Anda di halaman 1dari 9

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang ditandai demam mendadak, perdarahan di kulit maupun bagian tubuh lainnya, dapat menimbulkan shock atau renjatan, dan kematian. Di Indonesia, DBD pertama kali ditemukan pada tahun 1968 di Surabaya dan Jakarta. Namun pada tahun 1994 telah menyebar di 27 propinsi di Indonesia, dan 12 propinsi di antaranya dalam status kejadian luar biasa (KLB). Kejadian Luar Biasa (KLB) terbesar terjadi pada tahun 1998 dengan Incidence Rate (IR) = 35,19 per 100.000 penduduk dan Case Fatality Rate/CFR = 2 %. Pada tahun 1996 jumlah penderita DBD di Indonesia sebanyak 45.548 dan 1234 penderita di antaranya meninggal. Sepuluh tahun kemudian (2006), terjadi peningkatan lebih dari 2 kali lipat menjadi 111.730 kasus, dengan 1152 penderita meninggal. Penyakit DHF termasuk penyakit menular yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Agepty, dimana populasi nyamuk ini semakin meningkat pada musim penghujan. Nyamuk Aedes Agepty mempunyai keistimewaan dari jenis nyamuk lainnya, karena berkembang biak di genangan air bersih. Sebagaimana diketahui bahwa sampai saat ini obat untuk membasmi virus dan vaksin untuk mencegah penyakit Demam Berdarah Dengue belum tersedia. Cara yang tepat guna untuk menanggulangi penyakit ini secara tuntas adalah memberantas vektor/nyamuk penular. Nyamuk Aedes aegypti berkembangbiak di tempat penampungan air seperti bak mandi, drum, tempayan dan barang-barang yang memungkinkan air tergenang seperti kaleng bekas, dan lain-lain. Pemberantasan vektor Demam Berdarah Dengue dilaksanakan dengan memberantas sarang nyamuk untuk membasmi jentik nyamuk Aedes aegypti. Mengingat nyamuk Aedes aegypti tersebar luas diseluruh tanah air baik dirumah maupun tempat-tempat umum, maka untuk memberantasnya diperlukan peran serta seluruh masyarakat.

BAB II PERENCANAAN PENANGGULANGAN MASALAH 2.1 Tujuan Penyuluhan Kegiatan ini bertujuan agar masyarakat mengetahui bahaya demam berdarah, tanda dan gejala demam berdarah, tindakan yang harus dilakukan jika ada warga yang terkena demam berdarah dan cara pencegahan sederhana yang dapat dilakukan untuk mencegah demam berdarah. 2.2 Sasaran Penyuluhan Sasaran kegiatan ini adalah masyarakat yang datang ke Posyandu di Desa Satiung, Kabupaten Tanah Bumbu. 2.3 Metode penyuluhan Metode penyuluhan imunisasi ini adalah: a. Penyampaian materi dengan cara penyuluhan interaktif b. Diskusi dan tanya jawab Materi penyuluhan mencakup: a. Pengertian dan Bahaya Demam Berdarah Dengue b. Penyebab Demam Berdarah Dengue c. Cara Pencegahan Demam Berdarah Dengue 2.4. Materi Penyuluhan 2.4.1 Demam Berdarah Dengue (DBD) 2.4.1.1 Definisi Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti, yang ditandai dengan demam mendadak dua sampai tujuh hari tanpa penyebab yang jelas, lemah/lesu, gelisah, nyeri hulu hati, disertai tanda perdarahan dikulit, perdarahan gusi, muntah darah, buang air besar berdarah, penurunan jumlah trombosit darah dan kesadaran menurun atau renjatan.
2

2.4.1.2 Agen Penyebab dan Vektor Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue. Virus ini termasuk dalam grup B Antropod Borne Virus (Arboviroses) kelompok flavivirus dari family flaviviridae, yang terdiri dari empat serotipe, yaitu DEN 1, DEN 2, DEN 3, DEN 4. Masingmasing saling berkaitan sifat antigennya dan dapat menyebabkan sakit pada manusia. Keempat tipe virus ini telah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. DEN 3 merupakan serotipe yang paling sering ditemui selama terjadinya KLB di Indonesia. DEN 3 juga merupakan serotipe yang paling dominan yang berhubungan dengan tingkat keparahan penyakit yang menyebabkan gejala klinis yang berat dan penderita banyak yang meninggal. Nyamuk Aedes aegypti maupun Aedes albopictus merupakan vektor penularan virus dengue dari penderita kepada orang lain melalui gigitannya. NyamukAedes aegypti merupakan vektor penting di daerah perkotaan (daerah urban) sedangkan daerah pedesaan (daerah rural) kedua spesies nyamuk tersebut berperan dalam penularan. 2.4.1.3 Ciri-Ciri Nyamuk Demam Berdarah Ciri-ciri nyamuk demam berdarah: 1. Warna hitam dengan bercak putih pada badan dan kaki 2. Hidup dan berkembang biak didalam rumah dan sekitarnya (bak mandi, tempayan, drum, kaleng, ban bekas, pot tanaman air, tempat minum burung. 3. Hinggap pada pakaian yang bergantung, kelambu dan ditempat yang gelap dan lembab. 4. Menggigit di siang dan sore hari 5. Kemampuan terbang kira-kira 100 meter 6. Umur nyamuk Aedes aegypti rata-rata 1,5 bulan, tetapi sebagian diantaranya dapat hidup 2 minggu-3 bulan.

2.4.1.4 Tanda dan Gejala Demam Berdarah Berikut ini adalah tanda dan gejala dari demam berdarah: a. Mendadak demam (panas tinggi), suhu badan antara 38 40 derajat celcius. b. Lemah/ lesu. c. Gelisah d. Nyeri ulu hati e. Nyeri persendian f. Tampak bintik-bintik merah g. Kadang mimisan, berak darah atau muntah darah h. Pembesaran hati i. Kesadaran menurun atau renjatan (shock) 2.4.1.5 Pertolongan Pertama Demam Berdarah Jika ada seseorang yang terkena demam berdarah, maka pertolongan pertama yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: a. Meminum air putih min. 20 gelas berukuran sedang setiap hari (lebih banyak lebih baik) b. Menurunkan demam dengan minum obat penurun panas (paracetamol misalnya) c. Beberapa teman dan dokter menyarankan untuk minum minuman ion tambahan seperti pocari sweat d. Minuman lain yang disarankan: Jus jambu merah untuk meningkatkan trombosit (ada juga yang menyarankan: daun angkak, daun jambu, dsb)

e. Makanlah makanan yang bergizi dan usahakan makan dalam kuantitas yang banyak (meskipun biasanya minat makan akan menurun drastis) 2.4.2 Pencegahan Demam Berdarah Pencegahan penyakit DBD sangat tergantung pada pengendalian vektornya, yaitu nyamuk aides aegypti. Cara yang paling mudah namun efektif dalam mencegah penyakit DBD adalah dengan mengkombinasikan cara-cara diatas yang sering kita sebut dengan istilah 3M plus yaitu dengan menutup tempat penampungan air, menguras bak mandi dan tempat penampungan air sekurang-kurangnya seminggu sekali serta menimbun sempah-sampah dan lubang-lubang pohon yang berpotensi sebagai tempat perkembangan jentik-jentik nyamuk. Selain itu juga dapat dilakukan dengan melakukan tindakan plus yaitu tindakan mencegah gigitan nyamuk seperti memelihara ikan pemakan jentik-jentik nyamuk, menur larvasida, menggunakan kelambu saat tidur, memesang kasa, menyemprot dengan insektisida, memasang obat nyamuk, memeriksa jentik nyamuk secara berkala serta tindakan lain yang sesuai dengan kondisi setempat.

BAB III PELAKSANAAN PENYULUHAN 3.1 Judul Penyuluhan Judul kegiatan penyuluhan: WASPADAI DEMAM BERDARAH DENGUE 3.2 Waktu dan Tempat Penyuluhan Hari dan Tanggal : Waktu Tempat 3.3 Susunan Acara Tabel 3.2 Susunan Acara Penyuluhan Susunan acara 10.00 - 10.30 10.30 - 11.00 11.00 11.30 Kegiatan Persiapan Penyuluhan Pemberian materi Diskusi Interaktif (tanya jawab) : : Kamis, 6 Desember 2012 10.30-11.30 WITA Posyandu Desa Satiung

BAB IV
6

EVALUASI PENYULUHAN 4.1 4.1.1 Evaluasi Keberhasilan Unsur Masukan (Input) a. Persetujuan warga setempat untuk diadakan penyuluhan. b. Tersedianya tempat untuk dilakukan penyuluhan yaitu di ruang tunggu Puskesmas Wanasari 4.1.2 Proses a. Acara dilaksanakan sesuai dengan jadwal acara yang telah ditentukan. b. Jumlah peserta yang hadir mengikuti penyuluhan cukup banyak yaitu sebanyak 30 orang. c. Respon peserta terhadap kegiatan penyuluhan terlihat baik. Terlihat dari aktifnya peserta menjawab setiap pertanyaan yang diberikan menanyakan materi seputar bahaya rokok. 4.1.3 Unsur Keluar (Output) a. Seluruh peserta penyuluhan yang datang, mengikuti penyuluhan sampai acara selesai. b. Sebagian besar sasaran memahami materi penyuluhan. 4.1.4 Evaluasi Terhadap Dampak Evaluasi terhadap pengaruh yang ditimbulkan dari dilaksanakannya program ini dapat dilihat dari adanya kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi mencegah demam berdarah dengan melakukakn 3M plus dan terjadi penurunan angka kejadian demam berdarah yang dapat dilihat dari laporan surveillance. Selain itu keberhasilan juga dapat dilihat dari penurunan angka kematian yang disebabkan oleh penyakit demam berdarah. dan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Program penyuluhan yang telah dilaksanakan berjalan dengan lancar tanpa kendala yang cukup berarti. Respon dari pengunjung cukup baik dan sebagian dari mereka terlihat aktif dan antusias dalam mengikuti penyuluhan. 5.2 Rekomendasi Sebaiknya setiap posyandu di wilayah kerja Puskesmas Pulau Tanjung mengadakan sistem 5 meja sehingga penyuluhan dengan berbagai topik masalah kesehatan dapat diberikan setiap diadakannya kegiatan posyandu agar warga desa mendapatkan pengetahuan yang baru mengenai penyakit-penyakit yang ada dan cara pencegahannya.

DAFTAR PUSTAKA 1. Angka


2. Pencegahan

Kejadian Demam

Demam

Berdarah. Berdarah.

Diunduh Diunduh

dari dari

http://etd.eprints.ums.ac.id/1888/1/J220060010.pdf http://www.scribd.com/doc/21123117/Pencegahan-Demam-Berdarah-DenganMetode-Pemberantasan-Sarang-Nyamuk-PSN
3. Pertolongan

Pertama

Pada

Demam

Berdarah.

Diunduh

dari

http://irene.malau.net/2006/06/30/gejala-demam-berdarah-dan-pertolonganpertama/ 4. Materi
5. Ciri-ciri

Tentang Nyamuk

Penyakit

Demam

Berdarah. Berdarah.

Diunduh Diunduh

dari dari

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16366/2/Chapter%20II.pdf Demam http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/05/materi-penyuluhan-demam-berdarahdengue.html


6. Gambar-gambar Demam Berdarah. Diunduh dari http://www.google.co.id/search?

q=demam%20berdarah&hl=id&prmd=ivns&um=1&ie=UTF8&tbm=isch&source=og&sa=N&tab=wi&biw=800&bih=407

Anda mungkin juga menyukai