Anda di halaman 1dari 12

Nama : Fanni Asyifa

NIM : P2.06.31.1.17.008
Mata Kuliah : Dietetik
Praktikum 9
Hipertensi

 Seorang bapak pelayan toko yang berusia 45 tahun, TB 167 dan BB 74 kg


mempunyai kebiasaan makan 3x sehari dan mengemil kripik kentang 1
bungkus/hari (250 gr) dan kurang makan sayur dan buah. Hasil recall
menunjukkan asupan energy 120%, asupan protein 90% kebutuhan, asupan
lemak 120% kebutuhan, asupan KH 120% kebutuhan. Sering mengalami sakit
kepala dan rasa pegal dan tidak nyaman pada tengkuk lemas di diagnosis
menderita hipertensi sejak dua tahun yang lalu. Saat ini tekanan darahnya
mencapai 180/100 mmHg.
 Susun NCP
 SKRINING
Nama pasien : Diagnosis :

No. RM : Usia :

Tanggal masuk RS : Tanggal skrining :

Bangsal : Jenis kelamin :

FORMULIR SIMPLE NUTRITION SCREENING TOOL (SNST)

No Jawaban
Pertanyaan
. (skor)
1 Apakah pasien terlihat kurus? a. Ya = 1
b. Tidak = 0
2 Apakah pakaian anda terasa lebih longgar? a. Ya = 1
b. Tidak = 0
3 Apakah akhir-akhir ini Anda kehilangan berat badan secara a. Ya = 1
tidak sengaja (6 bulan terakhir)? b. Tidak = 0
4 Apakah Anda mengalami penurunan asupan makan selama 1 a. Ya = 1
minggu terakhir? b. Tidak = 0
5 Apakah Anda menderita suatu penyakit yang mengakibatkan a. Ya = 1
adanya perubahan jumlah atau jenis makanan yang Anda b. Tidak = 0
makan?
6 Apakah Anda merasakan lemah, loyo, dan tidak bertenaga? a. Ya = 1
b. Tidak = 0
Total skor
KESIMPULAN
□ Skor 0 – 2 = Tidak berisiko malnutrisi
□ Skor ≥ 3 = Berisiko malnutrisi

Pelaksana :

 PATOFISIOLOGI
Patofisiologi terjadinya hipertensi adalah melalui terbentuknya
angiotensin II dari angiotensin I oleh angiotensin I converting enzyme (ACE).
ACE memegang peran fisiologis penting dalam mengatur tekanan darah.
Darah mengandung angiotensinogen yang diproduksi di hati. Selanjutnya oleh
hormonrenin akan diubah menjadi angiotensin I. Oleh ACE yang terdapat di
paru-paru, angiotensin I diubah menjadi angiotensin II. (Anggraini, 2009)
Renin disintesis dan disimpan dalam bentuk inaktif yang disebut
prorenin dalam sel-sel jukstaglomerular (sel JG) pada ginjal. Sel JG
merupakan modifikasi dari sel-sel otot polos yangterletak pada dinding arteriol
aferen tepat diproksimal glomeruli. Bila tekanan arteri menurun, reaksi
intrinsik dalam ginjal itu sendiri menyebabkan banyak molekul protein dalam
sel JG terurai dan melepaskan renin.
Angiotensin II adalah vasokonstriktor yang sangat kuat dan memiliki
efek-efek lain yang juga mempengaruhi sirkulasi. Selama angiotensin II ada
dalam darah, maka angiotensin II mempunyai dua pengaruh utama yang dapat
meningkatkan tekanan arteri. Pengaruh pertama, yaitu vasokonstriksi, timbul
dengan cepat. Vasokonstriksi terjadi terutama pada arteriol dan sedikit lemah
pada vena. Cara kedua dimana angiotensin II meningkatkan tekanan arteri
adalah dengan bekerja pada ginjal untuk menurunkan ekskresi garam dan air.
Vasopresin, disebut juga antidiuretic hormone(ADH), bahkan lebih
kuat daripada angiotensin sebagai vasokonstriktor, jadi kemungkinan
merupakan bahan vasokonstriktor yang paling kuatdari hipofise posterior,
dimana akhirnya disekresi kedalam darah. Aldosteron, yang disekresikan oleh
sel-selzona glomerulosa pada korteks adrenal, adalah suatu regulator penting
bagi reabsorpsi natrium (Na+) dan sekresi kalium (K+) oleh tubulus
ginjal.Tempat kerja utama aldosteron adalah pada sel-sel prinsipal di tubulus
koligentes kortikalis. Mekanisme dimana aldosteron meningkatkan reabsorbsi
natrium sementara pada saat yang sama meningkatkan sekresi kalium adalah
dengan merangsang pompa natrium-kalium ATP ase pada sisi basolateral dari
membrantubulus koligentes kortikalis. Aldosteron jugameningkatkan
permeabilitas natrium pada sisiluminal membran. (Guyton, 1997).
Sampai sekarang pengetahuan tentang patogenesis hipertensi primer
terus berkembang karena belum didapat jawaban yang memuaskan yang dapat
menerangkan terjadinya peninkatan tekanan darah. Tekanan darah dipengaruhi
oleh curah jantung dan tahanan perifer. (Susalit, 2001)

Sumber:
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/sainmed/article/viewFile/4142/4515

 METABOLISME
Faktor penyebab utama terjadinya hipertensi adalah asteroklerosis yang
didasari dengan konsumsi lemak berlebih. Oleh karena itu untuk mencegah
timbulnya hipertensi adalah mengurangi konsumsi lemak yang berlebih.
Pembatasan konsumsi lemak dimulai sejak dini sebelum hipertensi muncul,
terutama pada orang-orang yang mempunyai riwayat keturunan hipertensi dan
pada orang menjelang lanjut usia.
Sebagian besar penderita hipertensi menderita hipertensi primer yang
tidak diketahui penyebabnya. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko
seseorang menderita hipertensi, antara lain:
1. Usia. Seiring bertambahnya usia, risiko seseorang terserang hipertensi
semakin besar. Hipertensi pada pria umumnya terjadi pada usia 45 tahun,
sedangkan pada wanita biasanya terjadi di atas usia 65 tahun.
2. Keturunan. Hipertensi rentan terjadi pada orang dari keluarga yang
memiliki riwayat darah tinggi
3. Obesitas. Meningkatnya berat badan mengakibatkan nutrisi dan oksigen
yang dialirkan ke dalam sel melalui pembuluh darah juga meningkat. Hal
ini mengakibatkan peningkatan tekanan di dalam pembuluh darah dan
jantung.
4. Terlalu banyak makan garam atau terlalu sedikit mengonsumsi makanan
yang mengandung kalium. Hal ini dapat mengakibatkan tingginya natrium
dalam darah, sehingga cairan tertahan dan meningkatkan tekanan dalam
pembuluh darah.
5. Kurang aktivitas fisik dan olahraga. Keadaan ini dapat mengakibatkan
meningkatnya denyut jantung, sehingga jantung harus bekerja lebih keras
untuk memompa darah. Kurang aktivitas dan olahraga juga dapat
mengakibatkan peningkatan berat badan, yang merupakan faktor risiko
hipertensi.
6. Merokok. Zat kimia dalam rokok bisa membuat pembuluh darah
menyempit, yang berdampak pada meningkatnya tekanan dalam pembuluh
darah dan jantung.
Sumber :
- http://gizi.depkes.go.id
- https://www.alodokter.com/hipertensi/penyebab
N Domain Data Standar Interpretasi
o.
1. CH/Riway Riwayat Personal :
at Klien - Seorang bapak
- Umur : 45 tahun

Riwayat Sosial :
- Bekerja sebagai
pelayan toko

Riwayat Medis :
- Didiagnosa
menderita
hipertensi sejak
dua tahun yang
lalu

2. AD/Antrop - BB = 74 kg BBI = (167-100) –


ometri - TB = 167 cm 10% = 60,3 kg
74 IMT Normal = Obesitas sedang
- IMT = 18,5 – 22,9
(1,67)2
74 (WHO Asia
= Pacific)
2,79
= 26,5

3. BD/Bioki Tidak ada


mia
4. PD/Klinis Klinis :
dan Fisik - Tekanan darah Tekanan darah Hipertensi
mencapai normal = 90/60 stadium 2
180/100 mmHg mmHg - 120/80 (Chobanian,
Fisik : mmHg dkk, 2004)
- Sering Gejala
mengalami sakit Kondisi tubuh hipertensi
kepala normal, tidak sakit
- Rasa pegal dan kepala, dan
tidak nyaman tengkuk tidak
pada tengkuk bermasalah
lemas

5. FH/Riway - Hasil recall


at Gizi menunjukkan :
 Asupan E, P, L dan KH Normal
normal = 80 –
energi 120% 120% kebutuhan
 Asupan
protein 90%
kebutuhan
 Asupan
lemak 120%
kebutuhan Perilaku makan
 Asupan KH Makan utama 3x tidak tepat
120% dan selingan
kebutuhan 3x/hari
- Kebiasaan
makan 3x sehari
dan mengemil Buah dan sayur
kripik kentang 1 cukup sesuai
bungkus/hari kebutuhan &
(250 gr) PUGS
- Kurang makan
sayur dan buah
A. (NCP) Asesmen

Masalah Gizi
1. Kelebihan BB/Obesitas (NC 3.3)
2. Perilaku yang tidak mendukung terkait makanan dan zat gizi (NB 1.2)

B. (NCP) DIAGNOSIS GIZI


1. NC 3.3 Kelebihan BB/Obesitas berkaitan dengan asupan energi yang
berlebihan, ditandai dengan IMT 26,5.
2. (NB 1.2) Perilaku yang tidak mendukung terkait makanan dan zat
gizi berkaitan dengan pemilihan makanan yang tidak tepat ditandai dengan
kebiasaan mengemil kripik kentang 1 bungkus/hari (250 gr), kurang
makan sayur dan buah.

Prioritas Masalah Gizi


1. Perilaku yang tidak mendukung terkait makanan dan zat gizi (NB 1.2)

C. (NCP) RENCANA INTERVENSI


1. Preskripsi Diet
a. Jenis Diet : Diet Garam Rendah I
b. Tujuan Diet : Memberikan asupan makanan sesuai kebutuhan,
mencapai status gizi optimal, menurunkan tekanan darah, mencegah
retensi garam atau air, mencapai keseimbangan nitrogen, menjaga agar
penambahan BB tidak melebihi normal.
2. Pemberian Makanan
a. Prinsip dan Syarat Diet :
- Energi cukup, yaitu 1.877 kkal
- Protein cukup, yaitu 76 gram
- Lemak cukup, yaitu 56 gram
- Karbohidrat sebanyak sisa kebutuhan energi, yaitu 305 gram
- Natrium 200-400 mg
- Pengolahan makanan tidak diberi garam dapur
- Vitamin dan mineral cukup. Suplemen multivitamin dianjurkan
untuk pasien yang mengkonsumsi ≤ 1200 kkal energi
sehari.Bentuk makanan : biasa
- Cairan cukup
- Serat tinggi, terutama serat larut air yang terdapat dalam apel,
beras tumbuk atau beras merah, havermout, dan kacang-kacangan.
- Frekuensi makan 3x utama 2x selingan
- Rute : oral
b. Perhitungan Kebutuhan :
- TEE (FAO/WHO/UNU)
BEE = 11,6 x BB
= 11,6 x 74
= 1.737 kkal
TEE = BEE x FA x FS
= 1.564 x 1,2 x 1
= 2.085 kkal
Obesitas (-200 kkal) => TEE = 2.085 – 200 = 1.885 kkal
15 % x 1.885
- Protein ¿ = 71 gram
4
25 % x 1.885
- Lemak = = 52 gram
9
60 % x 1.885
- KH = = 283 gram
4

c. Bahan makanan yang dianjurkan & tidak dianjurkan

Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan


Sumber Beras, kentang, singkong, Roti, biskuit, dan kue-kue yang
karbohidrat terigu, tapioka, hunkwe, gula, diolah dengan garam dapur
makanan yang diolah dari dan/atau baking powder, dan
bahan makanan tersebut di soda
atas tanpa garam dapur dan
soda seperti: makaroni, mi,
bihun, roti, biskuit, kue
kering
Sumber protein Daging dan ikan maksimal Otak, ginjal, lidah, sardin, ikan,
hewani telur 100 g sehari; telur maksimal susu, dan telor yang diawet
maksimal 1 btr 1 btr sehari dengan garam, atau ikatan
sehari natrium lainnya seperti :
daging asap, ham bacon, ebi,
dendeng, abon, keju, ikan asin,
kornet, udang kering, telor
asin, telor pindang, dan
sebagainya.
Sumber protein Semua kacang-kacangan dan Keju kacang tanah, semua
nabati hasilnya yang diolah dan kacang kacangan dan hasilnya
dimasak tanpa garam dapur yang dimasak dengan garam
dapur atau ikatan natrium lain
Sayuran Semua sayuran segar; sayuran Sayuran yang dimasak dan
yang diawet tanpa garam diawet dengan gara dapur dan
dapur dan natrium benzoat ikatan natrium lain, seperti
sayuran dalam kaleng, sawi
asin, asinan dan acar.
Buah-buahan Semua buah-buahan segar; Buah-buahan yang diawet
buah yang diawet tanpa dengan garam dapur dan ikatan
garam dapur dan natrium natrium lain, seperti buah
benzoat dalam kaleng.
Lemak Minyak goreng, margarin, Margarin dan mentega biasa
dan mentega tanpa garam
Minuman Teh, kopi Minuman ringan
Bumbu Semua bumu-bumbu kering Garam dapur untuk diet rendah
yang tidak mengandung garam I, baking powder, soda
garam dapur dan ikatan kue, vetsin, dan bumbu-bumbu
natrium lain. Garam dapur yang mengandung garam dapur
sesuai ketentuan untuk diet seperti: kecap, terasi, maggi,
garam rendah II dan III tomato ketchup, petis, dan
tauco

d. Standar Makanan

NO. Bahan Pangan Penukar E P L KH


1 Karbohidrat 3 525 16 0 120
2 Protein Lemak Rendah 3 150 21 6 0
4 Protein Nabati 5 375 25 15 35
5 Sayuran B 6 150 6 0 30
6 Buah 6 300 0 0 72
7 Susu Tanpa Lemak 3 225 21 0 30
8 Minyak 1,5 75 0 7,5 0

9 Gula 1,5 75 0 0 18
Total 1875 85 28,5 305
Range - 10% 1687,5 76,5 26 274,5
Range + 10 % 2062,5 93,5 31 335,5

e. Distribusi Makanan
1. Makan Pagi : 20 % x 1875 = 375 kkal
2. Snack Pagi : 15 % x 1875 = 281,5 kkal
3. Makan siang : 30 % x 1875 = 562,5 kkal
4. Snack Sore : 15 % x 1875 = 281,5 kkal
5. Makan Malam : 20 % x 1875 = 375 kkal

f. Pembagian Makan Sehari

Penukar
Bahan Makanan Makan Snack Makan Snack Makan
pagi pagi siang sore malam
Karbohidrat ½ ½ 1 ½ ½
Protein Lemak Rendah 1 1 1
Protein Nabati 1½ 2 1½
Sayuran B 1½ 2 1 1½
Buah 1 1½ 1 1½ 1
Susu Rendah Lemak 1½ 1½
Minyak ½ ½ ¼ ¼
Gula ½ ½ ½

g. Perencanaan Menu Sehari (Terlampir)


h. Konseling
 Tujuan : Membantu pasien dan keluarga dalam
meningkatkan kemampuan untuk mencapai kesehatan
secara optimal, serta membantu pasien dan keluarga dalam
memilih bahan makanan yang dianjurkan.
 Sasaran : Pasien dan keluarga
 Materi : Pedoman Gizi Seimbang, Diet Garam Rendah I
 Media : Leaflet, kartu konseling
 Metode : Diskusi, tanya jawab
i. Edukasi
 Tujuan : Memberikan edukasi tentang gizi seimbang,
memberikan pemahaman tentang Diet Garam Rendah I, serta
memberi informasi tentang bahan makanan yang dianjurkan
dan tidak dianjurkan
 Sasaran : Pasien dan Keluarga
 Materi : Pedoman Gizi Seimbang, Diet Garam Rendah I
 Media : Lembar balik, leaflet, dan brosur
 Metode : Ceramah
j. Koordinasi :
 Koordinasi bersama dokter terkait diagnosa hipertensi
 Koordinasi dengan perawat untuk pemeriksaan klinis pasien
sehari-hari
 Koordinasi bersama Petugas Lab untuk pemeriksaan hasil
biokimia pasien
 Koordinasi dengan apoteker untuk pemberian obat dan
suplemen pasien

D. (NCP) Monitoring dan Evaluasi

Domain Evaluasi Target Waktu


Antropometr Pemantauan BB BB turun 0,5 – 1 kg 1 minggu
i (AD)
Biokimia Tidak ada
(BD)
Klinis & - Pemantauan hasil
Fisik (PD) pemeriksaan klinis :
 Tekanan darah  Tensi normal =
= 145/95 mmHg 90/60 mmHg - Setiap hari
120/80 mmHg
- Pemantauan hasil Gejala berkurang atau
gejala hipertensi tidak ada

Dietary  Pemantauan  Sesuai PUGS Setiap hari


History perilaku makan
(DH)
Menu SehariX

Waktu Penu Berat


Menu Bahan Makanan E KH L P Na
Makan kar (gram)
Nasi Nasi 1/2 50 89,9 19,9 0,2 1,5 0,5
Tumis 20,
1
guram Ikan gurame 40 48,4 0,3 1,1 8,7 4
e Tempe 1/2 25 37,5 2,3 1,9 3,5 2,3
asam Brokoli 1 100 25,1 4,9 0,2 2,4 41
Pagi manis Minyak jagung 1/2 2,5 22,1 0 2,5 0 0,2
Tahu 1 110 87,8 0,9 5,2 12 2,2
Pepes
20,
tahu 1/2
Wortel 50 14 3,2 0,3 0,3 5
Jus Mangga 1 90 46,7 11,1 0 0,6 2,7
buah Gula 1/2 6,5 25,6 6,1 0 0 0,1
397, 11, 89,
Jumlah 48,7 29 9
1 4
Ubi ungu 1/2 67,5 86,7 17,5 0,4 2,8 2
Purple 107, 10, 11
1 1/2
potato Susu skim cair 300 6 15,3 0,3 5 4
Snack 1,4
blend Mangga 1/2 45 23,3 5,5 0 0,3
Gula 1/2 6,5 25,6 6,1 0 0 0,1
Buah Apel 1 85 49,2 12,7 0,3 0,3 1,7
292, 13, 11
Jumlah 57,1 1 9,2
4 9
179, 1
1
Nasi  Nasi 100 7 39,8 0,3 3
Tahu 1 110 87,8 0,9 5,2 12 2,2
20,
Wortel 1/2
50 14 3,2 0,3 0,3 5
Siang Sop Kol 1/2 50 11 1,8 0,3 1 9,5
Jagung 1/2 50 71 15,1 0,3 2,5 2,5
Buncis 1/2 50 14,9 3,2 0,1 1,1 3,5
Ayam Daging ayam 119, 43,
1
tempe tanpa kulit 40 1 0 10 7,3 6
kecap Tempe 1 50 74,9 4,6 3,8 7 4,5
Minyak jagung 1/2 2,5 22,1 0 2,5 0 0,2
Buah 51,
Poton Melon 1 190 37,9 9,4 0,3 0,6 3
g
632, 23, 34, 13
Jumlah 78 8,8
4 1 8
Makaroni 1/2 25 88,2 19,7 0,1 2,2 1,3
20,
Sup 1/2
Wortel 50 14 3,2 0,3 0,3 5
Makar
20,
oni 1/2
Brokoli 50 12,5 2,5 0,1 1,2 5
Snack
Minyak jagung 1/4 1,25 11 0 1,3 0 0,1
 
Mangg Mangga 1 1/2 135 70 16,6 0 0,9 4,2
a 11
smoot 4
1 1/2
hie 107, 10,
  Susu skim cair 300 6 15,3 0,3 5
303, 15, 16
57,3 2,1 0,5
Jumlah 3 1
Nasi Nasi 1/2 50 89,9 19,9 0,2 1,5 0,5
Daging ayam 119, 43,
1
Tumis tanpa kulit 40 1 0 10 7,3 6
yampe Tempe 1/2 25 37,5 2,3 1,9 3,5 2,3
yur Buncis 1/2 50 14,9 3,2 0,1 1,1 3,5
Malam
Minyak jagung 1/4 1,25 11 0 1,3 0 0,1
Pepes Tahu 1 110 87,8 0,9 5,2 12 2,2
tahu Wortel 1 100 28 6,3 0,5 0,7 41
Jus Jambu 1 100 49 12,2 0,3 0,9 10
buah Gula 1/2 6,5 25,6 6,1 0 0 0,1
10
Jumlah 463 51 20 27 3,3

208 12 61
Jumlah Keseluruhan 292 57
8 0 1

Anda mungkin juga menyukai