Anda di halaman 1dari 9

KASUS DEMAN TIFOID

Tn. C berumur 20 tahun masuk rumah sakit tipe A pada tanggal 14 Maret
2017, TB 168 cm, BB 57, status mahasiswa, didiagnosa medis demam tifoid. Ayah
pasien bekerja sebagai PNS, pendidikan S1 dan Ibu pasien seorang IRT, pendidikan
SMA. Sekeluarga bersuku Melayu. Sejak 8 hari SMRS pasien tampak lesu, sering
menegeluh pusing dan terlihat tidak bersemangat. Sejak 4 hari SMRS pasien mulai
panas, tidak mendadak, muncul perlahan dan tidak terlalu tinggu namun berangsur-
angsur meningkat setiap harinya. Oleh temannya disarankan untuk minum obat
penurun panas, panas turun beberapa saat setelah minum obat namun kemudian
naik lagi. Panas terus-menerus sepanjang hari, meningkat terutama pada malam hari
dan tidak terlalu panas pada pagi dan siang hari. 3 hari SMRS, pasien mengeluh
nyeri di daerah ulu hati, pasien juga mengalami mual dan muntah. BAK dalam batas
normal, BAB dalam batas normal. Hasil pemeriksaan Biokimia : HB 14 g/dl,
hematokrit 45%, eritrosit 5 jt/UL, albumin 2,5 g/dL, protein total 4,8 g/dL. Data
klinis pasien : TD 110/70 mmHg, Nadi : 8x/menit, suhu : 37,3oC, respirasi :
20x/menit. Secara fisik pasien tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis dan
status gizi normal . Riwayat makan dahulu : pasien biasa makan tidak teratur ,
kadang tidak makan pagi karena tidak sempat, makan siang selalu di luar, dan suka
mengonsumsi sayur-sayuran. Hasil recall 24 jam saat awal masuk RS didapatkan
energi 2050 kkal, protein 76,875 gr, lemak 56,94 gr, KH 307,5 gr.

NUTRITION CARE PROCESS (NCP)


A. Identitas Pasien/Klien
Nama : Tn. C
Usia : 20 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Mahasiswa
Berat Badan : 57 kg
Tinggi Badan : 168 cm
Keluhan : Demam tinggi, pusing, tidak bersemangat, nyeri ulu hati,
mual dan muntah-muntah
Diagnosa : Deman Tifoid
Hasil Recall 24 Jam
Karbohidrat
Energi (kkal) Protein (gram) Lemak (gram)
(gram)
2.822,638 105,85 78,41 423,3957

B. Skrining Gizi (Pengkajian Data Awal)

No. Indikator Ya Tidak

1. Perubahan Berat Badan - √


2. Nafsu Makan Kurang - √
3. Kesulitan Menelan/Mengunyah √ -
4. Mual dan Muntah √ -
5. Demam Tinggi √ -
6. Alergi/Intoleransi Zat Gizi - √
7. Diet Khusus - √
8. Enteral/Parenteral - √
9. Serum Albumin Rendah √ -
10. Status Gizi Normal √ -
11. Nyeri Ulu Hati √ -
12. Diare atau sembelit - √
Kesimpulan :
Status Gizi Tn. C. dengan IMT 20,2 kg/m2 (Normal)
Didiagnosa Demam Tifoid

C. Nutrition Assessment
1. Client History (CH)

Domain Subclass Terminologi


CH. 1.1. Data CH.1.1.1 Usia 29 Tahun
Client History
Personal CH.1.1.2 Jenis kelamin perempuan
(CH)
CH.1.1.3 Suku Dayak
2. Data Antropometri (AD)

Domain Subclass Terminologi


AD.1.1 AD.1.1.1. Tinggi badan = 150 cm
Data Komposisi/ AD.1.1.2. Berat badan = 48 kg
Antropometri Pertumbuhan AD.1.1.5. IMT = 21,33 kg/m2 (Ideal)
(AD) Tubuh/Riwayat
Berat Badan

3. Data Biokimia (BD)

Domain Subclass Terminologi


BD.1.10. Pofil BD.1.10.1. Hemoglobin 8,8 g/dL
Anemia Gizi (rendah) Normal : 12-14 g/dL
BD.1.10.4. Eritrosit 3,29 jt/UL
(rendah) Normal : 4,5 – 5,5 jt/UL
Data Biokimia BD. Leukosit 29.000/mm (tinggi)
(BD) Normal : 5 – 10.000/ml
BD. Trombosit 26.000/mm (rendah)
Normal : 150 – 400/ml
BD.1.12. Profil Urin BD.1.12.1 warna urin : kuning jernih
(tidak dehidrasi)

4. Data Fisik/Klinis (PD)

Domain Subclass Terminologi


PD.1.1. Nutrition- PD.1.1.1 Penampilan keseluruhan :
Focused Physical tampak lemah dan hanya berbaring di
Findings tempat tidur
Data Fisik/Klinis
(PD)
PD. Tekanan Darah PD. Tekanan darah 120/80 mmHg
(Normal)
Normal : 110-125/60 mmHg
PD. Nadi PD. Nadi 84 kali/menit (Normal)
Normal : 70-80 kali/menit
PD. Suhu Tubuh PD. Suhu tubuh 38°C (Tinggi)
Normal : 36,5 - 37°C
PD. Respirasi PD. Respirasi 24 kali/menit (Cepat)
Normal : 16 – 20 kali/menit

5. Dietary History (FH)

Domain Subclass Terminologi


FH.1. 1. Asupan FH.1.1.1 Asupan energi total : 1100
Energi kkal
FH. 1.2.2. Asupan FH.1.2.2.3 Pola makan yang buruk,
Makan sering makan tidak teratur, kadang
tidak makan pagi, dan makan siang
selalu diluar
FH.1.3. Asupan FH.1.3.1.1 formula/cairan : RL guyur
Dietary History
Enteral dan 500ml 40 TPM, lanjut 20 TPM, inj
(FH)
Parenteral ranitidin 1x1 amp, injcefriaxone, obat
oral : sistenol 3 x 10 mg
FH.1.5.2. Asupan FH.1.5.2.1 Protein total : 30 gram
Protein
FH.1.5.3. Asupan FH.1.5.3.1 Karbohidrat total : 159
Karbohidrat gram
FH. FH. Asupan Lemak total : 42 gram
Audit Gizi

Total Kebutuhan Total Asupan Hasil Pengkajian


Energi 1100 kkal
Protein 30 gram
Lemak 42 gram
Karbohidrat 159 gram
D. Diagnosa Gizi
1. Domain Intake (NI)
DD Domain Problem Etiologi Sign
NI.1.4. Asupan energi Kurangnya Dibuktikan dengan
tidak edekuat pengetahuan terhadap hasil audit intake
makanan bergizi, energi sebesar
adanya faktor
prikologis : stress dan
eating disorder
NI.5.7.3 Kekurangan Kurangnya Dibuktikan dengan
intake protein pengetahuan yang hasil audit intake
berhubungan dengan protein kurang sebesar
makanan dan nutrisi
NI.5.6.2 Kelebihan intake Kurangnya Dibuktikan dengan
lemak pengetahuan yang hasil audit intake
berhubungan dengan lemak berlebih
makanan dan nutrisi sebesar
serta kepercayaan atau
sikap yang salah Dengan makanan
terhadap makanan, dan yang tidak terkontrol
kurang dalam saat makan siang
pemilihan makanan diluar rumah
yang sehat
NI. 5.8.5 Berisiko Kurangnya akses Tidak suka
kekurangan terhadap makanan yang mengonsumsi sayur-
intake serat mengandung serat sayuran

2. Domain Klinis (NC)


DD Domain Problem Etiologi Sign
NC.2.2 Perubahan nilai Gangguan fungsi lain Dibuktikan dengan
laboraturium akibat perubahan kadar Hb yang rendah
terkait gizi biokimia
membuat pasien
anemia

3. Domain Perilaku dan Lingkungan (NB)


DD Domain Problem Etiologi Sign
NB.1.1 Kurangnya Kurangnya perhatian Dibuktikan dengan
pengetahuan terhadap makan dan zat Ny.N. yang biasa
terkait makanan gizi yang terkandung makan tidak teratur,
dan zat gizi pada makanan dan kadang tidak makan
pemilihan makanan pagi dan tidak suka
yang kurang sayuran
diperhatikan
NB.1.4 Kurang dapat Kurangnya ketaatan Dibuktikan dengan
menjaga/ terhadap waktu makan makan pagi yang tidak
memonitoring teratur
diri

E. Intervensi Gizi
1. Tujuan Diet
a. Meningkatkan asupan hingga mencapai BB ideal
b. Mengurangi frekuensi mual dan muntah
c. Memberikan makanan lebih banyak daripada keadaan biasa untuk
memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat
d. Mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh
e. Meningkatkan kadar Hb, RBC, dan HCT dalam darah
2. Jenis Diet
Diet Tinggi Energi Tinggi Protein
3. Perhitungan Zat Gizi
4. Pendistribusian Zat Gizi Dalam Menu Sehari
5. Prinsip Diet
a. Tinggi kalori
b. Tinggi protein
c. Cukup lemak
d. Cukup karbohidrat
6. Syarat Diet
a. Energi tinggi sesuai kebutuhan untuk mencapai BB ideal dan untuk
menunjang aktivitas pasien yang diberikan secara bertahap sesuai
kemampuan pasien
b. Protein diberikan 15% dari kebutuhan energi untuk mengganti sel-sel
jaringan yang rusak, memenuhi kebutuhan dan memelihara jaringan
tubuh.
c. Lemak cukup 20% dari kebutuhan energi total. Diberikan dalam
bentuk Medium Chain-Trigliserida (MCT) agar mudah diserap.
Untuk mengurangi rasa mual
d. Karbohidrat cukup 65% dari total kebutuhan energi sebagai sumber
energi untuk menunjang aktivitas sehari-hari.
e. Vitamin mineral cukup untuk memelihara kekuatan otot saluran
cerna.
f. Cairan cukup untuk mengatasi infeksi virus ditandai dengan demam
dan mencegah agar tidak dehidrasi.
g. Makanan sering diberikan dalam porsi kecil.
h. Makanan tidak merangsang dan mudah dicerna.
i. Menghindari makanan yang mengandung gas.
7. Bahan Makanan yang Dihindari
a. Sumber Karbohidrat :-
b. Sumber Protein Hewani : Dimasak dengan banyak minyak
atau kelapa/santan kental
c. Sumber Protein Nabati : Dimasak dengan banyak minyak
atau kelapa/santan kental
d. Sayuran : Dimasak dengan banyak minyak
atau kelapa/santan kental
e. Buah-buahan :-
f. Lemak dan Minyak : santan kental
g. Minuman : minuman rendah energi
h. Bumbu : bumbu yang tajam seperti merica
dan cabe
8. Rencana Terapi Gizi

Domain Subclass Terminologi


ND.1. Makanan ND.1.1.4 lain-lain : pemberian
ND. Pemberian utama dan selingan makanan dan minuman oral
makanan dan Frekuensi 3 kali menu utama dan 2
atau zat gizi kali selingan
Bentuk makanan : makanan lunak
E.1. edukasi E.1.1.1. tujuan edukasi gizi : agar
awal/singkat memberikan pemahaman terhadap
pasien dan keluarga mengenai diet
E. Edukasi Gizi
yang di berikan.
E.1.1.2. prioritas perubahan : pola
makan dapat sesuai gizi seimbang
E.2. edukasi gizi E.2.2.3 topik lanjut/terkait :
mendalam mengedukasi pasien dan keluarga
khusus topik Demam Dengue
C.1. Pendekatan C.1.1.1. Cognitive-Behaviour theory
teoritis/mendasar - Gizi seimbang untuk pasien
DBD/DHF
C. Konseling - Anjuran dan Asupaan, jenis
Gizi makanan bagi pasien DBD/DHF
- Penyebab Penyakit DBD/DHF
- Cara mencegah terjadinya
DBD/DHF

F. Evaluasi dan Monitoring

Domain Subclass Terminologi


FI. Dampak FI. FI. Memantau asupan makanan sesuai
Asupan dengan kebutuhan atau tidak
Makanan dan FI. Memonitor jenis makanan yang
Zat Gizi diberika apakah sesuai anjuran atau
tidak
BE.4.3. aktivitas BE.4.3. aktivitas fisik :
BE.4 Aktivitas fisik Memantau kondisi badan masih
Fisik dan Fungsi lemah atau tidak
Fisik BE.4.3. aktivitas fisik :
Memonitoring gerak aktif pasien
S.1.dampak S.1.1.5. memonitor berat badan secara
S.1. Dampak
terhadap berkala
Terhadap
tanda/gejala fisik S.1.1.1. pengukuran antropometri
Tanda/Gejala
awal-akhir
Fisik
S.1.1.2. memantau IMT
S.2.8. profil anemia S.2.8.1 memonitor hemoglobin secara
gizi berkala
S.2.8.5 memonitor eritrosit secara
S.2 Pemeriksaan
berkala
Biokimia
S.2 memonitor leukosit secara berkala
S.2 memonitor trombosit secara
berkala

Anda mungkin juga menyukai