Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIKUM DIETETIKA PENYAKIT DEGENERATIF

“ASUHAN GIZI PADA PASIEN HIPERTENSI”

Dosen Pengampu :

Dr. Sufiati Bintanah, S.KM, M.Si

Disusun Oleh :

Dany Raudlatussayida G2B020085

Aine Ammarhayni G2B020087

PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2023
KASUS 3

Seorang laki – laki ( Tn M ) usia 51 tahun tanggal 11 Agustus 2014 datang dan dirawat di
rumah sakit dengan diagnosis medis Hipertensi. Dari hasil pemeriksaan tekanan darahnya
210/100 mmHg. Keluhan utamanya adalah sakit di bagian tengkuk kepala dan nafsu makan
berkurang karena mual. Pasien bekerja sebagai sopir taksi dan malam harinya masih bekerja
sebagai security gudang. Karena bekerja sepanjang hari dia tidak pernah melakukan olah
raga. Dari hasil pengukuran antropometri didapatkan BB 76 kg dengan TB 165 cm. Pasien
tinggal sendiri di rumah kontrakan (keluarga jauh di desa). Sebelum berangkat bekerja
biasanya sarapan dengan mie instan + telur/sosis + saos sambal serta kecap dan segelas kopi
hitam. Saat bekerja biasanya ngemil biscuit, keripik singkong atau kentang dan minum
minuman bersoda. Tn M mempunyai kebiasaan merokok lebih dari 10 batang per hari.
Makan siang paling sering makan nasi padang, dan 7 malam harinya makan bakso atau mie
ayam dengan ditambah saos dan kecap. Selama ini pasien belum pernah mendapatkan
konsultasi gizi. Dari hasil recall sebelum dirawat asupan energi 2200 kkal, protein 50 gram,
lemak 76 gram dan KH 498 gram.

a) Lakukan skrinning gizi


b) Buatlah perencanaan asuhan gizi dengan NCP termasuk menu sehari
A. INFORMASI UMUM/IDENTITAS PASIEN
a. Inisial Pasien : Tn.M
b. Umur : 51 thn
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Suku Bangsa : Indonesia
e. Status Perkawinan : Sudah menikah
f. Pekerjaan : Sopir taksi dan security gudang
g. Kondisi Ekonomi : -
B. DATA PASIEN AWAL MASUK RUMAH SAKIT
a. Tanggal masuk RS : 11 Agustus 2014
b. Keadaan saat masuk RS : Keluhan utamanya adalah sakit di bagian tengkuk
kepala dan nafsu makan berkurang karena mual.
c. Diagnosis penyakit : Hipertensi
d. Terapi yang diberikan :-
e. Data riwayat kesehatan dan pengobatan sebelum dirawat : -
f. Data riwayat gizi sebelum diagnosis dan sebelum studi kasus : Sebelum berangkat
bekerja biasanya sarapan dengan mie instan + telur/sosis + saos sambal serta
kecap dan segelas kopi hitam. Saat bekerja biasanya ngemil biscuit, keripik
singkong atau kentang dan minum minuman bersoda. Tn M mempunyai kebiasaan
merokok lebih dari 10 batang per hari. Makan siang paling sering makan nasi
padang, dan 7 malam harinya makan bakso atau mie ayam dengan ditambah saos
dan kecap.
C. SKRINNING GIZI
Tabel 1. Formulir Malnutrition Screening Tool (MST)

Nama : Tn. M
Tgl Lahir :
No CM :
...................................................................................
SKRINING GIZI (MST)
Umur : 51 thn Ruang Rawat :
Jenis Kelamin : Laki-laki Kelas Rawat :
No Register : Tgl Masuk : 11 Agustus 2014
Nama DPJP :
Nama PPJP :
1. Apakah pasien kehilangan BB tanpa disengaja ?
Tidak 0
Tidak yakin 2
Ya, berapa kg ?

 1–5 1
 6 – 10 2
 11 – 15 3
 > 15 4
 Tidak yakin 2

2. Apakah pasien mempunyai asupan yang kurang karena nafsu makan


menurun ?
 Tidak 0
 Ya 1
TOTAL NILAI 3

Keterangan :
a. Berlaku dalam 6 bulan terakhir
b. Jika tidak yakin tanyakan apakah ada kecurigaan kehilangan BB seperti baju terasa
longgar
c. Sebagai contoh, kurang dari tiga perempat dari asupan biasanya juga bisa karena
asupan makanan yang kurang karena adanya masalah mengunyah dan menelan
d. Kesimpulan : Jika pasien mempunyai kehilangan BB dan atau asupan yang tidak
baik misalnya nilai 2 atau lebih atau BB mereka terlalu kurang (underweight),
kemudian mereka mungkin mempunyai resiko malnutrisi

D. ASSESMENT GIZI
1. Pengkajian Data Antropometri
Tabel 2. Pengkajian Data Antropometrin

Terminologi Antropometr Hasil Nilai normal Interpretasi


i
AD.1.1.2 TB 165 cm
AD.1.1.1 BB saat ini 76 kg BBI = 58,5 kg
AD.1.1.5 IMT 27,94 kg/m2 18,5–25 kg/m2 Obesitas I
Kesimpulan : Berdasarkan pengukuran antropometri didapatkan status gizi
Obesitas I.
Perhitungan :
 BBI = (TB - 100) x 0,9
= ( 165 – 100) x 0,9
= 65 x 0,9
= 58,5 kg
BB (kg) 76 kg 76 kg
 IMT = = = = 27,94 kg/m2 (Obesitas I)
TB(m¿¿ 2)¿ 1,65 m 2,72m

2. Pengkajian Data Biokimia


Tabel 3. Pengkajian Data Biokimia

Terminologi Data Data Kadar Normal Interpretasi


Biokimia Pasien
- - - - -
- - - - -
- - - - -
Kesimpulan :

3. Pengkajian Data Fisik dan Klinis


Tabel 4. Pengkajian Data Fisik dan Klinis

Terminologi Data Fisik/Klinis Hasil Kadar Interpretasi


Normal
PD.1.1.9 Tekanan darah 210/100 120/80 Diatas normal
mm/Hg mmHg (Hipertensi)
PD.1.1.5.25 Mual Nafsu makan
menurun
karena mual
Kesimpulan : Dari data pemeriksaan fisik dan klinis dapat dilihat tekanan
darah diatas normal (Hipertensi 3)
4. Pengkajian Data Riwayat Diet
Tabel 5. Pengkajian Data Riwayat Diet

Terminologi Data pasien Interpretasi


FH.1.2 Asupan makanan Sebelum berangkat bekerja biasanya sarapan
dan minuman dengan mie instan + telur/sosis + saos sambal
serta kecap dan segelas kopi hitam. Saat bekerja
biasanya ngemil biscuit, keripik singkong atau
kentang dan minum minuman bersoda. Tn M
mempunyai kebiasaan merokok lebih dari 10
batang per hari. Makan siang paling sering
makan nasi padang, dan malam harinya makan
bakso atau mie ayam dengan ditambah saos dan
kecap.
FH.1.2.211.3 Pola 3x sehari, 1x selingan
Makan/selingan
FH-7.3.1 Riwayat Aktvitas Pasien bekerja sebagai sopir taksi dan malam
Fisik harinya masih bekerja sebagai security gudang.
(Aktivitas sedang)
Kesimpulan : Dari data riwayat gizi paisen dapat dilihat bahwa pasien suka sekali
makan manis, minum kopi dan minuman bersoda.
Tabel 6. Data Kuantitatif Asupan Makan Sebelum Masuk Rumah Sakit

Terminologi Data Asupan Nilai Gizi


FH-1.1.1 Energi 2200 kkal
FH-1.5.2 Protein 50 gr
FH-1.5.1 Lemak 76 gr
FH-1.5.3 Karbohidrat 498 gr
1.1 Standar Pembanding Asupan SMRS dan Asupan di RS Saat Assesment
dengan Kebutuhan Gizi
(Jika memakai BBI tidak perlu menggunakan koreksi berat badan)
Kebutuhan gzi sebelum masuk RS, dengan menggunakan Mifflin
Equation 1990
Laki-laki = (10 x BB) + (6,25 x TB) – (5 x Usia) + 5
= (10 x 58,5) + (6,25 x 165) – (5 x 51) +5
= 585 + 1031,25 - 255 + 5
= 1.366,25 kkal

TEE = BMR x faktor aktivitas x faktor stress


= 1.366,25 x 1,3 x 1,3
= 2.308,9 kkal
Protein = 15% x 2.308,9 kkal : 4
= 86,5 gr
Lemak = 20% x 2.308,9 kkal : 9
= 51,3 gr
Karbohidrat = 65% x 2.308,9 kkal : 4
= 375,1 gr

 Perhitungan Sebelum Masuk RS Menggunakan Rumus


Tabel 7. Data Standar Pembanding Asupan SMRS dengan Kebutuhan
SMRS

Terminologi Asupan Kebutuhan Pencapaian Keterangan


SMRS Gizi SMRS (%)
CS-1 Energi Energi 95,2% Baik
Kebutuhan 2.200 kkal 2.308,9 kkal
Energi
CS-2 Protein Protein 57,8% Defisit tingkat
Kebutuhan 50 gr 86,5 gr berat
Zat Gizi Lemak Lemak 148,1% Lebih
Makro 76 gr 51,3gr
Karbohidrat Karbohidrat 132,7% Lebih
498 gr 375,1 gr
Kesimpulan : Dari data asupan dapat dilihat bahwa asupan protein (57,8%)
termasuk dalam kategori Defisit tingkat berat, asupan lemak (148,1%) dan
karbohidrat (132,7%) termasuk dalam kategori Kelebihan.

vb
Tabel 8. Data Kuantitatif Asupan Makan Setelah Masuk Rumah Sakit
Terminologi Data Asupan Pencapaian (%)

- - -

 Perhitungan Setelah Masuk Rumah Sakit Menggunakan Rumus Mifflin


Equation 1990
Laki-laki = (10 x BB) + (6,25 x TB) – (5 x Usia) + 5
= (10 x 58,5) + (6,25 x 165) – (5 x 51) +5
= 585 + 1031,25 - 255 + 5
= 1.366,25 kkal

TEE = BMR x faktor aktivitas x faktor stress


= 1.366,25 x 1,2 x 1,3
= 2.131,35 kkal
Energi = 2.131,35 kkal
Protein = 15% x 2.131,35 kkal : 4
= 79,9 gr
Lemak = 20% x 2.131,35 kkal : 9
= 47,3 gr
Karbohidrat = 65% x 2.131,35 kkal : 4
= 346,3 gr

Tabel 9. Data Standar Pembanding Asupan SMRS dan Kebutuhan Setelah


Masuk Rumah Sakit
Terminologi Asupan Kebutuhan Pencapaian Keterangan
STMRS Gizi STMRS (%)
- - - - -
- - - - -
Kesimpulan :

5. Pengkajian Data Riwayat Personal


Tabel 10. Pengkajian Data Riwayat Personal

Terminology Data pasien


CH-1.1.1 Usia : 51 thn
CH-1.1.2 Jenis kelamin : Laki-laki
CH-1.1.7 Peran dalam keluarga : -
CH-1.1.10 Aktifitas : Sedang
CH-2.1.1 Keluhan : Sakit dibagian tengkuk dan mual
CH-2.1.14 Diagnosis penyakit : Hipertensi
CH-3.1.6 Pekerjaan : Sopir taksi dan Security Gudang

6. Interaksi Obat
Tabel 11. interaksi obat dengan makanan

Nama Obat Jenis Obat Interaksi Obat Efek Samping


dengan Makanan
- - - -
- - - -

E. DIAGNOSIS GIZI
a. Kemungkinan Diagnosa Gizi Hasil Assesment (Matriks Diagnose)
Tabel 12. Kemungkinan Diagnosa Gizi Hasil Assesment (Matriks Diagnose)

Domain Terminologi Problem Etiologi Sign/Symtomp


Intake NI.5.6.1 Asupan protein Difisit pengetahuan Ditandai dengan hasil
tidak adekuat terkait pangan dan data asupan energi
gizi tentang jumlah SMRS (57,8%)
protein defisit tingkat berat
NI.5.5.5 Kelebihan asupan Difisit pengetahuan Ditandai dengan hasil
lemak terkait pangan dan data asupan energi
gizi tentang jumlah SMRS (148,1%)
lemak kelebihan
NI.5.8.2 Kelebihan asupan Difisit pengetahuan Ditandai dengan hasil
KH terkait pangan dan data asupan energi
gizi tentang jumlah SMRS (132,7%)
karbohidrat kelebihan
Behavior NB.1.1 Pengetahuan yang Berkaitan dengan Berdasarkan hasil
tidak lengkap atau kurangnya recall pasien
tidak akurat tentang pendidikan terkait biasanya sarapan
nutrisi makanan gizi sebelumnya dengan mie instan
atau informasi dan dan segelas kopi
pedoman hitam, serta ngemil
terkait nutrisi. biscuit, keripik
singkong atau
kentang dan
minuman bersoda
Clinical NC.3.3 Overweight/Obesity Kelebihan; asupan Ditandai dengan hasil
energi, kurangnya IMT pasien 27,94
pengetahuan terkait kg/m2 (Obesitas
makanan dan gizi, Tingkat I)
kurangnya aktivitas
fisik.

b. Penentuan Prioritas Diagnosis Gizi


Tabel 13. Penentuan Prioritas Diagnosis Gizi

Domain Terminologi `Problem Etiologi Sign/Symtomp


Intake NI.5.6.1 Asupan protein Difisit pengetahuan Ditandai dengan hasil
tidak adekuat terkait pangan dan data asupan energi
gizi tentang jumlah SMRS (57,8%)
protein defisit tingkat berat
NI.5.5.5 Kelebihan asupan Difisit pengetahuan Ditandai dengan hasil
lemak terkait pangan dan data asupan energi
gizi tentang jumlah SMRS (148,1%)
lemak kelebihan
NI.5.8.2 Kelebihan asupan Difisit pengetahuan Ditandai dengan hasil
KH terkait pangan dan data asupan energi
gizi tentang jumlah SMRS (132,7%)
karbohidrat kelebihan
Behavior NB.1.1 Pengetahuan yang Berkaitan dengan Berdasarkan hasil
tidak lengkap atau kurangnya recall pasien
tidak akurat tentang pendidikan terkait biasanya sarapan
nutrisi makanan gizi sebelumnya dengan mie instan
atau informasi dan dan segelas kopi
pedoman hitam, serta ngemil
terkait nutrisi. minuman bersoda
F. INTERVENSI GIZI
a. Perencanaan Intervensi Gizi
1. Tujuan Intervensi Gizi
a. Meningkatkan asupan protein sesuai dengan kebutuhan
b. Menambah pengetahuan dan asupan terkait gizi seimbang
c. Menurunkan tekanan darah (hipertensi)
2. Target Intervensi Gizi
a. Pasien mampu mencapai dan mempertahankan asupan makan dan sumber zat gizi
makro sesuai dengan kebutuhan (80-120%)
b. Adanya peningkatan terkait pengetahuan gizi seimbang
c. Adanya peningkatan mengonsumsi asupan protein agar mencapai status kategori
normal
d. Adanya penurunan terkait konsumsi garam (natrium)
3. Jenis Intervensi Gizi
a. Pemberian diet
b. Edukasi dan konseling
c. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain
4. Prinsip dan Syarat
a. Energi cukup, jika pasien dengan berat badan 115% dari berat badan ideal
disarankan untuk diet rendah kalori dan olahraga
b. Protein cukup, menyesuaikan dengan kebutuhan pasien
c. Karbohidrat cukup, menyesuaikan kebutuhan pasien
d. Membatasi konsumsi lemak jenuh dan kolesterol
e. Asupan natrium dibatasi <2300 mg/hari, jika penurunan tekanan darah belum
mencapai target dibatasi hingga 1500 mg/hari
f. Konsumsi kalium 4700 mg/hari, terdapat hubungan antara peningkatan asupan
kalium dan penurunan asupan rasio Na-K dengan penurunan tekanan darah
g. Memenuhi kebutuhan asupan kalsium harian sesuai usia untuk membantu
penurunan tekanan darah
h. Asupan magnesium memenuti kebutuhan harian (DRI) serta dapat ditambah
dengan suplementasi magnesium 240-1000 mg/hari dapat menurunkan tekanan
darah sistolik 1,0-5,6 mmHg
5. Implementasi Preskripsi Diet
a. Nama diit : diet dash
b. Bentuk makanan : Lunak
c. Rute pemberian : Oral
d. Frekuensi Pemberian : 3x makanan utama dan 2x selingan di pagi hari dan sore
hari
1. Perencanaan Edukasi Gizi

Hari, tanggal
Durasi ±20 menit
Tempat Ruang rawat inap
Topic Penatalaksanaan diit tinggi serat dan diet dash untuk
pasien hipertensi
Tujuan Memberikan konseling gizi kepada pasien dan keluarga
tentang penatalaksanaan diit yang tepat untuk pasien
hipertensi
Sasaran Pasien dan keluarga
Materi - Menjelaskan diit yang baik dan sesuai
- Memberikan pengetahuan mengenai contoh bahan
makanan yang dianjurkan, dan yang tidak
dianjurkan
- Memotivasi pasien untuk meningkatkan asupan
makanan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
pasien
Metode Wawancara dan diskusi
Media Food model dan leaflet
Evaluasi Keluarga pasien dapat menerapkan konsep diit ke
pasien dan mengulang materi
2. Rencana Kolaborasi dengan Tenaga Kesehatan lain :
- Dengan dokter : Memantau perkembangan medis pasien
- Dengan Perawat : Memantau dan mengevaluasi keadaan fisik klinis dan kesehatan
- Dengan Apoteker : Memantau interaksi obat dan makanan
3. Implementasi Intervensi Gizi
- Pemberian diet diberikan sesuai dengan kebutuhan energi sebesar 2.308,9 kkal,
protein sebesar 86,5 gr, lemak sebesar 51,3 gr, serta karbohidrat 375,1 gr
- Diet dash (mg Na) diberikan kepada pasien hipertensi.
G. HASIL MONITORING DAN EVALUASI

Parameter Metode alat Rencana Target Evaluasi


Asupan makan Recall Dimonitor setiap 80-100% Membandingkan
hari hasil dengan target
lebih dari 80% jika
belum mencapai
target dilakukan
Re-assesment
Antropometri Berat badan 3 hari Menurunkan berat
badan menjadi
normal
Biokimia -
Fisik dan klinis Tensimeter Tekanan darah Setiap hari Tekanan darah
tinggi normal
Intake Recall 24 jam Setiap hari Pasien Membandingkan
untuk menghabiskan hasil dengan
mengetahui makanan capaian target
kecukupan yang energi 80-120%
energi,protein disediakan jika belum
lemak dan dengan persen mencapai target
karbohidrat kecukupan dilakukan re-
80-120% assesment
Pengetahuan Pengetahuan Peningkatan Saat Jika belum ada
melalui tanya pengetahuan pasien melakukan peningkatan
jawab mengulang edukasi konseling dan pengetahuan pada
dan konseling edukasi pasien,maka
dilakukan edukasi
ulang.

H. Susunan Menu Dalam Sehari


- Kebutuhan energi dalam satu menu sehari berkisar 1918,21kkal - 2344,5kkal
- Kebutuhan Protein dalam satu menu sehari berkisar 72gr – 88gr
- Kebutuhan Lemak dalam satu menu sehari berkisar 42,57gr – 52,33gr
- Kebutuhan Karbohirat dalam satu menu sehari berkisar 311,67gr – 380,93gr/hari

Anda mungkin juga menyukai