Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
2023
KASUS 3
Seorang laki – laki ( Tn M ) usia 51 tahun tanggal 11 Agustus 2014 datang dan dirawat di
rumah sakit dengan diagnosis medis Hipertensi. Dari hasil pemeriksaan tekanan darahnya
210/100 mmHg. Keluhan utamanya adalah sakit di bagian tengkuk kepala dan nafsu makan
berkurang karena mual. Pasien bekerja sebagai sopir taksi dan malam harinya masih bekerja
sebagai security gudang. Karena bekerja sepanjang hari dia tidak pernah melakukan olah
raga. Dari hasil pengukuran antropometri didapatkan BB 76 kg dengan TB 165 cm. Pasien
tinggal sendiri di rumah kontrakan (keluarga jauh di desa). Sebelum berangkat bekerja
biasanya sarapan dengan mie instan + telur/sosis + saos sambal serta kecap dan segelas kopi
hitam. Saat bekerja biasanya ngemil biscuit, keripik singkong atau kentang dan minum
minuman bersoda. Tn M mempunyai kebiasaan merokok lebih dari 10 batang per hari.
Makan siang paling sering makan nasi padang, dan 7 malam harinya makan bakso atau mie
ayam dengan ditambah saos dan kecap. Selama ini pasien belum pernah mendapatkan
konsultasi gizi. Dari hasil recall sebelum dirawat asupan energi 2200 kkal, protein 50 gram,
lemak 76 gram dan KH 498 gram.
Nama : Tn. M
Tgl Lahir :
No CM :
...................................................................................
SKRINING GIZI (MST)
Umur : 51 thn Ruang Rawat :
Jenis Kelamin : Laki-laki Kelas Rawat :
No Register : Tgl Masuk : 11 Agustus 2014
Nama DPJP :
Nama PPJP :
1. Apakah pasien kehilangan BB tanpa disengaja ?
Tidak 0
Tidak yakin 2
Ya, berapa kg ?
1–5 1
6 – 10 2
11 – 15 3
> 15 4
Tidak yakin 2
Keterangan :
a. Berlaku dalam 6 bulan terakhir
b. Jika tidak yakin tanyakan apakah ada kecurigaan kehilangan BB seperti baju terasa
longgar
c. Sebagai contoh, kurang dari tiga perempat dari asupan biasanya juga bisa karena
asupan makanan yang kurang karena adanya masalah mengunyah dan menelan
d. Kesimpulan : Jika pasien mempunyai kehilangan BB dan atau asupan yang tidak
baik misalnya nilai 2 atau lebih atau BB mereka terlalu kurang (underweight),
kemudian mereka mungkin mempunyai resiko malnutrisi
D. ASSESMENT GIZI
1. Pengkajian Data Antropometri
Tabel 2. Pengkajian Data Antropometrin
vb
Tabel 8. Data Kuantitatif Asupan Makan Setelah Masuk Rumah Sakit
Terminologi Data Asupan Pencapaian (%)
- - -
6. Interaksi Obat
Tabel 11. interaksi obat dengan makanan
E. DIAGNOSIS GIZI
a. Kemungkinan Diagnosa Gizi Hasil Assesment (Matriks Diagnose)
Tabel 12. Kemungkinan Diagnosa Gizi Hasil Assesment (Matriks Diagnose)
Hari, tanggal
Durasi ±20 menit
Tempat Ruang rawat inap
Topic Penatalaksanaan diit tinggi serat dan diet dash untuk
pasien hipertensi
Tujuan Memberikan konseling gizi kepada pasien dan keluarga
tentang penatalaksanaan diit yang tepat untuk pasien
hipertensi
Sasaran Pasien dan keluarga
Materi - Menjelaskan diit yang baik dan sesuai
- Memberikan pengetahuan mengenai contoh bahan
makanan yang dianjurkan, dan yang tidak
dianjurkan
- Memotivasi pasien untuk meningkatkan asupan
makanan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
pasien
Metode Wawancara dan diskusi
Media Food model dan leaflet
Evaluasi Keluarga pasien dapat menerapkan konsep diit ke
pasien dan mengulang materi
2. Rencana Kolaborasi dengan Tenaga Kesehatan lain :
- Dengan dokter : Memantau perkembangan medis pasien
- Dengan Perawat : Memantau dan mengevaluasi keadaan fisik klinis dan kesehatan
- Dengan Apoteker : Memantau interaksi obat dan makanan
3. Implementasi Intervensi Gizi
- Pemberian diet diberikan sesuai dengan kebutuhan energi sebesar 2.308,9 kkal,
protein sebesar 86,5 gr, lemak sebesar 51,3 gr, serta karbohidrat 375,1 gr
- Diet dash (mg Na) diberikan kepada pasien hipertensi.
G. HASIL MONITORING DAN EVALUASI