Anda di halaman 1dari 4

1.

Difteria abses peritonsilar

Pengertian

Merupakan tonsilitis yang disebabkan kuman Coryne bacterium diphteriae. Penularannya melalui
udara, benda atau makanan yang terkontaminasi.

Penyebab

Disebabkan oleh infeksi kuman Coryne bacterium diphteriae.

Gejala

Demam mendadak, nyeri tenggorokan, ngorok, dan kesulitan menelan (Smeltzer, 2001). Sedangkan
menurut Mansjoer (2000) adalah suhu tubuh naik sampai 40◦C, rasa gatal atau kering di
tenggorokan, lesu, nyeri sendi, odinofagia (nyeri menelan), anoreksia, dan otalgia (nyeri telinga). Bila
laring terkena suara akan menjadi serak. Pada pemeriksaan tampak faring hiperemisis, tonsil
membengkak, hiperemisis

2. Pseudo-croop ecute epiglotitis

Pengertian

Pseudo croup adalah penyakit sistemik respiratorik acute yang menyerang mukosa dan
menyebabkan inflamasi dan edema pada daerah larynx dan vocal cord, terkadang juga mengenai
trachea dan cabang bronkus.

Penyebab

Pada orang dewasa organisme terbanyak yang menyebabkan epiglotitis akut adalah Haemophilus
influenza (25%) diikuti oleh H parainfluenzae, Streptococcus pneumonia dan group A streptococci.
Penyebab infeksi lain yang jarang ditemukan seperti yang disebabkan Staphylococcus aureus,
mycobacteria, Bacteroides melaninogenicus, Enterobacter cloacae, Escherichia coli, Fusobacterium
necrophorum, Klebsiella pneumoniae, Neisseria meningitidis, Pasteurella multocida, Herpes simplex
virus (HSV) dan virus lainnya, infeksi mononucleosis, Candida dan Aspergillus (pada pasien dengan
immunocompromised). 1 Penyebab non-infeksi dari epiglotitis akut dapat berupa penyebab termal
(makanan atau minuman yang panas, rokok, penggunaan obat-obatan terlarang seperti kokain dan
mariyuana) dan benda asing yang tertelan. Epiglotitis juga dapat terjadi sebagai reaksi dari
kemoterapi pada daerah kepala dan leher. 1

Gejala

nyeri tenggorok, nyeri menelan / sulit menelan, dan suara menggumam atau ”hot potato voice”,
suara seperti seseorang berusaha berbicara dengan adanya makanan panas di dalam mulutnya.
Prediktor adanya obstruksi saluran napas adalah perkembangan yang cepat dalam 8 jam setelah
onset gejala, terdapat stridor inspiratoar, saliva yang menggenang, laju pernapasan lebih dari 20 kali
permenit, dispnea, retraksi dinding dada dan posisi tubuh yang tegak. Selain itu, tanda-tanda lain
yang dapat ditemukan pada pasien dengan epiglotitis akut adalah demam, nyeri pada palpasi ringan
leher, dan batuk.

3. Hipertrofi Adenoid

Pengertian
Hipertrofi adenoid merupakan proses perubahan ukuran adenoid yang membesar, merupakan
penyebab utama hidung tersumbat.

Penyebab

infeksi bakteri atau virus. Virus penyebab adenoiditis, antara lain virus adenovirus, Epstein-
Barr, dan rhinovirus. Sementara itu, bakteri penyebab adenoiditis yang sering terjadi adalah
bakteri infeksi kuman Streptokokus.
Gejala

hidung tersumbat, rhinolalia, dapat terjadi perubahan bernapas lewat mulut, serta sering pula
disertai mengorok sehingga menyebabkan gangguan napas pada saat tidur, peradangan telinga
tengah, dan sinusitis.

4. Karsinoma laring

Karsinoma laring adalah keganasan yang terdapat pada pita suara, kotak suara atau daerah lain yang
terdapat pada tenggorokan

Etiologi karsinoma laring belum diketahui dengan pasti.Dikatakan oleh para ahli bahwa perokok dan
peminum alkohol merupakan kelompok orang-orang dengan resiko tinggi terhadap karsinoma laring.
Penelitian epidemiologik menggambarkan beberapa hal yang diduga menyebabkanterjadinya
karsinoma laring yang kuat ialah rokok, alkohol dan terpajan oleh sinar radioaktif.

Serak, Dispnea dan stridor, Nyeri tenggorok., Disfagia, Batuk dan hemoptisis, Nyeri tekan laring

5. Karsinoma nasofaring

Karsinoma nasofaring (KNF) adalah tumor ganas epitel nasofaringyang merupakan suatu tumor
ganas utama di nasofaring pada daerah endemis. Karsinoma nasofaring adalah tipe tumor dengan
distribusi endemis yang unik

infeksi virus Epstein Barr

penyebab non viral kanker nasofaring diantaranya konsumsi ikan asin, makanan yang diawetkan,
asap rokok, asap kayu bakar, obat nyamuk bakar dan infeksi kronik saluran nafas bagian atas
berulang

 Benjolan di leher yang disebabkan oleh pembesaran kelenjar getah bening


 Darah pada air liur
 Darah dari hidung
 Sumbatan hidung
 Penurunan pendengaran
 Infeksi telinga berulang
 Nyeri kepala

6. Trakeitis

Peradangan pada trakhea

Salah satu penyebab paling umum adalah Staphylococcus aureus dan sering mengikuti infeksi virus
sal pernapasan atas sebelumnya q Trakeitis bakterial adalah komplikasi infeksi influenza (jarang). q
Trakeitis yang paling serius pada anak-anak, mungkin karena ukuran sal napas relatif kecil mudah
terjadi penyempitan oleh pembengkakan.

 Demam tinggi
 Batuk berat
 Kesulitan bernafas
 Mengi
 Hidung melebar
 Sianosis, atau warna biru pucat pada kulit mereka

7. Asma bronkial pada anak

Asma merupakan sebagai penyakit kronik saluran nafas yang berhubungan dengan hiperresponsif
saluran napas. Asma bronkial dapat terjadi pada semua umur namun sering dijumpai pada awal
kehidupan. Sekitar setengah dari seluruh kasus diawali sebelum berumur 10 tahun dan sepertiga
bagian lainnya terjadi sebelum umur 40 tahun.

mengi, sesak napas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama malam dan atau dini hari.

Gejala klinis asma klasik terdiri dari trias sesak nafas, batuk, dan mengi. Gejala lainnya dapat berupa
rasa berat di dada, produksi sputum, penurunan toleransi kerja, nyeri tenggorokan, dan pada asma
alergik dapat disertai dengan pilek atau bersin. Gejala tersebut dapat bervariasi menurut waktu
dimana gejala tersebut timbul musiman atau perenial, beratnya, intensitas, dan juga variasi diurnal.

Faktor host  Genetik  Obesitas  Jenis kelamin b. Faktor lingkungan  Rangsangan alergen. 
Rangsangan bahan-bahan di tempat kerja.  Infeksi.  Merokok  Obat.  Penyebab lain atau faktor
lainnya.

Penyebab umum untuk semua jenis asma adalah sistem bronkial yang sangat
sensitif yang bereaksi terhadap rangsangan eksternal yang tidak spesifik seperti
udara dingin, debu atau asap
8. Pneumonia
Infeksi yang menimbulkan peradangan pada kantung udara di salah satu atau kedua paru-paru,
yang dapat berisi cairan.

Gejala berupa batuk berdahak atau bernanah, demam, menggigil, dan kesulitan bernapas.
Gejala yang paling sering adalah sesak atau sulit bernapas, napas cepat, demam, menggigil,
sakit kepala, batuk, dada tertarik ke dalam waktu menarik napas, mengi, nafsu makan menurun.
Pada bayi dapat terjadi kejang, kesadaran menurun, badan dingan, gerakan lemah dan tidak
mau miunm. Waspada tanda bahaya bila terjadi muntah.
Pneumonia atau radang paru pneumonia terjadi karena infeksi bakteri patogen dan juga
disebabkan oleh virus. Pneumonia yang disebakan oleh bakteri pada umumnya adalah
Steptococcus, pneumoniae, Staphylococcus aureus, Klebsiella Sp, Pseudomonas Sp. Virus
influenza juga bisa menyebabkan pneumonia.

9. Bronkopnemumonia
Bronchopneumonia atau Bronkopneumonia adalah jenis pneumonia yang
melibatkan peradangan pada alveolus (kantung udara) dan bronkus (saluran
udara). Penyakit ini merupakan tipe pneumonia yang paling sering terjadi pada
anak-anak dan menjadi penyebab utama kematian anak-anak di bawah lima
tahun

 Batuk-batuk
 Hidung tersumbat
 Demam
 Detak jantung cepat
 Anak lebih rewel dari biasanya
 Tidak untuk makan atau minum
 Sulit tidur
 Tarikan otot dada
 Kadar oksigen dalam darah yang rendah

Penyebab bronkopneumonia bisa bakteri, virus, maupun jamur. Namun yang


paling sering menyebabkan penyakit ini adalah bakteri, seperti Streptococcus
pneumonia dan Haemophilus influenza tipe B.

Anda mungkin juga menyukai