DEMAM BERDARAH
DENGUE
UPT PUSKESMAS
GEBANG
KAB.PURWOREJO
OLEH
LEGINO Skep Ners MM
PENGERTIAN DBD
DBD merupakan salah satu penyakit menular
yang dapat menimbulkan wabah. Penyakit ini
merupakan salah satu masalah kesehatan di
Indonesia yang dapat menimbulkan KLB
karena perjalanan penyakitnya yang cepat dan
dapat menyebabkan kematian dalam waktu
singkat.
DBD termasuk Penyakit Menular yang sampai saat ini
menjadi masalah kesehatan masyarakat utama dan
berpotensi menimbulkan KLB.
(Depkes, 1999)
MASA INKUBASI DBD
Masa inkubasi DBD biasanya 4 – 7 hari atau bahkan 3 – 15 hari sesudah
masa tunas/inkubasi selama 3 – 15 hari orang yang tertular dapat
mengalami/menderita penyakit ini dalam salah satu dari 4 bentuk berikut
ini :
Bentuk Abortif, Penderita tidak merasakan suatu gejala apapun.
Dengue Klasik, Penderita mengalami demam tinggi selama 4 – 7 hari
nyeri-nyeri pada tulang, diikuti dengan munculnya bintik-bintik atau
bercak-bercak pendarahan dibawah kulit.
Dengue Haemorhagig Fever (Demam Berdarah Dengue/DBD),
Gejalanya sama dengan dengue klasik ditambah dengan pendarahan
dari hidung (Epitaksis/mimisan), mulut, dubur, dsb
Dengue Syok Sindrom, Gejalanya sama dengan DBD ditambah dengan
syok/presyok. Bentuk ini sering berujung pada kematian.
TEMPAT POTENSIAL BAGI PENULARAN DBD
TUJUAN KHUSUS :
• Menurunkan angka kesakitan di kec. Endemis < 20 per
100.000 penduduk
• Menurunnya angka kematian < 2 %
• Mencegah terjadinya KLB penyakit DBD
• Meningkatnya ABJ > 95 %
KEGIATAN YANG SUDAH DILAKUKAN
• PELACAKAN KASUS
• PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
• ABATISASI
• PENGAMATAN VEKTOR
1. Survei Jentik
2. Survei Vektor
• SOSIALISASI/PENYULUHAN
• PSN
• FOGING FOKUS SESUAI KRITERIA
1. Ada penularan setempat
2. Ada resiko penularan
KENDALA
• PENYEBARAN KASUS YANG LUAS
• CUACA YANG EXTREEM
• PEMAHAMAN MASYARAKAT YANG MASIH
KURANG
• RASA NYAMAN MASYARAKAT DENGAN
KEGIATAN FOGING SEMENTARA FOGING
HANYA MEMBUNUH NYAMUK DEWASA
• KURANGNYA KEGIATAN PSN
• MOBILITAS MASYARAKAT YANG TINGGI
KEGIATAN FOGGING DI KAB.PURWOREJO
PERUMAHAN PAGAK BANYUURIP
FOGGING FOCUS
• PENGERTIAN.
Fogging Focus adalah penyemprotan
/Pengasapan dgn Insektisida menggunakan
metode tertentu dgn tujuan memutus rantai
penularan.dilakukan dgn kriteria yg telah
ditentukan,dengan dasar hasil PE
(Penyelidikan Epidemiologi )
Bagan PE DBD
Penderita DBD
Penyelidikan
Epidemiologi
(PE) 100 m/20 rmh
POSITIF : NEGATIF :
- Ditemukan > 2 DBD Tak Memenuhi
2 Kriteria
- > 3 suspek,Jentik >5 %
1. PSN
1. PSN
2. Larvasidasi
2. Larvasidasi
3. Penyuluhan
3. Penyuluhan
4. Fogging 150 m Suspek =Panas tanpa sebab yg jelas
TUJUAN FOGGING
• Fogging Focus dilaksanakan dengan tujuan
Membunuh Nyamuk dewasa pada lokasi /
tempat penderita / Tersangka DBD agar tidak
menyebar / menimbulkan Wabah .
SASARAN
• LOKASI.
Fogging dilaksanakan dgn sasaran rumah2 dan
lingkungan yg berada pada radius 100-150M dari
penderita.
NYAMUK AEDES AEGYPTI.
Alat yg digunakan adalah Swing Fog yg
menghasilkan asap yang berracun dgn harapan
nyamuk yg kontak dgn asap akan mati.
PELAKSANAAN FOGGING
• Fogging dilaksanakan pada pagi atau sore
hari,dgn pertimbangan teknis suhu
udara,kelembaan dan kecepatan angin.
• Ketua regu memberi petunjuk ttg batas2 lokasi
dan mengkoordinir pelaksanaan.
Memberi penyuluhan kepada masyarakat ttg
fogging.
mengawasi jalannya fogging.
• Tenaga bantuan masyarakat
memandu,mengantar penyemprot dari
rumah ke rumah.
• Memberitahu kpd keluarga agar menutup
makanan dan minuman,perabot RT
binatang peliharaan agar terhindar dari
asap insektisida.
• Petugas penyemprot melaksanakan tugas
sesuai petunjuk kepala regu.
HAL HAL YANG PERLU DILAKSANAKAN
PADA SAAT PENYEMPROTAN
• Pintu jendela ditutup kecuali untuk masuk petugas.
• Makanan dan minuman agar ditutup.
• Matikan nyala api /kompor.
• Binatang piaraan dikeluarkan.
• Selama penyemprotan penghuni agar diluar rumah.
• Setelah selesai pintu/jendela tetap di tutup + 15 menit
kemudian dpt dibuka lagi dan rumah dibersihkan,dan
dpt dihuni lagi.
Dispenser Perangkap semut