Disusun Oleh:
Fikar Anugrah
NIM P20631220049
Tingkat II B
NIM: P20631220049
Tn X usia 27 tahun, tinggi Badan 158 cm, Berat Badan 45 kg. satu minggu SMRS mengeluh sakit kepala,
keluhan lain merasa demam,batuk dan nafsu makan menurun.megalami penurunan berat badan satu
kilogram dalam satu bulan. Mempunyai riwayat penyakit AIDS ,sering mengkonsumsi alcohol dan perilaku
seks bebas. Kalium 3,37mmol/l,ureum 15mg/dl,cretinin, 0.5 mg/dl,leukosit 4,83 ribu/mm3,netrofil,
4,93%,minosit 10,6%,eosonofil, 0.2%,eritrosit 2,99 juta/ul hb 10.8 g/dl, ht, 30%,MCV 101%, MCH 36,2,
LED, 100ml/jam, globulin 4,3 g/dl,albumin 3,2 g/dl, SGOT 200u/L, SGPT 22,6u/l, anti HIV(CD4) reaktif.
Hasil pemeriksaan klinis diperoleh data sebagi berikut : Tekanan darah 110 /80 mm/Hg, nadi 80x/menit ,
suhu tubuh 36,80C, Hasil Recall diperoleh sebagai berikut :
ANAMNESIS
A. IDENTITAS PASIEN
B. DATA SUBJEKTIF
Perubahan BB Berkurang : 1 Kg
Bertambah : - Kg
Kurun Waktu : 4 Hari/Minggu
Kebiasaan Makan Makanan Pokok : Nasi putih dan nasi kuning komplit
Frekuensi : 2 kali/hari dan 1 kali/hari
Lauk Hewani :-
Frekuensi :-
Lauk Nabati : Tahu bacem dan tempe goreng tepung
Frekuensi : 1 kali/hari
Sayur : Sayur asem
Frekuensi : 1 kali/hari
Buah :-
Frekuensi :-
Minuman : Kopi hitam, es teh manis
Frekuensi : 2 gelas/hari, 1 gelas/hari
Kesimpulan:
Berdasakan hasil pemeriksaan pasien jarang mengonsumsi lauk hewani, buah-buahan dan adanya penurunan berat
badan sebesar 1 kg dalam kurun waktu 1 bulan
C. Data Objektif
1. ANTOPOMETRI
TB : 158 Cm
T. Lutut : - Cm Estimasi TB
RL : - Cm Estimasi TB
BB : 45 Kg BBI: 58 kg
LILA : - Cm
L. Pinggul : - Cm
L. Perut : - Cm
L. Pinggang : - Cm
L. Kepala : - Cm
IMT: BB/TB (m)2 = 18,0
Normal (18,5-23)
Z-Score:
Normal
-3 -2 2 3
BB/U :
TB/U :
BB/TB:
Kesimpulan:
Berdasarkan pemeriksaan antropometri pasien mengalami kurus ringan ditunjukkan dengan hasil IMT 18,0 kg/m2
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan klinis, pasien dalam kondisi normal ditandai dengan suhu tubuh normal,
Tekanan darah normal, dan Nadi normal.
Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan bahwa pasien tersebut memilik kadar eritrosit, kreatinin, HB,
HT, Albumin yang rendah. Kalium, ureum, leukosit, netrofil, dan SPGT pasien normal, sedangkan monosit, eosonofil,
MCV, MCH, Globulin, SGOT, LED tinggi.
4. Anamnesa Gizi
1. Recall pasien
Berdasarkan hasil recall pasien dapat diketahui tingkat konsumsi zat gizi pasien mencukupi kebutuhannya.
Total asupan per zat gizinya , yaitu asupan energi (1541,4 kkal), asupan protein (41,9 gram), lemak (20,9
gram), dan karbohidrat (288,2 gram).
TERAPI MEDIS
5. DIAGNOSA GIZI
a) Problem gizi
DOMAIN INTAKE:
DOMAIN CLINIC:
DOMAIN BEHAVIOR:
NI.2.1. Makanan/minuman melalui oral tidak adekuat (P) berkaitan ada mual dan tidak nafsu makan (E) ditandai
asupan zat gizi kurang(S)
NI. 5.1. Peningkatan kebutuhan zat gizi(P) berkaitan dengan gangguan absorpsi atau metabolisme zat gizi (E)
ditandai dengan gizi kurang (IMT<18,5)
N.C. 3.2 Penurunan berat badan yang tidak diharapkan (P) berkaitan dengan penurunan kemampuan untuk
mengonsumsi kalori (energy) yang cukup (E) ditandai dengan adanya demam
NB. 1.1. Kurangnya pengetahuan terkait makanan dan gizi (P) berkaitan dengan kurang terpapar informasi yang
akurat tentang gizi (E) ditandai dengan kondisi yang berkaitan dengan diagnosis medis dan perawat(S)
6. INTERVENSI GIZI
A. Planing
Tujuan Diit:
4) Memberikan kebebasan pasien untuk memilih makanan yang adekuat sesuai dengan kemampuan makan dan
jenis terapi yang diberikan
5) Memberikan intervensi gizi secara cepat dengan mempertimbangkan seluruh aspek dukungan gizi pada semua
tahap ini penyakit infeksi HIV
Syarat Diit
1) Energi tinggi. Pada perhitungan energi, diperhatikan faktor strees, aktivitas fisik, dan kenaikan suhu.
Tambahkan energi 13% untuk setiap kenaikan suhu 1derajat C
2) Protein tinggi, yaitu 1,1-1,5 g/kg BB untuk memelihara dan mengganti jaringan sel tubuh yang rusak.
Pemberian protein disesuaikan bila ada kelainan ginjal dan hati
3) Lemak cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total. Jenis lemak disesuaikan dengan toleransi pasien.
Apabila ada malabsorpsi lemak, digunakan lemak dengan ikatan rantai sedang (medium chain
triglyceride/MCT). Minyak ikan (asam lemak omega 3) diberikan bersama minyak MCT dapat memperbaiki
fungsi kekebalan.
4) Vitamin dan mineral tinggi, yaitu 1 ½ kali (150%) angka kecukupan giizi yang dianjurkan [AKG], terutama
vitamin A, B12, C, E, folat, kalsium, magnesium, seng, dan selenium. Bila perlu, dapat ditambahkan vitamin
berupa suplemen, tapi megadosis harus dihindari karena dapat menekan kekebalan tubuh.
6) Cairan cukup, sesuai dengan keadaan pasien. Pada pasien dengan gangguan fungsi menelan, pemberian cairan
harus hati-hati dan diberikan bertahap dengan konsistensi yang sesuai. Konsistensi cairan dapat berupa cairan
kental (thick fluid), semi kental (semi thick fluid), dan cair (thin fluid)
7) Elektrolit. Kehilangan elektrolit melalui muntah dan diare perlu diganti (natrium, kalium, dan klorida)
8) Bentuk makanan dimodifikasi sesuai dengan keadaan pasien. Hal ini sebaiknnya dilakukan dengan cara
pendekatan perorangan, dengan melihat kondisi dan toleransi pasien. Apabila terjadi penurunan berat badan
yang cepat, maka dianjurkan pemberian makanan melalui pipa atau sonde sebagai makanan utama atau
makanan selingan
10) Hindari makanan yang merangsang pencernaan baik secara mekanik, ternik, maupun kimia.
Perhitungan Kebutuhan
Bb(w) 45
Tb (h) 158
Usia (u)27
Bmr = 1307,5
Bmr 1308
F. Akt : 1.1
F. Strs : 1.3
Energi = 1870
Kenaikan suhu 0
X% energi 0
Kebutuhan energi 1870 kkal, protein 70,1 gr, lemak 51,9 gr, dan karbohidrat 280,5 gr.
B. Implementasi
Dapat disimpulkan bahwa jenis diit yang diberikan kepada pasien adalah TKTP dengan bentuk makanan yang
diberikan berupa nasi yang diberikan kepada pasien secara oral dengan aturan makan 3 kali makanan utama, 2 kali
snack.
Tujuan (E.1.1) : Mengetahui permasalahan gizi pasien terutama masalah makan dengan asupan yang rendah dan
membantu pasien untuk dapat meningkatkan asupan makan dengan menyesuaikan kondisi pasien
Materi dasar (E.1.3): Penjelasan mengenai penyakit AIDS, Penjelasan tentang tujuan menjalankan diet, Penjelasan
prinsip dan syarat diet, dan Memberikan motivasi
Materi gizi dengan penyakit (E.1.4): Bahan makanan yang dianjurkan dibatasi dan dihindari
Lain-lain (E.1.5):
Waktu : Pada saat kunjungan ke ruang rawat dengan alokasi waktu + 20 menit
Metode : ceramah
Berat
Waktu Menu Makanan Bahan Makanan Satuan E P L KH
(gr)
PAGI Nasi Putih Nasi 1 200 175 4 0 40
Daging Ayam,
Ayam Goreng Segar 1 50 95 10 6 0
Minyak Goreng 2 10 90 0 10 0
Timun 0,5 50 25 1,5 0 5
Pepaya Potong Buah Pepaya 1 100 40 0 0 10