Anda di halaman 1dari 18

DIAGNOSIS BPH

Manifestasi Klinis

Menurut Purnomo (2011) dan tanda dan gejala dari BPH


yaitu : keluhan pada saluran kemih bagian bawah, gejala
pada saluran kemih bagian atas, dan gejala di luar saluran
kemih.

1. Keluhan pada saluran kemih bagian


bawah
a. Gejala obstruksi meliputi : Retensi urin (urin tertahan
dikandung kemih sehingga urin tidak bisa keluar), hesitansi
(sulit memulai
miksi), pancaran miksi lemah, Intermiten
(kencing terputus- putus), dan miksi tidak puas (menetes
setelah miksi).
b. Gejala iritasi meliputi : Frekuensi, nokturia, urgensi
(perasaan ingin miksi yang sangat mendesak) dan disuria
(nyeri pada saat miksi).

2. Gejala pada saluran kemih bagian atas:


Keluhan akibat hiperplasi prostat pada sluran kemih bagian atas
berupa adanya gejala obstruksi, seperti nyeri pinggang, benjolan
dipinggang (merupakan tanda dari hidronefrosis), atau demam yang
merupakan tanda infeksi atau urosepsis.

3. Gejala diluar saluran kemih


Keluhan pada penyakit hernia/hemoroid sering mengikuti penyakit
hipertropi prostat. Timbulnya kedua penyakit ini karena sering
mengejan pada saat miksi sehingga mengakibatkan peningkatan
tekanan intra abdominal (Sjamsuhidayat, 2004).

Pemeriksaan

Anamnesis
Fisik
Laboratorium
Imaging : BNO-IVP, USG,CT Scan, MRI.

Anamnesis

I
P
S
S
s
c
o
r
e

PEMERIKSAAN FISIK

Vital sign
Pemeriksaan abdomen dilakukan dengan
tehnik bimanual untuk mengetahui adanya
hidronefrosis dan pyelonefrosis .
Penis dan uretra diperiksa untuk mendeteksi
adanya kemungkinan stenose meatus, striktur
uretra, batu uretra, karsinoma maupun fimosis
Palpasi & perkusi kandung kemih

Tampak buli-buli terisi penuh akibat Retensi urin

COLOK DUBUR

Keadaan prostat
Pada BPH
konsistensi kenyal, lobus
kanan dan kiri simetris,
nodul (-) & rasa nyeri (-),
serta apakah batas atas
dapat diraba atau tidak.
Bila dapat diraba biasanya
berat prostat < 60 gram.

Pemeriksaan Bimanual
RT tekan
suprapubik
Teraba >50 g

Rectal Grading :
Stage 0 : prostat teraba < 1
cm, berat < 10 g.
Stage 1 : prostat teraba 12 cm, berat 20-25 g
Stage 2 : prostat teraba 23 cm, berat 25-60 g
Stage 3 : prostat teraba 34 cm, berat 60-100 g
Stage 4 : prostat teraba > 4
cm, berat > 100 g

Clinical Grading : Banyaknya sisa urine diukur tiap


pagi hari setelah bangun tidur, disuruh kencing dahulu
kemudian dipasang kateter.
Normal : sisa urin tidak ada
Grade 1 : sisa urin 0-50cc
Grade 2 : sisa urin 50-150cc
Grade 3 : sisa urin > 150cc
Grade 4 : retensio urin total

Pemeriksaan Penunjang

1.

Menurut Mansjoer Arief, (2000) pemeriksaan


penunjang pada penyakit BPH, meliputi :
Pemeriksaan laboratorium
Analisis

urine dan pemeriksaan mikroskopik.


Elektrolit, kadar ureum, dan kreatinin
Pemeriksaan Prostat Spesifik Antigen (PSA)

2.

Pemeriksaan radiologis
o
o
o

BNO-IVP
Pemeriksaan USG transektal
MRI atau CT scan

BNO-IVP

USG Prostat

Pemeriksaan lain
Uroflowmetri suatu pemeriksaan
diagnostik non incasive untuk
mengetahui fungsi kandung kemih dan
sfingter antara kandung kemih dan
urethra.
Flow rate maksimal > 15 ml / dtk = non
obstruktif.
Flow rate maksimal 10 15 ml / dtk =
border line.
Flow rate maksimal < 10 ml / dtk =
obstruktif.

Daftar Pustaka

http://indourologi.wordpress.com/2014/04/01/bph/
http://irham-arnum.blogspot.com/2011/01/benigna-prostatichyperplasia-bph.html
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdlamandatama-6700-2-babii.pdf
http://kioswikan.wordpress.com/2012/06/19/bph-benign-prostatichyperplasia-atau-pembesaran-prostat-jinak/
http://fourseasonnews.blogspot.com/2012/03/diagnosis-benignaprostat-hipertropi.html
http://netral-collectionknowledge.blogspot.com/2009/07/hiperplasia-prostat-benignabph.html
http://referensikedokteran.blogspot.com/2010/08/referat-benignprostat-hypertrophy.html
http://paracetamole.blogspot.com/2011/03/benign-prostatehyperplasia.html

Anda mungkin juga menyukai