DAFTAR ISI 1
BAB I PEMBAHASAN 2
A. Pengertian Kepemimpinan 2
B. Teori Kepemimpinan 3
C. Tipe Kepemimpinan 5
D. Bagaimana Menjadi Pemimpin Ideal 8
BAB II PENUTUP 11
A. Simpulan 11
DAFTAR PUSTAKA 12
1
BAB I
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepemimpinan
1) Berasal dari kata dasar ”pemimpin” berarti bimbing atau tuntun, dengan begitu di
dalamnya ada dua pihak, yaitu yang dipimpin dan yang memimpin.
2) Setelah ditambah awalan “pe” menjadi “pemimpin” berarti orang yang
mempengaruihi pihak lain melalui proses kewibawaan komunikasi sehingga orang
lain tersebut bertindak sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu.
3) Apanila ditambah akhiran “an” menjadi “pimpinan” artinya orang yang mengepalai.
Antara pemimpin dengan pimpinan dapat dibedakan, yaitu pimpinan cenderung lebih
otokratis, sedangkan pemimpin cenderung lebih demokratis.
4) Setelah di lengkapi dengan awalan “ke” menjadi “kepemimpinan” berarti kemampuan
dan kepribadian seseorang dalam mempengaruhi serta membujuk pihak lain agar
melakuka tindakan pencapaian tujuan bersama, sehingga dengan demikian yang
bersangkutan menjadi awal struktur dan pusat proses kelompok.1
1
Inu Kencana Syafiie, Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia (SANRI), (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003),
hlm.132
2
Inu Kencana Syafiie, Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia (SANRI), (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003),
hlm.133
2
B. Teori Kepemimpinan
a) Kecerdasan
3
c) Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi
Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang tinggi
serta dorongan untuk berprestasi. Dorongan yang kuat ini kemudian tercermin pada
kinerja yang optimal, efektif dan efisien.
Jadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana seorang
pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan terhadap hasil yang
tinggi pula.
4
4. Teori Kepemimpinan Situasi
Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan harus
bersifat fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan.
5. Teori Kelompok
Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada pertukaran yang positif
antara pemimpin dengan pengikutnya. 3
C. Tipe Kepemimpinan
Tipe Kepemimpinan dapat disebut dengan model (gaya) kepemimpinan seseorang.
Tipe kepemimpinan yang secara luas dikenal adalah sebagai berikut :
Kelebihan:
Kelemahan:
3
Emperordeva, “Makalah Tentang Kepemimpinan”, diakses dari https://emperordeva.wordpress.com/, pada
tanggal 9 Mei 2019.
5
Pengawasan bagi pemimpin yang otoriter hanyalah berarti mengontrol, apakah segala
perintah yang telah diberikan ditaati atau dijalankan dengan baik oleh anggotanya.
Mereka melaksanakan inspeksi, mencari kesalahan dan meneliti orang-orang yang
dianggap tidak taat kepada pemimpin, kemudian orang-orang tersebut diancam
dengan hukuman, dipecat, dsb. Sebaliknya, orang-orang yang berlaku taat dan
menyenangkan pribadinya, dijadikan anak emas dan bahkan diberi penghargaan.
Kekuasaan berlebih ini dapat menimbulkan sikap menyerah tanpa kritik dan
kecenderungan untuk mengabaikan perintah dan tugas jika tidak ada pengawasan
langsung.
Dominasi yang berlebihan mudah menghidupkan oposisi atau menimbulkan sifat
apatis.
Kelebihan:
Kekurangan:
a) Pemimpin sama sekali tidak memberikan control dan koreksi terhadap pekerjaan
bawahannya.
b) Pembagian tugas dan kerja sama diserahkan sepenuhnya kepada bawahannya tanpa
petunjuk atau saran-saran dari pemimpin. Dengan demikian mudah terjadi kekacauan
dan bentrokan.
c) Tingkat keberhasilan anggota dan kelompok semata-mata disebabkan karena
kesadaran dan dedikasi beberapa anggota kelompok, dan bukan karena pengaruh dari
pemimpin.
6
d) Struktur organisasinya tidak jelas atau kabur, segala kegiatan dilakukan tanpa rencana
dan tanpa pengawasan dari pimpinan.
3) Tipe Demokratis
Pemimpin ikut berbaur di tengah anggota kelompoknya. Hubungan pemimpin dengan
anggota bukan sebagai majikan dengan bawahan, tetapi lebih seperti kakak dengan saudara-
saudaranya. Dalam tindakan dan usaha-usahanya ia selalu berpangkal kepada kepentingan
dan kebutuhan kelompoknya, dan mempertimbangkan kesanggupan dan kemampuan
kelompoknya.
Kelebihan:
Kekurangan:
4) Tipe Pseudo-demokratis
Tipe ini disebut juga semi demokratis atau manipulasi diplomatic. Pemimpin yang
bertipe pseudo-demokratis hanya tampaknya saja bersikap demokratis padahal sebenarnya
dia bersikap otokratis. Misalnya jika ia mempunyai ide-ide, pikiran, atau konsep yang ingin
diterapkan di lembaga Pendidikannya, maka hal tersebut akan dibicarakan dan
dimusyawarahkan dengan bawahannya, tetapi situasi diatur dan diciptakan sedemikian rupa
sehingga pada akhirnya bawahan didesak agar menerima ide atau pikiran tersebut sebagai
keputusan bersama. Pemimpin ini menganut demokrasi semu dan lebih mengarah kepada
kegiatan pemimpin yang otoriter dalam bentuk yang halus, samar-samar, dan yang mungkin
dilaksanakan tanpa disadari bahwa tindakan itu bukan tindakan pimpinan yang demokratis
7
5) Tipe Kharismatik
Seorang pemimpin yang kharismatik memiliki karakteristik yang khas yaitu daya
tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang sangat besar dan
para pengikutnya tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tertentu itu
dikagumi. Pengikutnya tidak mempersoalkan nilai yang dianut, sikap, dan perilaku serta gaya
dari si pemimpin.4
Seorang pemimpin adalah individu dengan jiwa yang terlatih dan mampu melatih
individu-individu lain untuk mewujudkan visi yang bersifat seragam. Seorang pemimpin
diharuskan mampu melibatkan diri dalam unsur keberagaman sifat anggota yang menjadi
tanggung jawabnya. Pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang mampu membawa misi
kelompoknya ke arah yang baik dan tetap teguh merangkul semua anggota kelompok. Ciri-
ciri pemimpin yang Ideal :
4
Yuninta Medinna, “Makalah Kepemimpinan”, diakses dari https://www.academia.edu/, pada tanggal 9 Mei
2019.
8
tanpa adanya paksaan. Dengan sifat inisiatif yang ada dalam diri pemimpin,
kekuatan diri dari tiap anggota untuk menjalankan misi kelompok pun akan
terjamin dengan baik.
3. Bertanggung jawab
Bertanggung jawab berarti berani untuk menanggung efek dari segala keputusan
yang timbul akibat tindakan yang telah dilaksanakan. Selain cerdas dan berinisatif,
seorang pemimpin yang ideal tentunya perlu memiliki sifat bertanggung jawab.
Pengambilan keputusan terhadap cara kerja dan pelaksanaan misi suatu kelompok
tentunya diputuskan dengan tidak tergesa-gesa. Pemimpin yang bertanggung
jawab adalah pemimpin yang tetap teguh dan mampu berfikir taktis untuk
menerima segala resiko yang timbul dari keputusan yang diambil.
9
6. Pemimpin yang Rela Berkorban
Rela berkorban berarti rela menerjunkan diri dalam kepentingan kelompoknya
dibandingkan dengan kepentingan pribadi. Pemimpin yang rela berkorban akan
mampu memfokuskan diri untuk mencapai visi kelompok secara detail. Sifat rela
berkorban ini pun tentunya harus didasari dengan kecerdasan dan kebijakan dari
seorang pemimpin. Pemimpin ideal yang rela berkorban akan mampu mengambil
keputusan secara tepat tanpa merugikan banyak pihak.
5
Eddy Fransiskhi, “Ciri – ciri Karakter Pemimpin yang Ideal dan yang Tidak Ideal”, diakses dari
https://www.linkedin.com/, pada tanggal 19 Mei 2019.
10
BAB II
PENUTUP
A. Simpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
Kencana, Inu Syafiie. 2003. Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia. Jakarta : PT
Bumi Aksara.
Fransiskhi, Eddy. 2015. “Ciri-ciri Karakter Pemimpin yang Ideal dan yang Tidak Ideal”,
https://www.linkedin.com/pulse/ciri-ciri-karakter-pemimpin-yang-ideal-dan-tidak-eddy-
fransiskhi, diakses pada 10 mei 2019.
12