Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN

PENYULUHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

I. Pendahuluan
Infeksi virus dengue telah ada di Indonesia sejak abad ke 18 seperti
yang dilaporkan oleh David Bylon seorang dokter berkebangsaan
Belanda. Saat itu infeksi virus infeksi dengue menimbulkan penyakit
yang dikenal dengan penyakit lima hari (vijfdaagse koorts) kadang-
kadang disebut juga dengan demam sendi (knokkel koorts) disebut
demikian karena demam yang terjadi menghilang dalam waktu lima hari.
Disertai dengan nyeri pada sendi, nyeri otot dan nyeri kepala. Pada masa
itu infeksi virus dengue di Asia Tenggara hanya merupakan penyakit
ringan yang tidak pernah menimbulkan kematian. Tetapi sejak tahun
1592 infeksi virus dengue menimbulkan penyakit dengan manifestasi
klinis berat, yaitu Demam Berdarah Dengue (DBD) yang ditemukan di
Mnila, Filipina. Kemuadian menyebar ke negara lain seperti thailand,
vietnam, malaysia dan indonesia. Pada tahun 1968 penyakit DBD di
laporkan di Surabaya dan Jakarta sebanyak 58 kasus, dengan jumlah
kematian yang sangat tinggi, 24 orang (case fatality rate 41.3%).
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) sampai saat ini masih
merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di indonesia yang
selalu cenderung meningkat jumlah pasien serta semakin luas
penyebarannya. Dan ini karena masih tersebarnya nyamuk aedes aygypti
(penular penyakit DBD) di seluruh pelosok tanah air, kecuali pada
daerah dengan ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut.

II. Latar Belakang

Setiap tahun ribuan orang meninggal karena Demam Berdarah


dengue (DBD) dan sering menyebabkan kejadian luar biasa. Penyakit ini
bersifat musiman dan biasanya kasusnya meningkat pada musim hujan.
DBD masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius
karena angka kesakitan pada semua kelompok umur cukup tinggi.
Demam Berdarah Dengue ditularkan terutama oleh Nyamuk Aedes
Aegypti. Cara pencegahan / pemberantasan yang dapat dilakukan saat
ini adalah dengan memberantas vektor ( Nyamuk penularnya ), karena
vaksin untuk mencegah dan obat untuk membasmi virusnya belum
tersedia. Salah satu kegiatan pencegahan yang dilaksanakan adalah
dengan melakukan penyemprotan terhadap vektor penular.
Penyemprotan dilakukan apabila ditemukan kasus positif DBD yang
dibuktikan dengan hasil pemeriksaan dari Rumah Sakit dan ditemukan
jentik disekitar rumah tempat tinggal penderita. Kegiatan penyemprotan
dilakukan dalam 2 kali periode di satu wilayah yang dilakukan fogging
dengan interval waktu 1 Minggu.

III. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


1. Tujuan Umum
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan
penemuan dini tanda atau gejala Demam Berdarah Dengue (DBD).
2. Tujuan Khusus
a) Memberikan informasi serta pengetahuan kepada masyarakat
tentang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
b) Mencegah faktor resiko penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


1. Membuat Satuan Acara Penyuluhan (SAP) tentang Demam Berdarah
Dengue (DBD)
2. Menyediakan alat penyuluhan (leaflet, meja, kursi)
3. Pembukaan
4. Penyampaian materi tentang Demam Berdarah Dengue (DBD)
5. Penutup ( memberikan pertanyaan / evaluasi)
No Tahapan Kegiatan pembelajaran Kegiatan peserta
waktu
1 Pembukaan 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
(5 menit) 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
dan
memperhatikan
3. Kontrak waktu 25 menit 3. Menyetujui
4. Menjelaskan tujuan 4. Mendengarkan
pembelajaran dan
memperhatikan
5. Apersepsi konsep Demam 5. Mendengarkan
Berdarah Dengue (DBD) dan
memperhatikan

2 Kegiatan inti 1. Menjelaskan tentang 1. Mendengarkan


(15 menit) pengertian Demam dan
Berdarah Dengue (DBD) memperhatikan
2. Menjelaskan tentang 2. Mendengarkan
penyebab Demam dan
Berdarah Dengue (DBD) memperhatikan
3. Menjelaskan tentang ciri- 3. Mendengarkan
ciri nyamuk Demam dan
Berdarah Dengue (DBD) memperhatikan
4. Menjelaskan tentang dan 4. Mendengarkan
gejala Demam Berdarah dan
Dengue (DBD) memperhatikan
5. Menjelaskan tentang 5. Mendengarkan
pencegahan Demam dan
Berdarah Dengue (DBD) memperhatikan
6. Peserta bertanya
3 Penutup 1. Mengajukan 3 pertanyaan 1. Menjawab
(5 menit) tentang materi 2. Mendengarkan
2. Kesimpulan dari dan
pembelajaran memperhatikan
3. Salam dan penutup 3. Mendengarkan

V. Cara Pelaksanaan Kegiatan


a) Membuat Satuan Acara Penyuluhan
b) Memberitahukan kepada lintas sektor bahwa akan diadakan
penyuluhan tentang Demam Berdarah Dengue (DBD)
c) Menyiapkan tempat penyuluhan
d) Menyebar surat undangan penyuluhan kepada masyarakat
e) Menyiapkan alat penyuluhan seperti : leaflet, meja, kursi
f) Pembukaan
g) Penyampaian materi tentang Demam Berdarah Dengue (DBD)
h) Penutup ( memberikan pertanyaan / evaluasi)

VI. Sasaran

Masyarakat, penderita DBD, anggota keluarga penderita DBD,


petugas kesehatan serta lintas sektoral

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan dilakukan apabila ada kasus

VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


6. Laporan pelaksanaan kegiatan
7. Dokumentasi kegiatan

IX. Pencatatan, Pelaporan, dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan dan pelaporan serta evaluasi dilaksanakan setelah
kegiatan setiap bulan.
X. Pembiayaan
Kegiatan ini dibebankan pada dana BOK Puskesmas Aia Gadang
tahun 2018

XI. Penutup

Demikian kerangka acuan ini disusun agar dapat dipergunakan


seperlunya untuk dapat lebih mengetahui informasi dan pengetahuan
tentang Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah kerja Puskesmas Aia
Gadang.

Ditetapkan di : Aia Gadang


Pada tanggal : Januari 2018
Kepala Puskesmas Aia Gadang

Teddy Kurniawan.Amd.PK
NIP.19770218 200604 1 004

Anda mungkin juga menyukai