Revisi : 00
PANDUAN
OUTBREAK DEMAM BERDARAH
DENGUE (DBD)
DISAHKAN OLEH :
PANDUAN
OUTBREAK DEMAM BERDARAH DENGU (DBD)
BAB I DEFINISI
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit demam akut yang
disebabkan oleh empat serotype virus dengue dan ditandai dengan empat gejala
klinis utama yaitu demam yang tinggi, manifestasi pendarahan, hematomageli
dan tanda-tanda kegagalan sirkulasi sampai timbulnya renjatan (sindrom renjatan
dengue) sebagai akibat dari kebocoran plasma yang dapat menyebabkan
kematian.
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus Dengue yang tergolong Arthropod Borne Virus, genus
Flavivirus, dan famili Flaviviridae. DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk dari
genus Aedes, terutama Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Penyakit DBD
dapat muncul sepanjang tahun dan dapat menyerang seluruh kelompok umur.
Penyakit ini berkaitan dengan kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat.
Panduan ini merupakan panduan tentang Outbreak Demam Berdarah
Dengue di UPTD. Puskesmas Kuta II.
Pada awal perjalanan DBD gejala dan tanda tidak spesififik, oleh karena itu
masyarakat/keluarga diharapkan waspada jika terdapat gejala dan tanda yang
mungkin merupakan awal perjalanan penyakit tersebut.
-4-
Gejala dan tanda awal DBD dapat berupa panas tinggi tanpa sebab jelas yang
timbul mendadak, terus-menerus selama 2-7 hari, badan lemah/lesu, nyeri ulu
hati, tampak bintik-bintik merah pada kulit seperti bekas gigitan nyamuk
disebabkan pecahnya pembuluh darah kapiler di kulit. Untuk membedakannya
kulit diregangkan bila bintik merah itu hilang, bukan tanda penyakit DBD.
3) Kompres hangat
5) Bila terjadi kejang (jaga lidah agar tidak tergigit, longgarkan pakaian, tidak
memberikan apapun lewat mulut selama kejang) . Jika dalam 2-3 hari panas
tidak turun atau panas turun disertai timbulnya gejala dan tanda lanjut seperti
perdarahan di kulit (seperti bekas gigitan nyamuk), muntah-muntah, gelisah,
mimisan dianjurkan segera dibawa berobat/periksakan ke dokter atau ke unit
pelayanan kesehatan untuk segera mendapat pemeriksaan dan pertolongan.
Pasien DD dapat berobat jalan, tidak perlu dirawat inap. Pada fase
demam pasien dianjurkan:
4) Dianjurkan pemberian cairan dan elektrolit per oral, jus buah, irop, susu,
disamping air putih, dianjurkan paling sedikit diberikan selama 2 hari.
a) Fase Demam
b) Fase Kritis
Periode kritis adalah waktu transisi, yaitu saat suhu turun pada
umumnya hari ke 3-5 fase demam. Pasien harus diawasi ketat terhadap
kejadian syok yang mungkin terjadi. Pemeriksaan kadar hematokrit
berkala merupakan pemeriksaan laboratorium yang terbaik untuk
pengawasan hasil pemberian cairan yaitu menggambarkan derajat
kebocoran plasma dan pedoman kebutuhan cairan intravena.
Hemokonsentrasi pada umumnya terjadi sebelum dijumpai perubahan
tekanan darah dan tekanan nadi. Hematokrit harus diperiksa minimal
satu kali sejak hari sakit ketiga sampai suhu normal kembali. Bila sarana
pemeriksaan hematokrit tidak tersedia, pemeriksaan hemoglobin dapat
dipergunakan sebagai alternatif walaupun tidak terlalu sensitif.
Epidemiologi:
d) Kegiatan PE dilakukan dalam radius 100 meter dari lokasi tempat tinggal
penderita.
e) Bila penderita adalah siswa sekolah dan pekerja, maka selain dilakukan di
rumah penderita tersebut, PE juga dilakukan di sekolah/tempat kerja
penderita oleh puskesmas setempat.
h) Bila hasil PE positif (Ditemukan 1 atau lebih penderita infeksi dengue lainnya
dan/atau ≥ 3 penderita suspek infeksi dengue, dan ditemukan jentik (≥5%),
dilakukan penanggulangan fokus (fogging fokus, penyuluhan, PSN 3Mplus
dan larvasidasi selektif), sedangkan bila negatif dilakukan penyuluhan, PSN
3Mplus dan larvasidasi selektif.
3) Bila tidak ditemukan penderita lainnya seperti tersebut di atas dan tidak
ditemukan jentik, maka dilakukan penyuluhan kepada masyarakat
BAB IV DOKUMENTASI
-9-
-10-