nama baik partai/organisasi tersebut.

Karna dalam suatu organisasi memiliki tujuan yang sama, pemimpin dan anggota harus saling
mendorong dan menasehati dalam hal kebaikan, dalam halnya kasus yang lain jika seorang
pemimpinnya saja sudah tidak baik gimana dengan anggotanya.

Maka dari itu dalam suatu partai/organisasi pemimpin yang tegas dan jujur sangat lah dibutuhkan, agar
tidak menyesatkan anggota yang lainnya.

BAB III

PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan

Seorang pemimpin harus mempunyai keahlian dan pengetahuan yang sangat luas yang diperoleh
melalui pengembangan diri. Pengembangan diri ini menghasilkan keterampilan-keterampilan seperti
keterampilan teknis, keterampilan manajemen sumber daya manusia, dan keterampilan
konseptual.Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang, baik dalam mengerjakan
sesuatu atau tidak mengerjakansesuatu. Jika semakin tinggi kedudukan seorang pemimpin dalam
organisasi maka semakin dituntut daripada nya kemampuan berfikir secara konsepsional, strategis dan
makro. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia akan semakin generalist, dan
semakin besar tanggung jawab terhadap suatu kelompok atau organisasi yang ia pimpin, sedangkan
semakin rendah kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia menjadi spesialist.

Rahasia utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin bukan dari kekuasaannya,
bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatan kepribadian nya. Seorang pemimpin sejati selalu bekerja keras
untuk memperbaiki dirinya sendiri sebelumdia sibuk memperbaiki diri orang lain.Pemimpin bukan hanya
sekedar mendapatkan gelar atau jabatan yang diberikan dari luar namun melainkan sesuatu yang
tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal.

3.2 Saran

Dalam memilih seorang pemimpin diharuskan mempunyai keahlian dan pengetahuan yang sangat luas.
Tidak hanya pengetahuan umum tetapi harus memiliki keterampilan khusus, diantaranya keterampilan
dalam mengelola sumber daya manusia, keterampilan teknis. Seorang pemimpin harus memiliki adab
dan perilaku yang baik, karena seorang pemimpin menjadi panutan atau contoh untuk bawahannya.
Seorang pemimpin harus memiliki jiwa kepemimpinan, jujur dan rasa tanggung jawab yang besar
terhadap tugas yang diamanahkan kepada dia.

DAFTAR PUSTAKA

http://debardebur.blogspot.com/2011/04/pengertian-organisasikepemimpinan-dan.html

http://mtsfalahulhuda.blogspot.com/2013/05/syarat-menjadi-pemimpin-yang-baik-dan.html

http://putriafril.blogspot.com/2012/11/arti-penting-kepemimpinan-dalam.html

http://www.majalahpendidikan.com/2011/03/hal-hal-yang-mempengaruhi-kepemimpinan.html

Nabeel Pasha at 6:05 PM

Share

2 comments:
zulkifli ijulFriday, 28 March, 2014

Okee makasih gan infonya... sangat membantu...

Reply

Jeram LIARTuesday, 13 January, 2015

Menjadi seorang pemimpin adalah idaman utk kebanyakan orang.

Namun tidak sedikit juga orang yang melakukan segala cara termasuk otoriter.

Terimakasih untuk penulis yang sudah share artikel ini, sangat bermanfaat untuk yang ingin menjadi
pemimpin

Reply

Add comment

Load more...

Home

View web version

About Me

My Photo

Nabeel Pasha

FC Barcelona; Information System UG 2012


View my complete profile

Powered by Blogger.

Anda mungkin juga menyukai