Anak Perempuan
2 Tahun 3 Bulan dengan
Acute Lymphoblastic
Leukemia
Gradhika Deskara
Pembimbing : dr. Amiroh Kurniati, Sp.PK-K., M.Kes
STASE TERINTEGRASI LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD DR.MOEWARDI
SURAKARTA - 2022
Status Pasien
Identitas Pasien
Nama : An. GPA
Usia : 2 Tahun 3 Bulan
Tanggal Lahir : 9 September 2019
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Surakarta
Tanggal Periksa : 7 Januari 2022
No. RM : 0156****
BB : 11 kg
TB : 86 cm
Keluhan Utama
Nafsu makan dan minum berkurang setelah protokol kemoterapi.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien rawat inap hari ke-3 ke atas indikasi kemoterapi protokol ALL
minggu ke-1. Orang tua pasien mengeluhkan nafsu makan dan minum
berkurang setelah pengobatan kemoterapi. BAK dan BAB dalam batas
normal. Tidak ditemukan diare, flu, batuk, dan demam.
Riwayat Penyakit Dahulu
• November 2021, orang tua pasien mendapatkan pasien demam naik
turun selama 1 bulan disertai batuk dan nafsu makan berkurang.
Selama batuk, pasien mendapatkan obat batuk dan penurun panas di
RS Brayat namun keluhan tidak kunjung mereda.
• Desember 2021, dilakukan pemeriksaan darah rutin dan didapatkan
bisitopenia, pihak RS Brayat merujuk pasien ke RSUD Dr.Moewardi.
• Desember 2021, pasien rawat inap di RSUD Dr.Moewardi dan
dilakukan pemeriksaan GDT dan BMP, didapatkan hasil mengarah ke B-
ALL.
• Januari 2022, pasien rawat inap kembali di RSUD Dr.Moewardi untuk
menjalani protokol kemoterapi ALL minggu pertama.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat kejang : disangkal
• Riwayat trauma : disangkal
• Riwayat asma : disangkal
• Riwayat pneumonia : disangkal
• Riwayat mondok : (+) Desember 2021
• Riwayat operasi : disangkal
• Riwayat kontak dengan pasien COVID-19 : disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
• Riwayat keluhan serupa : disangkal
• Riwayat HT : disangkal
• Riwayat penyakit jantung : disangkal
• Riwayat DM : disangkal
• Riwayat Asma : disangkal
• Riwayat penyakit autoimun : disangkal
Riwayat Kehamilan
• Usia ibu saat hamil 35 tahun.
• Usia kehamilan 35 minggu dengan riwayat ANC rutin di bidan.
• Riwayat pre-eklampsia.
• Riwayat DM dan hiperemesis gravidarum disangkal.
Kesan kehamilan risiko tinggi.
Riwayat Persalinan
• Pasien merupakan anak kedua.
• Persalinan SC atas indikasi pre-eklampsia.
• BBL 2500 gram, PBL 48 cm.
• Lahir langsung menangis, sianosis (-), ikterik (-).
Kesan persalinan tidak normal.
Riwayat Sosial Ekonomi
• Pasien berobat dengan fasilitas BPJS.
• Ayah pasien sehari-hari bekerja sebagai buruh, ibu pasien sebagai
ibu rumah tangga.
• Pasien tinggal satu rumah dengan ayah, ibu, kakak, kakek, dan
nenek.
Kesan sosial dan ekonomi cukup.
Riwayat Imunisasi
Pasien usia 2 tahun 3 bulan
• 0 bulan : Hepatitis B0
• 1 bulan : Polio 1, BCG
• 2 bulan : DPT-HB-Hib 1, Polio 2
• 3 bulan : DPT-HB-Hib 2, Polio 3
• 4 bulan : DPT-HB-Hib 3, Polio 4, IPV
• 9 bulan : Campak
• 18 bulan : DPT-HB-Hib 4, Campak
Kesan imunisasi lengkap sesuai Kemenkes 2017.
Riwayat Pertumbuhan & Perkembangan
Pertumbuhan
• BB = 11 kg, TB = 86 cm
Perkembangan
• Perkembangan pasien sesuai dengan usia.
Kesan pertumbuhan dan perkembangan normal.
Riwayat Nutrisi
• Kualitas : Pasien makan dan minum dengan komposisi nasi disertai
dengan lauk pauk yang bervariasi seperti ayam, ikan, telur, tempe,
tahu, serta susu. Pasien rutin makan sayur dan buah.
→ Kesan kualitas baik.
• Kuantitas : Pasien mengatakan makan teratur, 3 kali dalam 1 hari.
Riwayat ASI eksklusif.
→ Kesan kuantitas baik.
Tinggi Potensi Genetik
• TB Ibu : 155 cm
• TB Ayah : 170 cm
• TPG anak perempuan :
((TB ayah (cm) - 13 cm) + TB ibu (cm))
2
(170-13) + 155
2
= 156 ± 8,5 cm
Status Gizi
WHO Height-for-Age (2-5 Years)
Usia : 2 Tahun 3 Bulan
• TB Aktual : 86 cm
• BB aktual : 11 kg
Kebutuhan Kalori
• BB Ideal x RDA
= 11,6 kg x 102 kkal/kg
= 1183 kkal
Kebutuhan Protein
• BB Ideal x RDA
Kebutuhan Cairan (Darrow) = 11,6 kg x 1,23 g/kg
(10 kg pertama x 100) + (10 kg kedua x 50) + (10 kg sisanya x 20)
= 14,3 gram
= (10 x 100) + (1 x 50)
= 1050 ml/hari
Pohon
Keluarga
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum : Tampak sakit sedang, compos mentis
Vital Sign
• Frekuensi nadi : 157x / menit
• Frekuensi napas : 24x / menit
• Suhu : 36,7°C
• SpO2 : 96%
Antropometri
• Berat badan : 11 kg
• Tinggi badan : 86 cm
• Kepala : Normocephal
• Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), cekung (-), pupil isokor (3m/3m) ;
Hidung : Nafas cuping hidung (-/-), sekret (-/-) ; Telinga : Sekret (-/-) ; Mulut : Mukosa
basah (+), sianosis (-) ; Leher : Pembesaran KGB (-)
• Cor :
• Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
• Palpasi : ictus cordis tidak kuat angkat
• Perkusi : batas jantung kesan tidak melebar
• Auskultasi : BJ I- II reguler, bising (-)
• Pulmo :
• Inspeksi : pengembangan dinding dada simetris, bentuk normal, retraksi (-)
• Palpasi : pengembangan dinding dada simetris
• Perkusi : sonor (+/+)
• Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+), wheezing (-), ronki basah halus (-)
• Abdomen
• Inspeksi : Dinding perut sejajar dinding dada.
• Auskultasi: Bising usus (+) dalam batas normal.
• Perkusi : Tympani (+).
• Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), teraba hangat, batas hepar 3 cm BACD,
splenomegali (-).
• Extremitas
• Akral hangat
• Petechiae (-), purpura (-), pucat (-), sianosis (-).
• Capillary Refill Time < 2 detik
• ADP teraba kuat
Pemeriksaan
Penunjang
Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 10.0 g/dl 11.5-13.5
Hematokrit 30 % 34-40
Leukosit 7.7 ribu/ul 5.5-17.0
Trombosit 20 ribu/ul 150-450
Eritrosit 3.68 juta/ul 3.90-5.30 Darah Rutin
INDEKS 05/01/2022
ERITROSIT
MCV 80.3 /um 80.0-96.0
MCH 27.3 pg 28.0-33.0
MCHC 34.0 g/dl 33.0-36.0
RDW 17.0 % 11.6-14.6
MPV 12.3 fl 7.2-11.1
Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan
HITUNG JENIS
Eosinofil 0.32 % 1.00-2.00
Basofil 0.00 % 0.00-1.00
Neutrofil 30.26 % 29.00-72.00
Limfosit 60.81 % 60.00-66.00
Monosit 8.60 % 0.00-6.00
HOMEOSTASIS Darah Rutin
PT 13.0 detik 10.0-15.0 05/01/2022
APTT 30.2 detik 20.0-40.0
INR 0.950
ELEKTROLIT
Natrium 137 mmol/L 132-145
Kalium 4.4 mmol/L 3.1-5.1
Chlorida 97 mmol/L 98-106
Calsium 1.28 mmol/L 1.17-1.29
Gambaran Darah Tepi
25/12/2021
• Gambaran darah tepi dengan bisitopenia dan leukositosis mengarah keganasan hematologi akut.
● Induksi remisi adalah langkah pertama kemoterapi, berlangsung 4 sampai 6 minggu. Tujuan
dari terapi ini adalah untuk menginduksi remisi lengkap. Agen yang digunakan selama induksi
termasuk vincristine, kortikosteroid, dan asparaginase.
● Konsolidasi, yang bertujuan untuk memberantas penyakit sisa submikroskopik yang tersisa
setelah remisi lengkap. Fase kemoterapi ini melibatkan kombinasi berbagai agen kemoterapi
untuk memaksimalkan sinergi dan meminimalkan resistensi obat, seringkali termasuk agen
yang tidak digunakan dalam induksi remisi awal, seperti merkaptopurin, tioguanin,
metotreksat, siklofosfamid, etoposida, dan sitarabin.
● Tahap pemeliharaan adalah tahap terakhir dan paling lama pada pengobatan ALL masa
kanak-kanak. Landasan terapi pemeliharaan adalah terapi antimetabolit dengan metotreksat
dan merkaptopurin, keduanya tersedia dalam formulasi oral.
Tatalaksana Supportif
1. Pemberian tranfusi komponen darah yang diperlukan
2. Pemberian komponen untuk meningkatkan kadar leukosit
3. Pemberian nutrisi yang baik dan memadai
4. Pemberian antibiotik, antijamur, dan antivirus bila diperlukan
5. Pendekatan psikososial
6. Perawatan di ruang yang bersih
7. Kebersihan Oro-anal (mulut dan anus)
(Kemenkes, 2011)
Komplikasi
Komplikasi dapat terjadi sebagai akibat dari ALL sendiri atau efek samping kemoterapi :
● Hiperleukositosis, jumlah sel darah putih > 10 x 10^9 / L
● Leukostasis, cedera iskemik pada organ akibat peningkatan viskositas darah dan
deformabilitas sel limfoblas.
● Tumor Lysis Syndrome, toksisitas akibat metabolit intraselular yang keluar saat banyak
sel limfoblas pecah bersamaan.
● Risiko infeksi lebih tinggi.
● Efek neurotoksisitas pada pengguanaan methotrexate.
● Efek trombosis dan pankreatitis pada penggunaan asparaginase.
● Defisiensi hormon pertumbuhan, gangguan belajar, dan cacat kognitif.
(Hough dan Vora, 2017)
Edukasi
Pengobatan ALL memerlukan dukungan psikososial dari keluarga dan lingkungan
sekitar pasien.
1. Perjalanan penyakit dan komplikasi yang dapat terjadi baik dari penyakit
maupun kemoterapi.
2. Fase-fase dalam kemoterapi, agen yang digunakan, dan efek samping dari
penggunaan agen kemoterapi.
3. Risiko infeksi selama perjalanan penyakit dan pengobatan.
4. Tanda-tanda kegawatan akut.
5. Prognosis pasien berdasarkan hasil evaluasi pemeriksaan penunjang.
Daftar Pustaka
1. Elisafitri, R., Arsin, A. and Wahyu, A., 2019. KESINTASAN PASIEN LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT PADA ANAK
DI RSUP.DR.WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR. Jurnal Kesehatan Masyarakat Maritim, 1(3).
2. Harila, M., 2011. Health Related Quality of Life in Survivors of Childhood Acute Lymphoblastic Leukaemia. University
of Oulu.
3. Hoffbrand, A.V. & Moss, P. H. 2016. Hoffbrand’s Essential Haematology. 7th Edition. Chichester: Wiley Blackwell.
4. Hough, R. & Vora, A. 2017. Crisis management in the treatment of childhood acute lymphoblastic leukemia: putting
right what can go wrong (emergency complications of disease and treatment). Dilemas in Pediatric Hematology
Malignancy.
5. Kemenkes RI. 2011. Pedoman Penemuan Dini Kanker pada Anak. Jakarta: Kemenkes.
6. Lanzkowsky, P., 2011. Manual of Pediatric Hematology and Oncology. 5th ed. New York: Elsevier Inc.
7. Leather, H. L. & Poon, B. B., 2008. Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach. 7th ed. New York: McGraw-Hill
Companies Inc.
8. Pui, C. H., Robison, L. L. & Look, A. T., 2008. Acute lymphoblastic leukaemia. Lancet, Volume 371, pp. 1030-1043.
9. Seiter, K., 2021. Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL): Practice Essentials, Pathophysiology, Etiology. [online]
Emedicine.medscape.com. Available at: <https://emedicine.medscape.com/article/207631-overview> [Accessed 17
January 2022].
10. Terwilliger, T. & Abdul-Hay, M. 2017. Acute lymphoblastic leukemia: a comprehensive review and 2017 update. Blood
Cancer Journal, 7(557).