NIM : P20631220049
Kasus Anak
1. Seorang balita, laki-laki, umur 4 tahun. Panjang badan 120 cm, BB 20 kg. Bb saat
posyandu tidak naik secara signifikan. Datang ke Rumah Sakit dengan keluhan batuk
lama lebih dari 30 hari, disertai diare yang tak kunjung sembuh walaupun sudah
berobat. Anak sering mengalami demam, dan ditemukan pembesaran kelenjar limfe
superfisiali. Pemeriksaan BTA (+). Oleh dokter anak didiagnosa TB (Tuberkolosis).
Tentukan skrinning gizi menggunakan metode PYMS.
Ya.
KESIMPULAN :
Dari hasil skrinning yang didapat bahwa anak mengalami malnutrisi tingkat berat.
Kasus Dewasa
1. Seorang pasien wanita datang dengan keluhan pandangan mata kabur, cepat lelah,
poliuri, polipaghi, dan polidipsi. Oleh dokter, pasien didiagnosa DM (diabetes
militus). BB 3 bulan yang lalu 70 kg, BB saat masuk RS 50 kg, TB 168 cm. Pasien
tidak mengalami penurunan nafsu makan dan dapat makan secara oral dengan baik,
mual(-), muntah(-), diare(-). Pasien tidak mengonsumsi suplemen ataupun obat
lainnya. Skrinning gizi pasien menggunakan metode MST dan SGA.
SKRINING GIZI AWAL DENGAN (MST)
PARAMETER SKOR
✓ Apakah pasien mengalami penurunan BB yang tidak diinginkan dalam 3 4
bulan terakhir?
a. Tidak ada penurunan berat badan 0
b. Tidak yakin/tidak tahu 2
c. Jika ya, berapa penurunan berat badan tersebut 1
1 – 5 kg 2
6 – 10 kg 3
11 – 15 kg 4
➢ 15 kg
✓ Apakah asupan makan berkurang karena tidak nafsu makan? 0
a. Tidak 0
b. Ya 1
Keterangan :
Kesimpulan :
Dari hasil yang idapat menyatakan jika pasien perlu pengkajian lanjut.
No RM : 222
A B C
C
5. Penyakit dan Hubungannya dengan 1. ( ) tidak. A
kebutuhan Gizi. 2. ( √ ) ya
C
4. Ascites. 1. ( )Tidak ada/ sedikit. A
2. ( )Sedang.
3. ( √ )Berat. B
A: Gizi Baik/ Normal ( Skor “A” pada ≥ 50 % kategori atau ada peningkatan signifikan)
C: Gizi Buruk ( Skor “C” pada ≥ 50 % kategori, tanda tanda fisik signifikan)
Kesimpulan :
Dari hasil yang didapat bahwa pasien mengalami gizi kurang/sedang karena berada pada skor
B ≥ 50%.
Kasus Geriatri
1. Seorang lansia tinggal dirumah bersama istri. Dalam 20 tahun ini menderita DM
(diabetes militus). Semenjak 3 bulan yang lalu mengalami penurunan nafsu makan
karena sering mengalami sakit perut dan lidah yang terasa pahit. Berat badan
menurun, pengukuran BB saat masuk RS adalah 55 kg, dari BB biasanya 58 kg, TB
160 cm. Menurut anak, sang ayah sudah sering lupa. Misalnya lupa jika sudah makan,
lupa sudah minum obat atau belum. Obat yang dikonsumsi adalah oat DM yaitu
glibenclamid 2x/hari dan obat gastritis yaitu omeprazol 2x/hari, ranitidin 3x/hari.
Riwayat makan pasien adalah makan 3x/hari dengan komposisi paling sering nasi,
tahu/tempe, telor. Setiap makan dengan sayur sop atau lodeh dan dimakan sayurannya
yang dimasak dengan sangat lunak .
Minum air setiap habis makan dan jika merasa haus berupan air putih.
Aktivitas fisik setiap pagi adalah jalan-jalan santai berkeliling sawah.
Lakukan skrinning awal dan skrinning lanjit pasien menggunakan metode MNA.
Nama : Eunwo
Jenis Kelamin : Laki-laki Usia : - Berat : 55 kg Tinggi : 160 cm
SKRINNING
A. Apakah asupan makanan berkurang selama 3 bulan terakhir karena kehilangan
fffnafsu makan, gangguan pencernaan, kesulitan mengunyah atau melenan?
0 = asupan makanan sangat berkurang
1 = asupan makanan agak berkurang 0
2 = asupan makanan tidak berkurang
B. Penurunan berat badan selama 3 bulan terakhir
0 = penurunan berat badan lebih dari 3 kg
1 = tidak tahu
2 = penurunan berat badan antara 1 hingga 3 kg 2
3 = tidak ada penurunan berat badan
C. Mobilitas
0 = terbatas ditempat tidur atau kursi
1 = mampu bangun dari tempat tidur/kursi tetapi tidak berpergian keluar
2
dddddrumah
2 = dapat berpergian ke luar rumah
D. Menderita tekanan psikologis atau penyakit yang berat dalam 3 bulan
fffterakhir 0
0 = ya 2 = tidak
E. Gangguan neuropsikologis
0 = depresi berat atau kepikunan berat
1 = kepikunan ringan 1
2 = tidak ada gangguan psikologis
F1 Indeks Massa Tubuh (IMT) (berat dalam kg)(tinggi dalam m)𝟐
0 = IMT kurang dari 19 (IMT < 19)
1 = IMT 19 hingga kurang dari 21 (IMT : 19 hingga <21)
2 = IMT 21 hingga kurang dari 23 (IMT : 21 hingga <23) 2
3 = IMT 23 atau lebih (IMT ≥ 23)
BILA DATA IMT TIDAK ADA, GANTI PERTANYAAN F1 DENGAN PERTANYAAN
F2. ABAIKAN PERTANYAAN F2 BILA PERTANYAAN F1 SUDAH DAPAT DI ISI.
F2 Lingkar Betis (cm)
0 = lingkar betis kurang dari 31 (lingkar betis < 31) -
1 = lingkar betis sama dengan atau lebih besar daripada 31 (lingkar betis : ≥31)
Skor Skrinning (skor maksimal 14)
Skor 12 – 14 : status gizi normal
Skor 8 – 1 : beresiko malnutrisi 7
Skor 0 – 7 : malnutrisi
Keterangan :
Dari hasil yang didapat menyatakan bahwa pasien mengalami malnutrisi.