Anda di halaman 1dari 17

PRAKTIKUM DIETETIKA PENYAKIT DEFISIENSI DAN INFEKSI

“ASUHAN GIZI PADA PASIEN KANTONG EMPEDU”

Dosen Pengampu :

Rr. Annisa Ayuningtyas, M.Gz

Disusun Oleh :

Naila Kharirotus Syifa G2B020003

Dany Raudlatussayida G2B020085

Aine Ammarhayni G2B020087

PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2021/2022
Kasus : 3

Ibu rumah tangga, usia 52 th; TB 155 cm; BB 78 kg. Tinggal bersama suaminya seorng
pensiunan PNS. Kebiasaan makan suka sekali makanan berlemak dan manis-manis, ia juga
sering makan makanan selingan cemilan. Aktifitas sehari-hari hanya mengurus suami dirumah,
pekerjaan rumah tangga dilakukan oleh pembantunya. Sesekali dia keluar rumah untuk
mengunjungi anak cucunya atau kegiatan-kegiatan sosial. Akhir-akhir ini ia merasakan keluhan
rasa sakit/nyeri dibagian perut terutama setelah makan makanan berlemak. Untuk itu ia
konsultasi lagi ke dokter. Pada saat masuk RS kulitnya terlihat agak berwarna kuning (jaundice),
demam, mual, feses berwarna coklat, urine berwarna gelap.

Hasil pemeriksaan :

- Billirubin 3 mg% (N 0,1-0,2 mg%)


- SGOT 300 unit (N 5-40 unit)
- SGPT 250 unit (N 5-35 unit)
- Suhu 38oC

Dari hasil pemeriksaan ada batu di kandung empedu. Ia juga dianjurkan operasi untuk
mengeluarkan batu. Pasien dirawat di kelas II RS Pemerintah. Hasil anamesa gizi diperoleh
gambaran bahwa asupan zat gizi sehari sebelum sakit energi 173%, protein 152%, lemak 147%,
KH 167% dari kebutuhan.

1. Lakukan skrining gizi

2. Buatlah perencanaan asuhan gizi termasuk menu sehari


A. Identitas pasien
a. Inisial pasien : -
b. Umur : 52 tahun
c. Jenis kelamin : Perempuan
d. Suku bangsa : Indonesia
e. Status perkawinan : Menikah
f. Kondisi sosial ekonomi yang berpengaruh terhadap kesehatan :
B. Data pasien saat awal masuk rumah sakit
a. Tanggal masuk rumah sakit : -
b. Keadaan saat masuk rumah sakit : Kulitnya terlihat agak berwarna
kuning(jaundice)demam,mual,feses berwarna coklat,urine berwarna gelap
c. Diagnosis penyakit : Kantung Empedu
d. Terapi yang diberikan : -
e. Data riwayat kesehatan & pengobatan sebelum dirawat :
f. Data riwayat gizi sebelum dirawat dan sebelum studi kasus : Kebiasaan makan
suka sekali makanan berlemak dan manis-manis,ia juga sering makan makanan
selingan cemilan.
C. Skrining

FORMULIR SKRINING GIZI DEWASA (MNA)

Nama : - Usia : 52 tahun

Bangsal : Indonesia Diagnosis : Ada batu kantung empeddu

Tanggal MRS : - Tanggal skrining : -


SKRINING GIZI

A.Apakah terjadi penurunan asupan makan selama 3 bulan terakhir berkaitan dengan
penurunan nafsu makan,gangguan saluran cerna,kesulitan mengunyah atau kesulitan
menelan ?

0= Penurunan nafsu makan tingkat berat

1=Penurunan nafsu makan tingkat sedang V

2=Tidak kehilangan penurunan nafsu makan

B.Penurunan berat badan selama 3 bulan terakhir

0=Penurunan berat badan >3 kg (6 lbs)

1=Penurunan berat badan tidak diketahui V

2=Penurunan berat badan antara 1 dan 3 kg (2,2 dan 6,6 lbs)

3=Tidak terjadi penurunan berat badan

C.Mobilitas

0=Hanya diatas kasur atau kursi rota

1=Dapat beranjak dari kursi/kasur,tetapi tidak mampu beraktivitas normal V

2=Mampu beraktivitas normal

D.Menderita penyakit psikologis atau penyakit akut dalam 3 bulan terakhir

0=Ya

2=Tidak V

E.Masalah neuropsikologis
0=Demensia tingkat berat atau depresi

1=Dimensia tingkat sedang

2=Tingkat ada masalah psikologis

F.Body mass Indeks (BMI)

0=BMI <19

1=BMI 19 <21

2=BMI 21.<23 V

3=BMI ≥23

Skor skrining (subtotal maksimal 14 point)

12-14 point : Status gizi normal

8-11 point : Berisiko malnutrisi

0-7 point : Malnutrisi

TOTAL SKOR : 10

Kesimpulan : pasien berisiko malnutrisi dan rencana asuhan gizi diberikan Asesment Gizi

D. Assessment
1. Antropometri
Terminology Antropometri Hasil Nilai Interpretasi
normal

AD 1.1.1 BB saat ini 78 kg BBI = 49,5


kg

AD 1.1.2 TB 155 cm

AD 1.1.5 IMT 32,46 18,5 – 25 Sangat Gemuk


kg/m2

Kesimpulan : berdasarkan pengukuran antropometri didapatkan status sangat gemuk

● BBI = (TB - 100) x 0,9

= (155 – 100) x 0,9

= 55 x 0,9

= 49,5

● IMT = BB kg /TB2 (cm)

= 78 kg/(1,55)2

= 78/2,40

= 32,46 kg /m2(Sangat Gemuk)

2. Biokimia

Terminology Data biokimia Data pasien Kadar Interpretasi


normal

BD.1.4.6 Bilirubin 3 mg% 0,1-1,2 mg% Diatas normal

SGPT 250 unit 5-35 unit Diatas normal

SGOT 300 unit 5-40 unit Diatas normal

Kesimpulan : Berdasarkan data biokimia diatas dapat dilihat bahwa kadar…

3. Fisik klinis

Terminology Data Hasil Nilai Interpretasi


klinis/fisik normal

PD.1.1.9 Suhu 38°C 30-37°C Demam

Kesimpulan : Berdasarkan data pemeriksaan fisik dan klinis dapat dilihat suhu diatas normal.

4. Riwayat diet
- Standar pembanding asupan SMRS dan asupan saat sebelum masuk
RS
BMR = 655 + (9,6x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)
= 665 + (9,6 x 78) + (1,8 x 155) – (4.7 x 52)
= 655+748,8+279-244,4
= 1.438,4 kkal

Energi= BMR x factor aktivitas x faktor stress


= 1.438,4 x 1,3 (sedang) x 1,3 (tidak ada stress)
= 2.430,8 kkal

Protein = 15% x 2.430,8


= 364,62 : 4
= 91,1 gram

Lemak = 25% x 2.430,8

= 607,7 : 9

= 67,5 gram

Karbohidrat = 60% x 2.430,8

= 1.458,4 : 4

= 364,6 gram

Data standar pembanding asupan SMRS dengan kebutuhan gizi

Terminology Asupan SMRS Kebutuhan gizi Pencapaian Keterangan


SMRS (%)

CS-1 Kebutuhan Energi kkal Energi kkal %


energi

CS-2 Kebutuhan Protein gram Protein gr %


Zat Gizi Makro Lemak gram Lemak gr %

Karbohidrat Karbohidrat gr %
gram

- Standar pembanding asupan saat di RS saat assessment dengan kebutuhan


gizi saat di RS

5. Riwayat personal

Terminology Data pasien

CH-1.1.1 Usia : 52 tahun

CH-1.1.2 Jenis kelamin : Perempuan

CH-1.1.7 Peran dalam keluarga : Ibu rumah tangga

CH-1.1.10 Aktifitas : Sedang

CH-2.1.1 Keluhan : Demam dengan suhu 38˚C, mual, feses berwarna cokelat,
urine berwarna gelap.

CH 2.1.14 Diagnosis penyakit : Kantung Empedu


CH-3.1.6 Pekerjaan : Ibu rumah tangga

E. Diagnosis
a. Kemungkinan diagnosis gizi berdasarkan hasil Assessment

Domain Diagnosis Problem Etiology Sign


Gizi

Intake NI-1.2 Asupan energi Berkaitan dengan Ditandai dengan


inadekuat penurunan hasil data asupan
kemampuan energi SMRS
konsumsi makan 173%.

NI 5.6.1 Asupan protein Berkaitan dengan Ditandai dengan


inadekuat penurunan hasil data asupan
kemampuan energi SMRS
konsumsi makan 152%.

NI 5.5.1 Asupan lemak Berkaitan dengan Ditandai dengan


inadekuat penurunan hasil data asupan
kemampuan lemak SMRS
konsumsi makan 147%.

NI 5.8.1 Asupan Berkaitan dengan Ditandai dengan


karbohidrat penurunan hasil data asupan
inadekuat kemampuan karbohidrat SMRS
konsumsi makan 167%.

Clinic NC 2.2 Perubahan nilai


lab terkait gizi

NC 3.3 Kelebihan berat Berkaitan dengan Ditandai dengan


badan/overweig kelebihan asupan IMT>25, yaitu
ht/ obesitas oral 32,46 kg /m2

Behavior NB 2.1 Aktivitas fisik Berkaitan dengan Ditandai dengan


kurang tidak pernah aktivitas sehari-hari
olahraga hanya mengurus
suami dirumah dan
pekerjaan rumah
tangga dilakukan
oleh pembantu
NB 1.1 Kurang
pengetahuan
terkait makanan
dan zat gizi

b. Penentuan prioritas diagnosis gizi

Domain Diagnosis Problem Etiology Sign


Gizi

Intake NI-1.2 Asupan energi Berkaitan dengan Ditandai dengan


inadekuat penurunan hasil data asupan
kemampuan energi SMRS
konsumsi makan 173%

NI 5.6.1 Asupan protein Berkaitan dengan Ditandai dengan


inadekuat penurunan hasil data asupan
kemampuan energi SMRS
konsumsi makan 152%

NI 5.5.1 Asupan lemak Berkaitan dengan Ditandai dengan


inadekuat penurunan hasil data asupan
kemampuan lemak SMRS
konsumsi makan 147%

NI 5.8.1 Asupan Berkaitan dengan Ditandai dengan


karbohidrat penurunan hasil data asupan
inadekuat kemampuan karbohidrat SMRS
konsumsi makan 167%

Clinic NC 3.3 Kelebihan berat Berkaitan dengan Ditandai dengan


badan/overweig kelebihan asupan IMT>25, yaitu
ht/ obesitas oral 32,46 kg /m2

Behavior NB 2.1 Aktivitas fisik Berkaitan dengan Ditandai dengan


kurang tidak pernah aktivitas sehari-
olahraga hari hanya
mengurus suami
dirumah dan
pekerjaan rumah
tangga dilakukan
oleh pembantu
NB 1.1 Kurang
pengetahuan
terkait makanan
dan zat gizi

F. Intervensi
a. Perencanaan intervensi gizi
1. Tujuan intervensi gizi
● Menyesuaikan asupan energi, protein, lemak dan karbohidrat sesuai
dengan kebutuhan
● Mengurangi kebiasaan mengkonsumsi makanan berlemak
● Menurunkan BB hingga IMT normal dan menjaga agar tidak terjadi
peningkatan BB
● Meningkatkan aktivitas fisik
● Meningkatkan pengetahuan
2. Target intervensi gizi
● Pasien mampu mencapai dan mempertahankan asupan makan
sumber zat gizi makro sesuai kebutuhan (80 – 120%).
● Adanya penurunan BB dan pencapaian status gizi normal.
● Adanya peningkatan pengetahuan seputar porsi makan yang sesuai
dengan kebutuhan.
3. Jenis intervensi
● Pemberian diet gizi seimbang (bener gini atau ditulis diet kantung
empedu)
● Edukasi dan konseling gizi
4. Perhitungan kebutuhan gizi
● Energi =
● Protein =
● Lemak =
● KH =
5. Preskripsi diet
● Nama diet : Diet kantung empedu
● Bentuk makanan : Lunak
● Rute pemberian : Oral
● Frekuensi pemberian : 3x makanan utama dan 2x selingan di pagi
hari dan sore hari
6. Prinsip dan syarat diet

7. Rencana edukasi

Hari, tanggal

Durasi ± 30 – 45 menit

Tempat Ruang rawat inap

Topic Penatalaksanaan diit tinggi energi dan protein untuk


pasien

Tujuan Memberikan pengetahuan mengenai gizi kepada keluarga


pasien tentang penatalaksanaan diet energi dan protein
tinggi bagi pasien agar mematuhi diit yang diberikan.

Sasaran Pasien dan keluarga

Materi - Menjelaskan diit yang baik dan sesuai


- Memberikan pengetahuan mengenai contoh bahan
makanan yang dianjurkan, dan yang tidak dianjurkan
- Memotivasi pasien untuk meningkatkan asupan
makanan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien

Metode
Wawancara dan diskusi

Media
Food model dan leaflet

Evaluasi
Keluarga pasien dapat menerapkan konsep diit ke pasien
dan mengulang materi

G. Hasil Monitoring dan Evaluasi

Parameter Yang diukur Waktu Target Evaluasi

Antropometri Berat badan 3 hari Penurunan berat Membandingkan


badan data berat badan
dengan capaian
target BBI (49,5
kg)

Jika belum
mencapai target
dilakukan re-
assesment

Klinis Billirubin, Sesuai Nilai normal Membandingkan


SGOT, dan anjuran kadar Billirubin, data klinis dengan
SGPT dokter SGOT, dan SGPT target capaian

IMT 3 hari IMT = 18,5 – 22,9 Jika belum


kg/m2 mencapai target
dilakukan re-
assesment

Intake Recall 24 jam Setiap hari Pasien Membandingkan


untuk menghabiskan hasil dengan
mengetahui makanan yang capaian target
kecukupan disediakan energi 80-120%.
energi, protein, dengan persen Jika belum
lemak, dan kecukupan 80% - mencapai target
karbohidrat 120%. dilakukan re-
assesment

Pengetahuan Pengetahuan Peningkatan Saat melakukan Jika belum ada


melalui tanya pengetahuan konseling dan peningkatan
jawab pasien dan edukasi pengetahuan pada
mengulang pasien, maka
edukasi dan dilakukan edukasi
konseling. ulang.

H. Susun Menu

Anda mungkin juga menyukai