PUSKESMAS KEBONDALEM
Jalan Bhayangkara Nomor 69 Bangorejo 68487
Telepon (0333) 710251
e-mail: pkmkebondalem@yahoo.co.id
PEDOMAN
PELAKSANAAN PELAYANAN PROGRAM P2 DEMAM BERDARAH
DI PUSKESMAS KEBONDALEM KEC. BANGOREJO
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana
pelayanan kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas
adalah unit pelaksana teknis dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatau wilayah kerja (Depkes,
2011).
B. Tujuan
C. Sasaran
Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Kebondalem.
D. Ruang Lingkup
E. Batasan Operasional
Demam berdarah (DB) atau demam berdarah dengue (DBD) adalah
penyakit febril akut yang ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran
geografis yang mirip dengan malaria. Penyakit ini disebabkan oleh salah satu
dari empat serotipe virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Setiap serotipe
cukup berbeda sehingga tidak ada proteksi-silang dan wabah yang disebabkan
beberapa serotipe (hiperendemisitas) dapat terjadi. Demam berdarah disebarkan
kepada manusia oleh nyamuk Aedes aegypti.
Wabah pertama terjadi pada tahun 1780-an secara bersamaan di Asia,
Afrika, dan Amerika Utara. Penyakit ini kemudian dikenali dan dinamai pada
1779. Wabah besar global dimulai di Asia Tenggara pada 1950-an dan hingga
Diagnosis
Diagnosis demam berdarah biasa dilakukan secara klinis. Biasanya yang
terjadi adalah demam tanpa adanya sumber infeksi, ruam petekial dengan
trombositopenia dan leukopenia relatif. Serologi dan reaksi berantai polimerase
tersedia untuk memastikan diagnosa demam berdarah jika terindikasi secara
klinis. Mendiagnosis demam berdarah secara dini dapat mengurangi risiko
kematian daripada menunggu akut.
Pengobatan
Fokus pengobatan pada penderita penyakit DBD adalah mengatasi
perdarahan, mencegah atau mengatasi keadaan syok/presyok, yaitu dengan
mengusahakan agar penderita banyak minum sekitar 1,5 sampai 2 liter air dalam
24 jam (air teh dan gula sirup atau susu). Penambahan cairan tubuh melalui infus
(intravena) mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi
yang berlebihan. Transfusi platelet dilakukan jika jumlah platelet menurun drastis.
Selanjutnya adalah pemberian obat-obatan terhadap keluhan yang timbul,
misalnya:
Setiap minggu
Bersihkan dan gek got serta saluran air agar tidak ada yang menghalangi air
dan bersihkan dari kotoran dan daun-daun yang menumpuk
Bersihkan talang air agar tidak terhalang daun dan sampah lainnya
Bersihkan tempat sampah luar rumah dari genangan air
STANDAR KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
Pengaturan dan penjadwalan Penanggungjawab UKP bidang
pengendalian penyakit (Program P2 Demam Berdarah) sesuai dengan
kesepakatan.
C. Jadwal Kegiatan
Jadwal pelaksanaan kegiatan program P2 Demam Berdarah disepakati
dan disusun bersama dengan sektor terkait dalam pertemuan lokakarya mini
lintas program yang dilaksanakan tiap bulan dan lintas sektor tiap tiga bulan
sekali.
A. Denah Ruang
Koordinasi pelaksanaan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dilakukan oleh
Penanggung jawab UKM. Promosi Kesehatan yang menempati ruang
administrasi dari gedung Puskesmas Kebondalem. Pelaksanaan rapat
koordinasi dilakukan di aula Puskesmas Kebondalem.
B. STANDAR FASILITAS
1. Pedoman tatalaksana Demam Berdarah : 1 buah
2. Bahan Penyuluhan (leaflet/Banner) : ada
3. Jumantik Kit : Ada
4. Alat fogging : 1 buah
5. Bubuk Abate : Ada
6. Malathion ( obat penggantinya ) : Ada
PENANGGULANGAN DBD
Kegiatan penanggulangan DBD antara lain:
1. Penyelidikan Epidemiologi
Merupakan kegiatan pelacakan tersangka ataupenderita DBD lainnya dan
pemeriksaan jentik nyamuk penular DBD di tempat tinggal penderita dan
rumah / bangunan sekitar, termasuk tempat-tempat umum dalam radius
sekurang-kurangnya 100 (seratus) meter yang dilaksanakan oleh petugas
kesehatan / petugas puskesmas setelah menemukan kasus atau
memperoleh informasi dari masyarakat dan rumah sakit / puskesmas
mengenai adanya tersangka atau penderita DBD.
Dari hasil Penyelidikan Epidemiologi (PE) positif (ditemukan 1 atau lebih
penderita DBD lainnya dan atau ditemukan minimal 3 orang tersangka
DBD dan ditemukan jentik lebih dari 5 persen dari rumah yang diperiksa
jentiknya) maka dilakukan penanggulangan focus (fogging, Penyuluhan,
Pemberantasan Srang Nyamuk dan Larvasidasi selektif) sedangkan bila
negative dilakukan Penyuluhan. Pemberantasan Sarang Nyamuk dan
Larvasidasi selektif.
2 Penanggulangan focus
Penangulangan focus adalah kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk
penular DBD yang dilaksanakan dengan melakukan Pemberantasan
Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD), Larvasidasi,
Penyuluhan dan Pengasapan (thermal fogging) menggunakan insektisida
sesuai dengan kriteria.
Langkah-langkah pelaksanaan Penanggulangan Fokus:
a. Penggerakan Masyarakat dalam PSN (Pemberantasan Sarang
Nyamuk) DBD dan Larvasidasi.
Kepala Desa / Lurah, Kepala Dusun, Ketua RT/RW, tokoh masyarakat
dan kader memberikan pengarahan langsung kepada warga pada
BAB V
KESELAMATAN SASARAN
BAB VI
KESELAMATAN KERJA
BAB VII
PENGENDALIAN MUTU