Assessment
Diagnosa Intervensi Monitoring Evaluasi
Data dasar Identifikasi masalah
a. Antropometri Status gizi (BB/TB) : Gizi C-1 Konseling gizi-pendekatan FH-1.2.2 Asupan makan
PB : 77 cm buruk dasar teori Parameter asupan makan
BB : 7,1 kg - Menjelaskan diet DASH diukur dengan cara food
Status Gizi jika Laki2 untuk meningkatkan record. Target asupan zat
BB/U : <- 3 SD (severly pengetahuan dan merubah gizi makro tidak melebihi
underweight) perilaku pasien dalam 110% dari total kebutuhan
PB/U : - 3 SD sd <- 2 SD (pendek) pemilihan makanan sesuai energi, asupan serat tidak
BB/PB : <- 3 SD (gizi buruk) diet DASH kurang dari 90% dari
kebutuhan, dan asupan
Status Gizi jika Perempuan C-2 Konseling gizi-strategi natrium kurang dari 2300
INTERVENSI
PRESKRIPSI DIET
a. Tujuan
Menurunkan asupan natrium
Meningkatkan asupan serat
Menurunkan tekanan darah hingga kategori pre hipertensi
Menurunkan berat badan secara bertahap hingga mencapai berat badan ideal
b. Prinsip
Rendah garam (natrium)
Tinggi kalium
Tinggi serat
Rendah lemak jenuh dan trans
c. Sy arat
Energi diberikan cukup sebesar 1677,26 kkal untuk mencukupi kebutuhan harian.
Energi dihitung menggunakan rumus Harris Benedict dengan memperhitungkan
faktor aktivitas fisik kategori sedang sebesar 30%.
Protein diberikan cukup, 15% dari energi total sebesar 62,89 gram. Protein yang
digunakan diutamakan bernilai biologis tinggi seperti daging sapi tanpa lemak,
ayam tanpa kulit, ikan segar, telur, dan kacang-kacangan
Lemak diberikan sedang, 25% dari energi total sebesar 46,59 gram. Lemak jenuh
<10% dan lemak tidak jenuh 15%, kolesterol dibatasi hingga <300 mg.
Menghindari sumber kolesterol seperti cumi, otak sapi, jeroan, telur puyuh, bebek,
santan kental
Karbohidrat diberikan cukup, 60% dari energi total sebesar 251,59 gram.
Karbohidrat diberikan karbohidrat kompleks seperti nasi, ubi, jagung, kentang,
gandum dsb
Asupan natrium dibatasi <2300 mg/hari. Menghindari makanan tinggi natrium
seperti makanan yang diawet dengan garam (ikan asin, telur asin, kornet, ham,
asinan buah/sayur), makanan kemasan (sayur dan buah kaleng), kue/roti yang
dimasak dengan baking soda/baking powder, keju, margarin, kecap, terasi, petis
Kalium diberikan 4700 mg/hari untuk membantu menurunkan tekanan darah.
Contoh bahan makanan tinggi kalium seperti havermout, singkong, daging sapi,
ikan, kacang hijau, kacang kedelai, bayam, daun pepaya, kembang kol, pisang,
alpukat, susu bubuk dsb
Kalsium diberikan 1250 mg/hari untuk membantu menurunkan tekanan darah.
Kalsium banyak ditemukan pada susu skim bubuk, kacang-kacangan, tahu,
bayam, taoge, pisang dsb
Magnesium diberikan 500 mg/ hari untuk membantu menurunkan tekanan darah.
Sumber magnesium terdapat pada daging ayam, daging sapi, ikan, telur, susu,
kacang-kacangan, gandum, selada, brokoli, pisang, alpukat dsb
Serat diberikan 25 gram/ hari, untuk membantu menurunkan berat badan. Serat
terutama berupa serat larut air yang berasal dari sayur-sayuran dan buah-buahan
seperti mangga, manggis, jambu biji, pear, pepaya, ketimun, tomat, selada,
buncis, daun singkong dsb
Bentuk makanan biasa
Frekuensi makan 3x makanan utama dan 3x snack.
Jalur pemberiannya oral. Pemberian sebanyak 6x, 3x makanan utama, dan 3x
snack.
Makanan diberikan dalam porsi kecil padat energi agar kebutuhan pasien
terpenuhi
Pagi (20%) = 335,45 kkal
Snack (15%) = 251,59 kkal
Siang (20%) = 335,45 kkal
Snack (15%) = 251,59 kkal
Malam (20%) = 335,45 kkal
Snack (10%) = 167,73 kkal
Magnesium
Natrium
Kalsium
Bera
Kalium
Protein
Lemak
Karbo
Kalori
Wakt
Serat
Menu Bahan t
u
(gr)]
Perhitungan menu untuk nilai gizi makro, natrium, kalium, serat, dan kalsium menggunakan TKPI 2017.
Namun untuk magnesium menggunakan Nutrisurvey, dikarenakan pada TKPI 2017 tidak terdapat kandungan
magnesium.
Nasi tim : 4x
Bubur : 8x
Pada pasien gawat darurat, protein tidak digunakan untuk menyumbang energi. Karena pasien gawat darurat biasanya
hipermetabolism, shgg protein otot berkurang. Sehingga pemenuhan energi hanya berasal dari KH dan lemak. Misal
KH 70% dan lemak 30%. Pemberian protein sebenrnya tetap misal 20%. Namun yg dihitung 100% untuk energi adalah
KH dan lemak. Perlu dihitung juga rasio protein dan KH+LEMAK, biasanya 1:80 atau 1:100. Misal 1:100, maka misal
protein diberi 20 gram, maka total KH dan lemak 2000 gram
Jika peningkatan data lab tidak terlalu tinggi serta tidak ada data lab lain lg yg mendukung untuk menetapkan masalah,
maak tidak usah ditarik masalah