ANAMNESIS
B. DATA SUBJEKTIF
C.H.2.1. Keluhan Utama Pasien merasa kelelahan dan sakit di belakang leher (P).
C.H.2.1.14. Pasien merasa kelelahan dan sakit di belakang leher
C.H.2.1 Riwayat Penyakit Sekarang C.H.2.1.3 Pasien didiagnosis mengalami penyakit Dislipidemia
C.H.2.1. Riwayat Penyakit Keluarga C.H.2.1.2 Kakak pasien mempunyai riwayat penyakit jantung
C.H.2.1.2 Kakak pasien mempunyai riwayat penyakit Kolesterol
2) Berkaitan dengan riwayat gizi
Berdasarkan data yang diperoleh, pasien tersebut mengalami beberapa keluhan yaitu sering merasa kelelahan,
sakit di belakang leher, pusing dan sakit kepala sebelah. Pasien didiagnosa mengalami dyslipidemia. Pasien
mempunyai riwayat penyakit keluarga yaitu penyakit jantung dan kolesterol. Aktifitas fisik sangat jarang
dilakukan, aktifitas pasien hanya duduk. Pola makan pasien kurang baik, karena kebutuhan gizi tidak terpenuhi
dan makanan yang di konsumsi tidak bervariasi sehingga mengalami kelebihan zat gizi tertentu. Hal ini tidak
sesuai dengan prinsip gizi seimbang, sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit.
C. Data Objektif
1. AD 1.1. ANTOPOMETRI
AD.1.1 TB : 155 Cm
AD.1.1 T. Lutut : - Cm Estimasi TB
AD.1.1 RL : Cm Estimasi TB
AD.1.1 LILA : 30 Cm
AD.1.1 L. Pinggul : - Cm
AD.1.1 L. Perut : - Cm
AD.1.1 L. Pinggang : - Cm
AD.1.1 L. Kepala : - Cm
AD.1.1. IMT: BB/TB (m)2 = 31,2 (kelebihan berat badan tingkat berat)
Z-Score:
-3 -2 2 3
BB/U :
TB/U :
BB/TB:
Kesimpulan:
Berdasarkan data di atas, diperoleh bahwa IMT pasien adalah 31,2 dimana status gizinya dikategorikan kelebihan
berat badan tingkat berat. Sehingga diperlukan diet yang harus dilakukan dengan serius yang diawasi oleh ahli
gizi dan petugas kesehatan lainnya
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hemoglobin : 44%
USG Fisik/klinis
Kadar leukosit tinggi , kadar Hematokrit dan Hemoglobin Normal, kadar Kolesterol dan Trigliserida tinggi,
kadar Asam Urat rendah. Tekangan darah, Suhu tubuh, Denyut nadi dan Respirasi Normal
Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, didapatkkan hasil bahwa Kadar leukosit tinggi, kadar Kolesterol
dan Trigliserida tinggi, kadar Asam Urat rendah.
4. Anamnesa Gizi
1.Recall pasien
Berdasarkan hasil Recall pada pasien, asupan yang dikonsumsi adalah berlebih dan jenis makanan tidak bervariasi karena
sumber karbohidrat yang dikonsumsi hanya nasi serta tidak mengonsumsi protein nabati dan sayuran.
TERAPI MEDIS
5. DIAGNOSA GIZI
a) Problem gizi (tuliskan nutrition diagnosis labelnya saja pada setiap domainnya)
DOMAIN INTAKE:
DOMAIN CLINIC:
NC.2. Biokimia
DOMAIN BEHAVIOR:
NB.1.2. Perilaku dan kepercayaan yang tidak mendukung terkait dengan makanan dan zat gizi
NI.5.6.2. Kadar kolesterol dan trigliserida yang tinggi Berkaitan dengan diagnosa dokter yaitu pasien menderita
dislipidemia Ditandai dengan pasien merasa kelelahan dan sakit di belakang leher.
NC.3.3. Kelebihan BB/Obesitas berkaitan dengan pola makan pasien yang kurang baik dan IMT yang bernilai 31,2
(kelebihan BB tingkat berat)
NB.2.1 Aktifitas fisik yang kurang, pasien sangat jarang berolahraga dan hanya duduk-duduk saja
6. INTERVENSI GIZI
A. Planing
Tujuan Diit:
3. Mengatur jumlah asupan kalori dalam tubuh melalui konsumsi asupan gizi yang adekuat
Syarat:
Energi yang dibutuhkan disesuaikan dengan berat badan dan aktivitas fisik, pada pasien obesitas,
penurunan berat badan dapat dilaksanakan dengan asupan energy rendah dan meningkatkan aktifitas
fisik agar kadar trigliserida juga mengalami penurunan
Lemak sedang, <30% dari kebutuhan energi total
Protein cukup, 10-20% dari kebutuhan total
Karbohidrat sedang, 50-60% dari kebutuhan energi total
Serat tinggi, terutama serat larut air
Vitamin dan mineral yang cukup
Perhitungan Kebutuhan
= 1281,7 kkal (tidak dikurangi 500 kkal lagi karena sudah pakai BBI)
= 1999 kkal
= 75 g
= 55,5 g
= 300 g
Standar Kebutuhan Batas Toleransi
Zat Gizi
AKG Dislipidemia +10% -10%
Energi 2550 1999 2199 1799
Protein 65 75 82,5 67,5
Lemak 70 55,5 61,1 50
Karbohidrat 415 300 330 270
B. Implementasi
Bentuk makanan : Nasi sebanyak 475 kal/ Tim/ Bubur sebanyak 175 kal/ Cair
Kesimpulan : Pasien dianjurkan melaksanakan jenis diet rendah lemak dan kolesterol karena
pasien menderita dyslipidemia. Juga mengurangi asupan energy yang disesuaikan
dengan BB dan aktifitas fisik, karena status gizi pasien dalam kategori obesitas
tingkat berat
Tujuan (E.1.1) : Memberi informasi yang jelas kepada pasien dan keluarga mulai dari hal umum sampai
hal yang spesifik agar mengerti tentang diet yang akan dijalani guna tercpainya status gizi
yang normal/baik,
Menurunkan Berat Badan jika terjadi kelebihan berat badan untuk mencapai BBI
Memperbaiki pola dan asupan makan pasien
Materidasar(E.1.3): Dislipidemia adalah kondisi yang terjadi ketika kadar lipid (lemak) di dalam darah terlalu
tinggi atau terlalu rendah. Lipid, bersama dengan protein dan karbohidrat, merupakan
komponen penting yang terdapat di dalam sel-sel tubuh . Sehingga diperlukan diet khusus
agar mengetahui makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan guna mengurangi
risiko penyakit yang lebih berbahaya
Materi gizi dengan penyakit (E.1.4): Dalam pengelolaan dislipidemia pilar utamanya adalah upaya
nonfarmakologist seperti modifikasi makanan yang dikonsumsi, latihan jasmani serta
pengelolaan berat badan. Tujuan utama terapi diet disini adalah menurunkan resiko
penyakit kardiovaskuler dengan mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol serta
mengatur jumlah kalori dalam tubuh serta memperbaiki nutrisi. Pengaturan kalori tubuh
didapatkan melalui melalui kegiatan jasmani serta pembatasan asupan kalori. Beberapa
pengaturan makanan yang harus diperhatikan adalah mengkonsumsi sumber bahan
makanan yang rendah kolesterol. Kolesterol terdapat pada produk khas hewani, penderita
dianjurkan untuk mengurangi konsumsi makanan seperti otak, jeroan, kuning telur, daging
merah yang berlemak, dan lemak hewani. Penderita juga dapat meningkatkan konsumsi
ikan, utamanya ikan air tawar. Asam lemak Omega-3 yang terdapat dalam ikan berperan
dalam membentuk prostasiklin yang akan mencegah penyakit jantung koroner, dan
meningkatkan pelebaran pembuluh darah. Setidaknya penderita mengkonsumsi ikan 2
sampai 3 kali dalam seminggu. Jagalah asupan karbohidrat sederhana seperti gula, madu,
serta makanan manis seperti kecap, abon, dendeng, coklat dll. Kelebihan konsumsi
karbohidrat sederhana dapat meningkatkan sintesis trigliserida dalam tubuh yang pada
akhirnya menimbulkan gangguan kesehatan. Tidak kalah penting, penderita dianjurkan
meningkatkan konsumsi serat, khususnya serat larut air, karena menghambat penyerapan
kolesterol di dinding usus.
Evaluasi : Pasien atas nama Tn, F.Y harus mengurangi asupan makanan yang mengandung lemak jenuh
karena lemak jenuh dapat meningkatkan risiko penyakit yang berbahaya seperti jantung
coroner. Selain itu kedepannya pasien harus banyak mengonsumsi makanan yang mengandung
serat larut air, karbohidrat kompleks dan menjalankan diet semi vegetarian guna mengurangi
asupan kolesterol pula, sehingga tercapainya berat badan ideal yang dapat mengurangi risiko
berbagai macam penyakit
Lain-lain (E.1.5):
Waktu : +- 30 menit
Metode : Ceramah
Sering
Mengonsumsi minuman
herbal untuk menurunkan
BB
Kebutuhan Gizi Tn.F.Y
Distribusi Menu
Bahan Berat E P L KH
Waktu Menu Makanan Sat URT
Makanan (gr) (Kal) (gr) (gr) (gr)
Bubur Nasi Bubur nasi 400 1 2 gls 175 4 0 40
Wortel 100 1 1 gls 50 3 0 10
Makan Pagi Sop kacang hijau Kacang Hijau 25 1 2 sdm 80 6 3 8
Minyak goreng 5 1 1 sdt 45 0 5 0
Tempe bumbu kuning Tempe 50 1 2 ptg sdg 80 6 3 8
Buah potong Pir 100 1 ½ bh bsr 40 0 0 10
Selingan Pagi Apel 200 2 1 bh bsr 80 0 0 20
Jus Apel
Gula Pasir 10 1 1 sdm 40 0 0 10
Nasi Putih Nasi Putih 200 2 1 ½ gls 350 8 0 80
Tahu 100 1 1 bh sdg 80 6 3 8
Buncis 100 1 1 gls 50 3 0 10
Tumis Tahu Ayam
Makan Siang Daging ayam 50 1 1 ptg sdg 95 10 6 0
Minyak Goreng 5 1 1 sdm 45 0 5 0
Wortel 100 1 1 gls 50 3 0 10
Sayur Bening
Labu Siam 100 1 1 gls 50 3 0 10
Pisang 75 1 1 bh sdg 40 0 0 10
Selingan Sore Buah
Mangga 75 1 ½ bh sdg 40 0 0 10
Nasi Putih Nasi Putih 100 1 ¾ gls 175 4 0 40
Tempe 50 1 2 ptg sdg 80 6 3 8
Makan Malam Tumis Tempe Tahu Tahu 100 1 1 bj sdg 80 6 3 8
Minyak goreng 10 2 1 sdm 90 0 10 0
Telur puyuh rebus Telur puyuh 40 1 4 btr 95 10 6 0
JUMLAH Harus Masuk Batas Toleransi 1910 78 50 300