Anda di halaman 1dari 23

TITIN RAHAYU

1511014
 SAP (Satuan Acara Penyuluhan)
adalah seperangkat acara penyuluhan yang
akan diselenggarakan termasuk topik, tempat,
sasaran, pemateri, dan konsep acara.

 Penyusunan SAP terbagi menjadi tiga tahap


yaitu tahap pendahuluan, tahap penyajian
serta tahap penutup.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Penyakit Demam Berdarah (DBD)


Sub topik : Penaggulangan penyakit Demam
Berdarah (DBD) pada korban banjir
Hari/Tanggal : Rabu / 07 Maret 2018
Pukul : 08.00 – 08.20 WIB
Sasaran : Semua pengungsi yang ada diAlun
- Alun kecamatan cileduk
Tempat : Pengungsian sementara (Alun -
Alun kecamatan cileduk)
 Alasan mengambil sub topik penanggulangan
demam berdarah (DBD) pada korban banjir
karena
1. kondisi sanitasi di lokasi setelah terkena
bencana banjir akan menjadi buruk
2. di sekitar lokasi pengungsian kebersihannya
pasti kurang, selain itu banyak genangan –
genangan air yang kemudian menjadi tempat
berkembangbiaknya nyamuk. Sehingga dapat
meningkatkan jumlah pengungsi yang
menderita demam berdarah (DBD).
 Oleh karena itu kelompok kami melakukan
penyuluhan pada korban selamat / pengungsi
yang berada di pengungsian sementara yaitu
di alun – alun kecamatan ciledug. Dengan
harapan setelah dilakukan penyuluhan ini para
pengungsi yang menderita penyakit demam
berdarah (DBD) tidak bertambah banyak.
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan
para pengungsi dapat mengetahui tentang cara
penanggulangan penyakit demam berdadarah
(DBD)
2. Tujuan Instruksional Khusus
 Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan
para pengungsi mampu :
 Menjelaskan pengertian tentang penyakit
demam berdarah (DBD)
 Menjelaskan penyebab tentang penyakit
demam berdarah (DBD)
 Menjelaskan tanda dan gejala tentang penyakit
demam berdarah (DBD)
 Menjelaskan pengobatan dan pencegahan
tentang penyakit demam berdarah (DBD)
 Komplikasi dari penyakit tentang penyakit
demam berdarah (DBD)
1. Metode
 Ceramah

 Tanya jawab

 Diskusi

2. Media
 Leaflet

 Poster
 Penyuluh : Titin Rahayu
 Moderator : Ayunda Eka Karnita
 Observer : Adinda Dwi Karnita
 Fasilitator : Okky Cintya Permata Dewi
1. Pembukaan
 Moderator memberikan salam

 Moderator memperkenalkan anggota


penyuluh
 Moderator menjelaskan tentang topik
penyuluhan
 Moderator membuat kontrak

 Moderator menjelaskan tujuan penyuluhan


2. Pelaksanaan

Menggali pengetahuan peserta tentang pengertian demam


berdarah (DBD)
Memberikan reinforcement dan meluruskan konsep
Menjelaskan tentang pengertian demam berdarah (DBD)
Menggali pengetahuan tentang penyebab demam berdarah
(DBD) terutama yang terjadi di pengungsian
Menjelaskan tentang penyebab demam berdarah (DBD)
Menjelaskan tentang tanda dan gejala demam berdarah (DBD)
Menjelaskan pengobatan dan pencegahan demam berdarah
(DBD) yang ada di pengungsian
Menjelaskan tentang komplikasi dari penyakit demam
berdarah (DBD)
3. Penutup
 Presenter menyimpulkan materi

 Presenter mengadakan avaluasi tentang


pengertian, penyebab, tanda dan gejala,
penatalaksanaan serta cara pencegahan demam
berdarah (DBD)
 Moderator menyimpulkan hasil diskusi

 Moderator memberikan salam


 Ada 3 evaluasi yang dilakukan antara lain
1. Evaluasi struktur
2. Evaluasi proses
3. Evaluasi hasil
MATERI
DEMAM BERDARAH
{DBD}
 Demam Berdarah (DBD) adalah suatu penyakit
infeksi yang berat dan berpotensi mematikan
yang disebabkan oleh spesies nyamuk tertentu
dalam hal ini yaitu nyamuk aides aegypti.
 Penyakit demam berdarah (DBD) disebabkan
oleh virus dengue yang penyebarannya terjadi
melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti

 Pada kondisi yang sedang mengalami bencana


seperti banjir, insiden terjadinya demam
berdarah (DBD) akan semakin meningkat. Salah
satu penyebab meningkatnya penderita demam
berdarah (DBD) karena kondisi sanitasi yang
buruk
Tanda dan Gejala

Mengalami demam dengan suhu yang tinggi bisa


mencapai 40°C.
Menggigil.
Sakit kepala parah.
Nyeri di belakang bola mata.
Sakit pinggang.
Nyeri pada kaki dan sendi.
Ruam Kemerahan pada kulit
Ruam yang berupa bintik-bintik pendarahan dibawah
kulit (ptekie) yang berwarna merah kehitaman.
Kemungkinan juga terjadi gastritis dengan kombinasi
sakit di perut yang disertai dengan mual, muntah, atau
diare.
Pengobataan

Apabila seseorang positif menderita penyakit


Demam Berdarah (DBD), harus segera dibawa / di
rujuk ke rumah sakit tetapi apabila berada lokasi
pengungsian dan situasi tidak memungkinkan untuk
pergi ke rumah sakit, bisa dilakukan beberapa cara
berikut :
1. Minum air putih minimal 20 gelas berukuran
sedang setiap hari (lebih banyak lebih baik)
2. Minum obat penurun panas untuk menurunkan
panas
3. Apabila lambung kuat dan tidak ada maag bisa
diberi air kelapa
4. Minuman lain yang disarankan: Jus jambu
merah untuk meningkatkan trombosit (ada juga
yang menyarankan: daun angkak, daun jambu,
dsb)
5. Makan makanan yang bergizi dan usahakan
makan dalam kuantitas yang banyak (meskipun
biasanya minat makan akan menurun drastis).
Pencegahan

Pencegahan demam berdarah (DBD) di


pengungsian atau disekitar lokasi bencana banjir
bisa dilakukan dengan upaya membersihkan
lingkungan yang kotor serta memperbaiki
sanitasinya dengan cara bergotong royong.

Selain itu pemerintah setempat bisa melakukan


program Fogging (penyemprotan insektisida yang
biasanya di gunakan untuk membasmi nyamuk
demam berdarah).
Komplikasi

Apabila DBD terlambat ditangani, maka bisa


berkembang menjadi dengue shock syndrome yang mana
tekanan darah menurun secara drastis dan pendarahan
menjadi makin berat.

Untuk mencegah terjadinya kematian akibat dua


komplikasi tersebut, maka kita harus segera membawa
penderita demam berdarah (DBD) ke rumah sakit
apabila Mengalami tanda – tanda seperti pendarahan
pada gusi, mengeluarkan darah dari mulut dan hidung,
muntah-muntah dengan disertai darah, mengalami
pembengkakan dan kerusakan pada organ hati,
mengalami gangguan pada paru-paru dan jantung serta
mengalami kegagalan pada sistem peredaran darah

Anda mungkin juga menyukai