Anda di halaman 1dari 11

Hubungan Malnutrisi dengan

Ronki
Ronki basah
Ronki basah sering juga disebut dengan
suara krekels (crackles) atau rales.
Ronki basah merupakan bunyi tambahan
yang terdengar tidak kontinyu pada waktu
inspirasi seperti bunyi ranting kering yang
terbakar, disebabkan oleh secret di dalam
alveoli atau bronkiolus.
Ronki basah dapat halus, sedang, dan
kasar
Ronki halus dan sedang dapat disebabkan
cairan di alveoli misalnya pada pneumonia
dan edema paru, sedangkan ronki kasar
misalnya pada bronkiekstatis.
Malnutrisi
Malnutrisi adalah keadaan dimana tubuh tidak
mendapat asupan gizi yang cukup, malnutrisi
dapat juga disebut keadaaan yang disebabkan
oleh ketidakseimbangan di antara pengambilan
makanan dengan kebutuhan gizi untuk
mempertahankan kesehatan.
Kekurangan gizi dalam tubuh juga berakibat
terjadinya malabsorpsi makanan atau
kegagalan metabolik.
Edema Paru
Edema paru dibagi menjadi 2 :
Edema paru kardiogenik
Edema paru non-kardiogenik
Berikut penyebab edema paru, antara lain:
1.Ketidak-seimbangan Starling Forces :
a.Peningkatan tekanan kapiler paru :
-Peningkatan tekanan vena paru tanpa adanya gangguan
fungsi ventrikel kiri (stenosis mitral).
-Peningkatan tekanan vena paru sekunder oleh karena
gangguan fungsi ventrikel kiri.
-Peningkatan tekanan kapiler paru sekunder oleh karena
peningkatan tekanan arteria pulmonalis (over perfusion
pulmonary edema).
b.Penurunan tekanan onkotik plasma:
-Hipoalbuminemia sekunder oleh karena penyakit ginjal,
hati, protein-losing enteropaday, penyakit dermatologi atau
penyakit nutrisi.
c.Peningkatan tekanan negatif intersisial :
-Pengambilan terlalu cepat pneumotorak atau efusi pleura
(unilateral).
-Tekanan pleura yang sangat negatif oleh karena obstruksi
saluran napas akut bersamaan dengan peningkatan end-
expiratory volume (asma).
d.Peningkatan tekanan onkotik intersisial.
2.Edema paru biasanya disebabkan peningkatan tekanan
pembuluh kapiler paru dan akibatpeningkatan permeabilitas
kapiler alveolar.Edema paru akibat peningkatan permeabilitas
kapilerparu sering juga disebut acute respiratory distress
syndrome (ARDS).
a. Pneumonia (bakteri, virus, parasit).
b. Bahan toksik inhalan (phosgene, ozone, chlorine, asap
Teflon, NO2, dsb).
c.Bahan asing dalam sirkulasi (bisa ular, endotoksin bakteri,
alloxan, alpha-naphthyl thiourea).
d. Aspirasi asam lambung.
e. Pneumonitis radiasi akut.
f. Bahan vasoaktif endogen (histamin, kinin)
g. Disseminated Intravascular Coagulation.
h. Imunologi : pneumonitis hipersensitif, obat nitrofurantoin,
leukoagglutinin.
i.Shock Lung oleh karena trauma di luar toraks.
Pada keadaan normal terdapat keseimbangan
antara tekanan onkotik (osmotik) dan
hidrostatik antara kapiler paru dan alveoli.
Tekanan hidrostatik yang meningkat pada
gagal jantung menyebabkan edema paru.
Sedangkanpadagagalginjalterjadiretensicai
ranyang menyebabkan volume overload dan
diikuti edema paru.
Hipoalbuminemia pada sindrom nefrotikatau
malnutrisi menyebabkan tekanan onkotik
menurun sehingga terjadi edema paru.
3.Insufisiensi Limfatik :
a.Post Lung Transplant
b.Lymphangitic Carcinomatosis.
c.Fibrosing Lymphangitis (silicosis).
4.Tak diketahui/tak jelas
a.High Altitude Pulmonary Edema.
b.Neurogenic Pulmonary Edema.
c.Narcotic overdose.
d.Pulmonary embolism.
e.Eclampsia
f.Post Cardioversion.
g.Post Anesthesia.
h. Post Cardiopulmonary Bypass.

Anda mungkin juga menyukai