Anda di halaman 1dari 33

PENYULUHAN

DEMAM BERDARAH
DENGUE
UPT PUSKESMAS
GEBANG
KAB.PURWOREJO
OLEH
LEGINO Skep Ners MM
PENGERTIAN DBD
DBD merupakan salah satu penyakit menular
yang dapat menimbulkan wabah. Penyakit ini
merupakan salah satu masalah kesehatan di
Indonesia yang dapat menimbulkan KLB
karena perjalanan penyakitnya yang cepat dan
dapat menyebabkan kematian dalam waktu
singkat.
DBD termasuk Penyakit Menular yang sampai saat ini
menjadi masalah kesehatan masyarakat utama dan
berpotensi menimbulkan KLB.

Banyak terjadi di daerah tropis/ subtropis spt Indonesia


dan negara Asia Tenggara lainnya serta negara Amerika
Latin seperti Brasil dll

Obat dan Vaksin belum ada

Vektor penular nyamuk Ae. Aegypti dan Ae. Albopictus


mampu bertelur dalam jumlah yang banyak  PSN dan
pemberdayaan masyarakat menjadi strategi utama.

DBD – P2 Dinkes Prov Jateng 3


MEKANISME PENULARAN
Seorang yang di dalam darahnya mengandung virus dengue merupakan sumber penularan
DBD, virus ini berada dalam darah selama 4 – 7 hari. Bila penderita DBD digigit nyamuk
penular, maka virus dalam darah akan ikut terisap masuk kedalam lambung nyamuk,
selanjutnya virus akan memperbanyak diri dan tersebar di berbagai jaringan tubuh nyamuk
termasuk di dalam kelenjar liurnya. Kira-kira 1 minggu setelah menghisap darah penderita
nyamuk tersebut siap menularkan kepada orang lain. Virus ini akan tetap berada dalam tubuh
nyamuk sepanjang hidupnya dan menjadi penular (Infektif).
Demam Berdarah Dengue
• DBD berpotensi menimbulkan KLB terutama
pada musim penghujan.

• DBD dilaporkan pertama kali di Indonesia


tahun 1968 (Jakarta & Surabaya) 58 kasus
dengan 24 kematian (CFR: 41,3%), sejak itu
jumlah kasus dan penyebaran area/daerah
cenderung meningkat, meskipun angka
kematian (CFR) dapat ditekan.
GEJALA KLINIS
1. Demam tinggi mendadak, tanpa sebab yang jelas,
berlangsung terus menerus selama 2-7 hari.
2. Terdapat manifestasi perdarahan ditandai dengan :
• Uji tourniquet positif /bercak merah.
• Pendarahan gusi atau mimisan.
• Berak darah dan atau melena.
3. Pembesaran Hati
4. Syok ditandai dengan nadi cepat dan lemah serta
penurunan tekanan nadi, kaki dan tangan dingin,
kulit lembab dan pasien tampak gelisah.
KRITERIA LABOKRATORIS

1. Thrombositopenia (100.000/µl atau


kurang).
2. Hemokonsentrasi yang dilihat dari
peningkatan hematokrit 20% atau
lebih.

(Depkes, 1999)
MASA INKUBASI DBD
Masa inkubasi DBD biasanya 4 – 7 hari atau bahkan 3 – 15 hari sesudah
masa tunas/inkubasi selama 3 – 15 hari orang yang tertular dapat
mengalami/menderita penyakit ini dalam salah satu dari 4 bentuk berikut
ini :
 Bentuk Abortif, Penderita tidak merasakan suatu gejala apapun.
 Dengue Klasik, Penderita mengalami demam tinggi selama 4 – 7 hari
nyeri-nyeri pada tulang, diikuti dengan munculnya bintik-bintik atau
bercak-bercak pendarahan dibawah kulit.
 Dengue Haemorhagig Fever (Demam Berdarah Dengue/DBD),
Gejalanya sama dengan dengue klasik ditambah dengan pendarahan
dari hidung (Epitaksis/mimisan), mulut, dubur, dsb
 Dengue Syok Sindrom, Gejalanya sama dengan DBD ditambah dengan
syok/presyok. Bentuk ini sering berujung pada kematian.
TEMPAT POTENSIAL BAGI PENULARAN DBD

A. Wilayah yang banyak kasus DBD (Endermis).


B. Tempat-tempat umum seperti sekolah, RS,
Puskesmas, Hotel, Pasar, Restoran, dan Tempat
Ibadah.
C. Pemukiman baru di pinggir kota.
Karena lokasi ini penduduknya berasal dari berbagai
wilayah maka kemungkinan diantaranya terdapat
penderita atau karier yang membawa virus dengue
yang berlainan dari masing-masing lokasi asal.
Vektor Dengue
• Virus ditularkan orang ke orang melalui gigitan
nyamuk sub genus Aedes .
• Aedes aegypti merupakan vektor epidemi
yang paling dominan.
• Ae.albopictus, Ae.scutellaris sebagai vektor
sekunder
• FAKTOR YANG MENYEBABKAN
PENINGKATAN KASUS :
1. Urbanisasi yg tidak terencana & tak
terkendali
2. Pertumbuhan penduduk yg tinggi.
3. Tidak ada kontrol vektor nyamuk yg
efektif didaerah endemis.
4. Peningkatan sarana transportasi.
5. Mobilitas penduduk yang tinggi
6. Cuaca
PENCEGAHAN
Belum ada vaksin / obat yang tersedia secara
komersial untuk penyakit DBD, pencegahan
utama demam berdarah terletak pada
menghapuskan atau mengurangi vektor
nyamuk DBD.

Pemberantasan Sarang Nyamuk / PSN DBD


adalah kegiatan membrantas telur, jentik dan
kepompong nyamuk DBD di tempat-tempat
pembiakannya.
PEMBERANTASAN
Cara Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD dilakukan dengan cara “3M” yaitu :
1. Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air, seperti : Bak
mandi/WC, drum, dll. (M1)
2. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air, seperti : Gentong Air,
Tempayan, dll (M2).
3. Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat
menampung air hujan (M3).
SELAIN ITU DITAMBAH DENGAN CARA LAIN YANG DISEBUT “3M
PLUS”

a. Mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat


lainnya yang sejenis seminggu sekali.
b. Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar / rusak.
c. Menutup lubang pada potongan bambu / pohon dengan
tanah.
d. Menaburkan bubuk Larvasida.
e. Memelihara ikan pemakan jentik di kolam / bak penampung
air yang tidak bisa dikuras.
f. Memasang kawat kasa pada ventilasi.
g. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar.
h. Menggunakan kelambu.
i. Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk./
repelen
STRATEGI
• Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat
dalam pencegahan dan penanggulangan DBD
melalui kemitraan dan jejaring kerja
multidisiplin/lintas sektor
• Meningkatkan akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan yang berkualitas.
• Meningkatkan sistem surveilans epidemiologi DBD.
• Meningkatkan sumber daya dalam upaya
pencegahan dan penanggulangan DBD .
PROGRAM PEMBERANTASAN DBD

TUJUAN UMUM : Menurunkan angka kesakitan dan kematian


penyakit DBD serta mencegah/membatasi Terjadinya KLB

TUJUAN KHUSUS :
• Menurunkan angka kesakitan di kec. Endemis < 20 per
100.000 penduduk
• Menurunnya angka kematian < 2 %
• Mencegah terjadinya KLB penyakit DBD
• Meningkatnya ABJ > 95 %
KEGIATAN YANG SUDAH DILAKUKAN
• PELACAKAN KASUS
• PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
• ABATISASI
• PENGAMATAN VEKTOR
1. Survei Jentik
2. Survei Vektor
• SOSIALISASI/PENYULUHAN
• PSN
• FOGING FOKUS SESUAI KRITERIA
1. Ada penularan setempat
2. Ada resiko penularan
KENDALA
• PENYEBARAN KASUS YANG LUAS
• CUACA YANG EXTREEM
• PEMAHAMAN MASYARAKAT YANG MASIH
KURANG
• RASA NYAMAN MASYARAKAT DENGAN
KEGIATAN FOGING SEMENTARA FOGING
HANYA MEMBUNUH NYAMUK DEWASA
• KURANGNYA KEGIATAN PSN
• MOBILITAS MASYARAKAT YANG TINGGI
KEGIATAN FOGGING DI KAB.PURWOREJO
PERUMAHAN PAGAK BANYUURIP
FOGGING FOCUS
• PENGERTIAN.
Fogging Focus adalah penyemprotan
/Pengasapan dgn Insektisida menggunakan
metode tertentu dgn tujuan memutus rantai
penularan.dilakukan dgn kriteria yg telah
ditentukan,dengan dasar hasil PE
(Penyelidikan Epidemiologi )
Bagan PE DBD
Penderita DBD

Penyelidikan
Epidemiologi
(PE) 100 m/20 rmh
POSITIF : NEGATIF :
- Ditemukan > 2 DBD Tak Memenuhi
2 Kriteria
- > 3 suspek,Jentik >5 %

1. PSN
1. PSN
2. Larvasidasi
2. Larvasidasi
3. Penyuluhan
3. Penyuluhan
4. Fogging 150 m Suspek =Panas tanpa sebab yg jelas
TUJUAN FOGGING
• Fogging Focus dilaksanakan dengan tujuan
Membunuh Nyamuk dewasa pada lokasi /
tempat penderita / Tersangka DBD agar tidak
menyebar / menimbulkan Wabah .
SASARAN
• LOKASI.
Fogging dilaksanakan dgn sasaran rumah2 dan
lingkungan yg berada pada radius 100-150M dari
penderita.
NYAMUK AEDES AEGYPTI.
Alat yg digunakan adalah Swing Fog yg
menghasilkan asap yang berracun dgn harapan
nyamuk yg kontak dgn asap akan mati.
PELAKSANAAN FOGGING
• Fogging dilaksanakan pada pagi atau sore
hari,dgn pertimbangan teknis suhu
udara,kelembaan dan kecepatan angin.
• Ketua regu memberi petunjuk ttg batas2 lokasi
dan mengkoordinir pelaksanaan.
Memberi penyuluhan kepada masyarakat ttg
fogging.
mengawasi jalannya fogging.
• Tenaga bantuan masyarakat
memandu,mengantar penyemprot dari
rumah ke rumah.
• Memberitahu kpd keluarga agar menutup
makanan dan minuman,perabot RT
binatang peliharaan agar terhindar dari
asap insektisida.
• Petugas penyemprot melaksanakan tugas
sesuai petunjuk kepala regu.
HAL HAL YANG PERLU DILAKSANAKAN
PADA SAAT PENYEMPROTAN
• Pintu jendela ditutup kecuali untuk masuk petugas.
• Makanan dan minuman agar ditutup.
• Matikan nyala api /kompor.
• Binatang piaraan dikeluarkan.
• Selama penyemprotan penghuni agar diluar rumah.
• Setelah selesai pintu/jendela tetap di tutup + 15 menit
kemudian dpt dibuka lagi dan rumah dibersihkan,dan
dpt dihuni lagi.
Dispenser Perangkap semut

Drum Bawah kulkas


Swing Fog type SN-50 Buatan Jerman.(DKK
Punya 3 unit)
Infog buatan Indonesia (DKK punya 4 unit )
Contoh insektisida Zeta dan Cyitrin
ABATE untuk Larvasida
Matur
ThanKnuwun
YoU

Anda mungkin juga menyukai