Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN KASUS DIETETIK I

KASUS JANTUNG
PADA PASIEN HN TIPE 2

Dosen pengampu :
Choirun Nissa, S.Gz, M.Gizi
Deny Yudi Fitranti, S.Gz, M.Si.
Ahmad Syauqy, S.Gz, MPH, PhD
Etika Ratna Noer, S.Gz, M.Si

Disusun oleh :

EVA MUTIARASARI
22030117130059

UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS KEDOKTERAN
ILMU GIZI
2019
I. LATAR BELAKANG

Tn.G berusia 68 tahun 3 bulan dan merupakan pensiunan guru. Pasien di diagnosa
dengan HT grade II. Pasien mengatakan memiliki riwayat hipertensi, dan sudah rutin
mengonsumsi obat semenjak 3 bulan yang lalu. Berat badan Tn.G 69 kg dengan tinggi
badan 165 cm. Pada saat pemeriksaan klinis ditemukan TD 180/90, nadi 83x/menit, suhu
36,3 oC dan RR 20x/menit. Keadaan pasien tampak lemas dengan kesadaran penuh.

Data laboratorium

Pasien mengatakan tidak memiliki alergi, saat awal masuk pasien mengatakan
pusing dan terasa mual, namun tidak muntah. Kebiasaan makan pasien 3 kali makan
utama, dengan lauk kesukaan telur ayam, telur asin, ikan asin, istri pasien juga
mengatakan bahwa tahu goreng itu harus ada setiap harinya, dan mengatakan dapat
menghabiskan ± 10 potong tahu goreng. Pada setiap makan lauk hewani belum pasti
ada, namun untuk lauk nabati pasti selalu tersedia, lauk hewani maupun nabati yang
sering dikonsumsi biasanya digoreng. Pasien selalu makan dengan kerupuk. Tn.G
mengatakan menyukai semua jenis sayuran. Pasien mengonsumsi susu kental manis,
2-3 kali dalam satu minggu, kebiasaan lain adalah konsumsi minuman sachet susu
jahe 1 kali tiap hari. Istri Tn.G mengatakan bahwa disetiap waktu makan harus ada teh
manis karena Tn.G menyukai minuman manis. Istri Tn.G mengatakan bahwa
konsumsi air putih kurang dari 5 gelas tiap harinya. Konsumsi buah pasien dalam satu
minggu tidak pasti ada buah. Buah yang disukai pisang, melon, pepaya. Berdasarkan
anamnesis gizi, asupan makan Tn G sebelum masuk RS cukup sedangkan setela
masuk RS hanya 40% dari kebutuhan.

Tn.G yang merupaka pensiunan memiliki aktivitas sehari-hari mengurusi


acara yang diadakan masjidnya, dan mengikuti pengajian bersama teman-temannya
hingga ke luar kota. Satu minggu sebelum pasien masuk RS, pasien dan teman-
temannya mengikuti pengajian di daerah Jepara dan mengatakan bahwa ada acara
makan bersaama dengan menu gulai kambing serta seafood. Tn.G memiliki kebiasaan
olahraga jalan-jalan pada hari minggu pagi dengan istrinya.

Selama perawatan di RS pasien mendapatkan infus RL 20 tpm 500 ml 2


botol/hari. Injeksi citicoline 500 mg, candesartan 8 mg, adalat oros 30 mg, KSR tab,
atorvastatin 20 mg, vit. B kompleks, aspilets chew, flunarizine 5 mg.

Pasien memiliki 3 anak, dan sekarang tinggal dengan istri dan 1 anaknya serta
kedua cucunya. Pasien memiliki motivasi sembuh yang kuat karena dukungan
keluarga yang besar dan kecintaannya pada keluarganya.

II. SKRINING (DATA UMUM)

A. Pemilihan metode skrining

Pada kasus Tn. G skrining yang dilakukan sebagai tanda awal untuk menilai
dan menentukan status gizi pasien secara akurat, menentukan hubungan dengan
malnutrisi secara klinis, dan memonitor perubahan status gizi selama.
mendapatkan terapi gizi. Skrining yang digunakan adalah MST. Berdasarkan
Journal of Clinical Nursing Tahun 2011, alat skrining gizi yang cepat, mudah dan
cocok digunakan dengan kondisi pasien yang dirawat di rumah sakit adalah MST
(Malnutrition Screening Tools) dibandingkan dengan alat skrining lain seperti
MUST, NRS 2002, MNA, SNA Q, STAMP, PNI dan SGA. Kelebihan dari alat
skrining MST adalah lebih efisien (waktu 30 detik), pertanyaan (1055 pasien),
lebih sederhana, nilai sensitivitas dan spesifisitas 93-95%, nilai keandalan 90-
97%, tidak tergantung pada antropometri dan laboratorium.1

B. Pengisian kuesioner
C. Membuat kesimpulan kuosioner

Setelah dilakukan skrining kepada Tn. G didapatkan skor MST 3 yang berarti
Tn. G berisiko mengalami kondisi malnutrisi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
perlu dilakukan PAGT pada Tn. G.

III. ASESMEN (PENGKAJIAN) GIZI

1. Pengkajian data riwayat pasien (CH)

Domain Data Interpretasi


CH-1.1.1 Age 68 tahun 3 bulan
CH-1.1.2 Gender Laki-laki
CH-2.1.5 Health History Hipertensi

CH-3.1.2 Living/Housing Tinggal bersama istri dan


Situaton satu anaknya serta kedua
cucunya
CH-3.1.4 Social and Tn. G mendapatkan
Medical Support dukungan besar dari
keluarga terkait kesehatan
CH-3.1.6 Occupation Islam
Kesimpulan : Tn. G adalah seorang lansia dengan usia 68 tahun 3 bulan, mendapat
diagnosis Hipertensi grade 2. Tn. G tinggal bersama istri dan satu anaknya serta kedua
cucunya. Tn. G mendapatkan dukungan besar dari keluarga terkait kesehatan

2. Pengkajian riwayat terkait gizi/makanan (FH)

Domain Data Interpretasi


FH 1.1 Energy intake SMRS = Cukup
MRS = 40% dari
kebutuhan
FH 1.2 Food and Beverage Jumlah
Intake SMRS = -
FH-1.2.1Fluid/beverage MRS = -
intake
Jenis
SMRS = susu kental
manis, susu jahe, teh
manis, air putih
MRS = -
FH-1.2.2 Food Intake Jumlah
SMRS : Cukup
MRS : Mengonsumsi 40%
dari kebutuhan

Jenis
SMRS : Telur ayam, telur
asin, ikan asin, tahu
goreng, kerupuk, sayuran,
buah pisang, melon,
pepaya, gulai kambing
dan seafood
MRS : -
FH 1.5 Macronutrient
Intake
FH-1.5.1 Lemak SMRS = 0 Tidak terdapat data asupan
MRS = 0 lemak dalam kasus
FH-1.5.2 Protein SMRS = 0 Tidak terdapat data asupan
MRS = 0 protein dalam kasus
FH-1.5.3 Karbohidrat SMRS = 0 Tidak terdapat data asupan
MRS = 0 karbohidrat dalam kasus
FH-1.5.4 Fiber SMRS = 0 Tidak terdapat data asupan
MRS = 0 serat dalam kasus
FH 1.6 Micronutrient
Intake
FH-1.6.1 Vitamin

Vitamin A SMRS = 0 mg Tidak terdapat data asupan


MRS = 0 mg vit A dalam kasus
Vitamin D SMRS = 0 mg Tidak terdapat data asupan
MRS = 0 mg vit D dalam kasus
Vitamin E SMRS = 0 mg Tidak terdapat data asupan
MRS = 0 mg vit E dalam kasus
Vitamin K SMRS = 0 mg Tidak terdapat data asupan
MRS = 0 mg vit K dalam kasus
FH-1.6.2 Mineral/ element
intake
Potassium / kalium SMRS = 0 mg Tidak terdapat data asupan
MRS = 0 mg kalium dalam kasus
Sodium / natrium SMRS = 0 mg Tidak terdapat data asupan
MRS = 0 mg natrium dalam kasus
Magnesium SMRS = 0 mg Tidak terdapat data asupan
MRS = 0 mg magnesium dalam kasus
Kalsium SMRS = 0 mg Tidak terdapat data asupan
MRS = 0 mg kalsium dalam kasus
FH 3.1 Medications - Infus RL 20 tpm 500
FH-3.1.1Prescription ml 2 botol/hari
medication use - Citicoline injeksi 500
mg
- Candesartan 8 mg
- Adalat oros 30 mg
- KRS tab
- Atorvastatin 20 mg
- Vit B kompleks
- Aspilet chew
- Flunarizine 5 mg
FH 7.3 Physical Activity
FH-7.3.3 Frequency 1 minggu sekali
FH-7.3.6 Type of physical Olahraga jalan-jalan pagi
activity

Kesimpulan : dalam data kasus, data asupan makanan sebelum masuk rumah sakit
disebutkan secara rinci jenisnya namun tidak disebutkan secara spesifik jumlahnya,
sehingga kalori asupan SMRS tidak dapat diperhitungkan, namun dalam data dikatakan
bahwa asupan makan Tn. G sebelum masuk rumah sakit tergolong cukup. Sedangkan
asupan makan setelah masuk rumah sakit disebutkan bahwa Tn. G hanya mengasup
energy sebesar 40% dari total kebutuhannya. Tn G selama dirumah sakit diberikan infus
RL 20 tpm 500 ml 2 botol/hari. Injeksi citicoline 500 mg, candesartan 8 mg, adalat oros
30 mg, KSR tab, atorvastatin 20 mg, vit. B kompleks, aspilets chew, flunarizine 5 mg.
Tn. G memiliki kebiasaan yang baik, yaitu selalu berolahraga pagi jalan-jalan dengan
istrinya di hari minggu.

3. Pengkajian antropometri (AD)

Domain Data Interpretasi


AD-1.1.1 Height Tinggi badan = 165 cm

AD-1.1.2 Weight Berat badan = 69 kg


AD-1.1.5 Body Mass Index BB 69 Overweight
BMI = 2 =
TB (1,65)²
= 25,3 kg / m2
Kesimpulan : berdasarkan data antropometri, Tn. G memiliki IMT sebesar 25,3 kg/m 2.
Menurut standart IMT kemenkes RI tahun 2013, IMT Tn. G tergolong overweight.

4. Pengkajian data biokimia (BD)

Domain Data Normal Interpretasi


BD-1.2.1 BUN 28 mg/dl 10-50 mg/dl Normal
BD-1.2.2 Creatinin 1,2 mg/dl 0,62-1,1 mg/dl
Tinggi
BD-1.2.5 Sodium 144 mEq / L 135-147 mEq / L Normal
BD-1.2.6 Chloride 108 mEq / L
95-105 mEq / L Tinggi
BD-1.2.7 Potassium 3,4 mEq / L 3,5-5 mEq / L Rendah
BD-1.2.9 Calcium, serum 9,39 mEq / L 8,8-10,3 mEq / L Normal
BD-1.5.2 Glucose, casual 91 mg/dl <126 mg/dl Normal
BD-1.7.1 Cholesterol, serum 245 mg/dl <200 mg/dl Tinggi
BD-1.7.7 Triglycerides 143 mg/dl 70-140 mg/dl Tinggi
BD-1.10.1 Hemoglobin 13,9 g/dl 13,2-17,3 g/dl Normal
BD-1.10.2 Hematocrit 40,6% 40-52% Normal
BD-1.10.3 MCV 91 fL 80-100 fL Normal
BD-1.10.5 RDW 11,6 % 11,5-14,5 % Normal
Leukosit 6800 /mm 3
3800-10600 /mm 3
Normal
Trombosit 150000-
236000 /mm3 Normal
440000 /mm3
Eritrosit 4,45 juta/ul 4,4-5,9 juta/ul Normal
MCH 31,1 Pg 26-34 Pg Normal
MCHC 34,4 g/dL 32-36 g/dL Normal
MPV 7,4 fL 7,9-11,1 fL Rendah
Eosinofil 1,4 % 2-4 % Rendah
Basofil 0,3 % 0-1 % Normal
Neutrofil 74,7 % 50-70 % Tinggi
Limfosit 17 % 25-40 % Rendah
Monosit 6,6 % 2-8 % Normal
Kesimpulan : dari data biokimia, didapatkan hasil bahwa Tn. G memiliki kadar BUN,
sodium, ca, glukosa, hb, hematocrit, MCV, RDW, leukosit, trombosit, eritrosit, MCH,
MCHC, basofil dan monosit yang normal. Data biokimia potassium, MPV, eosinophil
dan limfosit rendah serta creatinine, chloride, kolesterol, trigliserid dan neutrophil tinggi.

5. Pengkajian data klinis/ fisik (PD)

Domain Data Normal Interpretasi


PD-1.1.4 Extremities, Lemas -
muscles and bones

PD-1.1.5 Dygestive System Mual -

PD-1.1.6 Head and eyes Pusing Disebabkan


karena tekanan
darah Tn. G yang
tinggi
PD-1.1.7 Nerves and Kesadaran penuh
cognition
PD-1.1.9 Vital signs

Tekanan darah 180/90 120/80 Tekanan darah


tinggi
Nadi 83x/menit 60-100x/menit Normal
Suhu 36,3 C
0
36,5 – 37,50 C Normal
RR 20x/menit 16-20x/menit Normal
Kesimpulan : dari pengkajian data klinis/fisik, Tn.G tampak lemas dengan kesadaran
penuh dan memiliki keluhan pusing, mual namun tidak muntah. Selain itu, Tn. G
memiliki tekanan darah tinggi, nadi, suhu dan respiration rate yang normal.

6. Comparative standar

Domain Data Interpretasi


CS-1.1.1 SMRS = 2301 kcal SMRS = Cukup
Total energy estimated MRS = 2209,7 kcal MRS = 40%
needs
CS-2.1.1 SMRS = 63,9 gr SMRS = 0 %
Total fat estimated needs MRS = 61,3 gr MRS = 0%
CS-2.2.1 SMRS = 86,2 gr SMRS = 0 %
Total protein estimated MRS = 82,8 gr MRS = 0%
needs
CS-2.3.1 SMRS = 345,15 gr SMRS = 0 %
Total carbohydrate MRS = 331,4 gr MRS = 0%
estimated needs
CS-2.4.1 22 gr SMRS = 0%
Total fiber estimated MRS = 0%
needs
CS-3.1.1 1550 ml SMRS = 0%
Total fluids estimated MRS = 0%
needs
CS-4.1 650 RE
Estimated vitamin needs
Vitamin A SMRS = 0%
MRS = 0%
Vitamin D 20 mg SMRS = 0%
MRS = 0%

Vitamin E 15 mg SMRS = 0%
MRS = 0%
Vitamin K 65 mg SMRS = 0%
MRS = 0%
CS-4.1 4700 mg
Estimated mineral needs
Potassium / kalium SMRS = 0%
MRS = 0%
Sodium / natrium 1100 mg SMRS = 0%
MRS = 0%
Magnesium 350 mg SMRS = 0%
MRS = 0%
Kalsium 1200 mg SMRS = 0%
MRS = 0%

Kesimpulan : Asupan kalori Tn. G (Sebelum masuk rumah sakit) tergolong cukup,
sedangkan asupan saat masuk rumah sakit, tercatat 40% mencukupi kebutuhan. Namun,
persentase asupan micronutrient dan mineral pada Tn. G terhitung 0%, dikarenakan tidak
ada jumlah asupan makanan dan minuman yang spesifik baik sebelum masuk rumah
sakit maupun saat di rumah sakit.
IV. DIAGNOSIS GIZI

1. Altered Nutrition-Related Laboratory Values (NC-2.2) berkaitan dengan penyakit


hipertensi stage 2 ditandai dengan tingginya nilai trigliserida (143 mg/dl) dan serum
kolesterol (245 mg/dl)
2. Undesirable Food Choice (NB-1.7) berkaitan dengan kurangnya paparan terkait
informasi gizi ditandai dengan pemilihan makanan yang tidak tepat (tinggi
lemak/kolesterol dan tinggi natrium)

V. INTERVENSI GIZI

A. Tujuan Intervensi Gizi

Hari Rencana Intervensi


Hari -1 - Mengurangi keluhan mual yang dialami pasien dengan
pemberian diet yang sesuai serta tetap mencukupi kebutuhan
energy (min basal)  1768 kcal
Hari – 2 - Memperbaiki/mencukupi kebutuhan zat gizi sesuai kebutuhan
pasien agar status gizi optimal dengan mencukupi asupan energi
secara berangsur dari kebutuhan basal sebesar 1768 kcal hingga
kebutuhan normalnya yaitu sebesar 2210 kcal
- Memberikan diet yang sesuai dengan keadaan pasien (Dash diet)
dengan tujuan menurunkan kadar kolesterol dan tigliserida serta
menurunkan tekanan darah Tn. G
Hari – 3 - Melakukan konseling gizi kepada Tn. G terkait diet yang harus
dijalani dirumah serta pantangan-pantangan diet

B. Perencanaan (Planning)

1. Pemberian Diet

a. Preskripsi Diet

Hari Rencana Intervensi


Hari -1  Rekomendasi energi sebesar 1768 kcal
 Rute pemberian makanan  makanan diberikan secara oral
dengan tekstur makanan biasa
 Diet yang diberikan kepada paseien yaitu diet DASH
- Konsumsi buah dan sayur yang mengandung kalium,
fitoesterogen dan serat
- Produk susu rendah lemak→ kaya kalsium
- Konsumsi ikan, kacang dan unggas secukupnya
- Kurangi Saturated Fatty Acid
- Membatasi gula & garam
 Frekuensi : Makanan biasa dengan 3 kali makan utama dan 2 kali
selingan
 Bentuk makanan : makanan biasa
Hari – 2  Rekomendasi energi sebesar 2210 kcal
 Rute pemberian makanan  makanan diberikan secara oral
dengan tekstur makanan biasa
 Diet yang diberikan kepada paseien yaitu diet DASH
- Konsumsi buah dan sayur yang mengandung kalium,
fitoesterogen dan serat
- Produk susu rendah lemak→ kaya kalsium
- Konsumsi ikan, kacang dan unggas secukupnya
- Kurangi Saturated Fatty Acid
- Membatasi gula & garam
 Frekuensi : Makanan biasa dengan 3 kali makan utama dan 2 kali
selingan
 Bentuk makanan : makanan biasa
Hari – 3  Rekomendasi energi sebesar 2210 kcal
 Rute pemberian makanan  makanan diberikan secara oral
dengan tekstur makanan biasa
 Diet yang diberikan kepada paseien yaitu diet DASH
- Konsumsi buah dan sayur yang mengandung kalium,
fitoesterogen dan serat
- Produk susu rendah lemak→ kaya kalsium
- Konsumsi ikan, kacang dan unggas secukupnya
- Kurangi Saturated Fatty Acid
- Membatasi gula & garam
 Frekuensi : Makanan biasa dengan 3 kali makan utama dan 2 kali
selingan
 Bentuk makanan : makanan biasa
2. Pemberian Konseling Gizi

Konseling gizi diberikan pada hari ke-3

Tanggal 13 Oktober 2019


Tempat Ruang Melati 1
Topik Penatalaksanaan diit DASH
Tujuan Pasien mau menjalankan diet DASH saat dirumah
dan diharapkan pengetahuan pasien terkait gizi
meningkat
Sasaran Pasien dan keluarga
Waktu 45 menit
Materi -Memberikan motivasi pasien agar pasien
memiliki semangat dan kemauan untuk
menjalankan diet
-Memberikan materi terkait diet yang dijalankan
pada pasien dengan diagnosis HT tipe 2 serta
pantangan-pantangan diet
-Mendorong keluarga pasien agar selalu
mendukung diet yang dilakukan pasien.
Metode Tanya jawab dan diskusi
Media Leaflet dan food model

3. Koordinasi dengan profesi kesehatan lain

Profesi lain Koordinasi


Dokter Melakukan koordinasi bersama dokter penanggung jawab
pasien guna mendapatkan informasi terkait diagnosis
medis pasien dan perkembangan kondisi klinis pasien.

Perawat Melakukan kerjasama dengan perawat untuk selalu


memantau perkembangan kondisi klinis pasien sesuai
jadwal yang kemudian dituliskan kedalam catatan medis
sehingga ahli gizi dapat mengetahui perkembangan terkini
pasien

Apoteker Ahli gizi dan apoteker berdiskusi mengenai interaksi obat


dan makanan yang mungkin akan berinteraksi saat
diberikan secara bersamaan, sehingga pemberian
obat/makanan lebih dipertimbangkan.
C. IMPLEMENTASI

1. Jenis Diet : Diet DASH

2. Bentuk makanan : Biasa

3. Menu makanan (Diberikan 3x makan utama dan 2x selingan)

Waktu makan Nama menu Bhn URT Gram


makanan
Pagi Nasi Beras 2 ctg 120 gr
07.00
Pepes ikan 1 ekor sdg 60 gr
Bandeng
Tempe 1 bh sdg 35 gr
Bacem
Sayur bening Bayam ¼ gls 50 gr
bayam
Wortel ¼ gls 50 gr
Pukul 10.00 Buah pisang 1 bh 120 gr
Biscuit 3 keping 30 gr
Siang Nasi Beras 2 ctg 120 gr
Pukul 13.00
Tim tahu Tahu 1 bh sdg 50 gr
Ikan lele 1 ekor sdg 65 gr
Bakar
Oseng sayur Sawi hijau ¼ gls 50 gr
Labu siam ¼ gls 50 gr
Pukul 16.00 Buah pepaya 1 ptg sdg 100 gr
Nagasari Tepung 1 bh gr
Pisang 1 potong 15 gr
bulat sdg
Santan encer 1,5 sdm 15 gr
Malam Nasi Beras 2 ctg 120 gr
Pukul 17.00
Ayam bakar 1 ptg sdg 60 gr
Cah kacang 1 sendok 35 gr
ENERGI : 2200 kcal FAT : 55 gr PROTEIN : KH : 238,7
(99%) (89%) 77,7 gr (93%) (72%)

VI. PERENCANAAN MONITORING–EVALUASI GIZI

Indikator Evaluasi Pelaksanaan Target Pencapaian


Food History Apakah nafsu 1 hari sekali Makanan diet yang
makan pasien diberikan dikonsumsi
mulai membaik ? oleh pasien setidaknya
80% dan sisa kurang
dari 20%

Fisik dan klinis Apakah gejala 1 hari sekali Gejala mual yang
mual yang dialami dialami pasien sudah
pasien sudah mulai mulai berkurang
berkurang?
1 hari sekali
Apakah tekanan Tekanan darah pasien
darah pasien mulai mulai menurun
membaik?
Biokimia Hari terakhir
Apakah status Status biokimia Tn. G
biokimia Tn. G terutama kolesterol dan
mulai membaik? trigliseride bertahap
mulai menurun
VII. PEMBAHASAN KASUS

Tn. G adalah seorang lansia dengan usia 68 tahun 3 bulan, mendapat diagnosis
Hipertensi grade 2. Tn. G tinggal bersama istri dan satu anaknya serta kedua cucunya.
Tn. G mendapatkan dukungan besar dari keluarga terkait kesehatan. Keadaan pasien
tampak lemas dengan kesadaran penuh.Saat masuk Rs, Tn. G mengaku pusing dan
merasa mual

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan pembunuh diam-diam


karena pada sebagian besar kasus tidak menunjukkan gejala apapun. Hipertensi
merupakan salah satu faktor resiko utama yang menyebabkan serangan jantung dan
stroke, yang menyerang sebagian besar penduduk dunia. Hipertensi adalah
suatu keadaan dimana dijumpai tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih untuk usia
13 – 50 tahun dan tekanan darah mencapai 160/95 mmHg untuk usia di atas 50 tahun.
Pengukuran tekanan darah minimal sebanyak dua kali untuk lebih memastikan
keadaan tersebut.2

Hipertensi dapat dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu: Hipertensi


primer atau essensial dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer adalah
hipertensi yang tidak atau belum diketahui penyebabnya. Hipertensi primer
menyebabkan perubahan pada jantung dan pembuluh darah. Sedangkan hipertensi
sekunder adalah hipertensi yang disebabkan atau sebagai akibat dari adanya
penyakit lain dan biasanya penyebabnya sudah diketahui, seperti penyakit ginjal dan
kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu.3

Tekanan darah yang tinggi secara terus menerus menyebabkan kerusakan


sistem pembuluh darah arteri dengan perlahan –lahan. Arteri tersebut mengalami
pengerasan yang disebabkan oleh endapan lemak pada dinding, sehingga
menyempitkan lumen yang terdapat di dalam pembulu darah menyebabkan terjadinya
PJK. Peningkatan tekanan darah sistemik akibat hipertensi meningkatkan resistensi
terhadap pemompaan darah dari vertikel kiri, sehingga beban kerja jantung
bertambah.4

Dalam data kasus, data asupan makanan sebelum masuk rumah sakit
disebutkan secara rinci jenisnya namun tidak disebutkan secara spesifik jumlahnya,
sehingga kalori asupan SMRS tidak dapat diperhitungkan, namun dalam data
dikatakan bahwa asupan makan Tn. G sebelum masuk rumah sakit tergolong cukup.
Sedangkan asupan makan setelah masuk rumah sakit disebutkan bahwa Tn. G hanya
mengasup energy sebesar 40% dari total kebutuhannya. Tn G selama dirumah sakit
diberikan infus RL 20 tpm 500 ml 2 botol/hari. Injeksi citicoline 500 mg, candesartan
8 mg, adalat oros 30 mg, KSR tab, atorvastatin 20 mg, vit. B kompleks, aspilets chew,
flunarizine 5 mg
Sitikolin adalah obat yang digunakan untuk memulihkan fungsi
neurologis/meningkatkan kemampuan kognitif dengan meningkatkan kewaspadaan
dan mood, meningkatkan fungsi memori, menghilangkan kelesuan dan pening.4
Candesartan adalah obat penghambat reseptor angiotensin II (ARB) yang bermanfaat
untuk menurunkan tekanan darah. Adalat adalah obat yang digunakan untuk
mengobati tekanan darah tinggi dan juga nyeri dada (angina). KSR mengandung
kalium klorida yang di gunakan untuk mengobati atau mencegah jumlah kalium yang
rendah dalam darah. Statin merupakan salah satu golongan obat yang paling
banyak digunakan untuk menurunkan Low Density Lipoprotein (LDL) dalam
darah dengan cara mekanisme penghambatanenzim3-hydroxy-3-methylglutaryl
coenzym A reductase (HMG CoA-reduktase).5 ASPILETS merupakan obat yang
mengandung Asam Asetilsalisilat yang berfungsi untuk menurunkan demam,
meringankan sakit kepala dan sakit gigi. Flunarizin adalah obat yang digunakan untuk
mencegah migrain, yaitu nyeri kepala berdenyut dengan tingkatan sedang hingga
berat yang mengenai satu sisi kepala saja.

Berdasarkan data antropometri, Tn. G memiliki IMT sebesar 25,3 kg/m 2.


Menurut standart IMT kemenkes RI tahun 2013, IMT Tn. G tergolong overweight.
Dari data biokimia, didapatkan hasil bahwa Tn. G memiliki kadar BUN, sodium, ca,
glukosa, hb, hematocrit, MCV, RDW, leukosit, trombosit, eritrosit, MCH, MCHC,
basofil dan monosit yang normal. Data biokimia potassium, MPV, eosinophil dan
limfosit rendah serta creatinine, chloride, kolesterol, trigliserid dan neutrophil tinggi.

Dari pengkajian data klinis/fisik, Tn.G tampak lemas dengan kesadaran penuh
dan memiliki keluhan pusing, mual namun tidak muntah. Selain itu, Tn. G memiliki
tekanan darah tinggi, nadi, suhu dan respiration rate yang normal. Gejala pusing yang
dialami Tn. G merupakan suatu akibat yang disebabkan karena tekanan darah Tn. G
yang tinggi.

Asupan kalori Tn. G (Sebelum masuk rumah sakit) tergolong cukup,


sedangkan asupan saat masuk rumah sakit, tercatat 40% mencukupi kebutuhan.
Namun, persentase asupan micronutrient dan mineral pada Tn. G terhitung 0%,
dikarenakan tidak ada jumlah asupan makanan dan minuman yang spesifik baik
sebelum masuk rumah sakit maupun saat di rumah sakit.

Adapun diet yang kami berikan kepada Tn. G yaitu diet DASH. Diet DASH
bertujuan untuk menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar kolesterol,
meningkatkan kerja insulin serta menurunkan komplikasi penyakit hipertensi. Tn. G
memiliki kebiasaan makan yang buruk, yaitu suka makan makanan yang asin (telur
asin, ikan asin) dan makanan yang mengandung banyak kolesterol (telur ayam, telur
asin, tahu goreng, kerupuk, gulai kambing, seafood). Tn. G juga suka mengonsumsi
minuman manis seperti teh manis, susu jahe sachet serta susu kental manis. Kebiasaan
Tn. G yang sudah baik yaitu ia menyukai semua jenis sayur dan sudah mengkonsumsi
buah dalam satu minggunya serta memiliki kebiasaan baik yaitu berolahraga jalan-
jalan disetiap minggu pagi. Adapun konseling gizi sangat diperlukan Tn. G agar
beliau mampu merubah pola makannya yang masih salah serta mau menjalankan diet
DASH dengan konsisten. Diharapkan setelah menerapkan diet DASH ini, keadaan
Tn. G semakin membaik ditandai dengan menurunnya kadar kolesterol serta
trigliserid.

VIII. PENUTUP/ KESIMPULAN

Tn. G adalah seorang lansia dengan usia 68 tahun 3 bulan, mendapat diagnosis
Hipertensi grade 2. Saat dibawa ke rumah sakit, keadaan pasien tampak lemas dengan
kesadaran penuh. Asupan makan Tn. G sebelum masuk rumah sakit tergolong cukup,
sedangkan asupan makan Tn. G saat di rumah sakit hanya sekitar 40% dari kebutuhan.
Adapun diet yang kami berikan kepada Tn. G yaitu deit DASH dengan tekstur
makanan biasa. Diet ini memiliki tujuan untuk menurunkan kadar kolesterol dan
triliserida dan menurunkan tekanan darah. Adapun konseling gizi sangat diperlukan
Tn. G agar beliau mampu merubah pola makannya yang masih salah serta mau
menjalankan diet DASH dengan konsisten.
DAFTAR PUSTAKA

1. Metode Skrining Gizi di Rumah Sakit dengan MST Lebih Efektif dibandingkan SGA.
Nutrition Screening Method in Hospital with MST is More Effective than SGA.
Herawati , Triwahyu S, Arief Alamsyah. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful
Anwar Malang. Rumah Sakit Islam Unisma Malang. Program Magister Manajemen
Rumah Sakit Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang
2. World Health Organization (WHO), 2005, Risk Factor. Available from :
http://www.who.int/cardiovascular_diseases/en/cvd_atlas_03_risk_factors.p df.
3. Anggraini, D.A, dkk. 2009, Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
Hipertensi pada Pasien yang Berobat di Poliklinik Dewasa Puskesmas Bangkinang
Periode Januari Sampai Juni 2008.
4. Marliani. 2013. Hipertensi. Jakarta: PT. Gramedia
5. Fedacko, J., et al. (2010). Clinical Manifestations of Adverse Effects of Statins,
Oxidative Stress and Possible Role of Antioxidants in Prevention?. The Open
Nutraceuticals Journal, 3, 154–165
IX. LAMPIRAN

1. LEAFLET
2. PERHITUNGAN COMPARATIVE STANDART

KEBUTUHAN SEBELUM MASUK RS

1. KEBUTUHAN MAKRONUTRIENT
 IBW = (TB-100) – (10% x TB – 100)
= (165-100) - (10% x 165 – 100)
= 65 – 6,5
= 58,5 kg
 Adbw = 0.25 (ABW-IBW) + IBW
= 0,25 (69-58,5) + 58,5
= 0,25 (10,5) + 58,5
= 61,125
 BMR = (10 x berat badan kg) + (6.25 x tinggi badan cm) – (5 x umur
tahun) + 5

(Rumus Mifflin) = (10 x 61,125 ) + (6,25 x 165) – (5 x 68) + 5

= 611,25 + 1031,25 – 340 + 5

= 1307,5

TEE = BMR x FA (sedang)

= 1307,5 x 1,76

= 2301 kcal

Interpretasi = 0 kcal/2301 kcal = 0%

 Kebutuhan lemak = 25% x TEE/9


= 63,9 gr
Interpretasi = 0 gr/63,9 gr = 0 %
 Kebutuhan protein = 15% x TEE/4
= 86,2 gr
Interpretasi = 0 gr/86,2 gr = 0 %
 Kebutuhan kh = 60% x TEE/4
= 345,15 gr
Interpretasi = 0 gr / 345,15 gr = 0 %
 Kebutuhan serat laki-laki usia 68 th = 22 gr (AKG 2017)
Interpretasi = 0 gr / 22 gr = 0 %
 Kebutuhan cairan laki-laki usia 68 th = 1550 ml (AKG 2017)
Interpretasi = 0 ml / 1550 ml = 0%

2. KEBUTUHAN MIKRONUTRIENTS (AKG 2017)


 Vitamin A = 650 RE
Interpretasi = 0 RE / 650 RE = 0%
 Vitamin D = 20 mg
Interpretasi = 0 mg / 20 mg = 0%
 Vitamin E = 15 mcg
Interpretasi = 0 mcg / 15 mcg = 0%
 Vitamin K = 65 mg
Interpretasi = 0 mg / 65 mg = 0%

2. KEBUTUHAN MINERAL (AKG 2017)

 Potassium/kalium = 4700 mg
Interpretasi = 0 mg / 4700 mg = 0%
 Sodium = 1100 mg
Interpretasi = 0 mg / 1100 mg = 0%
 Magnesium = 350 mg
Interpretasi = 0 mg / 350 mg = 0%
 Kalsium = 1200 mg
Interpretasi = 1200 mg / mg = 0%

KEBUTUHAN SETELAH MASUK RS

1. KEBUTUHAN MAKRONUTRIENT
 IBW = (TB-100) – (10% x TB – 100)
= (165-100) - (10% x 165 – 100)
= 65 – 6,5
= 58,5 kg
 Adbw = 0.25 (ABW-IBW) + IBW
= 0,25 (69-58,5) + 58,5
= 0,25 (10,5) + 58,5
= 61,125
 BMR = (10 x berat badan kg) + (6.25 x tinggi badan cm) – (5 x umur
tahun) + 5

(Rumus Mifflin) = (10 x 61,125 ) + (6,25 x 165) – (5 x 68) + 5

= 611,25 + 1031,25 – 340 + 5

= 1307,5

TEE = BMR x FA (tidak terikat di tempat tidur) x FS (tidak ada

stress)

= 1307,5 x 1,3 x 1,3

= 2209,7 kcal
Interpretasi = 0 kcal/220,7 kcal = 0%

 Kebutuhan lemak = 25% x TEE/9


= 61,3 gr
Interpretasi = 0 gr/61,3 gr = 0 %

 Kebutuhan protein = 15% x TEE/4


= 82,8 gr
Interpretasi = 0 gr/82,8 gr = 0 %
 Kebutuhan kh = 60% x TEE/4
= 331,4 gr
Interpretasi = 0 gr / 331,4 gr = 0 %
 Kebutuhan serat laki-laki usia 68 th = 22 gr (AKG 2017)
Interpretasi = 0 gr / 22 gr = 0 %
 Kebutuhan cairan laki-laki usia 68 th = 1550 ml (AKG 2017)
Interpretasi = 0 ml / 1550 ml = 0%

2. KEBUTUHAN MIKRONUTRIENTS (AKG 2017)


 Vitamin A = 650 RE
Interpretasi = 0 RE / 650 RE = 0%
 Vitamin D = 20 mg
Interpretasi = 0 mg / 20 mg = 0%
 Vitamin E = 15 mcg
Interpretasi = 0 mcg / 15 mcg = 0%
 Vitamin K = 65 mg
Interpretasi = 0 mg / 65 mg = 0%

3. KEBUTUHAN MINERAL (AKG 2017)


 Potassium/kalium = 4700 mg
Interpretasi = 0 mg / 4700 mg = 0%
 Sodium = 1100 mg
Interpretasi = 0 mg / 1100 mg = 0%
 Magnesium = 350 mg
Interpretasi = 0 mg / 350 mg = 0%
 Kalsium = 1200 mg
Interpretasi = 1200 mg / mg = 0%

4. NUTRISURVEY MENU DIET DASH


===============================================================
Analysis of the diet pla
===============================================================

Food Amount energy carbohydr.

PAGI
nasi jagung 120 g 145,1 3g
kcal 2
,
6
ikan bandeng 60 g 50,3 0g
kcal ,
0
tempeh. soybean 35 g 69,7 5g
kcal ,
9
bayam segar 50 g 18,5 3g
kcal ,
7
carrot 50 g 22,5 5g
kcal ,
3

SELINGAN
pisang ambon 120 g 110,4 2g
kcal 8
,
1
biscuit 30 g 130,3 2g
kcal 1
,
5

SIANG
nasi liwet 120 g 156,0 3g
kcal 4
,
3
tahu 50 g 38,0 0g
kcal ,
9
ikan lele 65 g 54,5 0g
kcal ,
0
sawi hijau 50 g 7,5 1g
kcal ,
0
labu siam mentah 50 g 10,0 2g
kcal ,
2

SELINGAN
pepaya 100 g 39,0 9G
kcal ,
8
tepung terigu 20 g 72,8 1G
kcal 5
,
3
pisang ambon 20 g 18,4 4G
kcal ,
7
santan (kelapa dan air) 15 g 15,9 0G
kcal ,
7

MALAM
nasi liwet 120 g 156,0 3G
kcal 4
,
3
daging ayam 60 g 170,9 0G
kcal ,
0
kacang panjang mentah 35 g 12,2 2G
kcal ,
8

SELINGAN
biscuit 30 g 152,1 2G
kcal 3
,
4
susu skim / tak berlemak cair 250 g 87,2 1G
kcal 2
,
3

===============================================================
Result
===============================================================

Nutrient analysed recommended percentage value


value/day fulfillment
energy 2200 kcal 2198,9 kcal 100%
PUFA 7,3 g - -
cholesterol 132,4 mg - -
protein 77,7 g(20%) 46,0 g(12 %) 169 %
fat 55 g - -
carbohydr. 238,7 g - -
dietary fiber 15,4 g - -
retinol 70,6 µg - -
phytic acid 974,3 mg - -
calcium 746,2 mg 1200,0 mg 62 %
magnesium 338,8 mg 280,0 mg 121 %
niacineequiv. 0,0 mg 15,0 mg 0%
zinc 7,1 mg 12,0 mg 59 %
iron 10,2 mg 15,0 mg 68 %
Vit. B1 0,9 mg 1,1 mg 86 %
Vit. B2 1,2 mg 1,3 mg 95 %
niacine 10,8 mg - -
Vit. B6 2,1 mg 1,6 mg 130 %
pantoth. acid 5,5 mg - -
tot. fol.acid 247,0 µg - -
Vit. B12 4,3 µg 2,0 µg 217 %
Vit. C 118,0 mg 60,0 mg 197 %
Vit. A 671,8 µg 800,0 µg 84 %
0,0 - -
0,0 - -
0,0 - -
0,0 - -

Anda mungkin juga menyukai