KASUS JANTUNG
PADA PASIEN HN TIPE 2
Dosen pengampu :
Choirun Nissa, S.Gz, M.Gizi
Deny Yudi Fitranti, S.Gz, M.Si.
Ahmad Syauqy, S.Gz, MPH, PhD
Etika Ratna Noer, S.Gz, M.Si
Disusun oleh :
EVA MUTIARASARI
22030117130059
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS KEDOKTERAN
ILMU GIZI
2019
I. LATAR BELAKANG
Tn.G berusia 68 tahun 3 bulan dan merupakan pensiunan guru. Pasien di diagnosa
dengan HT grade II. Pasien mengatakan memiliki riwayat hipertensi, dan sudah rutin
mengonsumsi obat semenjak 3 bulan yang lalu. Berat badan Tn.G 69 kg dengan tinggi
badan 165 cm. Pada saat pemeriksaan klinis ditemukan TD 180/90, nadi 83x/menit, suhu
36,3 oC dan RR 20x/menit. Keadaan pasien tampak lemas dengan kesadaran penuh.
Data laboratorium
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi, saat awal masuk pasien mengatakan
pusing dan terasa mual, namun tidak muntah. Kebiasaan makan pasien 3 kali makan
utama, dengan lauk kesukaan telur ayam, telur asin, ikan asin, istri pasien juga
mengatakan bahwa tahu goreng itu harus ada setiap harinya, dan mengatakan dapat
menghabiskan ± 10 potong tahu goreng. Pada setiap makan lauk hewani belum pasti
ada, namun untuk lauk nabati pasti selalu tersedia, lauk hewani maupun nabati yang
sering dikonsumsi biasanya digoreng. Pasien selalu makan dengan kerupuk. Tn.G
mengatakan menyukai semua jenis sayuran. Pasien mengonsumsi susu kental manis,
2-3 kali dalam satu minggu, kebiasaan lain adalah konsumsi minuman sachet susu
jahe 1 kali tiap hari. Istri Tn.G mengatakan bahwa disetiap waktu makan harus ada teh
manis karena Tn.G menyukai minuman manis. Istri Tn.G mengatakan bahwa
konsumsi air putih kurang dari 5 gelas tiap harinya. Konsumsi buah pasien dalam satu
minggu tidak pasti ada buah. Buah yang disukai pisang, melon, pepaya. Berdasarkan
anamnesis gizi, asupan makan Tn G sebelum masuk RS cukup sedangkan setela
masuk RS hanya 40% dari kebutuhan.
Pasien memiliki 3 anak, dan sekarang tinggal dengan istri dan 1 anaknya serta
kedua cucunya. Pasien memiliki motivasi sembuh yang kuat karena dukungan
keluarga yang besar dan kecintaannya pada keluarganya.
Pada kasus Tn. G skrining yang dilakukan sebagai tanda awal untuk menilai
dan menentukan status gizi pasien secara akurat, menentukan hubungan dengan
malnutrisi secara klinis, dan memonitor perubahan status gizi selama.
mendapatkan terapi gizi. Skrining yang digunakan adalah MST. Berdasarkan
Journal of Clinical Nursing Tahun 2011, alat skrining gizi yang cepat, mudah dan
cocok digunakan dengan kondisi pasien yang dirawat di rumah sakit adalah MST
(Malnutrition Screening Tools) dibandingkan dengan alat skrining lain seperti
MUST, NRS 2002, MNA, SNA Q, STAMP, PNI dan SGA. Kelebihan dari alat
skrining MST adalah lebih efisien (waktu 30 detik), pertanyaan (1055 pasien),
lebih sederhana, nilai sensitivitas dan spesifisitas 93-95%, nilai keandalan 90-
97%, tidak tergantung pada antropometri dan laboratorium.1
B. Pengisian kuesioner
C. Membuat kesimpulan kuosioner
Setelah dilakukan skrining kepada Tn. G didapatkan skor MST 3 yang berarti
Tn. G berisiko mengalami kondisi malnutrisi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
perlu dilakukan PAGT pada Tn. G.
Jenis
SMRS : Telur ayam, telur
asin, ikan asin, tahu
goreng, kerupuk, sayuran,
buah pisang, melon,
pepaya, gulai kambing
dan seafood
MRS : -
FH 1.5 Macronutrient
Intake
FH-1.5.1 Lemak SMRS = 0 Tidak terdapat data asupan
MRS = 0 lemak dalam kasus
FH-1.5.2 Protein SMRS = 0 Tidak terdapat data asupan
MRS = 0 protein dalam kasus
FH-1.5.3 Karbohidrat SMRS = 0 Tidak terdapat data asupan
MRS = 0 karbohidrat dalam kasus
FH-1.5.4 Fiber SMRS = 0 Tidak terdapat data asupan
MRS = 0 serat dalam kasus
FH 1.6 Micronutrient
Intake
FH-1.6.1 Vitamin
Kesimpulan : dalam data kasus, data asupan makanan sebelum masuk rumah sakit
disebutkan secara rinci jenisnya namun tidak disebutkan secara spesifik jumlahnya,
sehingga kalori asupan SMRS tidak dapat diperhitungkan, namun dalam data dikatakan
bahwa asupan makan Tn. G sebelum masuk rumah sakit tergolong cukup. Sedangkan
asupan makan setelah masuk rumah sakit disebutkan bahwa Tn. G hanya mengasup
energy sebesar 40% dari total kebutuhannya. Tn G selama dirumah sakit diberikan infus
RL 20 tpm 500 ml 2 botol/hari. Injeksi citicoline 500 mg, candesartan 8 mg, adalat oros
30 mg, KSR tab, atorvastatin 20 mg, vit. B kompleks, aspilets chew, flunarizine 5 mg.
Tn. G memiliki kebiasaan yang baik, yaitu selalu berolahraga pagi jalan-jalan dengan
istrinya di hari minggu.
6. Comparative standar
Vitamin E 15 mg SMRS = 0%
MRS = 0%
Vitamin K 65 mg SMRS = 0%
MRS = 0%
CS-4.1 4700 mg
Estimated mineral needs
Potassium / kalium SMRS = 0%
MRS = 0%
Sodium / natrium 1100 mg SMRS = 0%
MRS = 0%
Magnesium 350 mg SMRS = 0%
MRS = 0%
Kalsium 1200 mg SMRS = 0%
MRS = 0%
Kesimpulan : Asupan kalori Tn. G (Sebelum masuk rumah sakit) tergolong cukup,
sedangkan asupan saat masuk rumah sakit, tercatat 40% mencukupi kebutuhan. Namun,
persentase asupan micronutrient dan mineral pada Tn. G terhitung 0%, dikarenakan tidak
ada jumlah asupan makanan dan minuman yang spesifik baik sebelum masuk rumah
sakit maupun saat di rumah sakit.
IV. DIAGNOSIS GIZI
V. INTERVENSI GIZI
B. Perencanaan (Planning)
1. Pemberian Diet
a. Preskripsi Diet
Fisik dan klinis Apakah gejala 1 hari sekali Gejala mual yang
mual yang dialami dialami pasien sudah
pasien sudah mulai mulai berkurang
berkurang?
1 hari sekali
Apakah tekanan Tekanan darah pasien
darah pasien mulai mulai menurun
membaik?
Biokimia Hari terakhir
Apakah status Status biokimia Tn. G
biokimia Tn. G terutama kolesterol dan
mulai membaik? trigliseride bertahap
mulai menurun
VII. PEMBAHASAN KASUS
Tn. G adalah seorang lansia dengan usia 68 tahun 3 bulan, mendapat diagnosis
Hipertensi grade 2. Tn. G tinggal bersama istri dan satu anaknya serta kedua cucunya.
Tn. G mendapatkan dukungan besar dari keluarga terkait kesehatan. Keadaan pasien
tampak lemas dengan kesadaran penuh.Saat masuk Rs, Tn. G mengaku pusing dan
merasa mual
Dalam data kasus, data asupan makanan sebelum masuk rumah sakit
disebutkan secara rinci jenisnya namun tidak disebutkan secara spesifik jumlahnya,
sehingga kalori asupan SMRS tidak dapat diperhitungkan, namun dalam data
dikatakan bahwa asupan makan Tn. G sebelum masuk rumah sakit tergolong cukup.
Sedangkan asupan makan setelah masuk rumah sakit disebutkan bahwa Tn. G hanya
mengasup energy sebesar 40% dari total kebutuhannya. Tn G selama dirumah sakit
diberikan infus RL 20 tpm 500 ml 2 botol/hari. Injeksi citicoline 500 mg, candesartan
8 mg, adalat oros 30 mg, KSR tab, atorvastatin 20 mg, vit. B kompleks, aspilets chew,
flunarizine 5 mg
Sitikolin adalah obat yang digunakan untuk memulihkan fungsi
neurologis/meningkatkan kemampuan kognitif dengan meningkatkan kewaspadaan
dan mood, meningkatkan fungsi memori, menghilangkan kelesuan dan pening.4
Candesartan adalah obat penghambat reseptor angiotensin II (ARB) yang bermanfaat
untuk menurunkan tekanan darah. Adalat adalah obat yang digunakan untuk
mengobati tekanan darah tinggi dan juga nyeri dada (angina). KSR mengandung
kalium klorida yang di gunakan untuk mengobati atau mencegah jumlah kalium yang
rendah dalam darah. Statin merupakan salah satu golongan obat yang paling
banyak digunakan untuk menurunkan Low Density Lipoprotein (LDL) dalam
darah dengan cara mekanisme penghambatanenzim3-hydroxy-3-methylglutaryl
coenzym A reductase (HMG CoA-reduktase).5 ASPILETS merupakan obat yang
mengandung Asam Asetilsalisilat yang berfungsi untuk menurunkan demam,
meringankan sakit kepala dan sakit gigi. Flunarizin adalah obat yang digunakan untuk
mencegah migrain, yaitu nyeri kepala berdenyut dengan tingkatan sedang hingga
berat yang mengenai satu sisi kepala saja.
Dari pengkajian data klinis/fisik, Tn.G tampak lemas dengan kesadaran penuh
dan memiliki keluhan pusing, mual namun tidak muntah. Selain itu, Tn. G memiliki
tekanan darah tinggi, nadi, suhu dan respiration rate yang normal. Gejala pusing yang
dialami Tn. G merupakan suatu akibat yang disebabkan karena tekanan darah Tn. G
yang tinggi.
Adapun diet yang kami berikan kepada Tn. G yaitu diet DASH. Diet DASH
bertujuan untuk menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar kolesterol,
meningkatkan kerja insulin serta menurunkan komplikasi penyakit hipertensi. Tn. G
memiliki kebiasaan makan yang buruk, yaitu suka makan makanan yang asin (telur
asin, ikan asin) dan makanan yang mengandung banyak kolesterol (telur ayam, telur
asin, tahu goreng, kerupuk, gulai kambing, seafood). Tn. G juga suka mengonsumsi
minuman manis seperti teh manis, susu jahe sachet serta susu kental manis. Kebiasaan
Tn. G yang sudah baik yaitu ia menyukai semua jenis sayur dan sudah mengkonsumsi
buah dalam satu minggunya serta memiliki kebiasaan baik yaitu berolahraga jalan-
jalan disetiap minggu pagi. Adapun konseling gizi sangat diperlukan Tn. G agar
beliau mampu merubah pola makannya yang masih salah serta mau menjalankan diet
DASH dengan konsisten. Diharapkan setelah menerapkan diet DASH ini, keadaan
Tn. G semakin membaik ditandai dengan menurunnya kadar kolesterol serta
trigliserid.
Tn. G adalah seorang lansia dengan usia 68 tahun 3 bulan, mendapat diagnosis
Hipertensi grade 2. Saat dibawa ke rumah sakit, keadaan pasien tampak lemas dengan
kesadaran penuh. Asupan makan Tn. G sebelum masuk rumah sakit tergolong cukup,
sedangkan asupan makan Tn. G saat di rumah sakit hanya sekitar 40% dari kebutuhan.
Adapun diet yang kami berikan kepada Tn. G yaitu deit DASH dengan tekstur
makanan biasa. Diet ini memiliki tujuan untuk menurunkan kadar kolesterol dan
triliserida dan menurunkan tekanan darah. Adapun konseling gizi sangat diperlukan
Tn. G agar beliau mampu merubah pola makannya yang masih salah serta mau
menjalankan diet DASH dengan konsisten.
DAFTAR PUSTAKA
1. Metode Skrining Gizi di Rumah Sakit dengan MST Lebih Efektif dibandingkan SGA.
Nutrition Screening Method in Hospital with MST is More Effective than SGA.
Herawati , Triwahyu S, Arief Alamsyah. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful
Anwar Malang. Rumah Sakit Islam Unisma Malang. Program Magister Manajemen
Rumah Sakit Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang
2. World Health Organization (WHO), 2005, Risk Factor. Available from :
http://www.who.int/cardiovascular_diseases/en/cvd_atlas_03_risk_factors.p df.
3. Anggraini, D.A, dkk. 2009, Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
Hipertensi pada Pasien yang Berobat di Poliklinik Dewasa Puskesmas Bangkinang
Periode Januari Sampai Juni 2008.
4. Marliani. 2013. Hipertensi. Jakarta: PT. Gramedia
5. Fedacko, J., et al. (2010). Clinical Manifestations of Adverse Effects of Statins,
Oxidative Stress and Possible Role of Antioxidants in Prevention?. The Open
Nutraceuticals Journal, 3, 154–165
IX. LAMPIRAN
1. LEAFLET
2. PERHITUNGAN COMPARATIVE STANDART
1. KEBUTUHAN MAKRONUTRIENT
IBW = (TB-100) – (10% x TB – 100)
= (165-100) - (10% x 165 – 100)
= 65 – 6,5
= 58,5 kg
Adbw = 0.25 (ABW-IBW) + IBW
= 0,25 (69-58,5) + 58,5
= 0,25 (10,5) + 58,5
= 61,125
BMR = (10 x berat badan kg) + (6.25 x tinggi badan cm) – (5 x umur
tahun) + 5
= 1307,5
= 1307,5 x 1,76
= 2301 kcal
Potassium/kalium = 4700 mg
Interpretasi = 0 mg / 4700 mg = 0%
Sodium = 1100 mg
Interpretasi = 0 mg / 1100 mg = 0%
Magnesium = 350 mg
Interpretasi = 0 mg / 350 mg = 0%
Kalsium = 1200 mg
Interpretasi = 1200 mg / mg = 0%
1. KEBUTUHAN MAKRONUTRIENT
IBW = (TB-100) – (10% x TB – 100)
= (165-100) - (10% x 165 – 100)
= 65 – 6,5
= 58,5 kg
Adbw = 0.25 (ABW-IBW) + IBW
= 0,25 (69-58,5) + 58,5
= 0,25 (10,5) + 58,5
= 61,125
BMR = (10 x berat badan kg) + (6.25 x tinggi badan cm) – (5 x umur
tahun) + 5
= 1307,5
stress)
= 2209,7 kcal
Interpretasi = 0 kcal/220,7 kcal = 0%
PAGI
nasi jagung 120 g 145,1 3g
kcal 2
,
6
ikan bandeng 60 g 50,3 0g
kcal ,
0
tempeh. soybean 35 g 69,7 5g
kcal ,
9
bayam segar 50 g 18,5 3g
kcal ,
7
carrot 50 g 22,5 5g
kcal ,
3
SELINGAN
pisang ambon 120 g 110,4 2g
kcal 8
,
1
biscuit 30 g 130,3 2g
kcal 1
,
5
SIANG
nasi liwet 120 g 156,0 3g
kcal 4
,
3
tahu 50 g 38,0 0g
kcal ,
9
ikan lele 65 g 54,5 0g
kcal ,
0
sawi hijau 50 g 7,5 1g
kcal ,
0
labu siam mentah 50 g 10,0 2g
kcal ,
2
SELINGAN
pepaya 100 g 39,0 9G
kcal ,
8
tepung terigu 20 g 72,8 1G
kcal 5
,
3
pisang ambon 20 g 18,4 4G
kcal ,
7
santan (kelapa dan air) 15 g 15,9 0G
kcal ,
7
MALAM
nasi liwet 120 g 156,0 3G
kcal 4
,
3
daging ayam 60 g 170,9 0G
kcal ,
0
kacang panjang mentah 35 g 12,2 2G
kcal ,
8
SELINGAN
biscuit 30 g 152,1 2G
kcal 3
,
4
susu skim / tak berlemak cair 250 g 87,2 1G
kcal 2
,
3
===============================================================
Result
===============================================================